Anda di halaman 1dari 55

BAB 8

GRAVITASI
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1
KELAS C SEMESTER GANJIL 2019

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


FISIKA DASAR I
DOSEN : IBU VITA EFELINA, S.Si., M.Sc.

KELOMPOK C

KETUA :
AUDI PRAMUDYA 1910631140072
ANGGOTA : :
1. ARYA PRAMANDEVA 1910631140071
2. BAGUS SAJIWO 1910631140073
3. CHAIRUL FALAH 1910631140074
4. CHAIRUNNISA AZ ZAHRA 1910631140075
5. DANIEL PARLINDUNGA 1910631140076
6. DEONICEOUS HAROLD 1910631140077
7. DEVI LISTYOWATI 1910631140078
Hukum Gravitasi Universal
8.1 Gaya Tanpa Sentuhan
 • Gaya tarik menarik antara dua benda yang tak bersentuhan yang diakib
atkan adanya medan gravitasi. Contohnya Tarikkan gravitasi matahari p
ada bumi atau interaksi antara medan gravitasi matahari dilokasi bumi d
engan massa bumi.
• Besarnya kuat medan gravitasi (g(r)) benda bermassa M adalah

  g(r) = G (1.1)

• Dalam notasi vector maka kuat medan gravitasi yang dihasilkan benda
bermassa pada lokasi benda bermassa adalah

  =-G = (1.2)

• Gaya () yang dilakukan benda bermassa pada benda bermassa yaitu :

  = (1.3)
8.2 Medan Gravitasi di Permukaan Bumi
 •Variasi ketinggian dipermukaan bumi sangatlah kecil (perban
dingan antara Gunung Everest ketinggian 8448 mdpl dengan
jari jari bumi () 6370 km).
• Karena h << maka + h ,sehingga percepatan gravitasi pad
a berbagai ketinggian h dari permukaan bumi mendekati.

  𝑀𝐵 (2.1)  𝑔 ≈ 𝐺
𝑀 𝐵
𝑔=𝐺
• Kuat percepatan 2
¿ ¿ gravitasi pada permukaan 𝑅
bumi
𝐵 yaitu:

=
= 9,8 N/Kg
8.3 Medan Gravitasi di Dalam Bumi
 • Di dalam bumi yang berjarak r dari pusat bumi (r < ) , gaya grav
itasi yang dialami semata-mata dihasilkan oleh bola yang berjar
i-jari r.
• Bagian bumi di sebelah luar dengan ketebalan ( – r) tidak mem
beri kontribusi pada gaya gravitasi.
• Volume bumi keseluruhan : = (4 dan Volume bola berjari-jari r :
= (4.
• Jika masa bumi , maka masa bola adalah:

  m = () = (/) (3.1)

• Kuat medan gravitasi di permukaan bola sama dengan kuat me


dan gravitasi pada jarak r dari pusat bumi. Maka, kuat medan g
ravitasi bola adalah:

  (3.2)

g=G
g=
Medan Gravitasi
• Medan gravitasi pada jarak r dari pusat bumi hanya disumbangkan oleh bola berjari-jari
r. Kulit bumi setebal (RB – r) tidak memberi kontribusi.

• Grafik kuat medan gravitasi bumi pada berbagai jarak dari pusat bumi.
8.4 Energi Potensial Gravitasi di
Luar Benda
 • Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya dala
m medan gravitasi.
• Usaha dapat dinyatakan sebagai perubahan energi potensial
𝑟2
 
𝑊 =∆ 𝑈(4.1)
=𝑈 2 −𝑈 1=∫ 𝑓 ( 𝑟 ) 𝑑𝑟
𝑟1

• Besar gaya gravitasi F(r) = G , sehingga persamaan (4.1) dapat dinyatakan:

(4.2)
 • Jika posisi benda M dan m awalnya sangat jauh maka . Potensial kedua benda sa
at jaraknya r dapat diperoleh:

  (𝑟 )= − G 𝑀𝑚
𝑈 (4.3)
𝑟
8.5 Energi Potensial Gravitasi di
Dalam Benda
 • Kuat medan gravitasi pada posisi dari pusat benda M di mana memenuhi persam
aan . Dengan demikian, gaya gravitasi yang bekerja pada benda m yang berada p
ada posisi tersebut adalah

´  M m ´𝑟 (5.1)
𝐹=𝑚 𝑔´ =− G   3
𝑅
• Kerja yang dilakukan untuk memindahkan benda m dari posisi ke posisi adalah

(5.2)
• Energi potensial gravitasi yang dimiliki benda m yang r dari benda bermassa M di
mana lokasi benda m berada di dalam benda M adalah

  1 𝐺𝑀𝑚 2 (5.3)
𝑈 (𝑟 )= 𝑟 +𝐶
2 𝑅 3

• Konstanta C ditentukan dengan menyamakan energi potensial di permukaan, yaitu

 
(5.4)

• Akhirnya bentuk umum energi potensial di dalam benda menjadi

  1 𝐺 𝑀 𝑚 2 3 𝐺𝑀𝑚 (5.5)
𝑈 (𝑟 )= 𝑟 +
2 𝑅 3
2 𝑅
8.6 Energi Mekanik Benda dalam
Orbit
• Misalkan sebuah benda m bergerak mengitari benda M pada orbit lingkaran yang
memiliki jari-jari r
• Energi mekanik benda m yang sedang mengorbit
benda M adalah jumlah energi kinetik dan energi
potensial, atau
(6.1)
 
U

• Karena benda bergerak dalam orbit lingkaran


maka laju benda memenuhi persamaan
 
(6.2)
• Substitusi persamaan (6.1) ke dalam persamaan (6.2) kita peroleh ungkapan ener
gi mekanik benda yang sedang berada dalam orbit adalah

 
(6.3)
8.7 Gangguan pada Kecepatan
Orbit
• Suatu Benda akan lepas dari orbit apabila mengalami penambahan laju dari lajuan
stasionernya ketika berada di orbit lingkaran.
• Ketika terjadi perubahan laju, terjadi perubahan energi kinetik benda sedangkan e
nergi potensial tidak berubah.
• Dengan berubahnya energi kinetik maka energi mekanik benda berubah sehingga
benda tidak bisa lagi bertahan di orbit tersebut.
• Laju benda pada orbit stasioner adalah:

  𝐺𝑀

𝑣=
𝑟 √ (7.1)

Perubahan laju minimal yang dibutuhkan yaitu:

∆  𝑣=0,414 𝑣 (7.2)
8.8 Hukum Kepler untuk Gerak Planet
• Hukum Kepler ditemukan oleh Johanes Kepler yangmerupakan
seorang matematikawan dan astronomasal Jerman.
• Pada tahun 1609 Kepler menemukanbentuk orbit yang lebih coc
ok yaitu berbentuk elipsbukan lingkaran dan menjelasakannya d
alam tiga Hukum Kepler.
• Hukum I Kepler : “Setiap planet bergerak mengelilingi mataha
ri dalam lintasan berbentuk ellips dan matahari terletak pada
salah satu titik fokus ellips (ellips memiliki dua titik fokus)”.
• Hukum II Kepler : “Pada selang waktu yang sama, garis pengh
ubung planet dan matahari menyapu daerah yang sama luasn
ya.”
• Hukum III Kepler : “Perbandingan kuadrat periode revolusi pla
net mengelilingimatahari dengan pangkat tiga jarak rata-rata
planet kematahari sama untuk semua planet.”
8. 9 Pembuktian Hukum Kepler dengan Huk
um Gravitasi Newton
Pembuktian Hukum II Kepler

(9.1)

• Momen gaya yang bekerja pada planet akibat gaya gravitasi matahari a
dalah

Karena momen gaya nol maka momentum sud


ut planet konstan/kekal Momentum sudut planet meng
itari matahari adalah

(9.3)
(9.2)
• Besarnya momentum sudut adalah

(9.4)

• Substitusi persamaan (9.1) ke dalam persamaan (9.4) kita peroleh

(9.5)
(berbandinglurus)
 Pembuktian Hukum III Kepler

• Gaya gravitasi matahari pada planet adalah F = GMm/r2, dengan (M) mass
a matahari, (m) massa planet, (r) jarak matahari-planet. Gaya ini berperan s
ebagai gaya sentripetal pada planet sehingga

(9.6)

• Dengan asumsi lintasan yang mendekati lingkaran maka laju revolusi planet
memenuhi v = 2r/T sehingga GM/r = (2r/T)2 yang selanjutnya dapat ditulis s
ebagai

(9.7)
8.10 Pembuktikan Persamaan Gravitasi dari
Hukum Kepler

• Di titik apogee (titik terjauh dari matahari) dan perigee (titik terdekat dengan
matahari) planet bergerak dalam arah tegak lurus vektor penghubungn den
gan matahari.
• Pada titik tersebut seolah-olahplanet bergerak dalam orbit lingkaran dengan
jari-jari R (sama dengan jari-jari kelengkungan kurva di titik apogee dan peri
gee).
• Laju planet pada titik apogee adalah vA dan pada titik perigee adalah vP.
• Gaya ke arah matahari yang bekerja pada planet saat berada di titik apogee
menjadi
• Karena ellips adalah bangun yang bersifat simetri maka jari-jarikelengkunga
n di titik perigee juga R. Dengan demikian, gayake arah matahari yang beke
rja pada planet saat berada dititik apogee menjadi

• Akibatnya perbandingan gaya pada dua titik tersebut adalah

• Berdasarkan persamaan ditas luas bidang yang ditempuh planet selama sel
ang waktu t ketika berada di titik apogee adalah
• Dengan penurunan yang sama maka luas bidang yang ditempuhplanet sel
ama selang waktu t ketika berada di titik perigee adalah

• Dengan hukum II Kepler maka

atau

• Substitusi persamaan diatas ke dalam persamaan perbandingan gaya pada


dua titik, kita dapatkan
• Dari bentuk persamaan sebelumya dapat kita simpulkan bahwa gay
a yang bekerja pada planer memenuhi persamaan umum

• Dengan K adalah konstanta yang bergantung pada sifat planet dan


matahari. Tanda negatif dimasukkan untuk menyatakan gaya tarik.T
ampak bahwa persamaan (8.35) persis sama dengan hukun gravita
si Newton dengan asumsi K = GM1M2.
• Dengan perkataan lain bahwa berdasarkan hukum Kepler I dan II ki
ta dapat membuktikan bahwa gaya tarik antara planet dan matahari
berbanding terbalik dengan pangkat dua jarak antara planet dan m
atahari.
8.11 Lubang Hitam (Black Hole)
• Lubang hitam adalah bagian dari ruang waktu yang memeliki gravitasi paling kuat,
bahkan cahaya pun tidak bisa kabur. Di akhir masa hidupnya bintang akan menger
ut karena gaya gravitasi antar materi penyusun bintang menjadi lebih kuat daripad
a gaya akibat tekanan radiasi dari dalam, sehingga energi potensial benda yang b
erada di permukaan bintang makin kecil.
• Pada jarak yang tak berhingga dari bintang, energi potensial massa m adalah 0 (ti
dak merasakan lagi pengaruh gravitasi bintang).
• Energi potensial benda bermassa m yang berada di permukaan bintang adalah:
(M = massa bintang dan R = jari-jari bintang)

• Pada jarak yang tak berhingga dari bintang, energi potensial massa m adalah 0 (ti
dak merasakan lagi pengaruh gravitasi bintang). Dengan menggunakan hukum ke
kekalan energi mekanik kita dapat menulis,
• Benda dapat melepaskan diri dari ikatan oleh bintang pada jarak tak hingga, syarat
ini berimplikasi
atau atau

• Laju terbesar di alam adalah laju cahaya. Jadi, tidak akan ada benda yang dapat l
epas dari permukaan bintang jika terpenuhi

atau

• Persamaan disamping menyatakan bahwa ada satu jari-jari kiritis yang menjadi ba
tas benda dapat lolos atau tidak dapat lolos benda dari bintang. Sedangkan jari-jari
kritis tersebut adalah:
• Jari-jari RSc disebut jari-jari Schwarzschild. Bintang dengan jari-jari lebih kecil darip
ada jari-jari Schwarzschild tidak melepaskan benda apapun yang ada di permukaa
nnya, termasuk gelombang elektromagnetik (foton). Dengan kata lain tidak ada inf
ormasi apa pun yang keluar dari bintang tersebut. Bintang dengan sifat semacam i
ni disebut lubang hitam atau black hole. Sebagai contoh jari-jari matahari kita agar
menjadi black hole adalah
8.12 Pembelokan Cahaya oleh Medan Gravitasi

• Cahaya dapat dipandang paket-paket energi yang dinamakan foton. Energi satu p
aket energi cahaya adalah E = hf dengan h konstanta Planck dan f adalah frekuen
si cahaya.
• Karena foton dapat dianggap memiliki massa tentu foton akan
ditarik oleh gaya gravitasi. Memang massa foton amat kecil.
Sebagai contoh, untuk cahaya dengan panjang gelombang
5000 angstrom (cahaya hijau) maka massa foton hanyalah
4,42 x 10-36 kg. Karena massanya yang kecil maka gaya
gravitasi yang bekerja pada foton sangat kecil.

• Gaya gravitasi setiap saat yang dilakukan bintang pada foton ke arah pusat bintan
g adalah
• Pembelokan terjadi akibat bekerjanya ko • Akibat adanya gaya ini maka terjadi
mponen gaya gravitasi dalam arah y perubahan momentum dalam arah y yang
memenuhi hukum II Newton yaitu

• Perubahan total momentum dalam arah y setelah foton jauh meninggalkan bintang ad
alah
• Dengan menggunakan Integral Calculator pada Wolfram Alpha maka kita dapatkan

• Dengan demikian terpenuhi

• Semua foton gelombang elektromagnetik membelok dengan sudut yang sama. Sudut
pembelokan hanya bergantung pada massa bintang dan jarak tegak lurus lintasan dar
i pusat bintang. Jika foton melintas di sekitar permukaan bintang maka jarak tegak lur
us lintasan ke pusat bintang kira-kira sama dengan jari-jari bintang sehingga α ≈ 2GM
/c2R = 2(GM/R2) R/c2 = 2gR/c2.
8.13 Pasang Surut Akibat Gravitasi M
atahari dan Bulan
• Pasang surut air laut terjadi akibat gaya gravitasi matahari dan bulan pada air laut.
Air laut adalah zat cair yang mudah berubah bentuk akibat dikenai gaya. Karena g
aya gravitasi matahari atau bulan pada tempat yang berbeda di laut berbeda besar
nya maka bentuk permukaan laut bisa berbeda akibat dikenai gaya tersebut. Ini m
engakibatkan ada permukaan laut yang naik (pasang) dan ada permukaan laut ya
ng turun (surut).
• perbedaan kuat medan gravitasi matahari di permukaan
bumi yang menghadap matahari (titik A) dan yang berada
di sisi samping (titik B) adalah

• perbedaan kuat medan gravitasi bulan di permukaan bumi


yang menghadap bulan (titik A) dan yang berada di sisi
samping (titik B) adalah
• Perandingan selisih kuat medan gravitasi
bulan dan matahari pada bumi adalah

• Dengan menggunakan data Mbl = 7,4 x 10


22 kg, Mm = 2 x 1030 kg, rbm-bl = 3,85 x 105

km, dan rbm-mt = 1,5 x 108 km kita perole


h

• Perbandingan tinggi pasang akibat mataha


ri dan bulan adalah 1:2. Artinya pasang ya
ng dipengaruhi gravitasi bulan lebih tinggi.
8.14 Percepatan Gravitasi Benda yang Memiliki
Kerapatan tidak Uniform

• Besar percepatan gravitasi bumi pada jarak r dari pusat bumi:


  g (r) = G (14.1)

• Massa kulit
 
dM = (r)dV (14.2)
dM = 4r² dr
= 4r²
• Diferensialkan persamaan (8.7) terhadap r.

(14.3)
• massa jenis rata-rata bola di dalam bumi yang memiliki jari-jari :

  M (r) = ( r³) (r) (14.4)


= (r)

• Substitusi persamaan (8.10) ke persamaan (8.9), sehingga diperoleh t


urunan percepatan gravitasi terhadap jari-jari menjadi :
  (14.5)
= G [4(r)]
= 4G [(r)]

• Dengan demikian, jika satu lapisan kulit ditambahkan pada bola yang
sudah ada, maka percepatan gravitasi di permukaan lapisan yang dit
ambahkan lebih besar dari percepatan gravitasi di permukaan bola a
wal jika massa jenis kulit yang ditambahkan lebih besar daripada 2/3
massa jenis rata-rata bola semula.
8.15 Efek Pengurangan Konstanta Gravitasi
Universal

• Konstanta gravitasi ( tetapan Gravitasi ) adalah angka yang di peroleh secara empiris
, yang digunakan dalam perhitungan gaya Tarik menarik secara gravitasi antara dua
benda. Para ahli kosmologi meramalkan bawha konstanta gravitasi universal ternyat
a tidak konstan . Nilai G bergantung pada waktu, yaitu makin mengecil dengan berta
mbahnya waktu.
• Mengecilnya konstanta gravitasi universal maka jari jari dan periode orbit planet – pla
net makin besar secara exponensial.
• Laju pengurangan konstanta gravitasi universal memenuhi persamaan berikut, deng
an G seuai hukum III Kepler:
  = -aG (15.1)   G= (15.2)

• Dengan berubahnya konstanta gravitasi maka periode maupun jari jari orbit planet a
kan berubah. Jika dua sisi persamaan (8.13) di deferensial terhadap waktu.

(15.3)
• Momentum sudut planet yang mengitari matahari selalu konstant (gerakan di baw
ah pengaruh gaya sentral memiliki momentum sudut yang konstan).
• Diferensial dua sisi persamaan momentum sudut terhadap waktu, sehingga diper
oleh :

(15.4)

• Karena momentum sudut konstan maka ruas kiri nol sehingga kita dapatkan:

   2 𝑑 𝑟 1 𝑑𝑇
+ =0 (15.5) =  
𝑟 𝑑𝑡 1 𝑑𝑡
• Substitusi persamaan (15.5) ke dalam persamaan (15.3).

  (15.6)
=

=- =-a
 • Dengan menggunakan persamaan (15.1) maka kita dapat menulis
   
- =-a = ad
(15.7)
• Lakukan integral persamaan 15.7 dengan batas sampai r untuk sisi kiri dan samp
ai untuk sisi kanan sehingga di peroleh
 
𝑟  ( 𝑡 ) =𝑟 0 𝑒 𝛼 𝑡 (15.8)

In
=

• Dari persamaan momentum sudut kita dapat menulis:

 𝑇 = 2 𝜋 𝑚 𝑟 2   = 2 𝜋 𝑚 𝑟 𝑒2𝛼𝑡
𝑇 (15.9)
0
𝐿 𝐿
• Dengan definisi tersebut maka kita dapatkan periode orbit planet beubah terhadap
waktu menurut persamaan:

  2𝜋 𝑚 2  
𝑇 0= 𝑟0 T (15.10)
𝐿
• Dari persamaan diatas terlihat bahwa dengan mengecilnya konstanta gravitasi univ
ersal maka jari-jari dan periode orbit planet-planet makin besar secara eksponensial
seperti diilustrasikan pada gambar
8.16 Batas Terkecil Massa Jenis Pulsar

• Berdasarkan data periode pulsar, periode osilasi plasma di permukaan pulsar adalah
antara 3,3 x 10-2 s sampai 3,5 s.
• Misalkan ada sebuah benda yang memiliki massa M (massa jenis konstant ρ) dan jar
i-jari R. Misalkan di permukaan benda tersebut ada benda yang memiliki massa m. B
enda m akan tetap berada di permukaan benda jika kecepatan sudut benda tersebut,
ω, memenuhi
    (16.1)
= mω² R = R
• Massa benda memiliki persamaan
  (16.2)
M = R³ρ
• Dengan demikian

  Yang  
= R memberikan
ρ=

(16.3)
• Tp adalah periode osilasi plasma maka agar plasma tetap di permukaan pulsa harus
terpenuhi Tp lebih besar sama dengan T. Jika mengganti T pad apersamaan (16.3) m
aka massa jenis pulsar harus memenuhi :
  3𝜋
ρ≥ 2 (16.4)

𝐺𝑇 𝑝
• Maka massa jenis minimum yang dimiliki pulsar adalah
 ρmin

kg/m³
8.17 Panjang Bulan Kalender Hijriyah
 • Bulan mengelilingi bumi satu kali salam satu bulan. Jarak rata-rata bulan dengan b
umi adalah 384.404 km. Dari jarak orbit ini kita dapat menentukan periode edar bul
an mengelilingi bumi sebagai berikut. Gaya tarik bumi pada bulan adalah :
  𝐺 𝑀𝐵 𝑀𝑏
𝐹= (17.1)
𝑟𝑏
• Agar bulan tetap berada pada orbitnya maka gaya ini persis sama dengan gaya sentripetal y
ang bekerja pada bulan. Dengan demikian kita dapat menulis :

  (17.2)
  𝑟 3𝑏


Yang
memberikan 𝑇 =2 𝜋

𝐺𝑀𝐵
Dengan memasukkan nilai yang ada maka kita dapatkan. Karena maka periode b
(17.3)

ulan mengelilingi bumi dalam satuan hari adalah hari dan sering dubulatkan menj
adi hari.
• Dalam kalender Hijriyah jumlah hari dalam satu bulan berselang-seling 29 dan 30
hari. Ini berarti panjang rata-rara satu bulan dalam kalender Hijriyah adalah 29,5 h
ari.
• Kalender Hijriyah tidak hanya berdasarkan gerakan bulan mengelilingi bumi karen
a periode edar bulan mengelilingi bumi hanya 29,5 harI. Kalender hijriyah didasark
an pada peredaran bulan mengelilingi bumi dan peredaran bumi mengelilingi mata
hari
• Posisi bumi, bulan, dan matahari pada saat dua bulan baru berututan. Kita ambil m
atahari sebagai pusat koordinat. Kita misalkan juga bahwa saat t = 0 bumi dan bul
an berada pada sumbu x. Dengan demikian koordinat posisi bumi dan bulan adala
h
• Misalkan bulan baru berikutnya (setelah t = 0) terjadi setelah selang waktu t maka
posisi bulan dan bumi memenuhi

• Karena saat bulan baru vektor posisi bulan dan bumi sejajar maka terpenuhi
• Dari substitusi kedua persamaan diatas yaitu:

• Jika TB dan Tb masing-masing perode revolusi bumi dan bulan maka persamaan
diatas dapat ditulis menjadi

• Dengan menggunakan data periode revolusi bumi Tb = 365,25 hari dan peroide re
vilusi bulan Tb = 27,488 hari maka kita dapatkan panjang satu bulan kalender hijri
yah adalah

• Tampak bahwa waktu antara dua bulan baru adalah 29,7 hari yang sering diambil
29,5 hari. Itulan sebabnya mengapa dalam kalender hijriyah panjang rata-rata satu
bulan adalah 29,5 hari dan lama satu bulan dalam kalender berselang-seling 29 da
n 30 hari.
8.18 Tahun Hijriyah dan Tahun Masehi

TAHUN MASEHI
• Tahun Masehi semata-mata didasarkanpada peredaran bumi mengelilingi matahari.
Secara eksak periode orbit tropikal (tropical orbit period) bumi mengelilingi matahari
adalah 365,2425 hari. Oleh karena itu lama satu tahun ditetapkan 365 hari.
• Namun kelebihan sebesar 0,2425 hari akan terakumulasi menjadi 4 x 0,2425 hari = 0
,968 hari setelah 4 tahun. Dengan demikian, setiap tahun keempat maka panjang sat
u tahun diperpanjang menjadi 366 hari. Tahun ini dinamakan tahun kabisat yang dita
ndai dengan munculnya tanggal 29 Februari. Tiga tahun sebelumnya hanya memiliki
bulan Februari selama 28 hari.
• Untuk kemudahan maka ditetapkan bahwa:
a) Tahun yang tidak habis dibagi 4 merupakan tahun biasa.
b) Tahun yang habis dibagi 4 merupakan tahun kabisat kecuali yang habis dib a
gi 100. Tahun yang habis dibagi 4 dan habis dibagi 100 bukan tahun kabisat. Conto
h 1700, 1800, 1900, dan 2100 bukan tahun kabisat.
c) Tahun yang habis dibagi 400 merupakan tahun kabisat. Contoh tahun 1200, 1
600, 20 0, 2400 merupakan tahun kabisat.
TAHUN HIJRIAH
• Berbeda dengan kalender Masehi yang hanya didasarkan pada peredara
n bumi mengelilingi matahari (didasarkan pada dua benda langit), kalend
er hijriyah didasarkan pada tiga benda langit (bumi, bulan, dan matahari).
• Karena berdasarkan benda acuan yang lebih banyak maka kalender hijriy
ah lebih teliti daripada kalender masehi. Secara fisika, makin banyak ben
da referensi yang digunakan maka makin teliti perhitungan.
• Pergantian hari dalam kalender Masehi terjadi jam 24.00 sedangkan perg
antian hari dalam kalender hijriyah terjadi saat matahari terbenam. Panja
ng satu bulan dalam kalender masehi mengalir begitu saja.
• Jika tanggal satu Januari sudah tertentu maka tanggal pergantian bulan-b
ulan lainnya mengikuti. Pada kalender hijriyah pergantian bulan selalu dit
andai dengan posisi konjungsi. Jika sebelum matahari terbenam telah terj
adi konjungsi (bulan dan matahari berada pada bidang bujur bumi yang s
ama) maka begitu masuk magrib kita masuk bulan berikutnya.
8.19 Hisab dan Rukyat
• Hisab secara Bahasa disebut sebagai perhitungan secara matematis dan astronomis unt
uk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijr
iyah dengan cara memperkirakan posisi Matahari dan bulan terhadap bumi.
• Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang pe
rtama kali tampak setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanja
ng, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.
• Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya Matahari pertama kali setel
ah ijtimak (pada waktu ini, posisi Bulan berada di ufuk barat, dan Bulan terbenam sesaat
setelah terbenamnya Matahari).
• Sebagian umat Islam memandang rukyat lebih utama dan sebagian memandang hisab le
bih utama. Jika berdasarkan perhitungan (hisab) didapatkan bahwa sebelum matahari ter
benam sudah terjadi ijtimak (konjugsi) maka begitu masuk magrib kita memasuki perhitun
gan bulan yang baru. Malam hari sudah menggunakan perhitungan bulan yang baru.
• Namun, jika yang melakukan pengamatan langsung (rukyat) belum melihat penampakan
hilal maka setelah magrib belum terjadi pergantian bulan. Besok masih berada pada bula
n yang sama. Inilah yang menjadi penyebab mengapa terjadi perbedaan awal puasa, per
bedaan pelaksanaan Idul Fitri di kalangan umat Islam.
8.20 Lintasan Benda yang Ditembakkan Sejajar Permukaan
Bumi
• Benda selalu mendapat percepatan ke
arah pusat bumi akibat gravitasi. Ketika
benda berada pada koordinat (x,y) maka
besar percepatan gravitasi yang dialami
benda adalah

• Arah percepatan ini menuju ke pusat bumi. Namun percepatan tersebut dapat
diurakan atas dua komponen tegak lurus, yaitu searah sumbu x dan searah
sumbu y

  • Percepatan pada masing-masing komponen


=- adalah
 
=-
=-

=-
• Setelah percepatan diperoleh maka pertambahan kecepatan memenuhi per
samaan

• Dengan demikian, kecepatan dalam arah x dan y menjadi

• Setelah kecepatan diperoleh maka perpindahan dalam dua arah memenuhi


persamaan

• Dengan demikian, posisi benda menjadi


8.21 Lintasan Planet Mars Diamati dari Bumi

• Posisi bumi dan mars terhadap matahari


setiap saat memenuhi persamaan

(21.1)

• Dengan demikian posisi planet Mars


terhadap Bumi adalah

(21.2)
• Jika sudut yang dibentuk garis hubung planet Mars dengan arah radial pad
a posisi bumi adalah Ω maka Ω memenuhi

(21.3)

• Dengan menggunakan persamaan ((21.1) dan (21.2) maka kita dapatkan

(21.4)
•  Gambar diatas memperlihatkan sudut posisi planet Mars terhadap vektor
posisi bumi (pandangan vertikal dari bumi pada jam 24.00).
• Mula-mula kita pilih pada saat t = 0 vektor posisi planet Mars membentuk
sudut = 30 terhadap arah horizontal. Sedangkan bumi membentuk sudut 0
terhadap horisontal. Tampak bahwa mula-mula sudut pandangan ke Mars
mengecil lalu membesar.
• Artinya mula-mula kelihatan Mars bergerak ke arah belakang relatif terhadap
Bumi kemudian bergerak ke arah depan.
8.22 Perkiraan Lama Gerhana Matahari
• Gerhana matahari terjadi saat bulan dan matahari berada pada satu b
idang bujur bumi dan sekaligus berada satu garis lurus. Jika bulan da
n matahari hanya berada pada satu bidang bujur bumi maka yang terj
adi adalah peristiwa konjugansi.
• Rumus menghitung jarak tempuh bulan dari A sampai B adalah (Db a
dalah diameter bulan dan a adalah lebar berkas cahaya matahari pad
a orbit bulan yang menuju ke titik pengamatan.)
X = DB + a
• Lama proses gerhana matahari dan Parameter a dapat ditentukan de
ngan.
𝑥  𝑟𝑏
  𝑡=
∆ a= 𝐷 𝑚
𝑉𝑏 𝑟𝑚
• Gerhana matahari total terjadi ketika bulan bergerak dari posisi C ke posisi
D.Laju pergerakan bulan menutup seluruh permukaan matahari ditentukan
oleh laju revolusi bulan dan kecepatan rotasi permukaan bumi .Lama gerha
na matahari total dapat di hitung dengan:

  𝐷𝑏 − 𝑎
𝑡 𝑡𝑜𝑡 ≈
𝑣 𝑏 + 𝑣 𝑟𝑜𝑡 . 𝑏𝑢𝑚𝑖
8.23 Ketinggian Maksimum Gunung
di Bumi
• Balok yang dianalogikan dengan gunung memiliki ketinggian H. Balok
tersebut dibagi atas sejumlah kubus dengan panjang sisi s. Satu kubu
s berisi satu molekul silika. Jumlah kubus pada masing-masing sisi ad
alah p, q, dan r.
• Dengan demikian jumlah molekul silika penyusun balok adalah

N = pqr
• Jika MSiO2 adalah massa satu molekul silika maka mass balok adalah
𝑀=
  𝑝𝑞𝑟 𝑀 𝑆𝑖𝑂 2

• Molekul silika yang berada di daras


balok menahan beban balok sebesar
Mg. Makin tinggi balok maka makin
besar beban yang ditahan molekul
di dasar balok.
 • Jika kita perhatikan Gambar diatas jelas bahwa H = rs. Dengan
demikian, ketinggian maksimum balok silika yang diijinkan yaitu
 𝐻 = 𝜀𝑝
𝑀 𝑆𝑖𝑂 𝑔
2

• Energi yang diperlukan untuk mengubah atom atau molekul dari


fase pada ke fase cair dinamakan energi fusi yang disimbolkan
dengan .
• Karena energi yang diperlukan untuk mengubah zat pada ke be
ntuk plastis lebih kecil daripada untuk mengubah pada ke cair m
aka dapat kita tulis :

 𝜀 = 𝛿𝜀 𝑓
𝑓
• Dengan adalah bilangan yang lebih kecil daripada satu (0 1). S
ubstitusi ke dalam persamaan. kita dapatkan ketinggian maksim
um balok silica kira-kira:

  𝛿𝜀 𝑓
𝐻=
𝑀 𝑆𝑖𝑂 𝑔 2
 • Kita masukkan data yang ada. Energi fusi molekul silika adalah
= 0,148, eV =. Massa molecular adalah 60 sma, sehingga = 60
× ( kg) = kg. Bila kita ambil 0,5 maka ketinggian maksimum balo
k silika yang bisa stabil adalah

12

• Perhitungan tersebut memang tidak akurat. Namun sesuai dima


na titik tertinggi di bumi (Everest 8448 mdpl) tidak lebih dari 12 k
m.

Anda mungkin juga menyukai