7.6 Strategi Untuk Integrasi Strategi pencarian antiturunan karena tida ada metode pasti dalam pencarian antiturunan 1. Mencari substitusi 2. Penggunaan metode integral parsial 3. Situasi trigonometri 4. Penggunaan metode pecahan parsial 1. Mencari substitusi Membuat integral nampak seperti salah satu rumus dasar integrasi (menggunakan substitusi sederhana) 1 • 𝑛𝑖𝑠 2𝑥 𝑑𝑥 = - cos(2x) + C 2 1 • 𝑥 𝑥2 − 1 𝑑𝑥 = (𝑥 2 − 1) 𝑥 2 − 1 + 𝐶 3 2. Penggunaan Integral Parsial Mencari situasi hasil kali dua fungsi di mana turunan fungsi yang satu dikali turunan faktor lainnya berupa salah satu rumus dasar integrasi dari integral parsial Contoh penyelesaian : • 𝑥 = 𝑥𝑑 𝑥 𝑒𝑥 . 𝑒 𝑥 − 𝑒 𝑥 + 𝐶 3. Situasi Trigonometri • Jika integran mengandung 𝑎2 − 𝑥 2 gunakan substitusi x = a sin t • Jika integran mengandung 𝑥 2 + 𝑎2 gunakan substitusi x = a tan t • Jika integran mengandung 𝑥 2 − 𝑎2 gunakan substitusi x = a sec t 4. Penggunaan Pecahan Parsial • Jika integran itu fungsi rasional sejati (derajat pembilang < derajat penyebut • Jika integran itu fungsi rasional tak sejati terapkan pembagian panjang sebelum mengubahnya jadi fungsi polinomial dan rasional sejati Saran Penghitungan Antiturunan 1. Tabel Integral 2. Sistem Aljabar Komputer dan Kalkulator 3. Fungsi yang terdefinisi oleh tabel 4. Fungsi-fungsi khusus 1. Tabel Integral Tabel rumus integral berisi 110+ rumus namun yang memadai untuk kita hanya 110 rumus Contoh penyelesaian: • Rumus (54) 𝑢 𝑎 2 𝑢 2 2 න 𝑎 − 𝑢 𝑑𝑢 = 2 2 𝑎 − 𝑢 + 𝑠𝑖𝑛 −1 +𝐶 2 2 𝑎 • Untuk penyelesaian: 2 𝑥 32 −1 𝑥 9− 𝑥 𝑑𝑥= 32 − 𝑥 2 + 𝑠𝑖𝑛 +𝐶 2 2 3 2. Sistem Aljabar Komputer dan Kalkulator • Untuk menghitung integral dapat menggunakan kalkulator dan komputer • Perhatikan penggunaan jawaban eksak atau aproksimasi • Dapat menggunakan aproksimasi integral dengan metode numerik (subbab 4.6) atau CAS • Contoh 1 1 −1 1 −1 −1 𝜋 න 2 𝑑𝑥 = [ 𝑡𝑎𝑛 𝑥] = 𝑡𝑎𝑛 1 − 𝑡𝑎𝑛 0 = 0 1+𝑥 0 4 3. Fungsi yang Terdefinisi Oleh Tabel • Metode numerik menggunakan titik-titik sampel • Contoh : Berapa jauh jarak yang ditempuh mobil dalam dua jam dan berapa banyak bahan bakar yang dikonsumsi? 2 𝑑𝑠 2−0 𝐷=න 𝑑𝑡 ≈ 36 + 36 + ⋯ + 40 = 109,4 𝑚𝑖𝑙 0 𝑑𝑡 2. 210 Banyaknya bahan bakar yg dikonsumsi adalah integral df/dt dimana f(t) menyatakan n bahan bakar dalam tangki mobil pada waktu t. Konsumsi bahan bakar(mil/galon): 2 2 𝑑𝑓 𝑑𝑠/𝑠𝑡 න 𝑑𝑡 = න 𝑑𝑡 0 𝑑𝑡 0 𝑑𝑠/𝑑𝑓 2−0 = [1,80 + 2 1,66 + 1,52 + ⋯ + 1,61 + 1,57] 2 .120 =5,30 galon 4. Fungsi-Fungsi Khusus • Fungsi galat 2 𝑥 −𝑡 2 erf(x)= 𝑡𝑑 𝑒 𝜋 0 • Integral sinus 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑡 𝑡 Si (x) = 0 𝑡 𝑑𝑡 • Integral sinus Fresnel 𝑥 𝜋𝑡 2 S(x)=0 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑡 2 • Integral kosinus Fresnel 𝑥 𝜋𝑡 2 C(x)=0 𝑐𝑜𝑠 dt 2 Contoh: Nyatakan massa lamina dari contoh 2 dalam bentuk integral sinus fresnel 𝜋 m = 𝛿 0 𝑠𝑖𝑛𝑥 2 𝑑𝑥 Jika subtitusi x=t 𝜋/2, maka 𝜋 𝑥2 = 𝑡 2 dan dx= 𝜋/2𝑑𝑡. 2 Limit-limit integral juga harus diubah. X=0 maka t=0 , X= 𝜋 maka t= 2 2 𝜋 Jadi: m = 𝛿 0 𝑠𝑖𝑛(𝑡 2 𝜋/2) 𝑑𝑡 2 𝜋 2 2 𝜋/2) =𝛿 𝑠𝑖𝑛(𝑡 𝑑𝑡 2 0 𝜋 =𝛿 S( 2) ≈ 0,895 𝛿 2