Khotbah Jangkep
Rabu, 18 Februari 2015
Rabu Abu
TUHAN MELIHAT
Bacaan I
Yesaya 58:1-12 PERTOBATANMU
Tanggapan:
Mazmur 51:1-17
Bacaan II:
2 Korintus 5: 20b-6:10
Injil:
Matius 6:1-6, 16-21
DASAR PEMIKIRAN
Pra Paskah diawali dengan Rabu Abu. Inti dari Pra Paskah
adalah persiapan diri menyambut Paskah. Pada masa ini umat
diajak untuk menghayati kehidupan bersama Allah. Pra Paskah
diawali dengan ibadah Rabu Abu. Dengan ibadah ini, umat
diajak untuk memasuki hidup dalam pertobatan, introspeksi
diri, puasa dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Pada masa
perjanjian lama, abu adalah lambang dari kefanaan manusia
[Kejadian 3:19; 18:27]. Dengan keberadaan diri yang fana itu
manusia diajak untuk senantiasa mendekatkan diri kepada
Tuhan. Sejak kapan gereja melakukan peribadatan ini? Sejak
sebelum gereja reformasi berdiri, gereja sudah melangsungkan
peribadatan Rabu Abu untuk memasuki masa Pra Paskah.
Dokumen-dokumen sejarah gereja menyebutkan bahwa gereja
mengawali Rabu Abu sejak abad 11.
10Masa Paskah 2015
DAFTAR BACAAN:
PENJELASAN TEKS
Yesaya 58:1-12
Mengapa dalam Alkitab terdapat ritual puasa? Dari Perjanjian
Lama kita dapat menemukan bahwa puasa dijalankan dengan
berbagai tujuan. Daud menjalankan puasa dengan maksud
menguatkan permohonan dalam doa-doanya (saat anaknya
sakit, Daud berdoa dan berpuasa - 2 Sam 12:16). Dalam
Hakim-hakim 20: 26-27, 1 Samuel 7:6, Yeremia 36:9, kita
menemukan Israel berpuasa dalam rangka memohon
pertolongan Tuhan dan mengaku salah di hadapan-Nya. Setelah
Yerusalem jatuh, bangsa Israel menjalankan puasa dengan
Masa Paskah 201511
Mazmur 51:1-17
Mazmur ini adalah sebuah pengakuan dosa Daud. Allah
menegur Daud melalui Natan setelah ia menghampiri Betsyeba.
Kehidupan dalam dosa membuat Daud kehilangan
kesukacitaan dan gairah hidup. Teguran nabi Natan itu
membuat Daud menyesali dosa yang telah dilakukannya.
2 Korintus 5:20b-6:10
Sebelum membaca 2 Korintus 5:20 adalah baik kalau
mencermati perikop ini secara menyeluruh [ayat 11-21]. Perikop
ini berbicara tentang kehidupan sebagai pelayan-pelayan
pendamaian. Pendamaian antara manusia dengan Allah terjadi
dalam Yesus Kristus. Ini adalah anugerah terbesar yang
diterima dari Allah. Sebagai orang-orang yang beroleh
pendamaian dalam Yesus Kristus, umat dipanggil untuk
menjadi duta pendamaian [ayat 19-20]. Duta perdamaian
dalam bahasa Yunani adalah presbeutos. Kata ini bermakna
seseorang yang mendapat utusan langsung dari pimpinannya.
Rasul Paulus memahami dirinya adalah presbeutos yang
mendapat perintah langsung dari Tuhan Yesus untuk
mewartakan berita pendamaian. Perutusan itu oleh Paulus
dihayati sebagai sebuah kehormatan bagi dirinya. Karena itu
sebagai presbeutos, Paulus menyuarakan suara pendamaian
sebagaimana yang dimandatkan kepadanya.
Matius 6:5-6 berisi tentang ajaran doa yang benar. Sikap yang
harus dihindari adalah memamerkan diri dalam berdoa. Orang
Yahudi memiliki kebiasaan doa yang tertib. Setiap hari mereka
berdoa baik secara pribadi maupun bersama-sama. Seperti
dalam hal bersedekah, berdoa juga dapat terpeleset menjadi
keinginan mendapat pujian. Yesus meluruskan kebiasaan yang
baik itu dengan mengajak murid-murid-Nya menghindari
demonstrasi doa. Mendemonstasikan doa bukanlah tindakan
yang dikehendaki Tuhan. Allah hanya mendengar, melihat doa
yang dilakukan dengan hati yang tulus.
Matius 6:1-6 dan 16-21 yang dibaca pada Rabu Abu ini menjadi
pengingat bagi kita bahwa Tuhan Yesus bukan anti ritual
keagamaan. Ia juga tidak anti dunia ini. Yang dikehendaki-Nya
adalah hidup yang tertuju pada Allah. Ia mengerti, melihat
semua hal yang dilakukan umat-Nya. Dengan tertuju pada
Allah, hidup menjadi lebih tulus, murni dalam anugerah Allah.
ARAH PEWARTAAN
Rabu Abu adalah sarana melakukan introspeksi diri. Dengan
introspeksi diri, seseorang akan melihat dirinya dengan sejujur-
jujurnya. Kejujuran dalam diri menumbuhkan pertobatan.
Dengan pertobatan umat diajak untuk mendekatkan diri
dengan Allah sebab Allah sendiri yang melihat pertobatan
umat-Nya.
Masa Paskah 201517
KHOTBAH JANGKEP
Saudaraku,
Seperti kita mempersiapkan diri untuk hadir dalam sebuah
pesta maka untuk memasuki masa Paskah kita perlu berbenah
menata diri dan mempersiapkan yang terbaik. Masa persiapan
Paskah disebut dengan masa Pra Paskah. Masa Pra Paskah
berlangsung selama empat puluh hari. Hari pertama masa Pra
Paskah adalah hari ini, hari Rabu. Di hari Rabu ini kita
mempersiapkan diri menyambut Paskah dengan ibadah Rabu
Abu. Pada masa Perjanjian Lama, abu dimaknai sebagai
perkabungan dan pertobatan. Gereja sendiri memulai
menggunakan abu dalam liturgi sejak abad ke-11. Abad di masa
gereja masih bersatu, belum terpecah.
Matius 6:5-6 berisi tentang ajaran doa yang benar. Sikap yang
harus dihindari adalah memamerkan diri dalam doa. Orang
Yahudi memiliki kebiasaan doa yang tertib. Setiap hari mereka
berdoa baik secara pribadi maupun bersama-sama. Seperti
dalam hal bersedekah, berdoa juga dapat terpeleset menjadi
keinginan mendapat pujian. Yesus meluruskan kebiasaan yang
baik itu dengan mengajak murid-murid-Nya menghindari
demonstrasi doa. Mendemonstasikan doa bukanlah bukanlah
tindakan yang dikehendaki Tuhan. Allah hanya mendengar,
melihat doa yang dilakukan dengan hati yang tulus.
Matius 6:1-6 dan 16-21 yang dibaca pada Rabu Abu ini menjadi
pengingat bagi kita bahwa Tuhan Yesus bukan anti ritual
keagamaan. Ia juga tidak anti dunia ini. Yang dikehendaki-Nya
adalah hidup yang tertuju pada Allah. Ia mengerti, melihat
semua hal yang dilakukan umat-Nya. Dengan tertuju pada
Allah, hidup menjadi lebih tulus, murni dalam anugerah Allah.
Saudaraku,
Hari ini di Rabu Abu kita diundang untuk menghayati
kehidupan iman kita dalam menyambut Paskah. Ajakan untuk
mempersiapkan diri menyambut Paskah dengan menjalani
sedekah, puasa dan berdoa merupakan respons kita terhadap
undangan Allah yang menyelamatkan kita. Respons ini juga
menjadi sarana bagi kita untuk mewujudkan pertobatan.
Pertobatan yang dikehendaki Tuhan seperti saat kita menjalani
sedekah, puasa dan doa. Apa itu? Pertobatan kita hendaknya
hanya dilihat oleh Tuhan saja. Pertobatan tidak perlu
didemonstrasikan atau dipertontonkan. Biarlah hanya Tuhan
Masa Paskah 201521
22Masa Paskah 2015