Anda di halaman 1dari 4

Nama : Neni Triana HR SUHIN

NIM : 113063C118027

Matkul : keperwatan Anak ( osce)

Semester : IV

DOSEN :Sapariah Anggraini,s.kep,Ners,M.kep

JAWABAN

1. Indikasi
a. Asama Bronkialis
b. penyakit
c. Sidroma Obstruksi post TB

d. Mengeluarkan dahak

2. a. Nebulizer jet-aerosol

b. Nebulizer ultrasik menggunakan gelombang ultrasonic ( vibrator frekuensi tinggi)


untuk secara perlahan merubah obat dan bentk cair ke bentuk aerosol basah

c. Nebulizer ultrasonic,nebulizer mini portable ( portable nebulizer) bentuknya kecil


dapat dioperasikan dengan menggunakan baterai dan tidak berisik sehingga nyaman
digunakan.

3. Alat-alat yang digunakan yaituu:

a. Main unit

b. Air hose

c. Nebulizer kit( masker,mouthpiece,cap)

d. obat-obatan

prosedor dalam pemberiaan terapi nebulisasi

a. menghubungkan nebulizer dengan sumber tegangan


b. Menghubungkan air nose,nebulizer dan masker/mouthpiece pada main kit
c. Buka tutup cup,masukkan cairan obat ke dalam alat penguap sesuia dosi yang
telah ditentukan.
d. Gunakan moutpice atau masker sesuai kondisi pasien
e. Mengaktifkan nebulizer dengan menekan tombol ON pada main kit.perhatikan
jenis alat,pada nebulizer tertentu,pengeluaran uapa harus menekan tombol
pengeluaran obat pada nebulizer kit
f. Mengigatkan penderita,jika memakai masker atau mouthpiece uapa yang keluar
dihirup perlahan-laha dan dalam secara berulang hingga obat habis ( kurang lebih
10-15 m3nit
g. Tekan tombol OFF pada main kit,melepas masker/mouthpiece,nebulizer dan air
hose
h. Menjelaskan kepada penderita bahwa pemakai nebulizer telah selesai dan
mengevaluasi penderita apakah pengobatan yang dilakukan memberikan
perbaikan/mengurangi keluhan
i. Membersihkan mouthpiece dan nebulizer kit serta obat-oabatan yang telah dipakai

4. Bagaiman posisi yang tepat diberikan untuk melakukan tindaka terapi inhalasasi:
a. Meminta penderita untuk kumur terlebih dahulu ( sesuai usia)
b. Mempersiapakn pederita untuk duduk,setengah duduk atau berbaring
( menggunakan bantal),posisi senyama mungkin
 Bayi/anak kecil : dipangku
 Anak besar : duduk
5. Tindakan selanjutnya setelah melakukan tindakan terapi inhalasasi
a. rapikan pasien senyaman mungkin
b.rapikan alat
c.Terminasi
d.evaluasi
 Kondisi klien setelah pemberian terapi nebulizer
 Auskultasi
 Klien dan keluarga mampu mendemostrasikan pemakai nebulizer
e kembali ke kantor perawat lepas sarung tangan,cuci tangan
f. Dokumentasi
 Tanda-tanda distress pernafasan
 pemeriksaan fisik: aukultasi suara nafas, sebelum dan sesudah pemberian
terapi
 Respon klien dan keluarga serta kemandirianya
 nama dan paraf perawat

6. lagkah2 yang dialakukan


 pengkajian cek status pasien,dan persiapkan alat2,membawa alat keruang
pasien,oreintasi perkenalan nama,menanyakan nama pasien,memberitahukan
tujuan pada pasien,minta kontrak waktu,dekatkan alat,dan liat coba alat
apakah sudah berfungsi,sebelum memberikan terapi inhalasasi,setelah berikan
terapi inhalasasi
 sesudah memberiak terapi inhalasasi,liat respon pasien sebelu kita
menggalkan pasien
 Terminasi
 Dokumentasi, tindakan yang kita lakukan,alat yang kita pakai,catat warna
lendir,dan nama,waktu,tanggal,tanda tangan perawat.

7. jenis ukuran-ukuran dari kateter suction berdasarkan usia:


 anak –anak usia 2-5 tahun: 6-8 F
 usia sekolah 6-12 tahun : 8- 10 F
 Remaja-dewasa 10-16 F

8. bagaimana cara mengukur kedalam dari kateter suction yang dimasukkan


mult/hidung pasien:
 caranya liat kateter,dan stelah itu ukur kateter dari mulut ke hidung,beri tahu
kan instrusika sama pasien bila pemasangan kateter nya tidak pas bisa di
ulang lagi pemasangan sampai pas yang akan kita pasang,dan sebelum
memasang kateter,isap lendir,sehingga tidak ada penyubatan pada
pemasangan kateter.

9 yang saya lakukan,memberikan pujian dan sehinnga anak mau membuka


mulutnya pada pengisap lendir,dan juga minta bantuan sama orang tuanya
agar anaknya mau menuruti melakukan pengisapan lendir.
10. yang dilakaukan:

- E= 3

-M= 2

- V= 3

=8

Anda mungkin juga menyukai