TINEA KORPORIS
ET KRURIS
PRESEPTOR :
dr. Havriza Vitresia, Sp.M (K)
dr. Hj. Sandra Yelli
dr. Nina Kurniasih
02 TINJAUAN PUSTAKA
03 KELUARGA BINAAN
04 PENUTUP
05 DOKUMENTASI
PENDAHULUAN
TINEA KORPORIS ET KRURIS
LATAR
BELAKANG PREVALENSI
Menyerang 20-25% populasi dunia
salah satu bentuk infeksi kulit tersering.
01 DERMATOFITOSIS
DERMATOFITOSIS
Infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur PREVALENSI 02
Epidermophyton, Mycrosporum dan
Trycophyton.
Fungsi perawatan
Fungsi ekonomi atau pemeliharaan
(The Economic kesehatan (The
Function) Health Care
Function)
Pendekatan keluarga yang dimaksud merupakan pengembangan dari kunjungan rumah
oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut :
TUJUAN PENULISAN
MANFAAT PENULISAN METODE KEGIATAN
- Mengidentifikasi masalah kesehatan pada
keluarga yang menderita penyakit kulit. -Pembinaan langsung keluarga
-Dapat menjadikan masukan pada
-Menentukan solusi untuk menangani binaan yang berobat ke
masyarakat, petugas Puskesmas dan
masalah kesehatan yang ditemukan pada khususnya sebagai upaya untuk puskesmas Seberang Padang
pasien dan keluarganya. mencegah berkembangnya penyakit - Keluarga dikunjungi beberapa
-Memberikan pengetahuan kepada pasien kulit di Indonesia kali dalam 1 bulan
-Sebagai bahan pembelajaran dan - Pembinaan ini meliputi
dan keluarga tentang penyakit kulit,
menambah pengetahuan penulis penatalaksanaan yang
penyebab, cara penularan, cara komprehensif yaitu promotif,
dalam menganalisa dan memberikan
pencegahan dan pentingnya pengobatan preventif, kuratif dan rehabilitatif
solusi pada permasalahan yang
pada penyakit kulit. dihadapi oleh keluarga binaan terhadap masalah penyakit kulit
penulis. di keluarga tersebut
TINJAUAN PUSTAKA
TINEA KORPORIS ET KRURIS
TINEA KORPORIS ET KRURIS
Tinea Kruris:
Tinea Kapitis: Tinea Barbe: dermatofitosis pada
dermatofitosis dermatofitosis Tinea Pedis:
daerah genitokrural,
pada kulit dan pada dagu dan sekitar anus, bokong, dermatofitosis
rambut kepala jenggot dan kadang sampai pada kaki
perut bagian bawah
Tinea Inkognito:
Tinea Unguium: Tinea Korporis: dermatofitosis
Tinea Manus:
dermatofitosis dermatofitosis dengan bentuk klinis
dermatofitosis tidak khas karena
pada kuku jari pada kulit
pada tangan telah diobati dengan
tangan dan kaki glabrosa
steroid topikal kuat
11
PATOGENESIS
12
GEJALA KLINIS
Tinea Kruris
• Efloresensi : polimorfik baik primer maupun sekunder
• lesi yang khas berupa plak eritematosa berbatas
tegas. Lesi disertai skuama selapis dengan tepi yang
meninggi.
• gatal dan Nyeri
• Peradangan di bagian tepi lesi lebih terlihat dengan
bagian tengah tampak seperti menyembuh (central
clearing)
13
GEJALA KLINIS
Tinea Korporis
• bisa mengenai bagian tubuh manapun meskipun lebih
sering terjadi pada bagian yang terpapar. Pada penyebab
antropofilik biasanya terdapat di daerah yang tertutup atau
oklusif atau daerah trauma.
• lesi yang khas berupa plak eritematosa berbatas tegas.
Lesi disertai skuama selapis dengan tepi yang meninggi.
• Lesi yang berdekatan dapat membentuk pola gyrate atau
polisiklik
• gatal dan Nyeri
• Peradangan di bagian tepi lesi lebih terlihat dengan bagian
tengah tampak seperti menyembuh (central clearing)
14
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Selain pemeriksaan dengan menggunakan KOH 10-20% dapat juga dilakukan pemeriksaan
kultur dan histopatologi
15
DIAGNOSIS BANDING
Tinea kruris
Kandida
Eritrasma
Dermatitis seboroik
Psoriasis intertriginosa
16
DIAGNOSIS BANDING
Tinea korporis
dermatitis kontak,
dermatitis numularis,
dermatitis seboroik,
Tatalaksana Umum 2
Daerah yang terinfeksi dijaga agar tetap
PROMOTID DAN kering dan terhindar dari sumber infeksi
PREVENTIF serta mencegah pemakaian peralatan
mandi bersama.
3
Pengurangan keringat dan penguapan
denggan menggunakan pakaian yang
menyerap keringat
OBAT PILIHAN
ANTI JAMUR 4
Pencucian rutin pakaian, sprei, handuk yang
terkontaminasi menggunakan air panas
5
penurunan berat badan pada seorang dengan obesitas
TATALAKSANA KHUSUS
Lesi yang ringan dan tidak luas cukup diberikan terapi topikal saja
Tatalaksana
19
TATALAKSANA KHUSUS
Terapi sistemik diberikan untuk lesi yang lebih luas dan meradang, sering kambuh dan tidak
Tatalaksana sembuh dengan obat topikal yang sudah adekuat.
Terapi sistemik diberikan untuk lesi yang lebih luas dan meradang, sering kambuh
dan tidak sembuh dengan obat topikal yang sudah adekuat.
20
TATALAKSANA KHUSUS
21
TATALAKSANA
22
KELUARGA BINAAN
TINEA KORPORIS ET KRURIS
IDENTITAS KELUARGA
NAMA KEPALA KELUARGA : ALAMAT :
PONIRAN Ranah Banuarang
RT04 RW01 No13 C
Data Demografi Keluarga
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah
NO NAMA KEDUDUKAN DALAM GENDER UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
KELUARGA
1 Poniran Kepala Keluarga (suami Laki-laki 74 SD Wiraswasta
pasien)
Culture
• Keluarga memiliki perilaku dan tatakrama yang sesuai dengan adat minangkabau.
Religious
• Keluarga ini beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai syariat agama Islam.
Economic
• Keluarga dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan dapat memenuhi sekunder hal ini dibuktikan
dengan adanya kendaraan bermotor di rumah.
Educational
• Kepala keluarga merupakan lulusan SD dan sekarang bekerja sebagai wiraswasta. Pasien memiliki
pendidikan terakhir SD
Medical
• Anggota keluarga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Seluruh anggota keluarga telah
menjadi anggota BPJS kesehatan. Akses terhadap pelayanan kesehatan juga mudah.
Family Lifeline
2018 Pasien dirawat di Rumah Sakit selama 2 hari untuk operasi abses pada payudara
kanan
Fungsi-fungsi dalam keluarga
Kesimpulan pembina untuk
Fungsi Keluarga Penilaian
fungsi keluarga yang
bersangkutan
Biologis: Untuk permasalahan kesehatan Dalam penilaian fungsi biologis
dalam keluarga, keluarga binaan pada keluarga ini dinilai cukup
Adalah sikap dan perilaku
keluarga selama ini dalam menyikapinya dengan berobat ke baik.
menghadapi risiko masalah Puskesmas Seberang Padang.
biologis, pencegahan, cara Untuk penyakit kulit yang diderita,
mengatasinya dan beradaptasi pasien sudah ketiga kalinya
dengan masalah biologis (masalah datang ke Puskesmas Seberang
fisik jasmaniah) Padang untuk berobat.
Psikologis: Keluarga mampu membangun Dalam penilaian fungsi psikologis
hubungan antar anggota keluarga, pada keluarga ini dinilai cukup
Adalah sikap dan perilaku
memelihara kepuasan anggota baik.
keluarga selama ini dalam
keluarga, dan bisa menyelesaikan
membangun hubungan psikologis
masalah dengan baik apabila
internal antar anggota keluarga.
terjadi perbedaan pendapat
Termasuk dalam hal memelihara
diantaranya.
kepuasan psikologis seluruh
Komunikasi antar anggota
anggota keluarga dan manajemen
keluarga juga cukup baik.
keluarga dalam mengahadapi
masalah psikologis Walaupun pasien beserta anak
dan cucunya tinggal berjauhan,
anak-anak pasien sering datang
berkunjung ke rumah orang
tuanya, begitu pula sebaliknya.
31
Sosial: Dalam fungsi sosial didapatkan:
Adalah sikap dan perilaku keluarga selama ini
dalam mempersiapkan anggota keluarga untuk Keluarga bisa berbaur dengan baik di tengah
terjun ke tengah masyarakat. Termasuk didalamnya masyarakat, komunikasi keluarga dengan
pendidikan formal dan informal untuk dapat mandiri. tetangga baik. Anggota keluarga juga selalu
menghadiri acara yang diadakan warga
setempat
Pasien sadar akan pentingnya pendidikan bagi
anak-anaknya. Kedelapan anak pasien
menempuh pendidikan formal sampai bangku
sekolah menengah atas, dengan dua
diantaranya tamat S1.
Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan: Keluarga mampu memenuhi kebutuhan harian dan
Adalah sikap dan perilaku keluarga selama ini berusaha untuk melengkapi kebutuhan primer dan
dalam usaha pemenuhan kebutuhan primer, sekunder. Dalam memenuhi kebutuhannya,
sekunder dan tertier keluarga memiliki penghasilan yang cukup dengan
berjualan makanan.
Gaya hidup keluarga sederhana dan prioritas
pengguanaan uang telah dialokasikan dengan baik
dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan
primer terlebih dahulu
33
Data Risiko Internal Keluarga
Perilaku Sikap dan perilaku keluarga yang Kesimpulan pembina untuk
menggambarkan perilaku perilaku keluarga
tersebut
Kebersihan pribadi dan Tampilan individual pasien cukup rapi, akan Secara umum, kebersihan pribadi
tetapi kebersihan dan kerapian rumah kurang
lingkungan: terjaga .
pasien dan keluarga kurang baik.
Apakah tampilan individual dan Kebiasaan pasien dalam merawat diri kurang Pasien disarankan untuk membuka
lingkungan bersih dan terawat, baik. Pasien mandi dua kali sehari, namun pintu dan jendela setiap hari supaya
bagaimana kebiasaan perawatan pasien tidak pernah mengeringkan badannya cahaya matahari dan sirkulasi udara
setelah mandi. Badan pasien dibiarkan basah
kebersihannya lalu langsung mengenakan pakaian. Pasien bagus.
mengaku menyukai kebiasaan tersebut
dengan alasan merasa lebih segar jika .
badannya dibiarkan basah. Hal ini menjadi
faktor risiko kelembaban pada pasien.
Keseharian pasien menjual makanan. Rumah
pasien lembab karena pencahayaan dari
jendela kamar kurang, sehingga cahaya
matahari hanya sedikit yang masuk. Sirkulasi
udara kurang bagus. Jendela ada namun tidak
pernah dibuka.
Pencegahan spesifik: Pasien tidak mengetahui tentang Perhatian pasien dan keluarga
Termasuk perilaku imunisasi penyakit kulit pada dirinya, akan terhadap pencegahan penularan
anggota keluarga, ANC, gerakan tetapi pasien dan keluarga penyakit dinilai baik.
pencegahan penyakit lain yang memiliki rasa keingintahuan
telah dianjurkan (baik penyakit tentang bagaimana penularan Pasien dan keluarga belum
menular maupun tidak menular) penyakit tinea yang dialami mengetahui pencegahan
pasien, serta pencegahan nya. penularan penyakit, namun
memiliki rasa ingin tahu dan
Di dalam anggota keluarga bersedia diberikan intervensi.
terdapat anak pasien yang sedang
hamil dan sudah rutin melakukan
ANC di Puskesmas.
35
Gizi Keluarga Setiap hari pasien memasak Pasien dan keluarganya
Pengaturan makanan keluarga, makanan sendiri di rumah mengkonsumsi makanan
mulai cara pengadaan, kuantitas dengan jenis dan jumlah makan seimbang. Pemenuhan gizi
dan kualitas makanan serta tidak terlalu bervariasi namun keluarga tercukupi.
perilaku terhadap diet yang cukup untuk memenuhi
dianjurkan bagi penyakit tertentu kebutuhan sehari-hari
pada anggota keluarga
Latihan jasmani/aktifitas fisik Tidak ada kegiatan olahraga rutin Perhatian keluarga terhadap
Kegiatan keseharian untuk dari keluarga. Pasien terkadang latihan jasmani/ aktifitas fisik
menggambarkan apakah jalan-jalan sore di sekitar rumah, dinilai kurang.
sedentary life cukup atau teratur namun hanya dalam jarak yang
dalam latihan jasmani. Physical dekat saja. Untuk mobilisasi jarak
exercise tidak selalu harus jauh, pasien menggunakan
berupa olahraga seperti sepak sepeda motor.
bola, badminton, dsb
Penggunaan pelayanan Dalam penggunaan layanan Penilaian terhadap penggunaan
kesehatan kesehatan, keluarga ini selalu pelayanan kesehatan pada
Perilaku keluarga apakah datang berobat ke Puskesmas Seberang pasien dan keluarganya cukup
ke posyandu, puskesmas, dsb Padang. baik.
untuk preventif atau hanya kuratif, Pasien rutin ke pelayanan
atau kuratif ke pengobatan kesehatan jika ada keluhan yang
komplimenter dan alternatif dirasakan. Keluhan gatal pada
(sebutkan jenisnya dan berapa kulit sudah dirasakan pasien
keseringannya) sejak tahun 2017. Setelah
diberikan pengobatan, keluhan
hilang. Hingga tahun 2019,
pasien sudah 3 kali berkunjung
ke Puskesmas dengan keluhan
yang sama.
37
Kebiasaan / perilaku lainnya Pasien tidak memiliki riwayat Dalam menjaga
yang buruk untuk kesehatan merokok, minum-minuman kebiasaan/perilaku disimpulkan
Misalnya merokok, minum alkohol, ataupun gangguan tidur. kurang baik karena masih ada
alkohol, bergadang, dsb. Suami pasien bekas perokok dan anggota keluarga di rumah yang
Sebutkan keseringannya dan telah berhenti sejak 1 tahun ini. memiliki kebiasaan merokok
banyaknya setiap kali dan jenis Menantu pasien juga merokok
yang dikonsumsi ±1bungkus /hari
38
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Keluarga
41
Pengkajian masalah internal dan eksternal
Faktor pendukung
• Keluarga cukup kooperatif dan memiliki rasa ingin tahu yang besar
dalam penyelesaian masalah kesehatan pasien
43
Faktor-Faktor yang Berperan dalam Penyelesaian Masalah Kesehatan
Faktor penghambat
44
Rencana Pembinaan Kesehatan
Preventif
45
Rencana Pembinaan Kesehatan
Promotif
46
Promotif cont...
47
Rencana Pembinaan Kesehatan
Kuratif
49
Rencana Pembinaan Kesehatan
Rehabilitatif
51
52
53
54
55
56
PENUTUP
TINEA KORPORIS ET KRURIS
DAFTAR MASALAH
• Kurangnya pengetahuan pasien tentang
penyakit Tinea, perjalanan penyakit,
pengobatannya, serta pencegahannya agar
tidak menular ke orang lain.
• Kurangnya kebersihan dan kerapian rumah.