PEMBUKAAN
Dengan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta didorong oleh keinginan luhur dan sadar
sepenuhnya akan tanggung jawab kami sebagai warga Negara dan insan yang religius serta
memiliki kepedulian terhadap sesama, maka dengan ini kami menyatakan bahwa kita sebagai
mahluk sosial, disamping mahluk individu, mempunyai tanggung jawab yang sama dalam
membentuk dan mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkepribadian, beragama,
visioner dan berjiwa sosial dalam tatanan masyarakat yang berperikemanusiaan dan berkeadilan.
Permasalahan pendidikan, keagamaan, sosial dan kemanusiaan yang ada di masyarakat haruslah
didata dan diperhatikan dengan kesungguhan dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk
didalamnya elemen-elemen pemerintahan, organisasi-organisasi kepemudaan dan
kemasyarakatan serta kelompok-kelompok masyarakat yang peduli dan mempunyai tujuan serta
tanggung jawab yang sama terhadap kehidupan di negeri ini.
Dengan didasari kebutuhan dan kepeduliaan tersebut dan untuk tertib serta teraturnya mekanis
pemerataan tugas seluruh elemen Yayasan Syekh Nurjati Cirebon maka disusunlah Anggaran
Rumah Tangga Yayasan Syekh Nurjati Cirebon sebagai berikut:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Fungsi Anggaran Rumah Tangga
Anggaran Rumah Tangga Yayasan Wakaf Islam Diponegoro berfungsi sebagai penjelas aturan-
aturan yang telah disebutkan di dalam Anggaran Dasar Yayasan Wakaf Islam Diponegoro dan atau
tidak disebutkan di dalam Anggaran Dasar. dan/atau berisikan aturan yang tidak disebutkan di
dalam Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
BAB I
BENTUK DAN SIFAT YAYASAN
Pasal 1
BAB II
SIMBOL RESMI YAYASAN
Pasal 2
Lambang Yayasan
1. Lambang adalah keseluruhan elemen yang melekat pada symbol/penanda Yayasan Wakaf
Islam Diponegoro baik yang berupa gambar maupun tulisan penjelas.
2. Bentuk lambang resmi Yayasan Wakaf Islam Diponegoro ditunjukkan oleh gambar berikut:
3. Lambang YWID sebagaimana di atas meliputi segi 8 (delapan) dengan lingkaran putih di
tengah nya dengan dasar warna hijau meliputi siluet buku berwarna putih, bulan bintang
berwarna putih, 2 anak panah yang melengkung kebawah menuju tulisan YWID.
4. Lambang YWID dapat digunakan sebagai atribut Yayasan dalam berbagai program kerja
yayasan, serta media administrative sesuai dengan kebutuhan Yayasan.
1. Bentuk dan arti lambang adalah sesuai dengan bentuk dan arti lambang Yayasan Pinisi Ikatan
Alumni Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebagaimana dinyatakan oleh Statuta Yayasan
IKA-PPNS.
2. Penggunaan dan/atau pemakaian lambang diatur dan ditetapkan oleh Ketua Yayasan Pinisi
IKA PPNS.
1 Lambang Yayasan
(1) Lambang adalah keseluruhan elemen yang melekat pada simbol/penanda Yayasan Pendidikan
PPI Taiwan, baik yang berupa gambar maupun tulisan penjelas.
(2) Bentuk lambang resmi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan ditunjukkan oleh gambar berikut:
(3) Lambang Yayasan Pendidikan PPI Taiwan sebagaimana di atas meliputi siluet buku berwarna
biru tua (RGB: 0, 51, 153) dengan pembatas garis tebal berwarna putih (RGB: 254, 254, 254)
yang di dalamnya terdapat gambar pulau Taiwan berwarna hijau (RGB: 52, 203, 58), sepasang
pelajar berwarna putih (RGB: 254, 254, 254) menggunakan topi toga berwarna merah (RGB:
199, 52, 21), serta di luar elemen-elemen tersebut terdapat tulisan YP PPI Taiwan di bagian
atas dan tulisan YAYASAN PENDIDIKAN Perhimpunan Pelajar Indonesia di Taiwan berwarna
biru tua (RGB: 0, 51, 153) dengan makna sebagai berikut:
(a) tulisan YP PPI Taiwan di atas elemen-elemen gambar dengan font-style Arial berwarna
biru tua merupakan singkatan dari Yayasan Pendidikan Perhimpunan Pelajar Indonesia di
Taiwan;
(b) tulisan YAYASAN PENDIDIKAN Perhimpunan Pelajar Indonesia di Taiwan di bawah ele-
men-elemen gambar dengan font-style Arial berwarna biru tua merupakan penegasan/
kepanjangan dari singkatan YP PPI Taiwan di atas elemen-elemen gambar;
(c) gambar pulau Taiwan berwarna hijau, bermakna Yayasan Pendidikan PPI Taiwan lahir dari
semangat pembaharuan para pelajar di Taiwan dalam memberikan kemanfaatan yang
positif bagi masyarakat;
(d) gambar sepasang pelajar bertopi toga sambil berjabat tangan, berwarna merah dan putih,
bermakna persahabatan, kesetiakawanan, gotong-royong, dan toleransi yang menjiwai
PPI Taiwan dengan dilandasi oleh rasa cinta kepada tanah air Indonesia, yang selanjutnya
juga dijiwai oleh Yayasan Pendidikan PPI Taiwan;
(e) siluet buku berwarna biru berpembatas garis warna putih, bermakna Yayasan Pendidikan
PPI Taiwan dilandasi oleh elemen visi yang tertuang dalam Anggaran Dasar Bab III pasal 5
yaitu berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui jalur pendidikan, eko-
nomi, dan sosial kemasyarakatan demi terciptanya kemandirian bangsa Indonesia; dan
jika dijabarkan, detail makna warna yang ada dalam tiap elemen lambang tersebut ada-
lah, merah-putih: semangat ke-Indonesia-an; biru tua: konservatif, mempertahankan ke-
baikan nilai-nilai yang telah dijiwai oleh PPI Taiwan, karena Yayasan Pendidikan PPI
Taiwan dilahirkan dari PPI Taiwan; hijau: semangat pembaharuan yang positif.
(4) Lambang Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dapat digunakan sebagai atribut organisasi dalam
berbagai program kerja Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, serta media administratif sesuai
dengan kebutuhan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
Pasal 3
Pasal 3
Stempel Yayasan
1. Stempel Yayasan merupakan penanda untuk mempertegas keabsahan dari suatu ketetapan,
keputusan, atau legalitas lain dari aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Yayasan.
2. Bentuk standar dari stempel yayasan terdapat penegasan redaksional YAYASAN WAKAF ISLAM
DIPONEGORO.
3. Visualisasi dari bentuk stempel tidak diatur secara detail dalam Anggaran Rumah Tangga,
sehingga dapat dibuat oleh Pengurus sesuai kesepakatan bersama dengan
mempertimbangkan ayat 1 dan 2.
4. Stempel Yayasan Pendidikan PPI Taiwan merupakan penanda untuk mempertegas keabsa-
han dari suatu ketetapan, keputusan, atau legalitas lain dari aturan-aturan yang dikelu-
arkan oleh Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
5. Bentuk standar dari stempel Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berupa lingkaran sederhana
yang di dalamnya terdapat penegasan redaksional YAYASAN PENDIDIKAN PERHIMPUNAN
PELAJAR INDONESIA DI TAIWAN (YP-PPI TAIWAN) dengan dibubuhi nomor akta notaris.
6. Visualisasi dari bentuk stempel tidak diatur secara detail dalam Anggaran Rumah Tangga,
sehingga dapat dibuat oleh Pengurus sesuai kesepakatan bersama dengan mempertim-
bangkan ayat (1) dan (2).
Pasal 4
Penggunaan Nama, Lambang dan Stempel Yayasan
1. Nama dan lambang yayasan dapat disematkan pada media administrasi, publikasi, serta
promosi kegiatan Yayasan, baik diselenggarakan secara mandiri maupun yang bekerjasama
dengan pihak lain.
2. Stempel yayasan menggunakan aturan yang tertera pada Anggaran Rumah Tangga Bab II pasal
3.
3. Nama dan lambang yayasan bersifat independen, tidak dapat digunakan sebagai media
promosi untuk mendukung partai politik tertentu serta kegiatan-kegiatan tendensius yang
berpotensi menyinggung SARA dan menimbulkan citra buruk Yayasan.
(1) Nama dan lambang Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dapat disematkan pada media adminis-
trasi, publikasi, serta promosi kegiatan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, baik yang diseleng-
garakan secara mandiri maupun yang bekerjasama dengan pihak ketiga.
(2) Stempel Yayasan Pendidikan PPI Taiwan menggunakan aturan yang tertera pada Anggaran
Rumah Tangga Bab II pasal 3.
(3) Nama dan lambang Yayasan Pendidikan PPI Taiwan bersifat independen, tidak dapat digun-
akan sebagai media promosi untuk mendukung partai politik tertentu serta kegiatan-kegiatan
tendensius yang berpotensi menyinggung SARA dan menimbulkan citra buruk Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan.
(4) Unit kerja di bawah Yayasan Pendidikan PPI Taiwan diperkenankan untuk membuat lambang
sendiri. Akan tetapi dalam setiap program kerjanya harus menyertakan lambang Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan berdampingan dengan lambang unit kerja dan/atau kegiatan.
(5) Pihak ketiga yang ingin menggunakan nama dan/atau lambang Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
harus mendapatkan persetujuan penggunaan nama dan/atau lambang dari Ketua Yayasan
Pendidikan PPI Taiwan atas sepengetahuan Pembina pada masa jabatan aktif.
1. Visi Yayasan adalah mengembalikan Hegemoni Bangsa Indonesia di mata dunia, melalui kegi-
atan sosial, kemanusiaan dan keagamaan.
a. Kokoh secara internal melalui pembinaan pengurus dengan konsep manajemen
b. Membangun sistem terpadu dalam bidang sosial , kemanusiaan, keagamaan dan pembin-
aan basis pemberdayaan potensi
c. Mewujudkan program pemberdayaan masyarakat yang efektif, efesien dan berdaya guna.
d. Membentuk masyarakat yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik, cepat dan tanggap
terhadap keadaan Masyarakat lainnya dan lingkungan sekitar.
2. Tujuan dari berdirinya Yayasan ini adalah mewujudkan Indonesia menjadi “ EKA ADI DASA
PURWA PANJANG PUNJUNG PASIR WUKIR GEMAH RIPAH LOH JINAWI TATA TENTREM KERTA
RAHARJA “ yang mengandung arti : “ Negara yang berkecerdasan spiritual yang baik, luas dan
berwibawa, terdiri atas daratan, pegunungan dan lautan, subur makmur, rapi tentram, damai
dan sejahtera “.
BAB III
FALSAFAH DAN NILAI-NILAI
Pasal 5
1. Yayasan sebagai lembaga keagamaan, pendidikan, sosial dan kemanusiaan perlu memiliki
falsafah dan nilai-nilai.
2. Pembina, Pengawas dan Pengurus Yayasan harus memahami dan mengamalkan hal-hal
tersebut sebagai idealisme Yayasan.
Pasal 6
Falsafah (Pedoman) Yayasan
Dikelola oleh Yayasan, dikembangkan oleh Yayasan untuk Yayasan dan kemaslahatan umat.
Pasal 7
Nilai-Nilai Yayasan
Menjunjung tinggi:
1. Keagamaan : Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dalam Ukhuwah Islamiyah.
2. Pendidikan : Shidiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah.
3. Sosial Kemanusiaan: Kepedulian, kemasyarakatan dan tanggung jawab.
BAB III
HIERARKI HUKUM YAYASAN PENDIDIKAN PPI TAIWAN
Pasal 5
Kode Etik
(1) Kode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam berorganisasi di dalam
Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(2) Tujuan kode etik adalah untuk melindungi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dari berbagai
tindakan yang dapat merugikan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(3) Kode etik disusun, diubah, dan disahkan oleh Pembina.
Pasal 6
Tata Tertib
(1) Tata Tertib adalah peraturan-peraturan yang mengatur tentang berbagai kegiatan di dalam
Yayasan Pendidikan PPI Taiwan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh elemen
Yayasan Pendidikan PPI Taiwan maupun unit kerja di bawahnya.
(2) Tata tertib dibuat dan ditetapkan oleh Pembina berdasarkan tujuan tata tertib tersebut tanpa
ada batasan jumlah tata tertib yang dapat dibuat.
Pasal 7
Surat Ketetapan dan Surat Keputusan
(1) Definisi dan jenis Surat Ketetapan dan Surat Keputusan telah diatur secara umum dalam Ang-
garan Dasar Bab II pasal 4.
(2) Secara umum ada empat jenis surat di dalam Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yaitu:
(a) Surat Ketetapan Pembina Yayasan;
(b) Surat Keputusan Pembina Yayasan;
(c) Surat Keputusan Ketua Yayasan; serta
(d) Surat Keputusan Ketua Unit Kerja yang merupakan surat keputusan yang dibuat oleh
ketua unit kerja terkait kebijakan di dalam lingkungan unit kerja.
(3) Pembina, Pengurus, dan Unit Kerja diperkenankan untuk membuat surat berdasarkan kebi-
jakan yang akan dibuat tanpa ada batasan jumlah, asalkan tidak bertentangan dengan hierarki
hukum Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
BAB IV
PRODUK HUKUM TERTINGGI ORGANISASI
Pasal 10
Produk Hukum Pembina
Pembina berhak untuk menyusun dan/mengubah produk hukum sesuai situasi dan kondisi Yay-
asan Pendidikan PPI Taiwan, yang di antaranya adalah:
(1) Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat diubah sesuai ketentuan di dalam
Anggaran Dasar Bab VIII pasal 40;
(2) Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat diubah sesuai ketentuan
di dalam Anggaran Dasar Bab VII pasal 39.
(3) Kode Etik Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat diubah sesuai ketentuan di dalam Kode
Etik terkait.
(4) Tata Tertib Pembina Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat dibuat sesuai dengan kondisi
Pembina dalam masa jabatan aktif dan dapat diubah sesuai ketentuan di dalam Tata Tertib
terkait.
(5) Surat Ketetapan Pembina Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan mempertimbangkan kondisi dan situasi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(6) Surat Keputusan Pembina Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan mempertimbangkan kondisi dan situasi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
(7) Regulasi lain yang tidak bertentangan dengan produk hukum Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
sebagaimana tertera pada Anggaran Dasar Bab VII pasal 39.
BAB IV
STRUKTUR YAYASAN
Pasal 8
1. Pembina
Pembina berkedudukan sebagai pendiri atau ahli waris langsung pendiri Yayasan Wakaf Islam
Diponegoro.
2. Pengawas
Pengawas diangkat oleh Pembina yang diberikan tugas untuk mengawasi jalannya /
perkembangan Yayasan Wakaf Islam Dioinegoro.
3. Pengurus
Yang dimaksud Pengurus dalam Anggaran Rumah Tangga ini, terdiri dari:
a. Ketua Pengurus
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Majelis Pendidikan Formal dan Non Formal
e. Majelis Aset dan Pengembangan
f. Majelis Sarana dan Pembangunan
BAB VI
SUSUNAN PENGURUS
Pasal 10
PEMBINA
Ketua :
Anggota : 1.
2.
PENGAWAS
Ketua :
Anggota : 1.
2.
PENGURUS
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
DIVISI – DIVISI:
Koord. Divisi Diklat : 1.
2.
Koord. Divisi Litbang : 1.
2.
Koord. Divisi Perencanaan Program : 1.
2.
Koord. Divisi Advokasi : 1.
2.
Koord. Divisi Pengembangan SDM : 1.
2.
Koord. Divisi Humas dan Lembaga : 1.
2.
1. Struktur Pengurus Harian terdiri atas :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Staf Departemen
2. Staf Departemen di koordinir oleh 1 (satu) orang atau lebih koordinator umum
BAB V
PENGURUS HARIAN
1. Pengurus harian adalah anggota biasa Yayasan yang di sahkan melalui surat keputusan yang
dikeluarkan oleh Dewan Pembina
2. Kepengurusan Yayasan dipimpin seorang Ketua
3. Dalam melakukan Program Kerja Ketua dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris, 1 (satu) orang
Bendahara dan 1 (satu) orang atau lebih koordinator umum serta beberapa staf Departemen.
Masa Jabatan
Pasal 8
1. Masa jabatan Pengurus Harian Yayasan adalah 5 (lima) tahun dalam satu periode dan dapat
dipilih kembali pada periode berikutnya.
2. Jika Ketua Pengurus harian wafat, berhenti atau tak dapat melaksanakan tugas dan ke-
wajibannya maka ia digantikan oleh anggota Yayasan yang dipilih melalui Musyawarah luar bi-
asa atau pun melalui hak Prerogative Dewan Pembina.
BAB V
PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN PPI TAIWAN
Pasal 11
Ketua
(1) Syarat menjadi Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan sebagian telah tercantum dalam Ang-
garan Dasar Bab V pasal 17, dan selanjutnya secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Cakap, Jujur, dan Amanah
c) Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau melanggar hukum
d) Memiliki integritas yang tinggi dalam bidang Pendidikan dan Sosial Kemanusiaan
e) Anggota dan/atau alumni PPI Taiwan
f) Memahami tentang sistem pendidikan terkini beserta hierarki hukum tentang pendidikan
yang berlaku di Indonesia
g) Tidak sedang terlibat sebagai anggota atau pengurus di dalam organisasi lain atau partai
politik tertentu
h) Untuk anggota PPI Taiwan, telah memiliki status sebagai mahasiswa selama minimum 1
tahun di salah satu kampus di Taiwan
i) Tidak sedang tergabung dalam kepengurusan Badan Musyawarah, Badan Pengurus
Harian, maupun Badan Otonom PPI Taiwan
j) Dapat direkomendasikan oleh Pembina Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, Ketua PPI Taiwan,
Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan sebelumnya, maupun Unit Kerja Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan, dibuktikan dengan adanya surat rekomendasi.
(2) Jika kondisi saat jabatan Ketua ditetapkan oleh Pembina terjadi kekosongan pengurus, sesuai
dengan Anggaran Dasar Bab V pasal 17, maka selambat- selambatnya dalam kurun waktu 30
(tiga puluh) hari sejak ditetapkan, Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan wajib menyusun ren-
cana kepengurusan sementara yang nantinya menjadi pertimbangan Rapat Pembina dalam
menetapkan kepengurusan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan secepatnya.
Pasal 13
Produk Hukum Pengurus
Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berhak untuk menyusun dan/atau mengubah produk
hukum sesuai situasi dan kondisi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, di antaranya adalah:
(1) Tata Tertib Peengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat dibuat sesuai dengan kond-
isi Pengurus dalam masa jabatan aktif dan dapat diubah sesuai ketentuan di dalam Tata Tertib
terkait.
(2) Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat dibuat sesuai dengan ke-
butuhan dan mempertimbangkan kondisi dan situasi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
(3) Perjanjian Kerjasama dengan Unit Kerja dan/atau Pihak Ketiga, yang dibuat sesuai dengan ke-
butuhan dan dapat diubah sesuai dengan aturan perubahan di dalamnya.
(4) Regulasi lain yang tidak bertentangan dengan produk hukum Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
sebagaimana tertera pada Anggaran Dasar Bab VII pasal 39.
BAB VII
Perjanjian Kerjasama
(1) Perjanjian kerjasama adalah semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai acuan
hukum bagi Para Pihak yang membuatnya.
(2) Perjanjian kerjasama dibuat oleh Para Pihak yang terdiri dari:
(a) Pihak Pertama yaitu Yayasan Pendidikan PPI Taiwan;
(b) Pihak Kedua adalah Unit Kerja Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, jika diperlukan adanya
keterlibatan Unit Kerja dalam kerjasama; dan
(c) Pihak Ketiga adalah Pihak manapun, tidak terbatas pada individu, kelompok, pemerintah
Indonesia, ataupun swasta.
(3) Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga apabila:
(a) Pihak ketiga dapat membuktikan diri bahwa dirinya adalah benar dan sah secara hukum,
serta dapat dibuktikan dengan adanya dokumen yang akuntabel yang memenuhi syarat
untuk melakukan kerjasama dengan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan,
(b) Dalam setiap perjanjian disepakati memiliki Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian
Kerjasama yang melibatkan semua pihak yang bekerjasama sebagai landasan hukum,
(c) Tidak bertentangan dengan AD, ART, serta aturan-aturan lain yang dimiliki Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan sebagaimana dimaksud pada Anggaran Dasar Bab VII Pasal 39.
(4) Aturan lebih lanjut mengenai Perjanjian Kerjasama diatur di dalam Bab VII tentang Perjanjian
Kerjasama.
Pasal 20
Isi Perjanjian Kerjasama
(1) Isi perjanjian kerjasama meliputi klausul-klausul berupa:
(a) Kesepakatan visi dan/atau misi dan/atau tujuan kerjasama
(b) Kesepakatan jangka waktu kerjasama
(c) Kesepakatan mengenai hak dan kewajiban Para Pihak yang terlibat
(d) Kesepakatan tentang bagi hasil dan teknis pembayaran, apabila pekerjaan dalam per-
janjian kerjasama tersebut menghasilkan keuntungan finansial
(e) Kesepakatan mengenai pekerjaan tambah-kurang (Addendum)
(f) Kesepakatan mengenai penyelesaian perselisihan yang mungkin terjadi di kemudian hari
(g) Kesepakatan mengenai proses pengunduran diri dari perjanjian kerjasama
(h) Kerangka acuan dalam melaksanakan kerjasama (Term of Reference)
(i) Kualifikasi Pihak Ketiga
(2) Isi perjanjian kerjasama harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum, serta
tidak melanggar AD, ART, serta aturan-aturan lain yang dimiliki Yayasan Pendidikan PPI
Taiwan sebagaimana dimaksud pada Anggaran Dasar Bab VII Pasal 39.
(3) Semua Pihak yang melakukan perjanjian kerjasama diwajibkan membubuhkan tanda tangan di
atas meterai agar memiliki kekuatan hukum yang mengikat bagi seluruh pihak.
Pasal 21
Syarat Pemilihan Pihak Ketiga
(1) Pihak Ketiga adalah Pihak manapun tidak terbatas pada individu, kelompok, pemerintah In-
donesia, ataupun swasta seperti yang dimaksud pada pasal 9 ayat (2).
(2) Pihak Ketiga adalah Pihak yang dianggap mampu dan memiliki kompetensi dengan membuk-
tikan adanya surat keterangan atau sertifikasi dari lembaga terkait secara resmi.
(3) Pihak Ketiga memiliki riwayat yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan, dibuktikan dengan
adanya dokumen-dokumen penjelas dari negara dan/atau institusi terkait.
(4) Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berkewajiban untuk memberikan informasi tentang
perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga ke Pembina sebelum Nota Kesepahaman dan/atau
Perjanjian Kerjasama ditandatangani.
1. Anggota Biasa adalah mereka yang telah menyelesaikan dan Lulus Program Pendidikan di Po-
liteknik Perkapalan Negeri Surabaya.
a. Diploma I
b. Diploma III
c. Diploma IV
2. Anggota Kehormatan adalah mereka yang telah dan dinilai berjasa kepada almamater Po-
liteknik Perkapalan Negeri Surabaya atau IKA PPNS.
Pasal 2
SATUAN ANGGOTA
KODE ETIK
Pasal 9
KETENTUAN ANGGOTA
Pasal 11
1. Yang dimaksudkan dengan anggota Yayasan adalah person diluar Pendiri / Pembina Yayasan
2. Untuk menjadi anggota Yayasan harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Warga Negara Indonesia
b. Menyatakan diri secara sukarela menjadi anggota
c. Ditetapkan dan disahkan oleh Dewan Pembina melalui surat Keputusan
d. Wajib menyetor Iuran tiap-tiap anggota ke Yayasan
1. Anggota Biasa:
a. Menghayati dan mengamalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lembaga.
b. Mentaati dan memenuhi seluruh keputusan lembaga.
c. Melaksanakan dan memperjuangkan seluruh keputusan lembaga
d. Membela kepentingan lembaga, manakala ada hal-hal yang akan merugikan nama baik
lembaga.
e. Membayar iuran secara aktif.
2. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan:
Mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota biasa lainnya kecuali ayat 1.e.
1. Kewajiban Anggota :
a. Mentaati AD/ART Yayasan Pinisi IKA-PPNS.
b. Memelihara dan menjaga nama baik Yayasan Pinisi, IKA PPNS, dan Almamater.
1. Kewajiban Anggota
a. Menghayati dan mengamalkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Yayasan
b. Mentaati dan memenuhi seluruh keputusan Yayasan
c. Melaksanakan dan memperjuangkan seluruh keputusan Yayasan
d. Membela kepentingan Yayasan, manakala ada hal-hal yang akan merugikan nama baik Yay-
asan
e. Menjawab segala pertanyaan baik dari Pendiri / Pembina dan Pengawas Yayasan secara
jujur, terang dan jelas
f. Kewajiban –kewajiban lain yang akan ditentukan kemudian dalam Peraturan Yayasan
Pasal 4
HAK ANGGOTA
2. Hak Anggota :
a. Memilih dan dipilih kecuali bagi yang dicabut haknya.
b. Mengeluarkan pendapat dan saran.
c. Membela diri dan memperoleh pembelaan.
d. Memperoleh kehormatan dan atau penghargaan .
2. Hak Anggota
a. Memperoleh perlakuan dan pelayanan yang sama dari Yayasan
b. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul-usul dan saran-saran
c. Mempunyai hak dipilih dan memilih
d. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidikan dan latihan, bimbingan dan ketra-
mpilan Dalam berorganisasi
e. Menerima gaji/upah / insentif seperti tercantum pada Pasal 14 (ayat) 3 dan Pasal (19) ayat
5 pada Anggaran Dasar Yayasan
f. Hak-hak lain yang akan ditentukan dalam peraturan Organisasi
BAB III
KEHILANGAN KEANGGOTAAN, SKORSING DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 5
1. Akhir Keanggotaan :
a. Meninggal dunia
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis
c. Diberhentikan
d. Masa jabatan/ mengenai hal-hal yang luar biasa Berakhir
2. Anggota dapat skorsing atau diberhentikan apabila :
a. Bertindak bertentangan dengan AD/ART/Peraturan Yayasan
b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik Yayasan
c. Terbukti melakukan tindak pidana kriminal
3. Keputusan skorsing atau pemberhentian hanya dapat dilakukan dengan peringatan terlebih
dahulu, kecuali Anggota yang terkena tindakan skorsing atau pemberhentian dapat membela
diri pada form Musyawarah yang diadakan untuk itu
SANKSI ANGGOTA
Pasal 14
1. Setiap anggota akan dikenakan sanksi dan hukuman apabila melakukan pelanggaran atas
segala ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Dewan Pembina Yayasan Cahaya
Bintang Timur
2. Sanksi dan hukuman yang dapat dijatuhkan kepada anggota Yayasan adalah :
a. Teguran atau peringatan
b. Diberhentikan sementara
c. Pemecatan
3. Sanksi dan hukuman serta masa hukuman adalah hak mutlak Dewan Pembina
4. Ketua Yayasan berhak menegur dan memperingati setiap anggota biasa bila melakukan
pelanggaran sesuai prosedur dan batasan Dewan Pembina.
Pasal 15
Pasal 16
1. Penjatuhan sanksi dilakukan oleh Dewan Pembina, setelah mendengar sanksi-sanksi dan pem-
belaan diri dari pelaku
2. Pembelaan diri sebagaimana dalam ayat (1) disampaikan pada Rapat Dewan yang khusus
diadakan untuk maksud tertentu.
Pasal 17
1. Status keanggotaan dicabut sementara apabila pelaku pelanggaraan dalam waktu 30 (tiga pu-
luh) hari tidak mengindahkan
2. Status keanggotaan dicabut tetap apabila dalam 30 (tiga puluh) hari setelah diberhentikan se-
mentara pelaku masih melakukan pelanggaraan
BAB V
MASA JABATAN SERTA PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 8
1. Seorang anggota Yayasan Pinisi IKA PPNS tidak dapat menduduki jabatan rangkap dalam
kepengurusan Yayasan Pinisi IKA PPNS.
2. Masa jabatan dalam Badan Kelengkapan Yayasan Pinisi IKA PPNS adalah empat tahun. Seor-
ang anggota Yayasan Pinisi IKA PPNS kecuali Ketua IKA Jurusan (Menyesuaikan dengan masa
jabatan IKA jurusan) tidak dapat menduduki jabatan yang sama untuk tiga periode berturut-
turut.
3. Pergantian antar waktu pengurus Yayasan Pinisi IKA PPNS dari jabatannya diatur dan ditetap-
kan dalam Peraturan Yayasan Pinisi IKA PPNS.
BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG PESERTA & WAKTU RAPAT-RAPAT
Pasal 6
Pasal 7
RAPAT TAHUNAN
Pasal 8
RAPAT KERJA PENGURUS
1. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan program kerja dan menetapkan pelaksanaan
selanjutnya.
2. Diselenggarakan sedikitnya sekali dalam tiga bulan.
BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 9
BAB V
KETUA YAYASAN
Pasal 9
Ketua Yayasan berhak mengusulkan dan mengangkat wakil ketua, sekretaris, bendahara,
kordinator departemen/majlis, pembantu umum sesuai kebutuhan dan disetujui oleh Pembina.
SEKRETARIS
Pasal 10
BENDAHARA
Pasal 11
1. Bendahara bertanggung jawab atas pencatatan dan laporan keuangan atau pemasukan hasil
pengembangan kekayaan Yayasan.
2. Bendahara membantu ketua untuk menyusun RAKY (Rencana Anggaran Kerja Yayasan) dan
menyusun laporan tahunan Yayasan.
3. Dalam hal pengajuan dana program melampaui plafon harus diputuskan melalui rapat pen-
gurus Yayasan.
MAJELIS
Pasal 12
Majelis adalah anggota pengurus Yayasan yang bertugas kusus dalam bidangnya melalui:
1. Membuat program kegiatan dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
2. Mengadakan koordinasi antar majelis maupun lainnya sehingga tercipta hubungan yang baik
untuk kemajuan Yayasan.
3. Mengadakan evaluasi secara berkala atas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
PEMBANTU UMUM
Pasal 13
Pembantu umum adalah seseorang yang diangkat oleh ketua Yayasan untuk membantu anggota
pengurus dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
BAB VI
KEPALA SEKOLAH
Pasal 14
Sekolah merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan pengabdian dalam bidang pendidikan
yang dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah
1. Kepala Sekolahadalah tugas tambahan yang diberikan kepada guru oleh Yayasan yang dipan-
dang mampu untuk melaksanakan tugas tersebut.
2. Kepala Sekolah yang diangkat oleh Yayasan harus mengikuti Program Diklat Kepala Sekolah di
LP2MP.
3. Kepala Sekolah diangkat dan diberhentikan oleh ketua Yayasan berdasarkan hasil evaluasi dan
keputusan rapat Yayasan.
4. Masa jabatan Kepala Sekolah 4 tahun dalam 1 periode.
5. Kepala Sekolah bisa diangkat kembali dua kali periode.
6. Batasan usia Kepala Sekolah/ minimal 25 tahun dan maksimal 55 tahun disaat pengangkatan.
Pasal 15
Kepala Sekolah bertanggung jawab kepada ketua yayasan dan mempunyai TUPOKSI secara garis
besar:
1. Memimpin dan mengatur sekolah yang dipimpinnya.
2. Membuat laporan keuangan, program bulanan, tengah tahun atau semester dan tahunan se-
suai dengan visi, misi sekolah yang bersangkutan .
3. Membuka bidang (program keahlian) baru dengan persetujuan ketua Yayasan.
4. Mengadakan kordinasi dengan departemen/ majelis Yayasan ataupun dengan instansi yang
lainnya untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya.
5. Setiap pengambilan keputusan (diluar RAKS) Kepala Sekolah yang bersifat krusial harus ada
persetujuan Pengurus Yayasan.
Pasal 17
Kepala Tata Usaha bertanggung jawab kepada kepala sekolah/dan mempunyai TUPOKSI secara
garis besar:
1. Kepala Tata Usaha harus dapat bekerja sama dengan kepala sekolah untuk kemajuan sekolah
yang dipimpinnya.
2. Kepala Tata Usaha bertanggung jawab penuh terhadap administrasi sekolah.
3. Kepala Tata Usaha mencatat, menyimpan, memelihara dan mengatur pemakaian seluruh in-
ventaris dan kearsipan sekolah.
Guru tetap Yayasan adalah guru yang mengajar mata pelajaran tertentu sesuai dengan bidangnya
atau yang ditugaskan oleh kepala sekolah .
1. Guru tetap Yayasan diwajibkan sarjana strata 1 (S1)
2. Guru Tetap Yayasan diangkat oleh ketua Yayasan atas dasar usulan kepala sekolah setelah
pengabdiannya menjadi guru yayasan sekurang-kurangnya 3(tiga) tahun.
3. Guru Tetap Yayasan diberikan tugas mengajar berdasarkan ketentuan yang berlaku (beban
mengajar yang telah mendapat sertifikasi)
4. Masa pensiun guru tetap Yayasan maksimal 60 tahun apabila masih dibutuhkan pengab-
diannya.
5. Guru tetap yayasan mendapat tunjangan honorarium yang ditetapkan berdasarkan keputusan
Ketua Yayasan berupa:
a. Gaji pokok sesuai beban kinerja guru.
b. Tunjangan jabatan.
c. Tunjangan pengabdian (Gaji Berkala)
d. Tunjangan kesejahteraan
e. Tunjangan Pensiun/diberhentikan denganhormat sebesar 2 (dua) kali lipat dari gaji pokok.
BAB VII
PENSIUN
Pasal 20
Pensiun adalah akhir masa pengabdian guru atau karyawan/staf di yayasan setelah mencapai usia
yang ditetapkan yakni 60 (enam puluh) tahun.
Jumlah dana pensiun dihitung dari uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja berdasarkan
kemampuan Yayasan.
1. Semua anggota berhak mengetahui penggunaan keuangan yang ada dengan persetujuan
Ketua Yayasan Pinisi IKA PPNS.
2. Penggunaan keuangan dapat digunakan untuk keperluan kegiatan Yayasan Pinisi IKA PPNS
dengan mengetahui Pengurus Yayasan Pinisi IKA PPNS.
Harta benda dan keuangan Yayasan Cahaya Bintang Timur terdiri atas :
a. Dana awal
b. Wakaf, Infaq dan Sedekah
c. Hasil kerja sama Lembaga Donor dan Dermawan
d. Hasil usaha dan kreatif
e. Inventaris Yayasan Cahaya Bintang Timur
Pasal 23
Penggunaan Dana
(1) Dana kas Yayasan Pendidikan PPI Taiwan hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelaksan-
aan program kerja Yayasan Pendidikan PPI Taiwan yang telah disusun dan disetujui oleh Pem-
bina.
(2) Jika Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan memiliki program kerja tambahan di tengah
periode kepengurusan, maka pengurus berkewajiban untuk melaporkan dan meminta per-
setujuan kegiatan dari Pembina.
Pasal 24
Inventarisasi
(1) Kekayaan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan juga termasuk di dalamnya adalah barang, data,
website, e-mail, software, dan inventaris lain yang bersifat fisik maupun non-fisik.
(2) Dalam kaitannya dengan pergantian kepengurusan, diwajibkan adanya serah terima inventaris
dan perubahan username dan password bagi inventaris yang bersifat online dan/atau data.
(3) Dalam kaitannya dengan kondisi fisik dari inventaris yang sudah using/tak layak pakai/atau ru-
sak maka keputusan untuk tindak lanjutnya akan disesuaikan dengan keputusan Pengurus
dengan mempertimbangkan arahan Pembina.
(4) Jika terdapat pembubaran Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, inventaris berupa data, website, e-
mail, software, dan media online lainnya wajib untuk dimusnahkan. Sedangkan penyelesaian
untuk inventaris fisik lainnya (yang masuk dalam ranah kekayaan) dapat mengacu pada Ang-
garan Dasar Bab X pasal 45.
Pasal 25
Pertanggung Jawaban Keuangan
Pelaporan keuangan dan kekayaan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dilakukan oleh pengurus di
dalam Laporan Tahunan Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan yang telah tercantum dalam
Anggaran Dasar Bab VI pasal 38, dan selanjutnya akan diputuskan oleh Pembina dalam Rapat
Tahunan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Bab V pasal 16.
BAB VIII
PEMBENTUKAN BADAN DAN LEMBaGA BARU ATAU CABANG BARU
Pasal 12
1. Pembentukan Badan dan Lembaga baru atau Cabang baru dalam rangka pelaksanaan program
dimungkinkan sejauh tidak menyimpang dan bertentangan dengan AD/ART lembaga.
2. Pembentukan Badan dan lembaga atau cabang sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 12 tidak
boleh menyebapkan timbulnya timpang tindih fungsi, wewenang dan tanggungjawab dalam
tubuh lembaga.
BAB VI
UNIT KERJA
Pasal 15
Kepengurusan Unit Kerja
(1) Ketua Unit Kerja berhak membentuk kepengurusan sesuai dengan arah gerak Unit Kerja ter-
kait, demi mendukung ketercapaian visi, misi, dan tujuan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(2) Pengurus Unit Kerja adalah orang perseorangan yang memenuhi syarat untuk menjalankan tu-
gas mengelola Unit Kerja di bawah Yayasan Pendidikan PPI Taiwan sesuai regulasi internal
yang dimiliki oleh Unit Kerja.
(3) Pengurus Unit Kerja diangkat oleh Ketua Unit Kerja dengan persetujuan Ketua Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan dengan mempertimbangkan arahan Pembina, dan dapat diberhentikan se-
waktu-waktu jika dianggap melanggar aturan yang berlaku di dalam Yayasan Pendidikan PPI
Taiwan.
(4) Pengurus Unit Kerja bertanggung jawab kepada Ketua Unit Kerja
(5) Pengurus Unit Kerja berhak menerima gaji, upah, atau honorarium yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan keputusan rapat Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(6) Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berhak mengatur kegiatan organisasi, administratif,
dan keuangan Unit Kerja.
(7) Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berhak untuk melakukan pengawasan terhadap
kinerja Unit Kerja
(8) Unit Kerja yang melibatkan pihak ketiga dalam pendiriannya memiliki hak untuk melakukan
kegiatan organisasi, administratif, dan keuangan dengan pengawasan dari Pengurus Yayasan
Pendidikan PPI Taiwan sesuai dengan Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerjasama ant-
ara Unit Kerja, Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, dan/atau Pihak Ketiga.
Pasal 16
Masa Jabatan Pengurus Unit Kerja
(1) Pengurus Unit Kerja memiliki masa jabatan 2 (dua) tahun dan dapat dipilih kembali, sesuai ke-
putusan Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, dengan mempertimbangkan arahan Pembina.
(2) Unit Kerja yang melibatkan pihak ketiga dalam pendiriannya memiliki masa jabatan sesuai
dengan yang tertulis pada Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerjasama antara Unit
Kerja, Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, dan/atau Pihak Ketiga.
Pasal 17
Pengawasan Keuangan Unit Kerja
(1) Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berhak untuk melakukan pengawasan dan
mendapatkan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel dari Unit Kerja.
(2) Setiap bulan Januari, Unit Kerja wajib membuat “Rancangan Anggaran Belanja Unit Kerja
(RABUK) Tahunan” yang diajukan kepada Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan untuk dis-
etujui dan menjadi arsip keuangan awal tahun Yayasan.
(3) Unit Kerja yang melibatkan pihak ketiga dalam pendiriannya, khususnya yang memiliki Nota
Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerjasama berkaitan dengan share profit atau urusan
keuangan lain dengan Pihak Ketiga maka wajib mencantumkan pengeluaran tersebut dalam
Rancangan Anggaran Belanja Unit Kerja (RABUK) Tahunan.
(4) Jika di akhir tahun Unit Kerja mengalami defisit keuangan, maka Unit Kerja berhak untuk
mengajukan permohonan bantuan pendanaan dari Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, dengan
melampirkan bukti yang transparan dan akuntabel.
Pasal 18
Pertanggung Jawaban Unit Kerja
(1) Unit Kerja berkewajiban untuk menyampaikan LPJ Tahunan Kepengurusan kepada Pengurus
Yayasan PPI Taiwan pada setiap akhir tahun (saat tutup buku, maksimal 31 Desember).
(2) Unit Kerja menyampaikan LPJ kepada pihak ketiga yang terlibat dalam pendirian Unit Kerja se-
suai dengan Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerjasama.
Pasal 19
Moratorium Unit Kerja
(1) Moratorium adalah penangguhan atau penundaan sebagian atau seluruh pengurus dan/atau
program kerja hingga permasalahan yang terjadi di dalamnya dapat diselesaikan.
(2) Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dapat melakukan moratorium Unit Kerja jika terjadi sa-
lah satu dari hal-hal berikut:
(a) Unit Kerja memiliki masalah yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, mufakat,
dan kekeluargaan.
(b) Pengurus Unit Kerja melakukan kegiatan atau tindakan yang tidak sesuai dengan aturan
yang berlaku di dalam Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dan/atau merugikan khalayak
umum.
(c) Unit Kerja mencemarkan nama baik Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(d) Unit Kerja dan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan teindikasi bermasalah secara hukum.
(3) Sebelum melakukan moratorium, Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan diwajibkan untuk:
(a) Memiliki bukti yang dapat dipercaya, akuntabel, dan transparan tentang masalah yang
terjadi di dalam Unit Kerja.
(b) Memberikan informasi dan/atau meminta saran dari Pembina terkait masalah yang ter-
jadi di Unit Kerja.
(c) Melakukan konsultasi dengan Pembina terkait masalah yang terjadi di Unit Kerja.
(4) Jika Unit Kerja yang memiliki perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga dalam proses pendi-
riannya melakukan kontraprestasi terhadap Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian
Kerjasama, maka penyelesaian permasalahan harus dilakukan sesuai kesepakatan penyele-
saian masalah yang tertera di dalam Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerjasama.
(5) Jika tidak terdapat kesepakatan penyelesaian masalah di Nota Kesepahaman dan/atau Per-
janjian Kerjasama seperti yang dimaksud pada ayat (4), maka penyelesaian masalah dapat
dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat. Jika musyawarah dan mufakat tidak
menghasilkan solusi, maka penyelesaian secara hukum dapat dilakukan.
(6) Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berkewajiban untuk menunjuk seseorang di dalam
kepengurusan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan aktif sebagai pengambil alih sementara untuk
Unit Kerja yang dimoratorium.
Pasal 8
Regulasi Unit Kerja
(1) Regulasi Unit Kerja adalah peraturan-peraturan yang mengatur tentang kinerja Unit Kerja Yay-
asan Pendidikan PPI Taiwan dan dibuat oleh Unit Kerja itu sendiri.
(2) Semua Unit Kerja di bawah Yayasan Pendidikan PPI Taiwan sesuai yang dimaksud dalam Ang-
garan Dasar Bab V pasal 22 diwajibkan memiliki Regulasi Unit Kerja.
(3) Unit Kerja yang memiliki nota kesepahaman dan/atau perjanjian kerjasama dengan pihak
ketiga juga diwajibkan untuk memiliki regulasi Unit Kerja serta merangkum dan melaporkan
keseluruhan kesepakatan kinerja dan/atau wewenang antara Yayasan Pendidikan PPI Taiwan,
Unit Kerja, dan pihak ketiga yang dimaksud kepada Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
BAB IX
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 13
1. Dewan Pengurus melalui rapat khusus membicarakan penyempurnaan ART yang selanjutnya
dipertanggungjawabkan kepada rapat Dewan Pengurus Pleno berikutnya.
2. Penyempurnaan ART hanya dilakukan dalam rapat Pengurus Pleno.
1. Dewan Pengurus melalui Rapat khusus membicarakan penyempurnaan ART yang selanjutnya
dipertanggung jawaban kepada Rapat Dewan Pengurus Pleno berikutnya
2. Penyempurnaan ART hanya dilakukan dalam Rapat Pengurus Pleno
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 26
Mekanisme Perubahan Anggaran Rumah Tangga
(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga telah diatur dalam Anggaran Dasar Bab VII pasal 39. Dan
mekanisme perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan oleh Pembina pada saat Rapat
Pembina.
(2) Mekanisme perubahan Anggaran Rumah Tangga disesuaikan dengan mekanisme Rapat Pem-
bina yang tercantum dalam Anggaran Dasar Bab V pasal 14 dan 15.
Pasal 27
Aturan Peralihan Perubahan Anggaran Rumah Tangga
(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan diberlakukan sejak tang-
gal ditetapkan dan disahkan.
(2) Selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Pembina melakukan penetapan
perubahan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, seluruh Pengurus Yay-
asan Pendidikan PPI Taiwan beserta Unit Kerja di bawahnya berkewajiban untuk melaksana-
kan aturan di dalam Anggaran Rumah Tangga tersebut.
(3) Selambat-lambatnya dalam kurun waktu 60 (enam puluh) hari sejak Pembina melakukan pen-
etapan perubahan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, seluruh Pengurus
Yayasan Pendidikan PPI Taiwan beserta Unit Kerja di bawahnya berkewajiban untuk
melengkapi hierarki hukum yang tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga tersebut.
1. Pembubaran Yayasan Pinisi IKA PPNS hanya dapat diputuskan oleh pengurus melalui Referen-
dum yang diikuti oleh sekurang-kurangnya tiga perempat dari jumlah anggota Yayasan Pinisi
IKA PPNS.
2. Syarat Korum untuk memutuskan dan menyelenggarakan Referendum adalah empat perlima
dari anggota Pengurus.
BAB VIII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 21
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian
2. Segala peraturan yang sah tetap berlaku selama tidak dirubah atau dicabut dan tidak ber-
tentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan.
1. Sebelum AD/ART ini terbentuk untuk pertama kalinya anggota bersidang pada 26 Nopember
2016, ditentukan dan ditetapkan oleh masa jabatan pengurus Yayasan Pinisi IKA PPNS selan-
jutnya 2018-2022.
2. Masa jabatan Ketua Yayasan Pinisi IKA PPNS yang tersebut diatur pada AD/ART terbentuk.
BAB X
PENUTUP
Pasal 14
1. Hal-hal yang belum diatur ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam per-
aturan lembaga.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.
1. Hal-hal yang belum diatur ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam per-
aturan lembaga
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.
(1) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan dan hal-hal lainnya yang belum diatur
akan ditentukan dalam Kode Etik, Tata Tertib, dan aturan-aturan turunan Iain dari Yayasan
Pendidikan PPI Taiwan.
(2) Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan pertama kali disahkan oleh Ketua
Umum dan Sekretaris Jenderal PPI Taiwan 2017/2018 merangkap Pembina Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan, dengan diketahui oleh Badan Musyawarah PPI Taiwan 2017/2018.