Anda di halaman 1dari 28

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS MATARAM

TEKNIK PANTAI
JTS. 1606
KODE MK MATA KULIAH SKS SMT KBK DOSEN
JTS.1606 TEKNIK PANTAI 2 6 Hidrolika Eko Pradjoko, ST., MEng., PhD.
Dr. Oki Setyandito, ST., MEng.
Ir. Bambang Harianto, MT.
Agus Suroso, ST., MT.

Sifat Kuliah Wajib


Kelompok Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MK. Prasyarat -
Tujuan Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan proses
(TIU) alam di pantai, merencanakan struktur pelindung pantai dan mengatur pemanfaatan
daerah pantai dengan baik.
Silabus Ringkas Mata kuliah ini mengajarkan tentang prosedur analisis dan perencanaan dalam bidang
teknik pantai. Materi yang diberikan terdiri dari proses-proses alam yang terjadi di
daerah pantai seperti arus, gelombang, angkutan sedimen, perencanaan struktur
pelindung pantai dan manajemen pemanfaatan daerah pantai.

Kegiatan Kuliah = 2 x 50 menit/minggu Sarana / Media x White board


Pembelajaran Tutorial = - menit/minggu x Digital proyektor
Praktikum = 2 x 50 menit/smt x Komputer
Tugas = 2 x 50 menit/minggu x Video
KuLap = - menit/smt x OHP
Lainnya = - x Laboratorium
Sistim Penilaian UTS = 35 % Lainnya
UAS = 50 %
Quis = -
Tugas = 15 %
Lainnya = -
Referensi - Bambang Triatmodjo, Teknik Pantai, Beta Offset, Yogyakarta, 1998.
- R.M. Sorensen, Basic Coastal Engineering, Springer, New York, 1997.
- US. Army CERC, Coastal Engineering Manual, Washington DC, 2001.
- Nur Yuwono, Manajemen Daerah Pantai, Diktat UGM, Yogyakarta
No. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Minggu
No. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu
Estimasi Ke -
Minggu
1 2 3 4
Waktu 5-
Ke
1.
1 Pengertian Teknik
2 Pantai  Definisi daerah pantai3 2 x450 1
5
1. Pengertian Teknik Pantai  Jenis-jenis Pantai
Definisi daerah pantai 2 x 50 1
 Ilmu Teknik Pantai
Jenis-jenis Pantai
 Keadaan pantai
Ilmu Teknik di Indonesia
Pantai
2. Teori Gelombang Laut  Teori Gelombang
Keadaan pantai diLinier
Indonesia
4 x 50 2, 3
 Karakteristik gelombang
2. Teori Gelombang Laut  Teori Gelombang Linier 4 x 50 2, 3
3. Perubahan / Deformasi  Shoaling 4 x 50 4, 5
 Karakteristik gelombang
Gelombang Laut  Refraksi
3. Perubahan / Deformasi  Shoaling 4 x 50 4, 5
Gelombang Laut  Difraksi
 Refraksi
 Refleksi
 Difraksi
 Breaking
 Refleksi
4. Ststistik dan Peramalan  Gelombang representatif 4 x 50 6, 7
Gelombang Laut  Breaking
Peramalan Gelombang
4.
5. Ststistik dan Peramalan
Proses Morfologi Daerah  Gelombang
Arus representatif
di pantai
44 xx 50
50 6, 11
10, 7
Gelombang
Pantai Laut UJIAN TENGAH
 Peramalan SEMESTER (8, 9)
Gelombang
Angkutan sedimen di pantai
5. Proses Morfologi Daerah  Arus di pantai
Perubahan garis pantai 4 x 50 10, 11
6. Pantai
Perencanaan Struktur  Angkutan
Perencanaansedimen
tangguldi pantai
pantai (revetment) 6 x 50 12,13,14
Pelindung Pantai  Perubahan garis pantai
Perencanaan krib (groin dan jetty)
6. Perencanaan Struktur  Perencanaan
Perencanaan tanggul
pengurukanpantai (revetment)
pantai (beach 6 x 50 12,13,14
Pelindung Pantai  Perencanaan
nourishment) krib (groin dan jetty)
7. Manajemen Pemanfaatan  Perencanaan pengurukandaerah
Jenis-jenis pemanfaatan pantaipantai
(beach 4 x 50 15, 16
Daerah Pantai  nourishment)
Penilaian kepentingan pemanfaatan
7. Manajemen Pemanfaatan  Jenis-jenis pemanfaatan
Zonasi pemanfaatan daerah
daerah pantai
pantai 4 x 50 15, 16
Daerah Pantai  Penilaian kepentingan pemanfaatan
 Zonasi pemanfaatan daerah pantai
UJIAN AKHIR SEMESTER (17, 18)
BUKU REFERENSI

Rp.57,800,- Rp.60,000,-
PERGURUAN SILAT ≈ PERGURUAN
TINGGI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS MATARAM

TEKNIK PANTAI
JTS. 1606

PENGERTIAN
TEKNIK PANTAI

BAB I
Pertemuan ke – 1
PEMANFAATAN PANTAI
• Pemukiman (nelayan, publik, hotel)
• Industri & Pelabuhan (PLT.., pengolahan air, bongkar
muat, fasilitas BBM, dll)
• Budi daya (pertambakan, ladang garam)
• Konservasi
• Rekreasi
ANCAMAN & MASALAH
ANCAMAN : MASALAH :

• Gelombang Laut • Erosi / Abrasi Pantai

• Storm Surge • Coastal Inundation / Banjir


ANCAMAN & MASALAH
ANCAMAN : MASALAH :
• Tsunami • Banjir
• Kerusakan Sarana & Prasarana
ANCAMAN & MASALAH
ANCAMAN : MASALAH :
• Transpor sedimen • Pendangkalan Kolam Pelabuhan
• Penutupan Muara
ANCAMAN & MASALAH
ANCAMAN : MASALAH :
• Intrusi Air Laut • Sumber Air Minum
• Pemanfaatan Air Tanah • Kerusakan Budidaya
• Limbah Industri & Perkotaan • Kerusakan Lingkungan
ADAPTASI SECARA FISIK
Dengan Struktur :
• Mengganggu transport
sedimen (jetty, groin)
• Mengurangi energi
gelombang (breakwater)
• Menahan/memantulkan
energi gelombang (dinding
pantai, rip-rap)

Tanpa Struktur :
• Pengisian/penambahan
sedimen pantai (beach
nourishment)
ADAPTASI SECARA NON FISIK
• Tidak melakukan apa-
apa (Do Nothing)
• Memundurkan daerah
pemanfaatan pantai
(set-back, zonasi)
• Memelihara hutan
bakau, terumbu karang
dan bukit pasir
• Menerapkan budaya
lokal (awig-awig, rumah
panggung)
DEFINISI PANTAI
DEFINISI PANTAI
DEFINISI PANTAI

map

Sempadan pantai mas

Pesisir Pantai
Perairan laut
Daratan Laut

Sempadan pantai:
Daerah sepanjang pantai yang diperuntukkan bagi pengamanan
dan pelestarian pantai, minimal 100 m dari garis pasang tertinggi ke
arah darat.
• Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
• PP No. 47 Tahun 1997 tentang RTRW Nasional
• Kepmen KP No. 10 Tahun 2002 tentang PUP Pengelolaan Pesisir Terpadu
•Perpres No. 51 Tahun 2016 tentang Batas Sempadan Pantai
DASAR HUKUM
PENGELOLAAN PESISIR
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973
LANDAS KONTINEN INDONESIA
• Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005
PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
• Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2010
MITIGASI BENCANA DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2012
REHABILITASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2012
REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.14/MEN/2009 Tahun 2009
MITRA BAHARI
• Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2009 Tahun 2009
PERAN SERTA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR
DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2010 Tahun 2010
PEDOMAN PENGAMANAN PANTAI
• Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tahun 2013
PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 12/PERMEN-KP/2013 Tahun 2013
PENGAWASAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
FITUR-FITUR DI PANTAI
JENIS-JENIS PANTAI
 Pantai Berpasir (Sandy Beach)
Perlindungan alami pada pantai berpasir adalah
berupa hamparan pasir yang dapat berfungsi
sebagai penghancur energi gelombang.
• Pantai Lumpur (Intertidal/Saltmarsh Beach)
Pantai lumpur terdapat di sekitar muara sungai
dengan kondisi gelombang kecil dan rentang pasut
tinggi. Biasanya tumbuh vegetasi seperti mangrove,
rumput (grass).
• Pantai Kerikil (Shingle Beach)
Pantai dengan sedimen kerikil ukuran diameter 2 ~
200 mm. Sedimen kerikil berasal dari longsoran
tebing batu atau angkutan sedimen dari sungai.
• Pantai Karang (Reef Beach)
Terdapat di daerah tropis karena coral bisa hidup pada suhu air 18 0 ~ 300 C. Gelombang sebelum sampai pantai akan pecah
di batu karang (reef), dan energinya berkurang atau hancur.
• Pantai Tebing (Cliff Beach)
Proses geologi membuat pantai berupa tebing dengan kemiringan > 40 0 . Bahan tebing bisa berupa batuan basalt, batuan
sedimen atau batuan kapur.
KONDISI PANTAI INDONESIA
• Panjang pantai Indonesia 99,093 km
• Jumlah pulau 13,466 (Pulau adalah obyek yang masih
tampak saat air laut pasang)
(sumber : BIG, Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi
tahun 2007-2010)
AKHIR
BAB I Materi Minggu Depan :
GELOMBANG LAUT

Anda mungkin juga menyukai