Anda di halaman 1dari 28

SISTEM REGULASI SEL

drg. Kesuma Wardani, M.Biomed, AIFO-K


Komunikasi antar sel sebagai bentuk
regulasi sel
Menurut perkiraan umum, tubuh manusia terdiri dari
sekitar 75 triliun sel. Sel-sel tersebut menghadapi
masalah besar, bagaimana berkomunikasi dengan sel
lain dengan cepat namun memberikan informasi yang
sangat banyak.
Komunikasi sel ke sel hanya menggunakan dua tipe
sinyal fisiologis dasar : listrik dan kimia untuk
mengkoordinasikan fungsi dan mempertahankan
homeostasis.
Komunikasi antar sel sebagai bentuk
regulasi sel
Sinyal listrik adalah perubahan potensial membran
sel.
Sinyal kimia adalah molekul yang disekresi sel ke
dalam cairan ekstraselular.
Sinyal kimia berperan dalam hampir semua
komunikasi dalam tubuh. Sel yang merespons sinyal
listrik atau kimia disebut sel sasaran, atau singkatnya
sasaran (target).
Tubuh kita menggunakan empat cara dasar komunikasi
sel-ke-sel
Komunikasi lokal yaitu termasuk
1. Taut celah ( gap junction),
yang memungkinkan
transfer sitoplasma langsung
sinyal listrik dan kimia antarsel
yang bersebelahan,
Taut celah ditemukan: sel otot jantung,
otot polos, paru, hati, dan
neuron otak.
Membentuk hubungan sitoplasma
langsung antar sel yang bersebelahan
2. Sinyal dependen-kontak (contact-dependent signal),
yang terjadi bila molekul permukaan pada sel membran
berikatan dengan molekul permukaan pada membran
sel lain.
Terdapat di sistem imum dan saat tumbuh kembang,
yaitu saat sel saraf membentuk
perpanjangan yang menjulur
dari sumbu pusat tubuh menuju
ke ujung distal tungkai yang
sedang berkembang.

Membutuhkan interaksi antar molekul


membran di dua sel.
3. Zat kimia, yang berdifusi melalui cairan ekstraselular
dan memengaruhi sel yang berdekatan.

Sinyal autokrin bekerja pada sel yang menyekresinya.


Sinyal Parakrin disekresi oleh satu sel dan berdifusi ke sel di sebelahnya.
Komunikasi lokal terjadi melalui sinyal parakrin dan autokrin.
 Sinyal parakrin {para-, di samping + krinen, menyekresi}:
zat kimia yang bekerja pada sel sekitar atau dekat dengan
sel yang menyekresi sinyal tersebut.
 Sinyal autokrin {auto-, diri}: Sinyal kimia yang bekerja
pada sel yang menyekresinya.
Suatu molekul dapat bekerja sebagai sinyal autokrin dan sinyal
parakrin.
Aktivitas molekul sinyal parakrin dan autokrin dibatasi oleh jarak
difusi.
Komunikasi jarak jauh :
(4) menggunakan gabungan sinyal kimia dan listrik.

Sinyal listrik yang dihantarkan


oleh sel saraf dan sinyal kimia
yang dibawa melalui darah.
Suatu molekul dapat berfungsi sebagai sinyal melalui
beberapa cara.
 Misalnya, suatu molekul dapat bekerja pada sel yang
dekat dengan sel yang melepaskannya (komunikasi
lokal) atau bekerja di bagian tubuh yang jauh
(komunikasi jarak jauh).
Definisi Ligan dan Reseptor dalam sinyal
selular
Ligan :
- Molekul atau ion yang berikatan dengan molekul lain.
- Molekul kecil yang berikatan dengan melekul protein
yang lebih besar.
 Molekul sinyal merupakan sebuah ligan yang berikatan
dengan reseptor protein.
Ligan juga dikenal srbagai caraka pertama ( first messenger)
karena membawa informasi ke sel sasaran.

Contoh : messenger kimiawi ekstrasel yang berikatan


dengan reseptor membran plasma.
Definisi Ligan dan Reseptor dalam sinyal
selular
Reseptor :
- Protein yang berikatan dengan ligan.
- Protein membran yang berikatan dengan messenger

kimia ekstrasel spesifik, menyebabkan terjadinya


peristiwa-peristiwa di membran dan intrasel yang
mempengaruhi aktivitas sel tersebut.
- Protein yang berikatan dengan molekul sinyal dan
memicu respons sel.
Tipe-tipe Ligan dan Reseptor dalam sinyal
selular
Ligand dapat berikatan secara spesifik pada reseptor.
Molekul yang bersifat endogen atau eksogen   
Endogen : Hormon pertumbuhan
Insulin
Interleukin
Eksogen : Molekul obat.
Terdapat 3 tipe :
- Agonis (selektif / non selektif)-- aktivasi
- Antagonis (selektif / non selektif )– menghambat aktivasi
- Partial agonis / antagonis
Tipe-tipe Ligan dan Reseptor dalam sinyal
selular
Reseptor
Tipe-tipe Ligan dan Reseptor dalam sinyal
selular
Reseptor
Tipe-tipe Ligan dan Reseptor dalam sinyal
selular
Reseptor
Reseptor Membran
Kanal reseptor  kanal ion berpintu kimia.

Enzim reseptor  protein kinase : tirosin kinase.

Reseptor bergandeng - protein G  hormon,


faktor pertumbuhan,
molekul penghidu, pigmen penglihatan,
neurotransmiter

Reseptor integrin pembekuan darah (platelet).


Cell Signaling Pathways/ Intracellular Signal
Transduction Pathway
Signal transduction
Merubah energi signal
Protein kinase
Melalui aktivasi second messenger
Phosporilasi.
Ikatan dengan Ca+
Menghasilkan respon
Sinyal Tranduksi (Signal Transduction)
Sinyal tranduksi : Proses pengaktifan resptor
membran oleh molekul sinyal ekstraselular yang
kemudian akan mengubah molekul intraselular
untuk menghasilkan respon.
Sinyal ekstraselular adalah ligan ( caraka pertama).
Molekul intraselular merupakan sistem caraka kedua.
Tranduser adalah alat yang mengubah sinyal dari satu
bentuk ke bentuk yang berbeda.
Langkah-langkah sinyal tranduksi ini membentuk
Kaskade.
Sinyal Tranduksi (Signal Transduction)

Pada sinyal tranduksi, sinyal awal tidak hanya diubah


tetapi juga diamplifikasi (diperbesar).

Amplifikasi sinyal mengubah satu molekul sinyal


menjadi molekul caraka kedua yang berlipat ganda.
Respons terhadap sinyal selular
1. Respons selular yang sangat spesifik yang terjadi di
sel sasaran.
2. Respons sistemik yang lebih umum memberikan arti
peristiwa selular yang spesifik bagi organisme secara
utuh.
Contoh : bila hormon epinefrin berikatan dengan
reseptor adrenergik-β2 pada dinding pembuluh darah
tertentu, maka respon selular: relaksasi otot polos
dinding pembuluh darah, dan respon sistemik:
peningkatan aliran darah di pembuluh darah tersebut.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai