Anda di halaman 1dari 26

YAYASAN WAKAF SYEKH NURJATI CIREBON

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PEMBUKAAN

Dengan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta didorong oleh keinginan luhur dan sadar
sepenuhnya akan tanggung jawab kami sebagai warga Negara dan insan yang religius serta
memiliki kepedulian terhadap sesama, maka dengan ini kami menyatakan bahwa kita sebagai
mahluk sosial, disamping mahluk individu, mempunyai tanggung jawab yang sama dalam
membentuk dan mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkepribadian, beragama,
visioner dan berjiwa sosial dalam tatanan masyarakat yang berperikemanusiaan dan berkeadilan.
Permasalahan pendidikan, keagamaan, sosial dan kemanusiaan yang ada di masyarakat haruslah
didata dan diperhatikan dengan kesungguhan dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk
didalamnya elemen-elemen pemerintahan, organisasi-organisasi kepemudaan dan
kemasyarakatan serta kelompok-kelompok masyarakat yang peduli dan mempunyai tujuan serta
tanggung jawab yang sama terhadap kehidupan di negeri ini.
Dengan didasari kebutuhan dan kepeduliaan tersebut dan untuk tertib serta teraturnya mekanis
pemerataan tugas seluruh elemen Yayasan Syekh Nurjati Cirebon maka disusunlah Anggaran
Rumah Tangga Yayasan Syekh Nurjati Cirebon sebagai berikut:
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Fungsi Anggaran Rumah Tangga
Anggaran Rumah Tangga Yayasan Wakaf Islam Diponegoro berfungsi sebagai penjelas aturan-
aturan yang telah disebutkan di dalam Anggaran Dasar Yayasan Wakaf Islam Diponegoro dan atau
tidak disebutkan di dalam Anggaran Dasar. dan/atau berisikan aturan yang tidak disebutkan di
dalam Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan PPI Taiwan

Fungsi Anggaran Rumah Tangga


Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berfungsi sebagai penjelas aturan-aturan
yang telah disebutkan di dalam Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dan/atau berisikan
aturan yang tidak disebutkan di dalam Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.

BAB I
BENTUK DAN SIFAT YAYASAN
Pasal 1

1. Bentuk Lembaga adalah Yayasan


2. Sifat Yayasan : Bahwa Yayasan Cahaya Bintang Timur adalah Lembaga non profit yang ber-
gerak dibidang sosial, kemasyarakatan dan keagamaan. Meliputi : Mencerdaskan anak
Bangsa, Pemberdayaan Masyarakat, Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam rangka
menumbuh- kembangkan dan Menguatkan nilai-nilai dasar kemanusiaan, serta tata Pemban-
gunan Moral, Etika dan Budaya Masyarakat dalam Berbangsa dan Bernegara.

BAB II
SIMBOL RESMI YAYASAN
Pasal 2
Lambang Yayasan
1. Lambang adalah keseluruhan elemen yang melekat pada symbol/penanda Yayasan Wakaf
Islam Diponegoro baik yang berupa gambar maupun tulisan penjelas.
2. Bentuk lambang resmi Yayasan Wakaf Islam Diponegoro ditunjukkan oleh gambar berikut:
3. Lambang YWID sebagaimana di atas meliputi segi 8 (delapan) dengan lingkaran putih di
tengah nya dengan dasar warna hijau meliputi siluet buku berwarna putih, bulan bintang
berwarna putih, 2 anak panah yang melengkung kebawah menuju tulisan YWID.
4. Lambang YWID dapat digunakan sebagai atribut Yayasan dalam berbagai program kerja
yayasan, serta media administrative sesuai dengan kebutuhan Yayasan.

1. Bentuk dan arti lambang adalah sesuai dengan bentuk dan arti lambang Yayasan Pinisi Ikatan
Alumni Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebagaimana dinyatakan oleh Statuta Yayasan
IKA-PPNS.
2. Penggunaan dan/atau pemakaian lambang diatur dan ditetapkan oleh Ketua Yayasan Pinisi
IKA PPNS.

1 Lambang Yayasan

2 Unsur lambang Yayasan terdiri dari :


1. Bola Dunia dengan Pusat Pulau di Indonesia Timur dan warna hijau Indonesia yang makmur
dan sejahtera sebagai pusat dalam segala bidang.
2. Padi dan Kapas :
a. Melambangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan
b. Semua Masyarakat mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dimata
hukum
c. Merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yakni pangan dan sandang sebagai syarat
utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama.
3. Bulir Padi jumlah 22 :
Untuk mencapai kemakmuran semua harus menggunakan proses yang bertingkat, berlan-
jut dan bersinergi pada semua elemen kehidupan sehingga menghasilkan keadilan social
yang merata.
4. Kapas jumlah 10
a. Kesuksesan atau pencapaian tertinggi.
b. Bulatan diatas mengandung arti sebuah tempat untuk menyimpan keyakinan yang tidak
akan terganggu. Sementara buntut dibawahnya adalah ruang terbuka, tempat untuk
bisa terus mengasah dirinya guna menerima wawasan dan pengetahuan baru, serta
akhirnya membuat dirinya terus menerus termotivasi untuk bisa lebih baik bagi kese-
jahteraan seluruh ciptaan Tuhan.
5. Bintang
Mampu memberikan sinar terang untuk rakyat Indonesia dengan tujuan, niat, dan hasil
yang baik
3 Makna filosofis dari lambang Yayasan sebagaimana disebut dalam ayat (1) adalah Yayasan
dengan pencerahan murni, kesempurnaan spiritual dan semangat juang “Merah – Putih”
bekerja untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat dunia.
4 Lambang sebagaimana disebut dalam ayat (1) dapat dipergunakan untuk pembuatan stempel,
kop surat, bendera, umbul-umbul, jaket, kaus, cindera mata, dan identitas Yayasan lainnya.

(1) Lambang adalah keseluruhan elemen yang melekat pada simbol/penanda Yayasan Pendidikan
PPI Taiwan, baik yang berupa gambar maupun tulisan penjelas.
(2) Bentuk lambang resmi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan ditunjukkan oleh gambar berikut:

(3) Lambang Yayasan Pendidikan PPI Taiwan sebagaimana di atas meliputi siluet buku berwarna
biru tua (RGB: 0, 51, 153) dengan pembatas garis tebal berwarna putih (RGB: 254, 254, 254)
yang di dalamnya terdapat gambar pulau Taiwan berwarna hijau (RGB: 52, 203, 58), sepasang
pelajar berwarna putih (RGB: 254, 254, 254) menggunakan topi toga berwarna merah (RGB:
199, 52, 21), serta di luar elemen-elemen tersebut terdapat tulisan YP PPI Taiwan di bagian
atas dan tulisan YAYASAN PENDIDIKAN Perhimpunan Pelajar Indonesia di Taiwan berwarna
biru tua (RGB: 0, 51, 153) dengan makna sebagai berikut:
(a) tulisan YP PPI Taiwan di atas elemen-elemen gambar dengan font-style Arial berwarna
biru tua merupakan singkatan dari Yayasan Pendidikan Perhimpunan Pelajar Indonesia di
Taiwan;
(b) tulisan YAYASAN PENDIDIKAN Perhimpunan Pelajar Indonesia di Taiwan di bawah ele-
men-elemen gambar dengan font-style Arial berwarna biru tua merupakan penegasan/
kepanjangan dari singkatan YP PPI Taiwan di atas elemen-elemen gambar;
(c) gambar pulau Taiwan berwarna hijau, bermakna Yayasan Pendidikan PPI Taiwan lahir dari
semangat pembaharuan para pelajar di Taiwan dalam memberikan kemanfaatan yang
positif bagi masyarakat;
(d) gambar sepasang pelajar bertopi toga sambil berjabat tangan, berwarna merah dan putih,
bermakna persahabatan, kesetiakawanan, gotong-royong, dan toleransi yang menjiwai
PPI Taiwan dengan dilandasi oleh rasa cinta kepada tanah air Indonesia, yang selanjutnya
juga dijiwai oleh Yayasan Pendidikan PPI Taiwan;
(e) siluet buku berwarna biru berpembatas garis warna putih, bermakna Yayasan Pendidikan
PPI Taiwan dilandasi oleh elemen visi yang tertuang dalam Anggaran Dasar Bab III pasal 5
yaitu berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui jalur pendidikan, eko-
nomi, dan sosial kemasyarakatan demi terciptanya kemandirian bangsa Indonesia; dan
jika dijabarkan, detail makna warna yang ada dalam tiap elemen lambang tersebut ada-
lah, merah-putih: semangat ke-Indonesia-an; biru tua: konservatif, mempertahankan ke-
baikan nilai-nilai yang telah dijiwai oleh PPI Taiwan, karena Yayasan Pendidikan PPI
Taiwan dilahirkan dari PPI Taiwan; hijau: semangat pembaharuan yang positif.
(4) Lambang Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dapat digunakan sebagai atribut organisasi dalam
berbagai program kerja Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, serta media administratif sesuai
dengan kebutuhan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.

Pasal 3

1 Bendera Kebangsaan Yayasan


2 Bendera Kebangsaan selanjutnya disebut PATAKA
a. Ukuran PATAKA panjang 90 cm dan lebar 60 cm.
b. Warna dasar PATAKA adalah warna putih
c. Sekeliling PATAKA terdapat jumbai dengan panjang 5 cm dengan warna kuning keemasan
d. Lambang PATAKA adalah lambang sebagaimana disebut dalam ayat (1) dengan ukuran 60
cm x 50 cm.
e. Tali berjumbai kuning emas dari bahan benang

Pasal 3
Stempel Yayasan

1. Stempel Yayasan merupakan penanda untuk mempertegas keabsahan dari suatu ketetapan,
keputusan, atau legalitas lain dari aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Yayasan.
2. Bentuk standar dari stempel yayasan terdapat penegasan redaksional YAYASAN WAKAF ISLAM
DIPONEGORO.
3. Visualisasi dari bentuk stempel tidak diatur secara detail dalam Anggaran Rumah Tangga,
sehingga dapat dibuat oleh Pengurus sesuai kesepakatan bersama dengan
mempertimbangkan ayat 1 dan 2.

4. Stempel Yayasan Pendidikan PPI Taiwan merupakan penanda untuk mempertegas keabsa-
han dari suatu ketetapan, keputusan, atau legalitas lain dari aturan-aturan yang dikelu-
arkan oleh Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
5. Bentuk standar dari stempel Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berupa lingkaran sederhana
yang di dalamnya terdapat penegasan redaksional YAYASAN PENDIDIKAN PERHIMPUNAN
PELAJAR INDONESIA DI TAIWAN (YP-PPI TAIWAN) dengan dibubuhi nomor akta notaris.
6. Visualisasi dari bentuk stempel tidak diatur secara detail dalam Anggaran Rumah Tangga,
sehingga dapat dibuat oleh Pengurus sesuai kesepakatan bersama dengan mempertim-
bangkan ayat (1) dan (2).

Pasal 4
Penggunaan Nama, Lambang dan Stempel Yayasan

1. Nama dan lambang yayasan dapat disematkan pada media administrasi, publikasi, serta
promosi kegiatan Yayasan, baik diselenggarakan secara mandiri maupun yang bekerjasama
dengan pihak lain.
2. Stempel yayasan menggunakan aturan yang tertera pada Anggaran Rumah Tangga Bab II pasal
3.
3. Nama dan lambang yayasan bersifat independen, tidak dapat digunakan sebagai media
promosi untuk mendukung partai politik tertentu serta kegiatan-kegiatan tendensius yang
berpotensi menyinggung SARA dan menimbulkan citra buruk Yayasan.

(1) Nama dan lambang Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dapat disematkan pada media adminis-
trasi, publikasi, serta promosi kegiatan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, baik yang diseleng-
garakan secara mandiri maupun yang bekerjasama dengan pihak ketiga.
(2) Stempel Yayasan Pendidikan PPI Taiwan menggunakan aturan yang tertera pada Anggaran
Rumah Tangga Bab II pasal 3.
(3) Nama dan lambang Yayasan Pendidikan PPI Taiwan bersifat independen, tidak dapat digun-
akan sebagai media promosi untuk mendukung partai politik tertentu serta kegiatan-kegiatan
tendensius yang berpotensi menyinggung SARA dan menimbulkan citra buruk Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan.
(4) Unit kerja di bawah Yayasan Pendidikan PPI Taiwan diperkenankan untuk membuat lambang
sendiri. Akan tetapi dalam setiap program kerjanya harus menyertakan lambang Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan berdampingan dengan lambang unit kerja dan/atau kegiatan.
(5) Pihak ketiga yang ingin menggunakan nama dan/atau lambang Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
harus mendapatkan persetujuan penggunaan nama dan/atau lambang dari Ketua Yayasan
Pendidikan PPI Taiwan atas sepengetahuan Pembina pada masa jabatan aktif.

VISI, MISI DAN TUJUAN


Pasal 6

1. Visi Yayasan adalah mengembalikan Hegemoni Bangsa Indonesia di mata dunia, melalui kegi-
atan sosial, kemanusiaan dan keagamaan.
a. Kokoh secara internal melalui pembinaan pengurus dengan konsep manajemen
b. Membangun sistem terpadu dalam bidang sosial , kemanusiaan, keagamaan dan pembin-
aan basis pemberdayaan potensi
c. Mewujudkan program pemberdayaan masyarakat yang efektif, efesien dan berdaya guna.
d. Membentuk masyarakat yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik, cepat dan tanggap
terhadap keadaan Masyarakat lainnya dan lingkungan sekitar.
2. Tujuan dari berdirinya Yayasan ini adalah mewujudkan Indonesia menjadi “ EKA ADI DASA
PURWA PANJANG PUNJUNG PASIR WUKIR GEMAH RIPAH LOH JINAWI TATA TENTREM KERTA
RAHARJA “ yang mengandung arti : “ Negara yang berkecerdasan spiritual yang baik, luas dan
berwibawa, terdiri atas daratan, pegunungan dan lautan, subur makmur, rapi tentram, damai
dan sejahtera “.

BAB III
FALSAFAH DAN NILAI-NILAI
Pasal 5

1. Yayasan sebagai lembaga keagamaan, pendidikan, sosial dan kemanusiaan perlu memiliki
falsafah dan nilai-nilai.
2. Pembina, Pengawas dan Pengurus Yayasan harus memahami dan mengamalkan hal-hal
tersebut sebagai idealisme Yayasan.

Pasal 6
Falsafah (Pedoman) Yayasan

Dikelola oleh Yayasan, dikembangkan oleh Yayasan untuk Yayasan dan kemaslahatan umat.

Pasal 7
Nilai-Nilai Yayasan
Menjunjung tinggi:
1. Keagamaan : Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dalam Ukhuwah Islamiyah.
2. Pendidikan : Shidiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah.
3. Sosial Kemanusiaan: Kepedulian, kemasyarakatan dan tanggung jawab.

BAB III
HIERARKI HUKUM YAYASAN PENDIDIKAN PPI TAIWAN
Pasal 5
Kode Etik

(1) Kode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam berorganisasi di dalam
Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(2) Tujuan kode etik adalah untuk melindungi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dari berbagai
tindakan yang dapat merugikan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(3) Kode etik disusun, diubah, dan disahkan oleh Pembina.
Pasal 6
Tata Tertib

(1) Tata Tertib adalah peraturan-peraturan yang mengatur tentang berbagai kegiatan di dalam
Yayasan Pendidikan PPI Taiwan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh elemen
Yayasan Pendidikan PPI Taiwan maupun unit kerja di bawahnya.
(2) Tata tertib dibuat dan ditetapkan oleh Pembina berdasarkan tujuan tata tertib tersebut tanpa
ada batasan jumlah tata tertib yang dapat dibuat.

Pasal 7
Surat Ketetapan dan Surat Keputusan

(1) Definisi dan jenis Surat Ketetapan dan Surat Keputusan telah diatur secara umum dalam Ang-
garan Dasar Bab II pasal 4.
(2) Secara umum ada empat jenis surat di dalam Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yaitu:
(a) Surat Ketetapan Pembina Yayasan;
(b) Surat Keputusan Pembina Yayasan;
(c) Surat Keputusan Ketua Yayasan; serta
(d) Surat Keputusan Ketua Unit Kerja yang merupakan surat keputusan yang dibuat oleh
ketua unit kerja terkait kebijakan di dalam lingkungan unit kerja.
(3) Pembina, Pengurus, dan Unit Kerja diperkenankan untuk membuat surat berdasarkan kebi-
jakan yang akan dibuat tanpa ada batasan jumlah, asalkan tidak bertentangan dengan hierarki
hukum Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.

BAB IV
PRODUK HUKUM TERTINGGI ORGANISASI
Pasal 10
Produk Hukum Pembina

Pembina berhak untuk menyusun dan/mengubah produk hukum sesuai situasi dan kondisi Yay-
asan Pendidikan PPI Taiwan, yang di antaranya adalah:
(1) Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat diubah sesuai ketentuan di dalam
Anggaran Dasar Bab VIII pasal 40;
(2) Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat diubah sesuai ketentuan
di dalam Anggaran Dasar Bab VII pasal 39.
(3) Kode Etik Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat diubah sesuai ketentuan di dalam Kode
Etik terkait.
(4) Tata Tertib Pembina Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat dibuat sesuai dengan kondisi
Pembina dalam masa jabatan aktif dan dapat diubah sesuai ketentuan di dalam Tata Tertib
terkait.
(5) Surat Ketetapan Pembina Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan mempertimbangkan kondisi dan situasi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(6) Surat Keputusan Pembina Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan mempertimbangkan kondisi dan situasi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
(7) Regulasi lain yang tidak bertentangan dengan produk hukum Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
sebagaimana tertera pada Anggaran Dasar Bab VII pasal 39.

BAB IV
STRUKTUR YAYASAN
Pasal 8

1. Pembina
Pembina berkedudukan sebagai pendiri atau ahli waris langsung pendiri Yayasan Wakaf Islam
Diponegoro.
2. Pengawas
Pengawas diangkat oleh Pembina yang diberikan tugas untuk mengawasi jalannya /
perkembangan Yayasan Wakaf Islam Dioinegoro.
3. Pengurus
Yang dimaksud Pengurus dalam Anggaran Rumah Tangga ini, terdiri dari:
a. Ketua Pengurus
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Majelis Pendidikan Formal dan Non Formal
e. Majelis Aset dan Pengembangan
f. Majelis Sarana dan Pembangunan

BAB VI
SUSUNAN PENGURUS
Pasal 10

1. Dewan Pengurus Lembaga adalah badan tertinggi lembaga.


2. Komposisi Dewan Pengurus Lembaga adalah:

PEMBINA
Ketua :
Anggota : 1.
2.

PENGAWAS
Ketua :
Anggota : 1.
2.

PENGURUS

Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :

DIVISI – DIVISI:
Koord. Divisi Diklat : 1.
2.
Koord. Divisi Litbang : 1.
2.
Koord. Divisi Perencanaan Program : 1.
2.
Koord. Divisi Advokasi : 1.
2.
Koord. Divisi Pengembangan SDM : 1.
2.
Koord. Divisi Humas dan Lembaga : 1.
2.
1. Struktur Pengurus Harian terdiri atas :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Staf Departemen
2. Staf Departemen di koordinir oleh 1 (satu) orang atau lebih koordinator umum

BAB V
PENGURUS HARIAN

1. Pengurus harian adalah anggota biasa Yayasan yang di sahkan melalui surat keputusan yang
dikeluarkan oleh Dewan Pembina
2. Kepengurusan Yayasan dipimpin seorang Ketua
3. Dalam melakukan Program Kerja Ketua dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris, 1 (satu) orang
Bendahara dan 1 (satu) orang atau lebih koordinator umum serta beberapa staf Departemen.

Masa Jabatan
Pasal 8

1. Masa jabatan Pengurus Harian Yayasan adalah 5 (lima) tahun dalam satu periode dan dapat
dipilih kembali pada periode berikutnya.
2. Jika Ketua Pengurus harian wafat, berhenti atau tak dapat melaksanakan tugas dan ke-
wajibannya maka ia digantikan oleh anggota Yayasan yang dipilih melalui Musyawarah luar bi-
asa atau pun melalui hak Prerogative Dewan Pembina.

BAB V
PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN PPI TAIWAN
Pasal 11
Ketua

(1) Syarat menjadi Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan sebagian telah tercantum dalam Ang-
garan Dasar Bab V pasal 17, dan selanjutnya secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Cakap, Jujur, dan Amanah
c) Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau melanggar hukum
d) Memiliki integritas yang tinggi dalam bidang Pendidikan dan Sosial Kemanusiaan
e) Anggota dan/atau alumni PPI Taiwan
f) Memahami tentang sistem pendidikan terkini beserta hierarki hukum tentang pendidikan
yang berlaku di Indonesia
g) Tidak sedang terlibat sebagai anggota atau pengurus di dalam organisasi lain atau partai
politik tertentu
h) Untuk anggota PPI Taiwan, telah memiliki status sebagai mahasiswa selama minimum 1
tahun di salah satu kampus di Taiwan
i) Tidak sedang tergabung dalam kepengurusan Badan Musyawarah, Badan Pengurus
Harian, maupun Badan Otonom PPI Taiwan
j) Dapat direkomendasikan oleh Pembina Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, Ketua PPI Taiwan,
Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan sebelumnya, maupun Unit Kerja Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan, dibuktikan dengan adanya surat rekomendasi.
(2) Jika kondisi saat jabatan Ketua ditetapkan oleh Pembina terjadi kekosongan pengurus, sesuai
dengan Anggaran Dasar Bab V pasal 17, maka selambat- selambatnya dalam kurun waktu 30
(tiga puluh) hari sejak ditetapkan, Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan wajib menyusun ren-
cana kepengurusan sementara yang nantinya menjadi pertimbangan Rapat Pembina dalam
menetapkan kepengurusan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan secepatnya.

Pasal 13
Produk Hukum Pengurus

Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berhak untuk menyusun dan/atau mengubah produk
hukum sesuai situasi dan kondisi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, di antaranya adalah:
(1) Tata Tertib Peengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat dibuat sesuai dengan kond-
isi Pengurus dalam masa jabatan aktif dan dapat diubah sesuai ketentuan di dalam Tata Tertib
terkait.
(2) Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, yang dapat dibuat sesuai dengan ke-
butuhan dan mempertimbangkan kondisi dan situasi Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
(3) Perjanjian Kerjasama dengan Unit Kerja dan/atau Pihak Ketiga, yang dibuat sesuai dengan ke-
butuhan dan dapat diubah sesuai dengan aturan perubahan di dalamnya.
(4) Regulasi lain yang tidak bertentangan dengan produk hukum Yayasan Pendidikan PPI Taiwan
sebagaimana tertera pada Anggaran Dasar Bab VII pasal 39.

BAB VII
Perjanjian Kerjasama

(1) Perjanjian kerjasama adalah semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai acuan
hukum bagi Para Pihak yang membuatnya.
(2) Perjanjian kerjasama dibuat oleh Para Pihak yang terdiri dari:
(a) Pihak Pertama yaitu Yayasan Pendidikan PPI Taiwan;
(b) Pihak Kedua adalah Unit Kerja Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, jika diperlukan adanya
keterlibatan Unit Kerja dalam kerjasama; dan
(c) Pihak Ketiga adalah Pihak manapun, tidak terbatas pada individu, kelompok, pemerintah
Indonesia, ataupun swasta.
(3) Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga apabila:
(a) Pihak ketiga dapat membuktikan diri bahwa dirinya adalah benar dan sah secara hukum,
serta dapat dibuktikan dengan adanya dokumen yang akuntabel yang memenuhi syarat
untuk melakukan kerjasama dengan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan,
(b) Dalam setiap perjanjian disepakati memiliki Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian
Kerjasama yang melibatkan semua pihak yang bekerjasama sebagai landasan hukum,
(c) Tidak bertentangan dengan AD, ART, serta aturan-aturan lain yang dimiliki Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan sebagaimana dimaksud pada Anggaran Dasar Bab VII Pasal 39.
(4) Aturan lebih lanjut mengenai Perjanjian Kerjasama diatur di dalam Bab VII tentang Perjanjian
Kerjasama.
Pasal 20
Isi Perjanjian Kerjasama
(1) Isi perjanjian kerjasama meliputi klausul-klausul berupa:
(a) Kesepakatan visi dan/atau misi dan/atau tujuan kerjasama
(b) Kesepakatan jangka waktu kerjasama
(c) Kesepakatan mengenai hak dan kewajiban Para Pihak yang terlibat
(d) Kesepakatan tentang bagi hasil dan teknis pembayaran, apabila pekerjaan dalam per-
janjian kerjasama tersebut menghasilkan keuntungan finansial
(e) Kesepakatan mengenai pekerjaan tambah-kurang (Addendum)
(f) Kesepakatan mengenai penyelesaian perselisihan yang mungkin terjadi di kemudian hari
(g) Kesepakatan mengenai proses pengunduran diri dari perjanjian kerjasama
(h) Kerangka acuan dalam melaksanakan kerjasama (Term of Reference)
(i) Kualifikasi Pihak Ketiga
(2) Isi perjanjian kerjasama harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum, serta
tidak melanggar AD, ART, serta aturan-aturan lain yang dimiliki Yayasan Pendidikan PPI
Taiwan sebagaimana dimaksud pada Anggaran Dasar Bab VII Pasal 39.
(3) Semua Pihak yang melakukan perjanjian kerjasama diwajibkan membubuhkan tanda tangan di
atas meterai agar memiliki kekuatan hukum yang mengikat bagi seluruh pihak.

Pasal 21
Syarat Pemilihan Pihak Ketiga

(1) Pihak Ketiga adalah Pihak manapun tidak terbatas pada individu, kelompok, pemerintah In-
donesia, ataupun swasta seperti yang dimaksud pada pasal 9 ayat (2).
(2) Pihak Ketiga adalah Pihak yang dianggap mampu dan memiliki kompetensi dengan membuk-
tikan adanya surat keterangan atau sertifikasi dari lembaga terkait secara resmi.
(3) Pihak Ketiga memiliki riwayat yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan, dibuktikan dengan
adanya dokumen-dokumen penjelas dari negara dan/atau institusi terkait.
(4) Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berkewajiban untuk memberikan informasi tentang
perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga ke Pembina sebelum Nota Kesepahaman dan/atau
Perjanjian Kerjasama ditandatangani.

KEANGGOTAAN DAN SATUAN ANGGOTA


Pasal 1
KEANGGOTAAN

Untuk menjadi anggota (NAMA YAYASAN/LEMBAGA) harus memenuhi ketentuan–ketentuan


sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia.
2. Menyatakan diri secara sukarela menjadi anggota.
3. Ditetapkan dan disahkan oleh Dewan Pembina.

1. Anggota Biasa adalah mereka yang telah menyelesaikan dan Lulus Program Pendidikan di Po-
liteknik Perkapalan Negeri Surabaya.
a. Diploma I
b. Diploma III
c. Diploma IV
2. Anggota Kehormatan adalah mereka yang telah dan dinilai berjasa kepada almamater Po-
liteknik Perkapalan Negeri Surabaya atau IKA PPNS.

Keanggotaan Yayasan Cahaya Bintang Timur terdiri dari :


a. Anggota Biasa adalah setiap anggota Yayasan Cahaya Bintang Timur yang telah memenuhi
persyaratan mutlak melalui persetujuan Dewan Pembina.
b. Anggota Luar Biasa adalah anggota biasa atau pun relawan yang dianggap berjasa dalam
pengembangnan Yayasan.
c. Anggota Kehormatan adalah individu / pemerhati yang mempunyai andel besar serta berjasa
dalam pengembangan Yayasan dan mendapat legitimasi khusus Dewan Pembina.

Pasal 2
SATUAN ANGGOTA

Anggota (NAMA YAYASAN/LEMBAGA) terdiri dari:


1. Anggota biasa, yaitu semua anggota (SINGKATAN LEMBAGA/YAYASAN) yang memenuhi
ketentuan pasal 1.
2. Anggota luar biasa yaitu simpatisan dan para purna anggota (SINGKATAN
LEMBAGA/YAYASAN).
3. Anggota kehormatan, yaitu para cendekiawan dan mereka yang dianggap telah berjasa ke-
pada (SINGKATAN LEMBAGA/YAYASAN) dan pengembangan masyarakat umumnya.

KODE ETIK
Pasal 9

Setiap anggota Yayasan harus senantiasa :


a. Menjaga nama baik Dewan Pembina Yayasan Cahaya Bintang Timur
b. Menjunjung tinggi hubungan persaudaraan sesama anggota dengan penuh rasa kasih sayang
dan saling memaafkan
c. Mematuhi segala aturan yang ditetapkan oleh Dewan Pembina Yayasan Cahaya Bintang Timur
baik yang tertulis maupun yang tak tertulis.
d. Mengikuti dan menjalankan seluruh program Yayasan dengan dasar tanggung jawab
e. Saling nasehat menasehati dalam kebenaran

KETENTUAN ANGGOTA
Pasal 11

1. Yang dimaksudkan dengan anggota Yayasan adalah person diluar Pendiri / Pembina Yayasan
2. Untuk menjadi anggota Yayasan harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Warga Negara Indonesia
b. Menyatakan diri secara sukarela menjadi anggota
c. Ditetapkan dan disahkan oleh Dewan Pembina melalui surat Keputusan
d. Wajib menyetor Iuran tiap-tiap anggota ke Yayasan

KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA


Pasal 3
KEWAJIABAN ANGGOTA

1. Anggota Biasa:
a. Menghayati dan mengamalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lembaga.
b. Mentaati dan memenuhi seluruh keputusan lembaga.
c. Melaksanakan dan memperjuangkan seluruh keputusan lembaga
d. Membela kepentingan lembaga, manakala ada hal-hal yang akan merugikan nama baik
lembaga.
e. Membayar iuran secara aktif.
2. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan:
Mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota biasa lainnya kecuali ayat 1.e.

1. Kewajiban Anggota :
a. Mentaati AD/ART Yayasan Pinisi IKA-PPNS.
b. Memelihara dan menjaga nama baik Yayasan Pinisi, IKA PPNS, dan Almamater.

1. Kewajiban Pengurus Pusat, Koordinator Wilayah dan Ketua IKA Jurusan:


a. Mentaati AD/ART Yayasan Pinisi IKA PPNS.
b. Memelihara dan menjaga nama baik Yayasan Pinisi, IKA PPNS, dan Almamater.

1. Kewajiban Anggota
a. Menghayati dan mengamalkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Yayasan
b. Mentaati dan memenuhi seluruh keputusan Yayasan
c. Melaksanakan dan memperjuangkan seluruh keputusan Yayasan
d. Membela kepentingan Yayasan, manakala ada hal-hal yang akan merugikan nama baik Yay-
asan
e. Menjawab segala pertanyaan baik dari Pendiri / Pembina dan Pengawas Yayasan secara
jujur, terang dan jelas
f. Kewajiban –kewajiban lain yang akan ditentukan kemudian dalam Peraturan Yayasan

Pasal 4
HAK ANGGOTA

1. Anggota biasa berhak untuk:


a. Memperoleh perlakuan dan pelayanan yang sama dari lembaga.
b. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul-usul dan saran-saran.
c. Mempunyai hak dipilih dan memilih.
d. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidkan dan latihan, penataran, bimbingna dan
ketermapilan dalam berorganisasi.
e. Hak-hak lain yang akan ditentukan dalam peraturan Organisasi.
2. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan:
Mempunyai hak yang sama dengna anggota biasa kecuali nayat 1.c, 1.d, dan 1.e.

2. Hak Anggota :
a. Memilih dan dipilih kecuali bagi yang dicabut haknya.
b. Mengeluarkan pendapat dan saran.
c. Membela diri dan memperoleh pembelaan.
d. Memperoleh kehormatan dan atau penghargaan .

2. Hak Pengurus Pusat, Koordinator Wilayah dan Ketua IKA Jurusan:


a. Mengeluarkan pendapat dan saran.
b. Membela diri dan memperoleh pembelaan.
c. Memperoleh kehormatan dan atau penghargaan.

2. Hak Anggota
a. Memperoleh perlakuan dan pelayanan yang sama dari Yayasan
b. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul-usul dan saran-saran
c. Mempunyai hak dipilih dan memilih
d. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidikan dan latihan, bimbingan dan ketra-
mpilan Dalam berorganisasi
e. Menerima gaji/upah / insentif seperti tercantum pada Pasal 14 (ayat) 3 dan Pasal (19) ayat
5 pada Anggaran Dasar Yayasan
f. Hak-hak lain yang akan ditentukan dalam peraturan Organisasi

BAB III
KEHILANGAN KEANGGOTAAN, SKORSING DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 5

1. Anggota kehilangan keanggotaannya karena:


a. Meninggal Dunia.
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis.
c. Diberhentikan.
2. Anggota dapat skorsing atau diberhentikan apabila:
a. Bertindak bertentangan dengan AD/ART lembaga.
b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik lembaga.
3. Keputusan Skorsing atau pemberhentian hanya dapat dilakukan dengan peringatan terlebih
dahulu, kecuali mengenai hal-hal yang luar biasa.
4. Anggota yang terkena tindakan skorsing atau pemberhentian dapat membela diri pada forum
musyawarah yang diadakan untuk itu.

Anggota kehilangan keanggotaannya bila :


1. Meninggal Dunia.
2. Mengundurkan diri dari keanggotaanYayasan Pinisi IKA PPNS.
3. Diberhentikan dari keanggotaan Yayasan Pinisi IKA PPNS.

1. Akhir Keanggotaan :
a. Meninggal dunia
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis
c. Diberhentikan
d. Masa jabatan/ mengenai hal-hal yang luar biasa Berakhir
2. Anggota dapat skorsing atau diberhentikan apabila :
a. Bertindak bertentangan dengan AD/ART/Peraturan Yayasan
b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik Yayasan
c. Terbukti melakukan tindak pidana kriminal
3. Keputusan skorsing atau pemberhentian hanya dapat dilakukan dengan peringatan terlebih
dahulu, kecuali Anggota yang terkena tindakan skorsing atau pemberhentian dapat membela
diri pada form Musyawarah yang diadakan untuk itu
SANKSI ANGGOTA
Pasal 14

1. Setiap anggota akan dikenakan sanksi dan hukuman apabila melakukan pelanggaran atas
segala ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Dewan Pembina Yayasan Cahaya
Bintang Timur
2. Sanksi dan hukuman yang dapat dijatuhkan kepada anggota Yayasan adalah :
a. Teguran atau peringatan
b. Diberhentikan sementara
c. Pemecatan
3. Sanksi dan hukuman serta masa hukuman adalah hak mutlak Dewan Pembina
4. Ketua Yayasan berhak menegur dan memperingati setiap anggota biasa bila melakukan
pelanggaran sesuai prosedur dan batasan Dewan Pembina.

Pasal 15

1. Dewan Pembina wajib menerima pengaduan, dan memeriksanya secara seksama


2. Penyelesaian dan atau penjatuhan sanksi oleh Dewan Pembina atas setiap kasus dilakukan
seadil adilnya dan sejujur-jujurnya.

Pasal 16

1. Penjatuhan sanksi dilakukan oleh Dewan Pembina, setelah mendengar sanksi-sanksi dan pem-
belaan diri dari pelaku
2. Pembelaan diri sebagaimana dalam ayat (1) disampaikan pada Rapat Dewan yang khusus
diadakan untuk maksud tertentu.

Pasal 17

1. Status keanggotaan dicabut sementara apabila pelaku pelanggaraan dalam waktu 30 (tiga pu-
luh) hari tidak mengindahkan
2. Status keanggotaan dicabut tetap apabila dalam 30 (tiga puluh) hari setelah diberhentikan se-
mentara pelaku masih melakukan pelanggaraan

PENGURUS YAYASAN PINISI IKA PPNS


Pasal 6
1. Pengurus Yayasan Pinisi IKA PPNS adalah Alumni Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya yang
berkedudukan di Surabaya dan atau di kota wilayah di NKRI.
2. Pengurus terdiri atas seorang Ketua, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus bertanggung jawab kepada Ketua Yayasan Pinisi IKA
PPNS. Kewenangan Pengurus adalah :
a. Melaksanakan tujuan dan arah kebijakan berdasarkan Visi, Misi, Asas dan Tujuan Yayasan
Pinisi IKA PPNS.
b. Mewakili hubungan dengan pihak-pihak di luar Yayasan Pinisi IKA PPNS.
c. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan Alumni Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya yang ber-
sifat lintas Perguruan Tinggi dan lintas bidang.
d. Menetapkan Peraturan Yayasan Pinisi IKA PPNS.
e. Menetapkan Anggaran Penerimaan dan Belanja.
f. Berdasarkan rekomendasi hasil musyawarah dengan persetujuan Dewan Penasehat dapat
mengangkat dan memberhentikan Anggota Yayasan Pinisi IKA PPNS.

BAB V
MASA JABATAN SERTA PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 8

1. Seorang anggota Yayasan Pinisi IKA PPNS tidak dapat menduduki jabatan rangkap dalam
kepengurusan Yayasan Pinisi IKA PPNS.
2. Masa jabatan dalam Badan Kelengkapan Yayasan Pinisi IKA PPNS adalah empat tahun. Seor-
ang anggota Yayasan Pinisi IKA PPNS kecuali Ketua IKA Jurusan (Menyesuaikan dengan masa
jabatan IKA jurusan) tidak dapat menduduki jabatan yang sama untuk tiga periode berturut-
turut.
3. Pergantian antar waktu pengurus Yayasan Pinisi IKA PPNS dari jabatannya diatur dan ditetap-
kan dalam Peraturan Yayasan Pinisi IKA PPNS.

BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG PESERTA & WAKTU RAPAT-RAPAT
Pasal 6

RAPAT PEMBINA PLENO


1. Memegang kekuasaan tertinggi dalam lembaga.
2. Menetapkan dan merubah AD/ART, Program kerja dan rekomendasi-rekomendasi prinsipil.
3. Menilai pertanggungjawaban pengurus.
4. Memilih dan menetapkan susunan pengurus melalui pemilihan formatur.
5. Memilih dan menetapkan Dewan Pembina.
6. Menetapkan rapat Dewan Pengurus berikutnya.
7. Rapat Dewan Pengurus Pleno diadakan sekali dalam lima tahun.
8. Rapat Dewan Pengurus Pleno dihadiri oleh anggota–anggota Dewan Pengurus.
9. Rapat Dewan Pengurus Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah bagian anggota
Dewan Pengurus.

Pasal 7
RAPAT TAHUNAN

1. Mengadakan penilaian tehadap pelaksanaan program umum dan menetapkan pelaksanaan


selanjutnya.
2. Rapat tahunan diselenggarakan sedikitnya 1 kali dalam satu tahun.
3. Sekurang-kurangnya dihadiri oleh lebih dari setengah bahagian angota Dewan Pengurus.

Pasal 8
RAPAT KERJA PENGURUS
1. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan program kerja dan menetapkan pelaksanaan
selanjutnya.
2. Diselenggarakan sedikitnya sekali dalam tiga bulan.

BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 9

Hak bicara dan hak suara peserta rapat adalah:


1. Hak bicara hakekatnya menjadi hak perorangan yang penggunaannya diatur oleh peserta
rapat.
2. Hak suara anggota dipergunakan dalam pengambilan keputusdan pada sasarnya dimiliki oleh
peserta.

BAB V
KETUA YAYASAN
Pasal 9

Ketua Yayasan berhak mengusulkan dan mengangkat wakil ketua, sekretaris, bendahara,
kordinator departemen/majlis, pembantu umum sesuai kebutuhan dan disetujui oleh Pembina.

SEKRETARIS
Pasal 10

1. Sekretaris bertanggung jawab atas semua administrasi Yayasan.


2. Sekretaris mengatur jadwal rapat dan disetujui oleh ketua.
3. Sekretaris mempersiapkan dan membuat notulen rapat.

BENDAHARA
Pasal 11

1. Bendahara bertanggung jawab atas pencatatan dan laporan keuangan atau pemasukan hasil
pengembangan kekayaan Yayasan.
2. Bendahara membantu ketua untuk menyusun RAKY (Rencana Anggaran Kerja Yayasan) dan
menyusun laporan tahunan Yayasan.
3. Dalam hal pengajuan dana program melampaui plafon harus diputuskan melalui rapat pen-
gurus Yayasan.

MAJELIS
Pasal 12

Majelis adalah anggota pengurus Yayasan yang bertugas kusus dalam bidangnya melalui:
1. Membuat program kegiatan dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
2. Mengadakan koordinasi antar majelis maupun lainnya sehingga tercipta hubungan yang baik
untuk kemajuan Yayasan.
3. Mengadakan evaluasi secara berkala atas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

PEMBANTU UMUM
Pasal 13

Pembantu umum adalah seseorang yang diangkat oleh ketua Yayasan untuk membantu anggota
pengurus dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

BAB VI
KEPALA SEKOLAH
Pasal 14

Sekolah merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan pengabdian dalam bidang pendidikan
yang dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah
1. Kepala Sekolahadalah tugas tambahan yang diberikan kepada guru oleh Yayasan yang dipan-
dang mampu untuk melaksanakan tugas tersebut.
2. Kepala Sekolah yang diangkat oleh Yayasan harus mengikuti Program Diklat Kepala Sekolah di
LP2MP.
3. Kepala Sekolah diangkat dan diberhentikan oleh ketua Yayasan berdasarkan hasil evaluasi dan
keputusan rapat Yayasan.
4. Masa jabatan Kepala Sekolah 4 tahun dalam 1 periode.
5. Kepala Sekolah bisa diangkat kembali dua kali periode.
6. Batasan usia Kepala Sekolah/ minimal 25 tahun dan maksimal 55 tahun disaat pengangkatan.

Pasal 15

Kepala Sekolah bertanggung jawab kepada ketua yayasan dan mempunyai TUPOKSI secara garis
besar:
1. Memimpin dan mengatur sekolah yang dipimpinnya.
2. Membuat laporan keuangan, program bulanan, tengah tahun atau semester dan tahunan se-
suai dengan visi, misi sekolah yang bersangkutan .
3. Membuka bidang (program keahlian) baru dengan persetujuan ketua Yayasan.
4. Mengadakan kordinasi dengan departemen/ majelis Yayasan ataupun dengan instansi yang
lainnya untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya.
5. Setiap pengambilan keputusan (diluar RAKS) Kepala Sekolah yang bersifat krusial harus ada
persetujuan Pengurus Yayasan.

KEPALA TATA USAHA


Pasal 16
Kepala Tata Usaha adalah membantu Kepala sekolah dalam bidang administrasi sekolah.
1. Kepala Tata Usaha adalah tugas tambahan yang diberikan seorang staf pelaksana oleh yay-
asan yang dipandang mampu untuk melaksanakan tugas tersebut.
2. Kepala Tata Usaha diangkat dan diberhentikan oleh ketua yayasan berdasarkan usulan dari
Kepala Sekolah.
3. Masa jabatan Kepala Tata Usaha 4 tahun dalam 1 periode.
4. Kepala Tata Usaha bisa diangkat kembali dua kali masa periode.
5. Batasan usia Kepala Tata Usaha minimal 25 tahun dan maksimal 55 tahun disaat
pengangkatan.

Pasal 17

Kepala Tata Usaha bertanggung jawab kepada kepala sekolah/dan mempunyai TUPOKSI secara
garis besar:
1. Kepala Tata Usaha harus dapat bekerja sama dengan kepala sekolah untuk kemajuan sekolah
yang dipimpinnya.
2. Kepala Tata Usaha bertanggung jawab penuh terhadap administrasi sekolah.
3. Kepala Tata Usaha mencatat, menyimpan, memelihara dan mengatur pemakaian seluruh in-
ventaris dan kearsipan sekolah.

GURU TETAP YAYASAN


Pasal 18

Guru tetap Yayasan adalah guru yang mengajar mata pelajaran tertentu sesuai dengan bidangnya
atau yang ditugaskan oleh kepala sekolah .
1. Guru tetap Yayasan diwajibkan sarjana strata 1 (S1)
2. Guru Tetap Yayasan diangkat oleh ketua Yayasan atas dasar usulan kepala sekolah setelah
pengabdiannya menjadi guru yayasan sekurang-kurangnya 3(tiga) tahun.
3. Guru Tetap Yayasan diberikan tugas mengajar berdasarkan ketentuan yang berlaku (beban
mengajar yang telah mendapat sertifikasi)
4. Masa pensiun guru tetap Yayasan maksimal 60 tahun apabila masih dibutuhkan pengab-
diannya.
5. Guru tetap yayasan mendapat tunjangan honorarium yang ditetapkan berdasarkan keputusan
Ketua Yayasan berupa:
a. Gaji pokok sesuai beban kinerja guru.
b. Tunjangan jabatan.
c. Tunjangan pengabdian (Gaji Berkala)
d. Tunjangan kesejahteraan
e. Tunjangan Pensiun/diberhentikan denganhormat sebesar 2 (dua) kali lipat dari gaji pokok.

KARYAWAN ATAU STAF PELAKSANA TETAP YAYASAN


Pasal 19
Karyawan/staf pelaksana adalah yang membantu untuk kemajuan sekolah dalam bidang
administrasi maupun yang lainnya.
1. Karyawan/Staf pelaksana minimalnya lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA/Sederajat).
2. Karyawan/staf pelaksana tetap Yayasan diangkat oleh ketua Yayasan atas dasar usulan kepala
sekolah setelah pengabdiannya menjadi karyawan/staf Yayasan sekurang-kurangnya tiga
tahun.
3. Masa pensiun karyawan/staf tetap Yayasan maksimal 60 tahun apabila masih dibutuhkan
pengabdiannya.
4. Karyawan/staf tetap Yayasan mendapat tunjangan honorarium yang ditetapkan berdasarkan
keputusan Ketua Yayasan berupa:
a. Gaji pokok.
b. Tunjangan jabatan.
c. Tunjangan pengabdian (Gaji Berkala)
d. Tunjangan kesejahteraan
e. Tunjangan diberhentikan dengan hormat sebesar 2 (dua) kali lipat dari gaji pokok.

BAB VII
PENSIUN
Pasal 20

Pensiun adalah akhir masa pengabdian guru atau karyawan/staf di yayasan setelah mencapai usia
yang ditetapkan yakni 60 (enam puluh) tahun.
Jumlah dana pensiun dihitung dari uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja berdasarkan
kemampuan Yayasan.

BAB VII KEUANGAN DAN KEKAYAAN


Pasal 11

1. Iuaran anggota diatur dalam peraturan lembaga.


2. Hak-hak yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran dari dan untuk lembaga wajib diper-
tanggungjawabkan dalam forum-forum yang akan ditentukan dalam peraturan lembaga.

1. Semua anggota berhak mengetahui penggunaan keuangan yang ada dengan persetujuan
Ketua Yayasan Pinisi IKA PPNS.
2. Penggunaan keuangan dapat digunakan untuk keperluan kegiatan Yayasan Pinisi IKA PPNS
dengan mengetahui Pengurus Yayasan Pinisi IKA PPNS.

Harta benda dan keuangan Yayasan Cahaya Bintang Timur terdiri atas :
a. Dana awal
b. Wakaf, Infaq dan Sedekah
c. Hasil kerja sama Lembaga Donor dan Dermawan
d. Hasil usaha dan kreatif
e. Inventaris Yayasan Cahaya Bintang Timur

Keuangan Dan Perbendaharaan


(1) Sumber keuangan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan adalah berasal dari sumber yang tertera
pada Anggaran Dasar pasal 10.
(2) Sumber keuangan yang berasal dari akuisisi kekayaan Unit Kerja, untuk selanjutnya diatur dan
diputuskan dalam Rapat Koordinasi antara Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dan Unit
Kerja terkait, dengan mengedepankan asas musyawarah untuk mufakat dan mempertim-
bangkan arahan Pembina.
(3) Sumber keuangan Unit Kerja adalah dari hasil pencairan dana proposal program tahunan,
yang setiap awal tahun (maksimal 31 Januari) harus diajukan kepada Yayasan Pendidikan PPI
Taiwan untuk selanjutnya ditinjau dan diputuskan dalam Rapat Koordinasi antara Pengurus
Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dan Unit Kerja terkait, dengan mengedepankan asas musy-
awarah untuk mufakat dan mempertimbangkan arahan Pembina.
(4) Sumber keuangan dan perbendaharaan yang ditujukan untuk dan/atau berasal dari kegiatan
Yayasan Pendidikan PPI Taiwan diatur berdasarkan Surat Keputusan Ketua Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan.
(5) Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan menjadi tanggung jawab Pengurus, dan harus
diselenggarakan secara transparan dan akuntabel.
(6) Pengertian transparan adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada
Pembina, serta khalayak publik berdasarkan pertimbangan bahwa publik memiliki hak untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggung-jawaban pengelolaan keuan-
gan.
(7) Pengertian akuntabel adalah mempertanggung-jawabkan pengelolaan keuangan dalam men-
capai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara periodik.
(8) Pembina Yayasan Pendidikan PPI Taiwan yang mengikuti kegiatan di luar organisasi dengan
membawa nama Yayasan Pendidikan PPI Taiwan wajib menyertakan bukti pengeluaran yang
logis, akuntabel, dan transparan, untuk selanjutnya dilakukan mekanisme reimbursement
keseluruhan biaya/pengeluaran oleh Bendahara Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(9) Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan yang mengikuti kegiatan di luar organisasi dengan
membawa nama Yayasan Pendidikan PPI Taiwan wajib menyertakan bukti pengeluaran yang
logis, akuntabel, dan transparan, untuk selanjutnya dilakukan mekanisme reimbursement se-
suai nominal yang telah ditetapkan dalam aturan keuangan oleh Ketua Yayasan Pendidikan
PPI Taiwan.
(10) Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan yang mengikuti kegiatan di luar organisasi
dengan membawa nama Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, serta diberikan honor atau gaji oleh
pihak lain yang bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, wajib memberikan se-
luruh honor yang diterima kepada Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, setelah dikurangi kebu-
tuhan transportasi dan konsumsi dengan bukti pengeluaran yang logis, akuntabel, dan trans-
paran.

Pasal 23
Penggunaan Dana

(1) Dana kas Yayasan Pendidikan PPI Taiwan hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelaksan-
aan program kerja Yayasan Pendidikan PPI Taiwan yang telah disusun dan disetujui oleh Pem-
bina.
(2) Jika Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan memiliki program kerja tambahan di tengah
periode kepengurusan, maka pengurus berkewajiban untuk melaporkan dan meminta per-
setujuan kegiatan dari Pembina.
Pasal 24
Inventarisasi

(1) Kekayaan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan juga termasuk di dalamnya adalah barang, data,
website, e-mail, software, dan inventaris lain yang bersifat fisik maupun non-fisik.
(2) Dalam kaitannya dengan pergantian kepengurusan, diwajibkan adanya serah terima inventaris
dan perubahan username dan password bagi inventaris yang bersifat online dan/atau data.
(3) Dalam kaitannya dengan kondisi fisik dari inventaris yang sudah using/tak layak pakai/atau ru-
sak maka keputusan untuk tindak lanjutnya akan disesuaikan dengan keputusan Pengurus
dengan mempertimbangkan arahan Pembina.
(4) Jika terdapat pembubaran Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, inventaris berupa data, website, e-
mail, software, dan media online lainnya wajib untuk dimusnahkan. Sedangkan penyelesaian
untuk inventaris fisik lainnya (yang masuk dalam ranah kekayaan) dapat mengacu pada Ang-
garan Dasar Bab X pasal 45.

Pasal 25
Pertanggung Jawaban Keuangan

Pelaporan keuangan dan kekayaan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dilakukan oleh pengurus di
dalam Laporan Tahunan Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan yang telah tercantum dalam
Anggaran Dasar Bab VI pasal 38, dan selanjutnya akan diputuskan oleh Pembina dalam Rapat
Tahunan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Bab V pasal 16.

BAB VIII
PEMBENTUKAN BADAN DAN LEMBaGA BARU ATAU CABANG BARU
Pasal 12
1. Pembentukan Badan dan Lembaga baru atau Cabang baru dalam rangka pelaksanaan program
dimungkinkan sejauh tidak menyimpang dan bertentangan dengan AD/ART lembaga.
2. Pembentukan Badan dan lembaga atau cabang sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 12 tidak
boleh menyebapkan timbulnya timpang tindih fungsi, wewenang dan tanggungjawab dalam
tubuh lembaga.
BAB VI
UNIT KERJA
Pasal 15
Kepengurusan Unit Kerja

(1) Ketua Unit Kerja berhak membentuk kepengurusan sesuai dengan arah gerak Unit Kerja ter-
kait, demi mendukung ketercapaian visi, misi, dan tujuan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(2) Pengurus Unit Kerja adalah orang perseorangan yang memenuhi syarat untuk menjalankan tu-
gas mengelola Unit Kerja di bawah Yayasan Pendidikan PPI Taiwan sesuai regulasi internal
yang dimiliki oleh Unit Kerja.
(3) Pengurus Unit Kerja diangkat oleh Ketua Unit Kerja dengan persetujuan Ketua Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan dengan mempertimbangkan arahan Pembina, dan dapat diberhentikan se-
waktu-waktu jika dianggap melanggar aturan yang berlaku di dalam Yayasan Pendidikan PPI
Taiwan.
(4) Pengurus Unit Kerja bertanggung jawab kepada Ketua Unit Kerja
(5) Pengurus Unit Kerja berhak menerima gaji, upah, atau honorarium yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan keputusan rapat Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(6) Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berhak mengatur kegiatan organisasi, administratif,
dan keuangan Unit Kerja.
(7) Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berhak untuk melakukan pengawasan terhadap
kinerja Unit Kerja
(8) Unit Kerja yang melibatkan pihak ketiga dalam pendiriannya memiliki hak untuk melakukan
kegiatan organisasi, administratif, dan keuangan dengan pengawasan dari Pengurus Yayasan
Pendidikan PPI Taiwan sesuai dengan Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerjasama ant-
ara Unit Kerja, Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, dan/atau Pihak Ketiga.

Pasal 16
Masa Jabatan Pengurus Unit Kerja

(1) Pengurus Unit Kerja memiliki masa jabatan 2 (dua) tahun dan dapat dipilih kembali, sesuai ke-
putusan Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, dengan mempertimbangkan arahan Pembina.
(2) Unit Kerja yang melibatkan pihak ketiga dalam pendiriannya memiliki masa jabatan sesuai
dengan yang tertulis pada Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerjasama antara Unit
Kerja, Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, dan/atau Pihak Ketiga.

Pasal 17
Pengawasan Keuangan Unit Kerja

(1) Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berhak untuk melakukan pengawasan dan
mendapatkan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel dari Unit Kerja.
(2) Setiap bulan Januari, Unit Kerja wajib membuat “Rancangan Anggaran Belanja Unit Kerja
(RABUK) Tahunan” yang diajukan kepada Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan untuk dis-
etujui dan menjadi arsip keuangan awal tahun Yayasan.
(3) Unit Kerja yang melibatkan pihak ketiga dalam pendiriannya, khususnya yang memiliki Nota
Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerjasama berkaitan dengan share profit atau urusan
keuangan lain dengan Pihak Ketiga maka wajib mencantumkan pengeluaran tersebut dalam
Rancangan Anggaran Belanja Unit Kerja (RABUK) Tahunan.
(4) Jika di akhir tahun Unit Kerja mengalami defisit keuangan, maka Unit Kerja berhak untuk
mengajukan permohonan bantuan pendanaan dari Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, dengan
melampirkan bukti yang transparan dan akuntabel.

Pasal 18
Pertanggung Jawaban Unit Kerja

(1) Unit Kerja berkewajiban untuk menyampaikan LPJ Tahunan Kepengurusan kepada Pengurus
Yayasan PPI Taiwan pada setiap akhir tahun (saat tutup buku, maksimal 31 Desember).
(2) Unit Kerja menyampaikan LPJ kepada pihak ketiga yang terlibat dalam pendirian Unit Kerja se-
suai dengan Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerjasama.

Pasal 19
Moratorium Unit Kerja
(1) Moratorium adalah penangguhan atau penundaan sebagian atau seluruh pengurus dan/atau
program kerja hingga permasalahan yang terjadi di dalamnya dapat diselesaikan.
(2) Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dapat melakukan moratorium Unit Kerja jika terjadi sa-
lah satu dari hal-hal berikut:
(a) Unit Kerja memiliki masalah yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, mufakat,
dan kekeluargaan.
(b) Pengurus Unit Kerja melakukan kegiatan atau tindakan yang tidak sesuai dengan aturan
yang berlaku di dalam Yayasan Pendidikan PPI Taiwan dan/atau merugikan khalayak
umum.
(c) Unit Kerja mencemarkan nama baik Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.
(d) Unit Kerja dan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan teindikasi bermasalah secara hukum.
(3) Sebelum melakukan moratorium, Pengurus Yayasan Pendidikan PPI Taiwan diwajibkan untuk:
(a) Memiliki bukti yang dapat dipercaya, akuntabel, dan transparan tentang masalah yang
terjadi di dalam Unit Kerja.
(b) Memberikan informasi dan/atau meminta saran dari Pembina terkait masalah yang ter-
jadi di Unit Kerja.
(c) Melakukan konsultasi dengan Pembina terkait masalah yang terjadi di Unit Kerja.
(4) Jika Unit Kerja yang memiliki perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga dalam proses pendi-
riannya melakukan kontraprestasi terhadap Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian
Kerjasama, maka penyelesaian permasalahan harus dilakukan sesuai kesepakatan penyele-
saian masalah yang tertera di dalam Nota Kesepahaman dan/atau Perjanjian Kerjasama.
(5) Jika tidak terdapat kesepakatan penyelesaian masalah di Nota Kesepahaman dan/atau Per-
janjian Kerjasama seperti yang dimaksud pada ayat (4), maka penyelesaian masalah dapat
dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat. Jika musyawarah dan mufakat tidak
menghasilkan solusi, maka penyelesaian secara hukum dapat dilakukan.
(6) Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan berkewajiban untuk menunjuk seseorang di dalam
kepengurusan Yayasan Pendidikan PPI Taiwan aktif sebagai pengambil alih sementara untuk
Unit Kerja yang dimoratorium.

Pasal 8
Regulasi Unit Kerja

(1) Regulasi Unit Kerja adalah peraturan-peraturan yang mengatur tentang kinerja Unit Kerja Yay-
asan Pendidikan PPI Taiwan dan dibuat oleh Unit Kerja itu sendiri.
(2) Semua Unit Kerja di bawah Yayasan Pendidikan PPI Taiwan sesuai yang dimaksud dalam Ang-
garan Dasar Bab V pasal 22 diwajibkan memiliki Regulasi Unit Kerja.
(3) Unit Kerja yang memiliki nota kesepahaman dan/atau perjanjian kerjasama dengan pihak
ketiga juga diwajibkan untuk memiliki regulasi Unit Kerja serta merangkum dan melaporkan
keseluruhan kesepakatan kinerja dan/atau wewenang antara Yayasan Pendidikan PPI Taiwan,
Unit Kerja, dan pihak ketiga yang dimaksud kepada Ketua Yayasan Pendidikan PPI Taiwan.

BAB IX
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 13
1. Dewan Pengurus melalui rapat khusus membicarakan penyempurnaan ART yang selanjutnya
dipertanggungjawabkan kepada rapat Dewan Pengurus Pleno berikutnya.
2. Penyempurnaan ART hanya dilakukan dalam rapat Pengurus Pleno.

1. Dewan Pengurus melalui Rapat khusus membicarakan penyempurnaan ART yang selanjutnya
dipertanggung jawaban kepada Rapat Dewan Pengurus Pleno berikutnya
2. Penyempurnaan ART hanya dilakukan dalam Rapat Pengurus Pleno

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 26
Mekanisme Perubahan Anggaran Rumah Tangga

(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga telah diatur dalam Anggaran Dasar Bab VII pasal 39. Dan
mekanisme perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan oleh Pembina pada saat Rapat
Pembina.
(2) Mekanisme perubahan Anggaran Rumah Tangga disesuaikan dengan mekanisme Rapat Pem-
bina yang tercantum dalam Anggaran Dasar Bab V pasal 14 dan 15.

Pasal 27
Aturan Peralihan Perubahan Anggaran Rumah Tangga

(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan diberlakukan sejak tang-
gal ditetapkan dan disahkan.
(2) Selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Pembina melakukan penetapan
perubahan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, seluruh Pengurus Yay-
asan Pendidikan PPI Taiwan beserta Unit Kerja di bawahnya berkewajiban untuk melaksana-
kan aturan di dalam Anggaran Rumah Tangga tersebut.
(3) Selambat-lambatnya dalam kurun waktu 60 (enam puluh) hari sejak Pembina melakukan pen-
etapan perubahan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan, seluruh Pengurus
Yayasan Pendidikan PPI Taiwan beserta Unit Kerja di bawahnya berkewajiban untuk
melengkapi hierarki hukum yang tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga tersebut.

BAB VII PEMBUBARAN


Pasal 10

1. Pembubaran Yayasan Pinisi IKA PPNS hanya dapat diputuskan oleh pengurus melalui Referen-
dum yang diikuti oleh sekurang-kurangnya tiga perempat dari jumlah anggota Yayasan Pinisi
IKA PPNS.
2. Syarat Korum untuk memutuskan dan menyelenggarakan Referendum adalah empat perlima
dari anggota Pengurus.

BAB VIII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 21

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian
2. Segala peraturan yang sah tetap berlaku selama tidak dirubah atau dicabut dan tidak ber-
tentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan.

1. Sebelum AD/ART ini terbentuk untuk pertama kalinya anggota bersidang pada 26 Nopember
2016, ditentukan dan ditetapkan oleh masa jabatan pengurus Yayasan Pinisi IKA PPNS selan-
jutnya 2018-2022.
2. Masa jabatan Ketua Yayasan Pinisi IKA PPNS yang tersebut diatur pada AD/ART terbentuk.

BAB X
PENUTUP
Pasal 14

1. Hal-hal yang belum diatur ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam per-
aturan lembaga.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.

1. Hal-hal yang belum diatur ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam per-
aturan lembaga
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.

(1) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan dan hal-hal lainnya yang belum diatur
akan ditentukan dalam Kode Etik, Tata Tertib, dan aturan-aturan turunan Iain dari Yayasan
Pendidikan PPI Taiwan.
(2) Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan PPI Taiwan pertama kali disahkan oleh Ketua
Umum dan Sekretaris Jenderal PPI Taiwan 2017/2018 merangkap Pembina Yayasan Pen-
didikan PPI Taiwan, dengan diketahui oleh Badan Musyawarah PPI Taiwan 2017/2018.

Anda mungkin juga menyukai