Anda di halaman 1dari 3

Nama Anggota Kelompok 4 :

1. CINDRAWATI
2. PUPUT MELATI

Resume Modul Nusantara

Judul : Bangunlah Jiwa dan Raga

BAB 1

DEFINISI

Salah satu petikan lirik yang terdapat dalam lagu kebangsaan kita Indonesia Raya yang
diciptakan oleh W.R. Supratman, yaitu "Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya Untuk Indonesia Raya"
mengandung makna yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia. Lirik ini menyiratkan bahwa untuk
membangun masyarakat Indonesia yang kuat dan kokoh terutama para generasi bangsa sehingga
mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi serta memiliki kecintaan terhadap negaranya, yaitu dengan
membangun atau mendidik terlebih dahulu jiwa dan raganya.

Terlebih dahulu dengan membangun jiwanya, yaitu dengan memaknai apa fungsi dirinya baik
secara hubungan dengan Sang Penciptanya dan hubungan dengan masyarakatnya atau sosial yaitu
dengan seimbang. Dengan Membangun jiwa para generasi bangsa Indonesia yang suci dan bersih akan
menghasilkan generasi Indonesia yang arif dan bermoral, tentunya tidak akan ada perilaku-perilaku yang
menyimpang seperti korupsi atau memakan harta yang bukan haknya yang belakangan ini muncul di
antara wakil-wakil rakyat. Hal ini sudah tentu mengotori jiwanya sehingga niat suci dan baik untuk
membangun negara tidak ada lagi karena perbuatannya itu yang  lebih mementingkan dirinya sendiri
atau golongan.

Setelah membangun jiwanya, langkah selanjutnya adalah dengan membangun badannya atau
raganya. Raga yang sehat dan kuat akan sangat membantunya dalam melaksanakan tugas-tugasnya
sebagai pemimpin atau wakil rakyat. Raga yang sehat dan kuat akan diperoleh dengan cara menjaga
kesehatannya yaitu dengan cara berolahraga dan makan-makanan yang bergizi.

Oleh sebab itu jiwa dan raga yang sehat, kuat, dan kokoh sangat dibutuhkan untuk membentuk
para pemimpin yang adil dan beradab terutama untuk generasi selanjutnya. Indonesia akan menjadi
negara yang dikagumi dunia jika dipimpin oleh pemimpin yang dikagumi oleh rakyatnya, yang
menjalankan amanah yang telah diberikan kepadanya.
BAB II

CARA MEMBANGUN JIWA DAN RAGA

1. Pengabdian ke masyarakat

Terlibat dalam kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat merupakan salah satu cara
yang kini banyak dilakukan oleh para pemuda, termasuk juga Suryatul Arifidin. Selain terlibat
aktif di salah satu organisasi kampus, mahasiswa Teknik Informatika Universitas Atma Jaya
Yogyakarta ini juga ikut aktif dalam melakukan kegiatan sosial sebagai bentuk pengabdian
kepada masyarakat.

2. Mendukung perkembangan produk dalam negeri

Banyak dari anak muda Indonesia yang lebih merasa bangga saat menggunakan produk
dari brand-brand ternama di dunia. Tanpa disadari, hal tersebut justru dapat mematikan
pertumbuhan dari brand-brand lokal yang beberapa di antaranya juga memiliki kualitas produk
yang tidak kalah dengan brand luar. Saat ini, begitu banyak brand asli Indonesia yang
bermunculan dalam berbagai bidang.Jika generasi muda merasa bangga menggunakan produk
dalam negeri, maka akan mendukung perkembangan brand tersebut, bahkan juga mampu
mendorongnya untuk dikenal oleh masyarakat dunia.

3. Terlibat dalam memajukan sektor pendidikan

Aset terbesar dari suatu negara bukanlah sumber daya alamnya, melainkan sumber
daya manusia dari negara tersebut. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kemerdekaan yang
sesungguhnya, diperlukan perbaikan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama dalam
hal pendidikan.
Maka dari itu, pembenahan fasilitas pendidikan harus menjadi prioritas utama yang harus
dilakukan untuk perbaikan kualitas SDM di Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka
diperlukan kepedulian dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga generasi muda. Ya!
Generasi muda pun bisa ikut berperan aktif dalam memperbaiki sektor pendidikan di Indonesia.

4. Mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia

Menurut Sunarto, pengenalan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia juga dapat
dijadikan sebagai wujud untuk mengisi kemerdekaan. Pemuda yang pernah ikut serta dalam
kegiatan pertukaran pemuda ke Kanada ini tidak lupa untuk mengenalkan budaya Indonesia
kepada teman-temannya di Kanada saat mengikuti kegiatan pertukaran pemuda.

5. Saling menghormati dan berbagi

“Menerapkan prinsip setara bersaudara dan saling berbagi satu sama lain”, itulah
kalimat yang diucapkan oleh salah satu aktivis Serikat Mahasiswa Indonesia, Deara Shinta
Lestari, saat ditanya mengenai caranya untuk mengisi kemerdekaan. Ya, sikap saling
menghormati memang sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia yang pada dasarnya terdiri
dari berbagai suku, ras dan agama yang berbeda-beda. Jika perbedaan tersebut tidak disikapi
dengan rasa saling menghormati, maka tidak akan terjadi kemerdekaan yang sepenuhnya.
Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar
berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang
besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Anda mungkin juga menyukai