Anda di halaman 1dari 17

BAYI BERAT LAHIR

RENDAH
Identitas pasien
Status Neonatal
No RM : 000 Tempat Lahir : Rumah Sakit
Nama : B. Ny. Z
Ditolong oleh : Dokter
Alamat :jln
Lahir : Sectio Caesaria
Tanggal Lahir : 07 Oktober
2017 Bayi Cukup Bulan/Kecil Masa Kehamilan
Umur : 3 hari Berat Badan Lahir : 2020 gram
Agama : Islam Panjang Badan Lahir : 44 cm
Jenis Kelamin : Laki-laki Vitamin K : Ya
Suku :-
Anamnesis
Telah lahir seorang bayi laki-laki secara sectio caesaria
atas indikasi gemelli. Bayi cukup bulan, segera menangis,
tonus otot baik, APGAR score 7/9, air ketuban jernih.
Lahir pada pukul 02.36 WITA dengan berat badan lahir
2020 gram, panjang badan lahir 44 cm.
Riwayat kehamilan ibu berusia 28 tahun saat hamil.
Tidak ada riwayat demam, tidak DM, tidak ada penyakiy
jantung, tidak hipertensi, tidak mengkonsumsi alkohol,
tidak merokok, tidak mengkonsumsi obat-obatan.
Riwayat ibu sering kontrol rutin tiap bulan di rumah sakit
bersalin.
Riwayat persalinan ibu G1P1A0.
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : Lemah
BB: 2020 TB: 44
Status Vital :
Nadi : 130 kali/menit
Pernapasan : 48 kali/menit
Suhu : 36,6oC
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Regional : Jantung
Kepala • Inspeksi : Tidak nampak ictus cordis
• Palpasi : Tidak teraba ictus cordis
• Rambut : Hitam, tidak mudah tercabut,
• Perkusi : Dalam batas normal
normocephal, mesocephal,
• Auskultasi : Batas jantung normal, tidak ada
ubun-ubun besar belum menutup suara/bunyi tambahan
• Mata : tidak ada hipertelorisme
Abdomen
• Telinga : tidak ada low set ear
• Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
• Hidung : Epistaksis (-) Rinorrhea (-) • Auskultasi : Peristaltik ada, kesan normal
• Mulut : Tidak labio schisis, lidah tidak ada makroglossi, • Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
stomatitis (-), gigi belum ada • Perkusi : Timpani
• Leher : Faring tidak hiperemis • Hepar : Tidak teraba
Thorax • Lien : Tidak teraba
• Bentuk : Normochest Anogenitalia
• Pergerakan : Simetris kiri dan kanan, tidak ada dada yang • Inspeksi : Tidak dilakukan pemeriksaan
tertinggal • Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Lain-lain : Status pubertas A1P1G1
Paru-paru
• Inspeksi : Tidak ada jejas Extremitas
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan • Inspeksi : Tidak ada deformitas, tidak ada
skoliosis, tidak ada gibbus
• Perkusi : Sonor pada kedua paru
• Palpasi : Akral hangat, tidak ada nyeri tekan
• Auskultasi : Tidak ada suara napas tambahan
Tatalaksana
Tatalaksana bayi baru lahir
Injeksi vitamin K
Pemberian salep mata oxytetracyclin
Rawat tali pusat
DISKUSI
DEFINISI
 Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi
yang lahir dengan berat < 2500 gram
tanpa memandang masa gestasi (berat
lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir).
ETIOLOGI
 Faktor ibu
Umur, jumlah paritas, penyakit kehamilan,
gizi kurang atau malnutrisi, trauma,
kelelahan, merokok, kehamilan yang tak
diinginkan.
 Faktor plasenta
penyakit vaskuler, kehamilan ganda,
 Faktor janin
kelainan bawaan, infeksi
DIAGNOSA
Anamnesis:
• Umur ibu
• Riwayat persalinan sebelumnya
• Jumlah paritas, jarak kelahiran sebelumnya
• Kenaikan berat badan selama hamil
• Aktivitas
• Penyakit yang diderita selama hamil
• Obat-obatan yang diminum selama hamil
Pemeriksaan fisik:
Berat lahir kurang 2500 gram
• Untuk BBLR Kurang Bulan :
Tanda prematuritas :
– Tulang rawan telinga belum terbentuk
– Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)
– Refleks refleks masih lemah
– Alat kelamin luar
• Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan :
Tanda Janin Tumbuh Lambat :
– Tidak dijumpai tanda prematuritas
– Kulit keriput
– Kuku lebih panjang
TATALAKSANA
• Tatalaksana awal
• Jaga patensi jalan napas
• Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital:
pernapasan, denyut jantung, warna kulit
dan aktifitas
• Bila bayi mengalami gangguan napas, dikelola
gangguan napas
• Bila bayi kejang, berikan anti konvulsan
• Bila bayi dehidrasi, pasang jalur intravena, berikan
cairan rehidrasi IV
• Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau
komplikasinya
PEMBERIAN MINUM
• Bila bayi mendapat ASI, harus tersedia jumlah
cukup dengan cara apapun:
– Periksa apakah bayi puas setelah menyusu
– Catat jumlah urine setiap bayi kencing untuk
menilai kecukupan minum (min. 6 kali sehari)
• Timbang bayi setiap hari, hitung penambahan /
pengurangan berat, sesuaikan pemberian
cairan / susu
BAYI SEHAT BBLR
• Biarkan bayi menyusu ke ibu semau bayi.
Ingat bahwa bayi kecil lebih mudah merasa
letih dan malas minum, anjurkan bayi
menyusu lebih sering (misal setiap 2 jam) bila
perlu.
• Perawatan metode kangguru.
• Pantau pemberian minum dan kenaikan berat
badan untuk menilai efektivitas menyusui.
Apabila bayi kurang dapat mengisap,
tambahkan ASI peras dengan menggunakan
salah satu alternatif cara pemberian minum.
BAYI SAKIT BBLR
• Bila ada gangguan napas, kejang dan gangguan minum
segera lakukan rujukan
• Bila bayi dapat minum per oral dan tidak
memerlukan cairan IV, berikan minum seperti pada
bayi sehat
• Mulai berikan minum per oral pada hari ke 2 atau
segera setelah bayi stabil. Anjurkan pemberian ASI
apabila ibu ada dan bayi menunjukkan tanda-tanda
siap untuk menyusu
• Apabila masalah sakitnya menghalangi proses
menyusui (misal gangguan napas, kejang), berikan ASI
peras melalui OGT
• Berikan cairan IV dan ASI menurut umur
KRITERIA PEMULANGAN
• Bayi suhu stabil
• Toleransi minum per oral baik, diutamakan
pemberian ASI. Bila tidak bisa diberikan
ASI dengan cara menetek dapat diberikan
dengan alternatif cara pemberian minum
yang lain.
• Ibu sanggup merawat BBLR di rumah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai