Teknikpantai 1 1
Teknikpantai 1 1
TEKNIK PANTAI
JTS. 1606
KODE MK MATA KULIAH SKS SMT KBK DOSEN
JTS.1606 TEKNIK PANTAI 2 6 Hidrolika Eko Pradjoko, ST., MEng., PhD.
Dr. Oki Setyandito, ST., MEng.
Ir. Bambang Harianto, MT.
Agus Suroso, ST., MT.
Rp.57,800,- Rp.60,000,-
PERGURUAN SILAT ≈ PERGURUAN
TINGGI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS MATARAM
TEKNIK PANTAI
JTS. 1606
PENGERTIAN
TEKNIK PANTAI
BAB I
Pertemuan ke – 1
PEMANFAATAN PANTAI
• Pemukiman (nelayan, publik, hotel)
• Industri & Pelabuhan (PLT.., pengolahan air, bongkar
muat, fasilitas BBM, dll)
• Budi daya (pertambakan, ladang garam)
• Konservasi
• Rekreasi
ANCAMAN & MASALAH
ANCAMAN : MASALAH :
Tanpa Struktur :
• Pengisian/penambahan
sedimen pantai (beach
nourishment)
ADAPTASI SECARA NON FISIK
• Tidak melakukan apa-
apa (Do Nothing)
• Memundurkan daerah
pemanfaatan pantai
(set-back, zonasi)
• Memelihara hutan
bakau, terumbu karang
dan bukit pasir
• Menerapkan budaya
lokal (awig-awig, rumah
panggung)
DEFINISI PANTAI
DEFINISI PANTAI
DEFINISI PANTAI
map
Pesisir Pantai
Perairan laut
Daratan Laut
Sempadan pantai:
Daerah sepanjang pantai yang diperuntukkan bagi pengamanan
dan pelestarian pantai, minimal 100 m dari garis pasang tertinggi ke
arah darat.
• Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
• PP No. 47 Tahun 1997 tentang RTRW Nasional
• Kepmen KP No. 10 Tahun 2002 tentang PUP Pengelolaan Pesisir Terpadu
•Perpres No. 51 Tahun 2016 tentang Batas Sempadan Pantai
DASAR HUKUM
PENGELOLAAN PESISIR
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973
LANDAS KONTINEN INDONESIA
• Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005
PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
• Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2010
MITIGASI BENCANA DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2012
REHABILITASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2012
REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.14/MEN/2009 Tahun 2009
MITRA BAHARI
• Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2009 Tahun 2009
PERAN SERTA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR
DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2010 Tahun 2010
PEDOMAN PENGAMANAN PANTAI
• Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tahun 2013
PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
• Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 12/PERMEN-KP/2013 Tahun 2013
PENGAWASAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
FITUR-FITUR DI PANTAI
JENIS-JENIS PANTAI
Pantai Berpasir (Sandy Beach)
Perlindungan alami pada pantai berpasir adalah
berupa hamparan pasir yang dapat berfungsi
sebagai penghancur energi gelombang.
• Pantai Lumpur (Intertidal/Saltmarsh Beach)
Pantai lumpur terdapat di sekitar muara sungai
dengan kondisi gelombang kecil dan rentang pasut
tinggi. Biasanya tumbuh vegetasi seperti mangrove,
rumput (grass).
• Pantai Kerikil (Shingle Beach)
Pantai dengan sedimen kerikil ukuran diameter 2 ~
200 mm. Sedimen kerikil berasal dari longsoran
tebing batu atau angkutan sedimen dari sungai.
• Pantai Karang (Reef Beach)
Terdapat di daerah tropis karena coral bisa hidup pada suhu air 18 0 ~ 300 C. Gelombang sebelum sampai pantai akan pecah
di batu karang (reef), dan energinya berkurang atau hancur.
• Pantai Tebing (Cliff Beach)
Proses geologi membuat pantai berupa tebing dengan kemiringan > 40 0 . Bahan tebing bisa berupa batuan basalt, batuan
sedimen atau batuan kapur.
KONDISI PANTAI INDONESIA
• Panjang pantai Indonesia 99,093 km
• Jumlah pulau 13,466 (Pulau adalah obyek yang masih
tampak saat air laut pasang)
(sumber : BIG, Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi
tahun 2007-2010)
AKHIR
BAB I Materi Minggu Depan :
GELOMBANG LAUT