Anda di halaman 1dari 11

Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia

Kelompok 1

1. Astuti Zahrroh (G1A019006)


2. Aidil Syadam Radihan (G1A019032)
3. M Wijaya Permana (G1A019062)
4. Agung Rahmatsyah (G1A019096)
Pemakaian Huruf Kapital
1. Sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat
2. Sebagai petikan langsung
3. Sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci,
termasuk kata ganti untuk Tuhan
4. Sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang
5. Sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang, nama instansi, atau nama
tempat.
6. Sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
7. Sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa
8. Sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah
9. Sebagai huruf pertama nama geografis
10. Sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen
resmi kecuali kata, seperti aku
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur
bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan,
lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen
resmi
12. Sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama
buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan
kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk
tidak terletak pada posisi awal
13. Sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan
14. Sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan
15. Sebagai huruf pertama kata ganti Anda
PEMAKAIAN HURUF MIRING
 1. Untuk menuliskan nama buku, majalah,
dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
 2. Untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, atau kelompok kata
 3. Untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah
disesuaikan ejaanya
SINGKATAN DAN AKRONIM
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih

1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan
tanda titik
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik
3. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf dan atau lebih diikuti satu tanda titik
4. Lambang kimia, singkatan suatu ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak
diikuti tanda titik
Akronim

 Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf
awal, gabungan suku huruf dan suku kata dari deret kata
yang diperlakukan sebagai kata
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari
deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis
denan huruf awal huruf kapital
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan
huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil
Penulisan Angka dan
Lambang Bilangan
1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di
dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi
2. Angka digunakan untuk menyatakan
(i) ukuran panjang, berat, luas dan isi
(ii) Satuan waktu
(iii)Nilai uang
(iv)Kualitas
3. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah,
apartemen, atau kamar pada alamat
4. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat
kitab suci
5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut
(v) Bilangan utuh, seperti 15 ditulis dengan huruf yakni lima belas
(vi)Bilangan pecahan seperti ¼ citulis seperempat
6. Penulisan lambang bilangan tingkat
(i) Pada abad X
(ii) Bab ke-6
7. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an,
8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf kecil kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara
berurutan
9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan
kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata tidak terdapat pada awal kalimat
10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian
supaya lebih mudah dibaca
11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks,
kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi
12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat
Pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruam

Di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar

Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu

Di antara nama penulis, tahun terbit, judul tulisan yang tidak berakhir dengan
Titik
tanda tanya atau tanda seru, dan temoat terbit dalam daftar pustaka

Untuk memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya

Tidak dipakai pada akhir judul

Tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat, serta nama dan
alamat penerima surat
Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan

Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata, seperti tetapi atau melainkan

Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat

Koma Dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung

Untuk mrmisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain
yang terdapat di dalam kalimat

Untuk memisahkan petikan langsung dari bagaian lain dalam kalimat

Dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal,
nama tempat lain atau wilayah atau negeri yang ditulis berurutan

Anda mungkin juga menyukai