Anda di halaman 1dari 31

Pembangunan Jalan

Tol Semarang -
Demak
Paket 2 STA 10+690 ~ STA 27+000

Oleh : Vania Nadia Gitta Nabilah


Lingkup Pembahasan

01 03
Data Umum Tinjauan 2
Data Proyek, Data Teknis, Barrier
Lokasi Proyek

02 04
Tinjauan 1 Dokumentasi
Slab
Data Proyek
NO URAIAN KETERANGAN
1 Nama Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konstruksi (Design and Build) Paket 2 : STA 10+690-STA 27+000
Pembangunan Konstruksi Jalan Utama (Main Road) Jalan Tol Semarang Demak

2 Lokasi Demak, Jawa Tengah

3 Pemilik Proyek PT. PP SEMARANG DEMAK

4 Jenis Kontrak Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build)

5 Kontraktor Konsorsium PT. PP dan PT. Wijaya Karya


Konsultan Perencana : PT. Wira Nusantara Bumi
6 Konsultan Supervisi PT. Virama Karya

7 Nilai Kontrak Diluar Rp. 3.445.093.909.000


PPN (Tiga Triliun Empat Ratus Empat Puluh Lima Milyar Sembilan Puluh Tiga Juta
Sembilan Ratus Sembilan Ribu Rupiah)

8 Masa Pelaksanaan 17 (Tujuh Belas) Bulan Kalender Sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja

9 Masa Pemeliharaan 1095 (Seribu Sembilan Puluh Lima) hari Kalender

10 Jenis Kontrak Lump Sum Fixed Price

11 Uang Muka 10% dari nilai pekerjaan

12 Cara Pembayaran Monthly Certificate


Panjang Jalan Tol : 16,31 Km (STA 10+690 s/d STA 27+000)
Kecepatan Rencana : 80 Km/Jam
Arah Pelebaran : Pelebaran ke Dalam
Wajib dipasang di sepanjang jalan dari Kaligawe
Penerangan Jalan Umum
Sayung

.
2 x 2 @ Lebar Lajur 3.6 m

Data Jumlah & Lebar Jalur Lalu Lintas :


Tahap Awal : m
2 x 3 @ Lebar Lajur 3.6

Teknis STA 10+690 STA 27+000


Tahap Akhir :
STA 10+690 STA 27+000
.
Lebar Bahu :
Bahu Luar
Bahu Dalam
Lebar Median (termasuk bahu dalam) .

3m
1.5 m
5.5 m
Tipe Perkerasan Jalan
Untuk Struktur (pile slab), lajur lalu lintas bahu dalam dan Perkerasan kaku dengan lapis atas aspal tebal 5 cm
bahu luar
Untuk timbunan tanah lajur lalu lintas bahu dalam dan bahu Perkerasan kaku
Lokasi Pekerjaan
02
Tinjauan 1
Slab
Slab
Pekerjaan Slab dilakukan dengan pengecoran in situ.

Beton ready mix di-supply dari PT. PP Presisi


Daya dukung pancang didominasi oleh lekatan friksi pada selimut tiang. Maka dari itu tiang pancang sangat
tepat diterapkan pada tanah lempung.

Tebal slab adalah 350 mm


Alur Pekerjaan Slab

01 02 03 04

Penulangan Pengecoran Finishing


Pemasangan Bekisiting
Metode Pelaksanaan Slab
Pemasangan Bekisting Gaya yang bekerja = Gaya aksial tarik
01

Sesuai dengan
sifat baja yang
kuat menahan
gaya tarik

1. Pemasangan Truss Bar


Truss Bar berfungsi untuk mendistribusikan gaya dari bekisting dan beton ke pile head pada saat pekerjaan slab.
Pipa pvc dipasang pada saat penulangan pile head, sehingga membentuk lubang-lubang untuk masuknya truss bar.
Metode Pelaksanaan Slab
Pemasangan Bekisting
01

IWF
Pelat Baja
Double IWF

2. Pemasangan Formwork-> Double IWF dan Pelat


Metode Pelaksanaan Slab
Penulangan
02

Decking beton D= 5 cm

Berfungsi untuk menjaga tulangan


agar sesuai dengan posisi dan
membuat selimut beton sehingga
besi tulangan akan selalu
diselimuti beton yang cukup.

1. Penulangan Tulangan Bagian Bawah


Metode Pelaksanaan Slab
Penulangan
02

2. Penulangan Tulangan Bagian Atas Kursi Tulangan / Kaki Ayam


Berfungsi untuk memberikan jarak selimut beton bagian atas
Metode Pelaksanaan Slab
Penulangan
02

Sebelum Pengecoran Setelah Pengecoran

3. Penulangan Parapet
Penulangan parapet dilakukan sebelum pengecoran, dengan penulangan yang menyambung dari slab
Bertujuan agar struktur slab dan parapet monolit.
Metode Pelaksanaan Slab
Pengecoran
03

Bekisting ditahan menggunakan bar


baja yang dilas pada permukaan
working platform baja.
1. Persiapan 1
-> Pemasangan cetakan drainase
-> Pemasangan bekisting samping
Metode Pelaksanaan Slab
Pengecoran
03

1. Persiapan 2
-> Pemasangan batang kayu yang berfungsi sebagai jalur pekerja pada saat pengecoran dan grooving
-> Pemasangan stop cor menggunakan wire mesh.
Metode Pelaksanaan Slab
Pengecoran
 Pada plat lantai, penuangan harus dimulai dari satu ujung dan
03 berjalan mundur.

 Beton tidak boleh dituang dalam tumpukan-tumpukan yang


terpisah yang kemudian diratakan.

 Beton juga tidak boleh dituang dalam tumpukan besar lalu


digeser ke tempatnya. Praktik demikian akan mengakibatkan
pemisahan karena pasta cenderung mengalir sebelum material
kasar.

 Jarak jatuh ready mix beton tidak boleh terlalu tinggi ±50 cm

1. Pengecoran menggunakan concrete pump


-> Dengan volume yang besar, pengecoran harus dilakukan secara nonstop. Artinya jarak waktu antara truck mixer
satu dan seterusnya harus berdekatan. Hal ini untuk menjaga sifat monolit slab.
Metode Pelaksanaan Slab
Pengecoran
03

2. Pengecoran -> Pemadatan beton menggunakan Vibrator dalam.


Berfungsi mengeluarkan gelembung udara pada beton sehingga mengoptimalkan kepadatan beton.
Metode Pelaksanaan Slab
Pengecoran
03

3. Perataan dan Grooving setelah 1 jam.


Grooving dilakukan untuk memberikan permukaan kasar pada permukaan slab beton.
Hal ini dilakukan dengan pembuatan alur melintang, dengan jarak ± 1 cm
Metode Pelaksanaan Slab
Pengecoran
03
Pekerjaan curing dilaksanakan untuk :

 Memastikan reaksi hidrasi senyawa semen termasuk bahan


tambahan berlangsung optimal sehingga mutu beton tercapai.

 Menjaga agar tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton


akibat kehilangan kelembaban yang terlalu cepat atau tidak
seragam, sehingga dapat menyebabkan retak.

 Pada cuaca terik, panas, kering, berangin dapat terjadi retak


plastis shrinkage.

4. Curing Beton
-> Melapisi beton dengan lapisan yang menahan penguapan seperti geotextile non woven
-> Menyirami secara berkala
Metode Pelaksanaan Slab
Finishing
04

4. Finishing
-> Pelepasan bekisting dengan bantuan Chain Block untuk menahan jatuhnya komponen struktur bekisting
-> Pemasangan komponen lubang drainase
03
Tinjauan 2
Barrier
Barrier
Pekerjaan barrier pada struktur slab on pile dikerjakan dengan metode cor in situ, Pengecoran in situ dengan
bekisting konvensional sudah lebih sering digunakan di Indonesia.
Metode Pelaksanaan Barrier
Marking
01
Tahapan awal yang diperlukan dalam pekerjaan barrier adalah melakukan marking pada slab.

Marking diperlukan untuk mempermudah pemasangan bagian bawah bekisting pada posisinya.

Tulangan Tambahan untuk Marking Penggunaan Sipat untuk Marking pada Slab
Metode Pelaksanaan Barrier
Pemasangan Bekisting Barrier
02
Bekisting yang digunakan terbuat dari bahan baja, Penggunaan bekisting baja dapat menghasilkan

permukaan yang lebih rata dan siku yang lebih presisi. Baja juga memiliki siklus yang lebih panjang

pengunaannya walaupun lebih mahal untuk biaya pembuatan awalnya.


Metode Pelaksanaan Barrier
Urutan pemasangan Bekisting Barrier
1. Pemasangan Steelwall Kantilever
- Tierod Ø16 dimasukkan kedalam sparing yang sudah tersedia.
- Steelwall dikunci ke Tierod menggunakan Wingnut.
- Untuk Wingnut bagian bawah pemasangan dan pengencangan Wingnut.
Metode Pelaksanaan Barrier

Urutan pemasangan Bekisting Barrier


2. Pemasangan Railing, Lantai Kerja & Stek
- Setelah Steelwall kantilever terpasang, selanjutnya

dilakukan pemasangan aksesoris meliputi Railing &

Lantai Kerja.

-Dilakukan pengeboran Slab untuk pemasangan stek

sebagai stopper support pipa jack.


Metode Pelaksanaan Barrier
Urutan pemasangan Bekisting Barrier
3. Pemasangan Bekisting Parapet

- Bekisting dinding Parapet diangkat menggunakan Hlab Crane.

- Bekisting dinding luar menumpu di Stellwall kantilever.

- Bekisting dinding luar dan dalam diikat menggunakan tierod Ø16.

- Tierod atas dikunci menggunakan wingnut di housing tierod yang

tersedia.

- Tierod bawah dikunci menggunakan wingnut bertumpu di Pipa.

- Support menggunakan pipa + Jack ditahan oleh stek besi.


Metode Pelaksanaan Barrier

Pengecoran in Situ Barrier


03

Pengecoran dilakukan dengan menggunakan beton ready

mix dan concrete pump. Tim pengecoran menggunakan

alat vibrator untuk membantu beton mengisi rongga

dengan sempurna.

Pada saat pengecoran tinggi jatuh beton tidak boleh

melebihi 1 meter dimaksudkan agar agregat tidak

mengendap atau menumpuk pada bagian bawah

pengecoran.
Metode Pelaksanaan Barrier

Pembongkaran Bekisting
04
Pembongkaran bekisting dilakukan setelah ± 6 Jam pengecoran setelah beton
setting sempurna, karna setelah ± 6 Jam beton sudah mengeras.

Curing Beton Barrier


05
Untuk mencegah terjadi retakan retakan thermal maka beton tetap perlu dirawat
dengan curing.

Finishing Barrier
06
Permukaan barrier yang tidak sempurna di lapisi dengan finishing seperti sikatop.
Dokumentasi
Terima
kasih!

Anda mungkin juga menyukai