Anda di halaman 1dari 6

MENGENAL

KESEMPURNAAN
MANUSIA
OLEH KELOMPOK 3
A. DEFINISI MANUSIA

manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta), “mens” (latin),


yang berarti berpikir, atau makhluk yang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan
sebagai sebuah konsep atau sebuah fakta sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut
pandang biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara
campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai
Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia),sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi.
B. MANUSIA DALAM PANDANGAN ILMU
PENGETAHUAN

teori Ilmu Pengetahuan memandang wujud manusia yang ada sekarang


merupakan perubahan secara bertahap dari binatang,atau disebut dengan
teori evolusi, sehingga para tokoh teori ini senantiasa mengidentikan
manusia dengan binatang. Identifikasi ini dapat dilihat dari sebutan-
sebutan yang mereka gunakan dalam mendefinisikan manusia, seperti
manusia disebut sebagai animal educabile artinya makhluk atau binatang
yang dapat didik. Juga disebut animal educadum artinya makhluk yang
harus dididik, dan animal educandus artinya makhluk yang dapat
mendidik. Di samping sebutan-sebutan tersebut, terdapat sebutan-
sebutan lain yang menunjukan manusia sebagai binatang, seperti sebutan
homo sapiens (makhluk yang berbudi); homo rational (makhluk yang
berakal); homo faber (makhluk yang kreatif) dan sebutansebutan lainnya,
atau dalam istilah Arab disrbut hayawan nathiq.
C. MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM

manusia pada awalnya diciptakan oleh Allah, melalui dua cara: Pertama,
ada manusia yang diciptakan dengan cara cepat dan kilat (barqiyah) tanpa
melalui proses atau periode-peride tertentu, tapi melalui qudrat dan irodat
Allah dengan firman-Nya “kun fayakun” (Jadilah! makaa jadi). Atau tidak
melalui proses biologis; yakni tanpa ada hubungan intim antara laki-laki dan
perempun. Manusia yang diciptakan dengan cara ini, contohnya adalah Nabi
Adam (manusia pertama), Siti Hawa, dan Nabi Isa AS.Kedua, ada manusia
yang diciptakan melalaui proses atau tahapan-tahapan tertentu, atau
diciptakannya secara bertahap, yakni melalui hubungan perpaduan antara
sperma laki-laki dan perempuan. Manusia yang diciptakan melalui cara ini
adalah manusia pada umumnya selain Nabi Adam, Siti Hawa, dan Nabi Isa
AS. Proses atau cara penciptan seperti ini disebut dengan cara “tadrijiyah”,
artinya melalui periode-periode tertentu atau diciptakan secara bertahap.
D. KOMPONEN KESEMPURNAAN MANUSIA

1. IQ (Intellegent Qoutient)
2. EQ (Emotional Qoutient)
3. SQ (spiritual Qoutient)
4. Ikhlas Beramal
5. Pengendalian Nafsu
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai