Disusun oleh:
HANNY ARDIAN CHOLIS
NPM 1102012107
Pembimbing:
Drs. H. Aidil Fitri. M. Hatta, MM, M.Si
PENDAHULUAN
1. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa
Indonesia itu sendiri yang berakar dari kebudayaan.
2. Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud
norma sosial atau norma hukum
3. Nilai praksis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Revolusi Mental Dalam Dunia Kesehatan Harus Dijalankan secara Total Dengan adanya
Pendidikan formal melalui sekolah dapat menjadi lokus untuk memulai revolusi mental
ini. pendidikan diarahkan pada pembentukan etos warga negara. Revolusi mental
membuat kejujuran dan keutamaan yang lain menjadi suatu disposisi batin ketika siswa
berhadapan dengan situasi konkret.
PEMBAHASAN
TUJUAN PROGRAM
1. Meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan termasuk SDM
kesehatan lainnya.
2. Menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat,
3. Meningkatkan peran serta dan kemandirian masyarakat baik bagi individu, keluarga
dan masyarakat dalam bidang kesehatan
SASARAN PROGRAM
Tersedianya SDM kesehatan yang didistribusikan secara adil dan merata, serta
dimanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna
Lembu Suana Lingkaran Putih Mengelilingi Lembu Suana
Bermakna sebagai sumber kekuasaan dan kewibawaan Melambangkan kebulatan tekad dan kesamaan
Pemerintah Daerah. pandangan/persepsi.
Warna Hitam
Melambangkan tantangan dan kendala yang dihadapi.
VISI & MISI
MISI
1. Memelihara dan meningkatkan sumber daya pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya.
3. Menggerakkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan
KESIMPULAN
1. Revolusi Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia yang lebih
baik.
2. Harus didukung oleh tekad politik (political will) Pemerintah
3. Harus bersifat lintas sektoral.
4. Kolaborasi masyarakat, sektor privat, akademisi dan pemerintah.
5. Dilakukan dengan program “gempuran nilai” (value attack) untuk senantiasa mengingatkan
masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik.
6. Desain program harus mudah dilaksanakan (user friendly), menyenangkan (popular) bagi
seluruh segmen masyarakat.
7. Nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas publik (sosial)
bukan moralitas privat (individual).
8. Dapat diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.
PENUTUP
TERIMAKASIH