SUCTION
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
Tujuan Pembelajaran
uc ti o n ad a la h su at u metode untuk
S
e si b er le b ih an pa d a jalan
melepaskan se kr
g g a m e m un g k in k an terjadinya
nafas. sehin
rt uk ar an g as ya ng ad ekuat dengan
proses pe
en ge lu ar k an se cr et d ar i jalan nafas, pada
cara m
ya ng ti d ak m am p u mengeluarkannya
klie n
tio n d ap at d ite ra p ka n pada oral,
sendiri . Sc
ea l, tr ak ea se rt a en do trakea atau
nasofarin g
trakeostomi tube.
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
TUJUAN SUCTION
Mempertahankan
kepatenan jalan
nafas
Membebaskan
Mendapatkan
jalan nafas
sampel/sekret
dari secret/
untuk tujuan
lendir yang
diagnosa.
menumpuk
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
PERINSIP
Tekhnik steril, agar mikroorganisme tidak mudah masuk ke
faring, trakeal dan bronki.
KOMPLIKASI
1.Hipoksia
2.Trauma jaringan
3.Meningkatkan resiko infeksi
4.Stimulasi vagal dan bronkospasm
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
1. Klien mampu batuk secara efektif tetapi
tidak mampu membersihkan sekret dengan
mengeluarkan atau menelan
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
Hal yang harus diperhatikan
2. Klien
a. Penjelasan terhadap tindakan yang akan
dilakukan
b. Atur posisi klien
c. Klien sadar : posisi semi fowler kepala miring
ke satu sisi (oral suction) dan posisi
d. dengan leher ekstensi (nasal suction) Klien
tidak sadar baringkan klien dengan posisi
lateral menghadap pelaksana tindakan
(oral/nasal suction) Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
3. Alat – alat
a. Regulator vakum set
b. Kateter penghiap steril sesuai
ukuran
c. Air steril/ normal salin
d. Hanscoon steril
e. Pelumas larut dalam air
NEXT…
f. Selimut/ handuk
g. Masker wajah
h. Tong spatel
i. Tisu
j. Pengalas
k. Botol Pengumpul lendir
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
Fase Orientasi
Salam terapeutik
validasi
Kontrak
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
Fase kerja
1. Sction oral
a. Tahap persiapan
1) Siapkan alat – alat termasuk ektrakateter.
Hubungkan botol pengumpul lender dan tube ke sumber vakum
2) Suction siap dengan mengopserpasi pernapasan, dan mengauskultasi paru-
paru
3) Cuci tangan
4) Hidupkan mesin suction untuk memeriksa apakah system dan pengaturan
berfungsi dengan baik.
5) Isi kom steril dengan air steril air destilasi steril.
6) Posisikan kepala klien dengan kepala lebih redah.
7) Pakai sarung tangan steril.
8) Sambungkan kateter ke tube suction, gunakan sarung tangan jika memegang
kateter.
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
9) Masukan ujung kateter ke dalam basin dan isap air steril tersebut.
a. Tahap Kerja
2) Gunakan tongue spatel untuk memisahkan gigi atas dan gigi bawah, biarkan vent
terbuka hingga kontak dengan udara bebes saat mendorong kateter masuk
3) Tutup vent dengan ibu jari dan Tarik secara perlahan sambil memutarkan kateter
tersebut antara ibu jari dan jari lainnya. Jika hisapan terlalu kuat maka lepaskan
4) Masukan kateter kedalam basin dan angkat kembali kemudia nisapkan air steril
5) Ulangi 1-4 kali sesuai yang di butuhkan, tetapi setiap priode sction tidak boleh
lebih dari 10 detik dan jeda waktu antara priode sekitar 1-3 menit.
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
6) Matikan mesinsction, lepaskan kateter dari tube dan
bungkus tube dengan handuk steril.
7) Posisikan klien dengan senyaman mungkin dan lakukan
perawatan mulut.
8) Mengkaji efeksivitas dengan mengopservasi dan
mengauskultasi paru-paru.
9) Rapikan alat.
10) Lepas handscoon dan cuci tangan.
11) Catat karaktristrik secret, apakah ada pendarahan, dan
reaksi klien terrhadap sction.
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
c. Fase Terminasi
1) Evaluasi terhadap tindakan yanmg telah
dilakukan
2) Rencana tindak lanjut
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
1) Siapkan alat – alat termasuk ektrakateter. Hubungkan botol pengumpul lender
dan tube ke sumber vakum
3) Cuci tangan
9) Masukan ujung kateter ke dalam basin dan isap air steril tersebut.
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
b. Tahap Kerja
7) Matikan mesin suction, lepaskan kateter dari tube dan bungkus tube dengan handuk
steril.
8) Posisikan klien dengan senyaman mungkin dan lakukan perawatan mulut.
9) Mengkaji efeksivitas dengan mengopservasi dan mengauskultasi paru-paru.
10) Rapikan alat.
11) Lepas handscoon dan cuci tangan.
12) Catat karaktristrik secret, apakah ada pendarahan, dan reaksi klien terrhadap sction.
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
c. Fase Terminasi
4) Pendokumentasian
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
3. Suction Nasotrakhea
a. Tahap Persiapan
1) Siapkan alat – alat termasuk ektrakateter. Hubungkan botol
pengumpul lender dan tube ke sumber vakum
2) Suction siap dengan mengopserpasi pernapasan, dan
mengauskultasi paru-paru
3) Cuci tangan
4) Hidupkan mesin suction untuk memeriksa apakah system dan
pengaturan berfungsi dengan baik.
5) Atur kekuatan suction sesuai kebutuhan
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
6) Pastikan bahwa sumber oksigen tersedia
7) Gunakan tehnik aseptic, isi kom steril dengan air steril
8) Posisikan kalien dengan kepala agak ekstensi
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
b. Tahap Pelaksanaan
4) Ketika kateter didalam trachea tutup vent dengan ibu jari dan tarik
kateter secara perlahan – lahan dengan gerakan memutar diantara
ibu jari dengan jari yang lainnya
5) Lepaskan ibu jari dari vent untuk beberapa detik antara inspirasi
6) Masukan dan keluarkan kateter kedalam kom steril dan isap air
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
steril untuk membersihkannya
7) Ulangi prosedur ini sesuai yang dibutuhkan, tetapi setiapperiode suction tidak boleh
8) Matikan mesin suction, lepaskan kateter dari tube dan bungkus tube dengan handuk
steril.
13) Catat karaktristrik secret, apakah ada pendarahan, dan reaksi klien terrhadap sction.
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
4. Suctin Trakheostomi
a. Indikasi
1) Bila sekresi dapat terlihat atau suara sekresi yang terdengar
dengan atau tanpa menggunakan stetoskop.
2) Setelah prosedur fisiotrapi dada
3) Setelah prosedur pengobatan bronchodilator
4) Peningkatan atau popping off dari puncak tekanan jalan nafas
terhadap klien yang sedang menggunakan ventilasi mekanik.
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
b. Tahap Persiapan
3) Tutup Sampiran
5) Nyalakan peralatan pengisap dan atur regulator vakum pada tekanan negative
yang sesuai
7) Cuci tanagn
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
c. Tahap Kerja
4) Lepaskan ventilator pada klien lalu letakkan konektor ventilator diatas handuk steril
5) Ventilasikan dan beri oksigen melalui ambu bag 4 – 5 kali disesuaikan dengan volume
tidal klien
6) Lumasi ujung kateter dengan dengan jelly lalu dengan seksama masukan kateter
suction sejauh mungkin ke dalam jalan napas buatan tanpa melakukan pengisapan.
7) Lakukan suction dengan gerakan memutar kateter secara cepat bersamaan dengan
meningkat.
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
9) Ventilasikan pasien dengan ambu bag setelah suction tiap periodenya.
10) Jika sekresi sanagat pekat, maka dicairkan dengan memasukan NaCl steril 3 – 5
cc ke dalam jalan nafas buatan.
12) Lakukan procedure ini sampai jalan nafas bersih terhadap pengumpulan secret
yang ditandai denagn hasil auskultasi paru normal.
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
d. Fase Terminasi
1) Evaluasi terhadap tindakan yanmg telah dilakukan
4) Pendokumentasian
5) Pengkajian sebelum dan sesudah suction, ukuran kateter, lama
tindakan, secret (warna,bau,jumlah dan konsistensi), toleransi klien
terhadap tindakan yang dilakukan
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
Suction (Pengisapan Lendir) merupakan tindakan pengisapan
yang bertujuan untuk mempertahankan jalan napas, sehingga
memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan
cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak
mampu mengeluarkannya sendiri. Suction merupakan suatu metode
untuk mengeluarkan secret jalan nafas dengan menggunakan alat via
mulut, nasofaring, atau trakeal
KESIMPULAN
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep
Tasbihul Anwar,S.Kep,.Ns.,M.Kep