Anda di halaman 1dari 40

POTENSIOMETRI

KELEBIHAN
PRINSIP DASAR

TANTI T. IRIANTI 2019

1
POTENSIOMETRI

(1) Elektrode pembanding


(refference electrode)
(2) Elektroda indikator
( indicator electrode )
(3) Alat pengukur potensial

2
ELEKTRODA
1. ELEKTRODA PEMBANDING (REFFERENCE ELECTRODE)

1.1. E. KALOMEL
Setengah sel elektroda kalomel
X menunjukkan konsentrasi KCl dalam larutan dan
potensial sel akan bergantung pada kadar ini bila kalomel
tidak jenuh,
Sehingga yang sering digunakan adalah elektroda kalomel
jenuh (SCE, saturated calomel electrode) see figure.

3
SCE
Saturated calomel electrode
• Sering digunakan
• Konsentrasi klorida tidak mempengaruhi harga potensial
elektroda
• Harga potensial SCE 0,244 V pada suhu 25 oC terhadap
elektroda standard hidrogen.
• Terbuat dari tabung gelas atau plastik dengan panjang 5-15
cm dan garis tengah 0,5 -1 cm. pasta Hg/HgCl terdapat
dalam tabung yang lebih dalam dihubungkan dengan larutan
KCl jenuh melalui lubang kecil.
• Kontak elektroda dengan larutan dari setengah sel lainnya
melalui penyekat terbuat dari porselen/asbes berpori.

4
• 1.2. elektroda perak/ perak klorida
• Mirip dengan E. kalomel
• Elektroda perak dicelupkan ke larutan KCl yang
dijenuhkan dengan AgCl
• Setengah sel elektroda:
• Reaksi setengah sel:
• Kelebihan elektroda ini dibanding E. kalomel
adalah dapat digunakan pada suhu lebih tinggi

5
2. ELEKTRODA INDIKATOR (WORKING ELECTRODE)
• 2.1. elektroda logam
• Jenis pertama : elektroda yang langsung berkeseimbangan
dengan kation logam tsb. Contoh Cu
• Jenis ke 2 : elektroda dengan harga potensial bergantung
pada konsentrasi suatu anion yang dengan ion elektroda
membentuk endapan atau ion kompleks yang stabil
contoh elektroda perak untuk halida, elektroda raksa
• Jenis ke 3 : elektroda logam dengan harga potensial
bergantung pada kadar ion logam lain. Contoh
elektroda redoks (logam mulia platina, emas dan paladium).

• 2.2. elektroda membran

6
• 2.2. elektroda membran
• 2.2.1. elektroda selektif ion
• A. membran kristal (tunggal dan polikristalin)
• B. membran non kristalin
• Gelas, contoh gelas silikat untuk Na+ dan H+
• Cairan, contoh cairan penukar ion untuk Ca2+
• Cairan polimer, contoh polivinil klorida

• 2.2.2. elektroda selektif molekul


• Pendeteksi gas
• Elektroda bersubstrat enzim

7
8
TITRASI POTENSIOMETRI
 Metode ini akan mencapai titik ekivalen bila terjadi perubahan
potensial secara mendadak disaat proses titrasi sedang berjalan
dan jumlah titran yang digunakan bisa diperhitungkan untuk
menentukan kadar analit.
 Salah satu elektroda dijaga tetap (konstan), sedangkan elektroda
indikator mengikuti perubahan konsentrasi ion. Selama titrasi
larutan harus diaduk dan kadang perlu dialiri gas N2 untuk
mengusir CO2 terutama larutan bersifat basa.
 Elektroda kalomel, sebagai elektroda pembanding yang sering
digunakan

9
10
YANG PENTING PROSES TITRASI
POTENSIOMETRI
• Awal titrasi diukur emf dari larutan,
• selanjutnya perubahan emf selama penambahan titran sedikit
demi sedikit sampai mendekati titik ekuivalen.
• Bila sudah hampir mencapai titik ekivalen, sebaiknya
penambahan titran dalam jumlah kecil 0,05 s/d 0,10 ml agar
elektroda indikator mempunyai kesempatan mencapai
potensial yang stabil (± 1 – 2 milivolt)

11
Potensiometri : metode analisis fisik kimia dengan peralatan
listrik , besarnya potensial elektroda ini tergantung pada
kepekatan ion–ion tertentu dalam larutan, diatur oleh
hukum Nernst :
E = Eo + k log (c)
E = sel potensial yang diukur
Eo = konstan selama pada suhu tertentu
C = konsentrasi yang ditentukan.

12
 Potensiometri merupakan aplikasi langsung
dari persamaan Nernst dengan cara
pengukuran potensial dua elektroda tidak
terpolarisasi pada kondisi arus nol.

 Persamaan Nersnt memberikan hubungan


antara potensial relatif suatu elektroda dan
konsentrasi spesies ioniknya yang sesuai
dalam larutan.

13
Elektroda pembanding Elektroda indikator
•Elektroda kalomel (Hg- (kerja)
Hg2Cl2, saturated Calomel •Elektroda indikator logam
Electrode) •Elektroda indikator
•Elektroda Perak-Perak membran
Klorida (Ag-AgCl, silver-silver
Chloride Electrode)

Ada 2 macam
elektroda
pada
potensiometri:

14
RUKUN SYARAT ELEKTRODA
 Elektrode pembanding(refference electrode) yang memiliki syarat
harga potensial setengah sel yang diketahui, konstan, dan sama
sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang sedang selidiki.

 Elektrode indikator (disebut juga working electrode) yang


potensialnya bergantung pada konsentrasi analit, syaratnya adalah:
* Mematuhi persamaan Nersnt bersifat reversible
* Memiliki potensial elektroda yang konstan oleh waktu
* Segera kembali keharga potensial semula, bila dialiri arus kecil
* Hanya memiliki efek kecil jika diberi suatu siklus suhu
* Merupakan elektroda yang bersifat nonpolarisasi secara ideal

15
ELEKTRODA PEMBANDING

16
 Elektroda indikator / kerja tergantung pada
macam reaksi .
 Misal: titrasi asam basa, elektroda indikator nya
dapat elektroda hidrogen atau sesuatu elektroda
lain peka akan ion hidrogen,
 Titrasi pengendapan halida dengan perak nitrat,
atau perak dengan klorida akan digunakan
elektroda perak, dan
 Titrasi redoks (misalnya, besi(II)) dengan dikromat
digunakan kawat platinum semata-mata sebagai
elektroda redoks

17
POTENSIOMETRI DAPAT DIGUNAKAN PADA
REAKSI:

Reaksi pembentukan REAKSI REDOKS:


KOMPLEKS dan Elektroda Pt atau
REAKSI NETRALISASI: PENGENDAPAN: elektroda inert dapat
Titrasi asam basa dapat Pembentukan endapan digunakan pada titrasi
diikuti dengan elektroda atau kompleks akan redoks. Oksidator kuat
indikatornya elektroda membebaskan ion membentuk lapisan
gelas. Tetapan terhidrasi dari larutan. logam oksida yang
ionisasi harus kurang Biasanya digunakan harus dibebaskan
dari 10-8. elektroda Ag dan Hg. dengan reduksi secara
Berbagai logam dapat katoda dalam larutan
dititrasi dengan EDTA. encer.

18
JEMBATAN GARAM

Jika 2 larutan dengan


kadar yang sama atau
berbeda dibuat
yang banyak digunakan
Kadang kadang jembatan berhubungan perbedaan
adalah larutan jenuh NaCl,
garam sebagai bagian potensial terjadi akibat
KCl, KNO3, dan NH4NO3,
elektroda pembanding, adanya perpindahan
untuk mencegah terjadinya
namun ada yang dibuat ionnya. Potensial ini
kontaminasi elektroda
padat dengan pemakaian dikarenakan adanya proses
pembanding dari larutan
agar 3%. difusi atau hubungan cair.
uji.
Jembatan garam akan
menghilangkan potensial
tersebut.

19
PENETAPAN KADAR ASAM CUKA DENGAN
LARUTAN NaOH 0,101 M

20
APLIKASI
ANALISIS DENGAN POTENSIOMETRI

Pada kualitas makanan contoh minyak


 Bilangan penyabunan

 Bilangan asam

21
Prinsip reaksi pada analisis Tiamin (Vitamin B1)
dengan titran NaOH 0,1 N adalah reaksi asam-
basa/reaksi netralisasi, sehingga dapat
dilakukan dengan potensiometri.

22
DATA ANALISIS VIT. B1 DENGAN POTENSIOMETRI

23
Grafik V vs mV

Grafik turunan 1

Grafik turunan 2

24
25
Volume=
24,31 mL

26
Berdasarkan data tersebut dicari titik
S
∆2pH/∆V2 = 0 dan dapat dihitung dari volume terjadi lonjakan yaitu:

Volume awal 24.30


hasil 24.31
Atau volume titran dapat ditentukan dengan grafik. Dibuat grafik:
1. Volume titran V sebagai sumbu x vs pH/ mV
2. ∆V vs ∆pH
3. ∆V2 vs ∆2pH

Kemudian kadar analit bisa dihitung:

Vt = volume titran
Nt = normalitas titran
BE = berat ekivalen

27
Keuntungan potensiometri adalah mendeteksi titik akhir pada larutan
berwarna, walaupun perubahan warna tidak begitu jelas dan mendadak.

Kelemahannya terbentuknya equilibrium atau stabilisasi pembacaan


mendekati sampai titik akhir sangat lambat, dan saat ini bisa diatasi dengan
adanya otomatisasi dengan pompa pada titrannya yang terkomputerisasi .
sedangkan elektroda indicator glas dengan pH-sensitif.

Bulatan glas sensitive pH dihubungkan dengan buffer fosfat yang


mengandung potassium klorida dan AgCl2 jenuh. Larutan ini juga
dihubungkan dengan elektroda pembanding yang berisi kawat Ag. Hubungan
ini merupakan elektroda pembanding sekunder dengan elektroda kombinasi
Ag/AgCl2 dan dihubungkan dengan larutan diluarnya melalui pori.

28
AUTOMATISASI PADA POTENSIOMETRI

29
30
APLIKASI
 Metode potensiometri sering digunakan dalam analisis,
diantaranya:
 Bidang pertanian seperti analisis nitrat dalam sampel tanah,
 Bidang industri seperti analisis klorida dalam pulp dan
kertas,
 Bidang minuman seperti penentuan natrium dalam air
olahan .
 Untuk memonitoring Na+ dari air hasil destilasi atau
demineralisasi yang mana Na+ sangat rendah yaitu sekitar
10-8 mol/L.
 Mengetahui kadar vitamin dalam suatu sampel
 Penetapan Kadar obat

31
 Bidang kontrol bahan makanan seperti analisis NO3-, F-, Br-,
Ca2+ dalam minuman, susu, daging atau jus buah, dan di
bidang biomedis (Sawyer, 1994).

 Nitrat terlarut ditentukan secara potentiometri


menggunakan ion-selektif elektroda (ISE) dihubungkan
dengan elektroda referensi double-junction dan pH meter
yang dilengkapi dengan skala millivolt yang diperluas (mV),
atau ISE meter yang mampu dikalibrasi secara langsung
dalam hal konsentrasi nitrat.
 Potensiometri injeksi aliran dengan elektroda kombinasi
fluoride-selektif digunakan untuk menentukan fluoride
dalam air keran, minuman dan air seni.

32
PENETAPAN KADAR VITAMIN C DI DALAM
SAMPEL
 Titik ekivalen dalam titrasi ini ditentukan dari potensial
elektroda larutan yang diukur dengan bantuan
potensiometer secara potensiometri, sehingga diperoleh
nilai gaya gerak listrik (ggl).
 Titik akhir titrasi pada reaksi tersebut ditandai dengan
terjadinya perubahan potensial yang relatif besar ketika
ditambahkan titran.
 (Conventional) Larutan asam askorbat dititrasi dengan
larutan iodium sesuai dengan metoda iodometri dengan
menggunakan indikator amilum dan titik akhir dengan
terbentuknya warna biru kehitaman karena adanya
ikatan kompleks antara iodin dengan amilum.

33
• Pharmaceutical Drug Analysis: methodology-
theory-instrumentation, Ashutosh Kar, 2nd Ed.,
New Age Internasional Publishers, 2005, India
• Pharmaceutical Analysis: A Text Book for
Pharmacy Students and Pharmaceutical
Chemistry, Watson, 2004, Wiley and Sons, New
york.

34
Penetapan Kadar Vitamin B1
Vol. NaOH
(mL) E dE dV dE/dV d2E/dV2

0,00 834 -69 7,00 -9,85714 -7,44898 Grafik antara E dan Volum NaOH
1,00 765 -62 1,00 -62 -4,66667 900
2,00 703 -40 0,60 -66,6667 -5,55556 800
58,3333 700
2,60 663 -21 0,30 -70 3 600
2,90 642 -21 0,40 -52,5 -118,75 500
TE
3,30 621 -20 0,20 -100 -183,333 E
400
3,50 601 -41 0,30 -136,667 -44,4444
300
3,80 560 -30 0,20 -150 -600
200
4,00 530 -27 0,10 -270 -1300
100
4,10 503 -40 0,10 -400 -3900
0
4,20 463 -79 0,10 -790 -7500 3.50 3.60 3.70 3.80 3.90 4.00 4.10 4.20 4.30 4.40 4.50 4.60 4.70 4.80 4.90 5.00

4,30 384 -154 0,10 -1540 8300 Vol. NaOH (mL)

4,40 230 -71 0,10 -710 3800


4,50 159 -33 0,10 -330 1300
4,60 126 -20 0,10 -200 -100
4,70 106 -21 0,10 -210 300
4,80 85 -18 0,10 -180 -100
4,90 67 -19 0,10 -190
5,00 48
Grafik Antara dE/dV dan Volum NaOH
0
3.50 3.60 3.70 3.80 3.90 4.00 4.10 4.20 4.30 4.40 4.50 4.60 4.70 4.80 4.90 5.00
-200
-400
-600
-800
dE/dV

-1000
-1200
-1400 Berdasar grafik d2E/dV2
-1600
-1800
dapat ditentukan vol
Vol. NaOH (mL)
akhir dari titrasi yakni:
=4,2
Grafik Antara d2E/dV2 dengan Volum NaOH −7500
1000
mL+( ) × 0,1
−7500−8300
800

600
=4,2 mL+0,048
400
=4,248 mL
200
d2E/dV2

0
TE
3.50 3.60 3.70 3.80 3.90 4.00 4.10 4.20 4.30 4.40 4.50 4.60 4.70 4.80 4.90 5.00
-200

-400

-600

-800

-1000
Vol. NaoH (mL)
• Day, R.A and Underwood, A.L. (1994). Analisis Kimia
Kuantitatif. Edisi 4. (Penerjemah: Soendoro, Dkk.).
Surabaya: Penerbit Erlangga.
• Suyanta. (2013). Potensiometri. Yogyakarta:Uny Press.
• Sawyer, Clair N, et all. (1994). Chemsitry For Environmental
Engineering and Science. Fifth Edition. Singapore: Mc.
Graw Hill.
KOMPLEKSOMETRI
 ELEKTRODA
 the silver, mercury, bivalent cation membrane, calcium
membrane and manganese dioxide electrodes
 As titrant, EDTA was mostly used, but results with similar
chelating titrants were also obtained.
 The practical utility of the electrodes in titrations
depends on their selectivity, magnitude of the end-point
break and precision in determination of the end-point.
For the electrodes studied, in some instances there is
good correlation between the theoretical and
experimental titration curves.

39
SEMOGA SUKSES

40

Anda mungkin juga menyukai