Anda di halaman 1dari 16

Batik Cirebon

Irwan Adi Eka Putra


Novia Retno Sahrulloh
Batik Cirebon memiliki ciri unik dengan
motif awan-awan yang menarik, motif
Batik khas yang sangat terkenal di
Cirebon ini disebut dengan motif Mega
Mendung. Motif ini juga identik dan
Sejarah bahkan telah menjadi ikon batik pesisiran
Batik Cirebon. Motif Mega Mendung menjadi
ciri khas batik Cirebon karena tidak dapat
Cirebon ditemui di pesisir penghasil Batik lain di
utara Jawa. Selain unik dan menarik,
motif Batik Cirebon Mega Mendung khas
Cirebon ini juga memiliki sejarah yang
sangat kuat. Dalam faham Taoisme,
bentuk awan melambangkan dunia atas.
Keunggulan Batik Cirebon

Batik Cirebonan untuk desain-desain


Bagian latar/dasar kain biasanya
klasik tradisional biasanya selalu
Batik Cirebonan tradisional/klasik bersih dari noda hitam atau warna-
mengikutsertakan motif wadasan
selalu bercirikan dengan latar warna yang tidak dikehendaki akibat
(batu cadas) pada bagian motif
belakang (dasar kain) berwarna lebih penggunaan lilin yang pecah sehingga
tertentu. Disamping itu ada unsur
muda dibandingkan dengan warna pada proses pewarnaan
ragam hias berbentuk awan (mega)
garis motif utamanya mengakibatkan zat warna yang tidak
pada bagian-bagian yang disesuaikan
dikehendaki menempel pada kain.
dengan motif utamanya.
Keunggulan Batik Cirebon

Garis-garis motif pada batik Cirebonan


menggunakan garis tunggal dan tipis
Warna-warna batik Cirebonan klasik
(kecil) kurang lebih 0,5 mm dengan
biasanya dominan warna kuning, hitam
warna garis yang lebih tua dibandingkan
(sogan gosok) dan warna dasar krem,
dengan warna latarnya. Hal ini
sebagian lagi berwarna merah tua, biru,
dikarenakan secara proses batik Cirebon
hitam dengan dasar warna kain krem
unggul dalam penutupan (blocking area)
atau putih gading.
dengan menggunakan canting khusus
(canting tembok dan bleber).
Perkembangan Batik Cirebon

Berkembangnya batik Cirebon yaitu dulunya berawal dari Pelabuhan Muara Jati (kini disebut
Cirebon) dijadikan tempat persinggahan oleh para pedagang asing seperti dari Arab,
Tiongkok, India dan Persia. Para pedagang tersebut akhirnya menciptakan percampuran
beragam budaya dan menghasilkan banyak tradisi baru diantaranya adalah Batik Cirebon,
berkembang pada zaman Sunan Gunung Jati yaitu pada abad ke-16, ketika menyebarkan
ajaran Islam di Cirebon. Bicara tentang Batik Cirebon takkan terlepas dari sejarah Batik
Trusmi, , sebuah tempat di Kabupaten Cirebon yang kini menjadi sentra Batik terbesar di
Cirebon. Trusmi berkembang diawali oleh seorang pemuka agama Islam, bernama Ki Buyut
Trusmi.
Persebaran Batik Trusmi Cirebon
Persebaran Batik Ciwaringin Cirebon
Batik Cirebon Motif
Mega Mendung

Motif megamendung tampaknya sudah


menjadi salah satu motif yang digemari
sampai menjadi ikon batiknya Cirebon, nama
Mega Mendung pada Batik Cirebon berasal
dari kata “Mega” yang berarti Awan dan kata
“Mendung” yang bermakna Cuaca Mendung.
Batik Cirebon Motif
Paksi Naga Liman

Motif Batik Paksi Naga Liman merupakan salah satu


motif batik berasal dari Cirebon yang
menggambarkan tentang sebuah kereta sakti yang
dinamakan Paksi Naga Liman. Dalam sejarahnya
paksi naga liman merupakan seekor hewan
keramat yang terdiri dari 3 gabungan hewan yaitu
Paksi (Burung Garuda), Naga (Ular) dan Liman
(Gajah).Gaya teknik pembuatan batik Cirebon ini
berbeda dengan teknik pembuatan batik Jawa.
Motif Batik Sawat
Pengantin

Motif Batik Mega Mendung merupakan motif batik kebanggaan


masyarakat Cirebon, tetapi anggapan orang itu salah karena di
Cirebon khususnya Desa Trusmi masih banyak memiliki motif batik
kebanggaan yang salah satunya diberi nama Motif Sawat
Pengantin. Batik Sawat Pengantin merupakan batik kelas atas,
yang dahulu sering dipakai oleh keluarga keraton Cirebon. Juga
sering dikenakan pasangan pengatin, hal ini karena filosofi batik
Sawat Pengantin yang dipercaya bisa melindungi kehidupan
pemakainya.
Motif Batik Kompeni
Cirebon

Motif Batik Kompeni merupakan motif batik yang juga cukup


terkenal di cirebon. Bedanya dengan Motif Megamendung
adalah Motif Batik Kompeni menceritakan tentang kehidupan
masyarakat Indonesia ketika masih di jajah oleh Belanda atau
yang juga di kenal kompeni. Pada Motif Kompeni tergambar
aktivitas yang ada pada zaman belanda seperti para tentara
belanda yang sedang menenteng senjata, masyarakat pribumi
yang di paksa bekerja oleh penjajah dan aktivitas lainnya yang
di lakukan pada masa itu.
Motif Batik Pecutan

Kota Cirebon salah satu daerah yang memiliki ragam


motif batik, paling tenar ialah Mega Mendung. Selain
motif tersebut, Cirebon mempunyai motif lainnya
yaitu Pecutan khas Ciwaringin. Masyarakat tentu
sudah mengenal pusat perbelanjaan batik yang
berada di Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten
Cirebon, Jawa Barat.
Perbedaan Batik Cirebon

Jenis Batik Trusmi Cirebon Batik Ciwaringin Cirebon


Pemilik Ibu Sally Giovanny bersama bapak Ibnu Riyanto (suami) Ibu Nur Alifah
Lokasi Dusun Trusmi, Desa Weru Lor, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kampung Kebon Gedang, Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten
Cirebon, Jawa Barat.

Proses Pembuatan Tulis, Cap, Printing, serta kombinasi Tulis dan Cap Tulis dan Printing
Bahan atau Kain Kain Katun, Kain Dobi Katun (campuran dari serat katun dan polyester), Kain Sutra, Tenun Sutra
dan Kombinasi kain embos

Jenis Pewarna Pencampuran zat kimia yang diproses air dengan suhu tertentu. Warna buatan Pewarna alami yang banyak digunakan antara lain pewarna alami
Jerman yang umumya disebut dengan istilah obat sol dan warna buatan Jepang indigofera/nila/tarum yang akan menghasilkan warna biru. Warna coklat diperoleh
atau terkenal dengan obat Jawo dan napthol. Kedua warna ini menggunakan dari kayu mahoni dan kulit jengkol. Sementara mangga akan menghasilkan warna
campuran air sebagai pengencernya kuning kehijauan.
Ciri Khas dan Motif Motif Mega Mendung (Pesisir) dan Motif Paksi Naga Liman Motif Pecutan, pringsedapur, sapu jagat, tebu sekeret,
(Keraton) pecutan,

Warna Dominan BangBiru (dominan warna Merah dan Biru) untuk motif Pesisir, Warna Coklat dan Hijau
dan krem sebagai dasarnya, hitam dan coklat sebagai coraknya
untuk motif Keraton

Pemasaran Langsung (Departemen store) dan Online Langsung (Di Desa Ciwaringin berbentuk home industry)
(http://btbatiktrusmi.com/produk-terbaru/ dan bekerjasama dan Online (http://www.batikciwaringin.com/shop)
dengan Shopee, Bukalapak dan Lazada)

Harga Batik Tulis (Rp. 50.000 – Rp. 1.500.000), Batik Cap (35.000 – Rp. Batik Tulis (Rp. 300.000 hingga Rp. 600.000)
400.000), Batik Printing (Rp. 45.000 – Rp.500.000), dan Kain
Tulis kombinasi cap dan printing (95.000 – Rp. 200.000)
sumber
Batik Ciwaringin. Diakses pada Jumat, 23
November 2018 dari
http://www.batikciwaringin.com
Batik Trusmi. Diakses pada Jumat, 26 Oktober
2018 dari http://btbatiktrusmi.com
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai