Anda di halaman 1dari 15

Property, Plant, dan Equipment

Maria Prudensiana L. Muga, SE, M.Si


• Aset tetap merupakan aset tidak lancar yang
diperoleh untuk digunakan dalam operasi
perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih
dari satu periode akuntansi serta tidak untuk
diperjualbelikan dalam operasi normal
perusahaan.
Pengelompokan aset tetap
• Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah
untuk letak perusahaan, pertanian, dan peternakan.
• Aset tetap yang umurnya terbatas apabila sudah habis
masa penggunaanya bisa diganti dengan aset tetap
sejenis, misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebel,
kendaraan, dan lain-lain.
• Aset tetap umurnya terbatas dan apabila sudah habis
masa penggunaanya tidak dapat diganti dengan aset
tetap sejenis, misalnya sumber-sumber alam seperti
barang tambang, hutan, dan lain-lain.
Pengeluaran untuk aset tetap dapat dikelompokkan menjadi:
a) Pengeluaran pada waktu perolehan;
b) Pengeluaran setelah aset tersebut diperoleh yang dapat dirinci
menjadi:
• Pengeluaran pendapatan yang lazim disebut revenue expenditure;
Adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu
manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang
bersangkutan.
• Pengeluaran modal yang lazim disebut capital expenditure.
Adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu
manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi.
Aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara
lain:
1) Pembelian tunai;
2) Diperoleh dengan pembayaran berkala/ pembelian
angsuran;
3) Perolehan dengan menerbitkan surat berharga;
4) Ditukar dengan aset tetap lainnya;
5) Perolehan dari donasi;
6) Diperoleh dengan harga lumpsump (gabungan); dan
7) Dibangun sendiri.
Perolehan Aset Tetap
• Biaya Historis yang berupa kas atau seluruh
pengorbanan yang dapat diukur dengan kas untuk
memperoleh aset tetap tersebut sampai kondisi siap
digunakan.
• Cara perusahaan menilai aset tetapnya dengan
menggunakan:
 Kos
 Nilai wajar (direvaluasi)
Tanah
• Terdiri dari Harga beli ditambah biaya-biaya yang
dikeluarkan sampai dengan tanah siap digunakan.
Biasanya terdiri dari:
(1) Harga Beli
(2) Biaya Balik nama, Komisi, Biaya notaris, dll.
(3) Biaya pemerataan dsb sampai tanah siap dipakai
(4) Biaya-biaya pembebasan jika tanah diagunkan
(5) Biaya improvemen tanah yang mempunyai umur
ekonomis sama dgn tanah
• Biaya Improvement/ perbaikan tanah yang mempunyai
umur ekonomis terbatas perlakuan akuntansinya
disendirikan dan didepresiasi sepanjang umur
ekonomisnya. Misal: lapangan parkir, gorong-gorong,
taman dll.
► Tanah yang dimiliki untuk tujuan investasi
digolongkan sebagai investasi.
► Tanah yang dimiliki developer digolongkan sebagai
persediaan.
Bangunan
• Termasuk seluruh biaya atau pengorbanan
ekonomis untuk mengakuisisi atau
membangunan bangunan / gedung. Biasanya
terdiri dari:
(1) Biaya Bahan Bangunan, Biaya Tenaga kerja,
dan Biaya overhead untuk membangun.
(2) Biaya untuk arsitek dan biaya pengurusan
IMB.
Peralatan
• Termasuk seluruh pengeluaran untuk
memperoleh peralatan sampai dengan siap
digunakan. Terdiri:
(1) Harga beli,
(2) Biaya angkut dan penanganan
(3) Biaya asuransi selama pengangkutan.
(4) Biaya Setting, instalasi, dll
(5) Biaya untuk percobaan.
Pembelian Tunai
Contoh-1
PT Ambarukmo didirikan pada awal bulan Juni
2006 dengan cara mengambil alih seluruh
kekayaan PT Borobudur yang berupa tanah,
bangunan, dan mesin seluruhnya dengan harga
Rp7.500.000. 000,00. Diketahui bahwa harga
pasar tanah, bangunan, dan mesin pada saat itu
masing-masing adalah Rp3.000.000.000,00,
Rp4.500.000.000,00, dan Rp1.500.000.000,00.
PEROLEHAN SEKELOMPOK ASET DENGAN HARGA GABUNGAN/
LUMPSUMP

• Pada tanggal 3 Februari 2016, PT A membeli tanah,


bangunan dan peralatan dengan harga Rp
160.000.000 Harga ini harus dialokasikan kepada 3
jenis harta tersebut dengan menggunakan
perbandingan harga taksiran dari tanah, bangunan,
dan peralatan. Misalnya harta yang dibeli tersebut
memiliki harga taksiran tanah Rp 28.000.000,
bangunan Rp 60.000.000, equipment Rp 12.000.000,
alokasi harga Rp 160.000.000 tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel Alokasi Aset Tetap
(dalam ribuan)
Jenis aset Nilai Taksiran Perhitungan Jumlah Alokasi
Alokasi (Rp)

Tanah 28.000 28/100 x 160.000 44.800


Bangunan 60.000 60/100 x160.000 96.000
Peralatan 12.000 12/100x 160.000 19.200
Jumlah 100.000 160.000
3/2/2016 Tanah Rp 44.800.000
Bangunan 96.000.000
Peralatan 19.200.000
Kas Rp 160.000.000
Penilaian Aset Tetap
• Potongan tunai — Biasanya mengurangi biaya perolehan
aset tetap.
• Pembayaran angsuran — Aset yang dibeli melalui kredit
jangka panjang, dicatat sebesar nilai sekarang dari
pembayaran angsurannya.
• Pembelian Lump-Sum — Kos lump-sum dialokasikan ke
masing-masing asset berdasarkan nilai wajar relatif.
• Asset dibeli diperoleh dengan ditukar dengan saham biasa
— Dicatat sebesar Harga Pasar saham

Anda mungkin juga menyukai