(DIMENSI RESPON)
By. Safariah Anggraini, Ners,M.Kep.
Capaian Pembelajaran :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran komunikasi keperawatan
II, jika berkomunikasi dengan klien, keluarga, kelompok, atau
tenaga kesehatan mahasiswa akan :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Komunikasi
terapeutik ?
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan dimensi respon ?
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan empati ?
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kongrit ?
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan respek ?
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kesejatian?
LATAR BELAKANG
Perawat perlu menyadari bahwa semua tindakan
keperawatan dilaksanakan dalam bentuk
komunikasi (nonverbal/verbal).
1. Empati Dasar (Basic empaty)
Merupakan respon alamiah dari seseorang
untuk mengerti orang lain.
Contoh empati dasar misalnya ketika ada
anak kecil menangis, secara spontan
seseorang akan bertanya,”Ada apa nak?
kenapa menangis?” sambil mengusap
kepala anak itu.
Empati Terlatih ( Trained Empaty /
Clinical Empaty / Profesional Empaty)
Merupakan kemampuan berempati yang diperoleh
setelah melalui training dalam rangka menolong orang
lain. Seorang perawat yang telah belajar komunikasi
terapeutik atau yang telah memperoleh pelatihan
tentang empati tentu akan mampu berempati secara
tepat pada setiap keadaan kliennya.
Konkrit
Konkrit adalah dalam
berkomunikasi perawat
menggunakan terminologi yang
spesifik bukan abstrak. Hal ini perlu
untuk menghindarkan keraguan dan
ketidakjelasan.
Misalnya ketika klien menangis menceritakan
tentang kesedihannya ditinggal oleh suaminya,
perawat duduk diam mendengarkan
keluhan,kesedihan atau pengingkaran klien sambil
mengusap-usapkan punggung klien dengan lembut.
Stuart G.W. telah mengidentifikasikan tiga
kegunaannya yaitu :
1. Mempertahankan respon perawat terhadap
perasaan klien. Dengan menunjukkan
ekspresi yang konkrit,bukan berpura-pura
disertai pernyataan yang jelas dan sesuai
perawat akan mampu menunjukkan dan
mempertahankan responnya terhadap
perasaan klien.
2. Memberi penjelasan yang akurat
Pernyataan-pernyataan yang konkrit dan tidak
abstrak dari perawat akan mendukung setiap
penjelasan yang disampaikan nya pada
klien.Perkataan yang penuh keraguan dan
penggunaan istilah yang tidak dimengerti oleh
klien hanya akan membingungkan klien.
Mendorong klien memikirkan masalah yang
spesifik dengan berespons secara konkrit
Perawat dapat mendorong klien untuk
lebih focus pada masalah yang
dihadapinya.Hal ini terjadi karena respons
yang konkrit dari perawat menumbuhkan
rasa percaya klien sehingga klien mau dan
mampu mengungkapkan masalahnya.
Keikhlasan
Perawat menyatakan melalui keterbukaan,
kejujuran, ketulusan dan berperan aktif
dalam berhubungan dengan klien.
Perawat berespon dengan tulus, tidak
berpura-pura, mengekspresikan perasaan
yang sebenarnya dan spontan.
Menghargai
Perawat menerima klien apa adanya. Sikap
perawat harus tidak menghakimi, tidak
mengkritik, tidak mengejek dan tidak menghina.
Rasa menghargai dapat dikomunikasikan
melalui: duduk diam bersama klien yang
menangis, minta maaf atas hal yang tidak
disukai klien dan menerima permintaan klien
untuk tidak menanyakan pengalaman tertentu.
Konfrontasi
Konfrontasi merupakan ekspresi perasaan
perawat tentang perilaku klien ynag tidak
sesuai. Carkhoff mengidentifikasi 3 katagori
konfrontasi, yaitu:
a. Ketidaksesuaian antara konsep diri klien
(ekspresi klien tentang dirinya) dan ideal diri
klien (keinginan klien)
b. Ketidaksesuaian antara ekspresi non verbal
dan perilaku klien.
c. Ketidaksesuaian antara pengalaman klien
dan pengalaman perawat.
Konfrontasi berguna untuk meningkatkan kesadaran klien
terhadap kesesuaian perasaan, sikap, kepercayaan dan
perilaku. Konfrontasi dilakukan secara asertif, bukan marah
atau agresif.
6. Sentuhan
Jangan sentuh anak tanpa izin dari anak. Salaman dengan anak
merupakan cara untuk menghilangkan stres dan cemas
khususnya pada anak laki-laki.
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Dalam menanggapi pesan yang
disampaikan klien, perawat dapat
menggunakan berbagai teknik
komunikasi terapeutik sebagai berikut :
1. Mendengar (Listening)
Merupakan dasar utama dalam komunikasi. Dengan
mendengar perawat mengetahui perasaan klien. Beri
kesempatan lebih banyak pada klien untuk bicara. Perawat
harus menjadi pendengar yang aktif.
8. Identifikasi Tema
Mengidentifikasi latar belakang masalah yang dialami klien yang muncul
selama percakapan. Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan
mengeksplorasi masalah yang penting.
Misalnya: Saya lihat dari semua keterangan yang anda jelaskan, anda telah
disakiti. Apakah ini latar belakang masalahnya?
9. Diam (Silence)
Cara yang sukar, biasanya dilakukan setelah
mengajukan pertanyaan. Tujuannya untuk
memberi kesempatan berpikir dan memotivasi
klien untuk bicara. Pada klien yang menarik diri,
teknik diam berarti perawat menerima klien.
10.Informing
Memberi informasi dan fakta untuk pendidikan
kesehatan.
TERIMA KASIH