Anda di halaman 1dari 2

Materi Pertemuan Ke – 6

Pendidikan Agama Kristen


Kelas 7

Pertobatan

Menurut Alkitab, “bertobat” berarti berbalik secara total dari perbuatan


lama yang melawan kehendak Allah ke hidup baru, yaitu menurut kehendak Allah.
Kisah Rasul 26:20 menyatakan, “Tetapi mula-mula aku memberitakan bahwa
mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.”
Jadi, bertobat artinya mengubah sikap dan gaya hidup yang tadinya tidak
hidup dalam iman kepada Yesus menjadi hidup dalam iman kepada Yesus. Hidup
dalam iman artinya mewujudkan semua ajaran Yesus dalam perbuatan.
Penting untuk memahami bahwa pertobatan bukanlah hasil usaha manusia
untuk mendapatkan keselamatan. Tidak ada seorang pun dapat bertobat dan datang
kepada Allah kecuali jika Allah menarik orang tersebut kepada-Nya (Yohanes
6:44). Kisah Para Rasul 5:31 dan Kisah Para Rasul 11:18 mengindikasikan bahwa
pertobatan adalah pemberian Allah yang dimungkinkan semata-mata karena
anugerah-Nya. Tidak ada seorang punyang dapat bertobat kecuali Allah
menganugerahkan pertobatan. Tetapi, peran manusia tetap penting, yaitu anugerah
Allah mengenai pertobatan itu harus disambut oleh manusia dengan kesadaran dan
keinginan untuk berubah dan bertobat.
Berbalik dari dosa merupakan salah satu hasil dari pertobatan yang sejati,
berlandaskan iman yang menuntun kepada Tuhan Yesus Kristus. Injil Matius
memberitahukan kepada kita mengenai dua orang yang menunjukkan penyesalan
atas dosa-dosa yang mereka lakukan. Orang pertama adalah Petrus yang
menyangkal Yesus, kemudian menyesal dan malu, dan akhirnya dia bertobat dan
dipulihkan oleh Yesus. Bahkan, Yesus minta Petrus untuk menggembalakan
domba-domba-Nya atau membimbing umat-Nya (Yohanes 21:15:17). Orang kedua
ialah Yudas yang mengkhianati Yesus hanya untuk memperoleh 30 keping uang
perak. Ketika Yudas melihat akibat perbuatannya menyebabkan Yesus dihukum
mati, ia pun menyesal dan berkata, “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah
orang yang tak bersalah” (Matius.27:3). Namun, Yudas kemudian mewujudkan
pertobatannya dalam tindakan negatif, yaitu bunuh diri. Motivasi bertobat Petrus
dan Yudas berbeda, akibatnya juga berbeda. Petrus menyesal dan malu, kemudian
ia ingin benarbenar bertobat dan dipulihkan, sedangkan Yudas hanya menyesal
bahwa ia menyebabkan Yesus dihukum mati, ia tidak menginginkan pemulihan.
Setiap orang yang bertobat hendaknya memiliki motivasi supaya diampuni dan
dipulihkan serta pada akhirnya diselamatkan.
Rasa berdosa belumlah cukup untuk menerima pengampunan tanpa disertai
dengan tindakan pertobatan yang benar. Seruan untuk bertobat disampaikan bukan
saja oleh Yohanes Pembaptis dan para rasul yang lainnya, tetapi juga oleh Tuhan
Yesus sendiri. Yesus tak henti-hentinya mengingatkanakan hal itu dalam
pemberitaan-Nya. Jadi, pertobatan yang sungguh-sungguh akan membawa hasil
yang positif. Apakah kamu pernah bertobat tetapi tidak sungguh-sungguh?
Misalnya, kamu mengaku pada Tuhan dan pada orang tuamu bahwa kamu telah
melakukan kesalahan, namun esok harinya atau beberapa hari kemudian, kamu
melakukan kesalahan lagi. Itu berarti kamu belum sungguh-sungguh menghayati
arti bertobat dan dipulihkan. Kamu perlu lebih sungguh-sungguh menghayati arti
pertobatan dan memohon Tuhan Allah menolongmu untuk bertobat dan
dipulihkan. Bagaimana caranya? Dengan cara setia berdoa dan membaca Alkitab.

Rangkuman

Dosa adalah perbuatan manusia yang memberontak terhadap Allah. Akibat


dari pemberontakan itu menyebabkan hubungan antara manusia dengan Allah
menjadi rusak dan manusia mengalami kematian rohani. Untuk itu, manusia
membutuhkan keselamatan dan pemulihan hubungan dengan Allah. Supaya
diselamatkan, manusia perlu mengakui dosa-dosanya dan bertobat. Pertobatan
yang sungguh-sungguh akan menghasilkan pengampunan, pemulihan, dan
keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai