Anda di halaman 1dari 31

LONGSORAN GULING

By PresenterMedia.com
Tipe Toppling

Block
Flexural Block Secondary
Flexure
Toppling Toppling Topplig
Toppling
•Flexural Toppling

Pensryn Slate Quarry di North Wales

- Columnar joint yg menerus, dipotong oleh bidang diskontinyu dengan


kemiringan curam, patah dan tertekuk keluar
•Flexural Toppling
•Block Toppling
Individual column dari hard rock terpotong oleh joint ortogonal
•Block Flexural Toppling
Column terpotong oleh beberapa cross joint
Toppling terjadi sebagai hasil akumulasi displacement pada cross joint
•Secondary Toppling
Terjadi karena adanya pemotongan kaki lereng, erosi, pelapukan,
aktivitas manusia
•Secondary Toppling
ANALISIS TOPPLING
•Asumsi

• Longsoran guling yang terjadi mempunyai n blok berbentuk


teratur dengan lebar Dx dan tinggi Yn
• Penomoran Blok dimulai dari bawah (toe) ke atas
• Sudut kemiringan lereng q,
• dip bidang lemah 90 – a
• Undak-undakan yang terjadi akibat longsor berbentuk teratur
dan mempunyai kemiringan b
Analisis Longsoran Guling

• Konstanta a1, a2, b :

a1 = Dx.tan (q – a)
a2 = Dx.tan (a – qu)
b = Dx.tan (b – a)

• Tinggi blok ke-n (dari crest ke bawah) :


Yn = n (a1 – b)

• Tinggi blok ke-n (di atas crest) :


Yn = Yn-1 – a2 - b
Model Longsoran Guling

• Sudut lereng = a
• Kemiringan lapisan = 90 – a
• Dasar terangkat sebesar = b
• Lebar block = Dx
• Kemiringan permukaan tanah
bagian atas = qu
• Jika satu sistem blok mulai bergerak, pada umumnya terbagi
menjadi 3 bagian :
a. Bagian yang akan sliding di sekitar toe
b. Bagian blok yang stabil di atas
c. Bagian yang akan toppling di tengah

Pada beberapa kondisi, tidak akan terjadi sliding  mungkin


akan terjadi toppling semua hingga ke bawah mencapai toe

• Gaya yang bekerja di setiap Blok ke-n adalah : Rn dan Sn


• Gaya yang bekerja di interface dengan Blok terdekat : Pn, Qn,
Pn-1, Qn-1
• Konstanta Mn, Ln, Kn
Perhitungan Konstanta
• Jika Blok ke-n berada di bawah crest
• Mn = Yn
• Ln = Yn – a1
• Jika Blok ke-n tepat di crest
• Mn = Yn – a2
• Ln = Yn – a1
• Jika Blok ke-n berada di atas crest
• Mn = Yn – a2
• Ln = Yn
• Di semua kasus Kn = 0

• Untuk Blok yang tidak beraturan, Yn, Ln dan Mn dapat ditentukan


secara grafis
Gaya pada blok ke-n
Typical Blok (n) dengan gaya yang berkembang pada dasar (Rn,
Sn) dan pada interface blok (Pn, Qn, Pn-1, Qn-1)
•Toppling pada Blok ke-n
Sliding pada Blok ke n
Perhitungan Gaya Q, R dan S
• Untuk Gaya geser di masing-masing sisi Blok
• Qn = Pn . Tan f
• Qn-1 = Pn-1. tan f

• Gaya tegak lurus dasar blok :


• Rn = Wn . Cos a + (Pn – Pn-1) tan f

• Gaya sejajar dasar blok :


• Sn = Wn . sin a + (Pn – Pn-1)

• Gaya Wn = Yn . Dx
Perhitungan Gaya P untuk Blok yang Terguling

• Untuk Blok ke-n yang terguling :


• Yn/Dx > cot a jika f > a

• Pn = 0 (untuk blok teratas dari set yang terguling)


• Pn = Pn-1 (untuk blok terguling di bawahnya)
• Rn > 0
• |Sn| < Rn tan f
Perhitungan Gaya P untuk Blok yang Sliding
• Sn = Rn. Tan f dan f > a

• Pn = Pn-1,t (untuk blok teratas dari set blok yang tergelincir)


• Pn = Pn-1,s (untuk blok terguling di bawahnya  Pn,t > Pn,s)
• Jika P0 > 0, maka lereng tidak mantap untuk f yang digunakan.
Disarankan meningkatkan nilai f
• Jika P0 < 0, disarankan mengulang perhitungan dengan menurunkan
nilai f
• Jika P0 > 0 tapi cukup kecil, maka lereng dalam kondisi setimbang untuk
nilai f yang digunakan
•Prosedur Perhitungan

n1 = Blok paling atas dari kelompok toppling


n2 = Blok paling atas dari kelompok sliding

a.Penentuan nilai f untuk kesetimbangan batas

b.Penentuan
Gaya Penahan (Cable force) yang
dibutuhkan untuk menahan Lereng
a. Penentuan nilai f

1. Asumsikan nilai f tertentu, misalnya f > a


2. Tentukan n1 dengan menetapkan Blok paling atas

3. Dimulai dari Blok ini, tentukan gaya lateral Pn-1, t yang


dibutuhkan untuk mencegah Toppling dan Pn-1,s untuk
mencegah sliding
Jika Pn-1,t > Pn-1,s  Blok pada kondisi akan toppling dan Pn-1
sama dengan Pn-1,t
Jika Pn-1,s > Pn-1,t  Blok pada kondisi akan sliding dan Pn-1
sama dengan Pn-1,s
Untuk blok tertentu dan semua blok yang tinggi, akan
ditemukan bahwa kondisi kritis untuk terjadi toppling
sehingga harus rutin dimonitor dan memastikan bahwa :

4. Blok berikutnya yang lebih rendah (n1-1) dan semua blok yang
berada di bawahnya akan diperlakukan dengan prosedur yang
sama
5. Akhirnya blok yang dicapai untuk Pn-1,s > Pn-1,t. Ini menetapkan
blok n2 dan untuk blok-blok yang lebih rendah, kondisi
kritisnya terjadi sliding.
Jika Pn-1,s > Pn-1,t tidak ditemukan di semua blok, tidak akan
terjadi sliding, sementara toppling akan berkembang ke
bawah blok 1
•Pertimbangan Toe pada Blok 1

Jika Po > 0  lereng tidak stabil untuk nilai sudut geser dalam f
Ulangi perhitungan dengan meningkatkan nilai f

Jika Po < 0  ulangi perhitungan dengan mengurangi nilai f

Jika Po sangat kecil, nilai f dapat digunakan untuk perhitungan


kesetimbangan batas
b. Penentuan Gaya Penahan (Cable Force) untuk
Menstabilkan Lereng
• Penahan (cable) dipasang melewati Blok 1 pada jarak L1 di atas
dasar.
• Penahan (cable) mempunya sudut d derajat terhadap horisontal
dan dipasang pada kedalaman yang aman di bawah dasar lereng
• Tarikan pada kabel dibutuhkan untuk mencegah tergulingnya
Blok 1

• Tarikan pada kabel dibutuhkan untuk mencegah Blok 1 sliding


•Gaya normal dan geser di dasar Blok

Gaya normal :

Gaya geser :
•Tugas :

Density batuan = 2,5 t/m3


Sudut geser dalam = 300
Lebar Blok = Dx = 10 m
Tinggi lereng = 92,5 m
Sudut lereng = 56,60
Kemiringan struktur = 600
Blok 10 terangkat 40
•Picture Page Layout
Your picture caption can go here.
Image from PresenterMedia.com
Animation Page
Make an Impact in your
presentations by adding some
themed PowerPoint
animations.

Anda mungkin juga menyukai