Anda di halaman 1dari 16

MICROBIA

L
GROWTH
KINETICS
NAMA ANGGOTA :
AISYAH NURUL FATMA (03031381722093)
ANITA ZULHADJ DAMAYANTI (03031381722087)
ANNISA FADHILAH (030312816210
HOSANA WADHININGTYAS(030312816210
Monod vs. Michaelis-Menten: Rekap
perbedaan
Persamaan Monod
memperkenalkan konsep yang membatasi substrat pertumbuhan.

  𝑆
𝜇= 𝜇 𝑚𝑎𝑥 Dimana: µ = laju pertumbuhan spesifik (t-1)
𝐾 𝑠 +𝑆
µmax = laju pertumbuhan spesifik maksimum (t-1)

S = konsentrasi substrat (mg/liter)


Ks = konstanta substrat (mg/liter)
Persamaan Michaelis-Menten

Mekanisme Michaelis Menten adalah mekanisme tentang kinetika enzim. Laju reaksi enzim
tergantung pada konsentrasi enzim dan substrat berbanding lurus dengan konsentrasi rendah. Namun
seringkali tidak bergantung pada konsentrasi substrat yang tinggi. Dapat dikatakan bahwa substrat
enzim (ES) yang dapat terurai membentuk produk (P) dan substrat (S) lagi.
Dimana: Vo = kecepatan awal pada konsentrasi substrat (mg/liter t)
  𝑉 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑆
𝑉𝑜= Vmaks = kecepatan maksimum (mg/liter t)
𝐾 𝑀+ 𝑆
KM = konstanta saturasi substrat Michaelis-Menten (mg/liter)
Monod vs Michaelis-Menten
Monod Michaelis Menten

• Adanya pertumbuhan • Tidak ada pertumbuhan, E konstan


• Empiris • Berasal dari teori
• Ks merupakan konstanta saturasi • Km merupakan konstanta substrat
substrat Michaelis-Menten
• µ, 1/t • v, mg/L t

Kesamaan dari persamaan Monod dan persamaan Michaelis-Menten :


 Bentuk kurva
 Bentuk fungsi
 Parameter teknik estimasi
Penentuan Parameter Monod
Batch: X, S, t → lnX ~ t, mendapatkan μm (slope) dari data dalam fase eksponensial
  ln

  𝑑𝑋 𝜇𝑚 𝑆
= 𝜇 𝑔= , 𝐾𝑑 ≈ 0
𝑋𝑑𝑡 𝐾 𝑠+ 𝑆
Untuk memperoleh nilai μmax dan Ks pada Persamaan Monod, ada beberapa metode plotting melalui proses
linearisasi data. Metode tersebut adalah Lineweaver-Burk Plot, Eadie-Hofstee Plot, Langmuir Plot, dan Hanes-Woolf :
 1) Metode Lineweaver-Burk Plot menggunakan prosedur linierisasi untuk memberikan plot garis lurus
sehingga μmax dan Ks dapat ditentukan.

2) Jika Persamaan Lineweaver-Burk Plot dikalikan dengan faktor μ(μmax/Ks) dan disusun kembali,
bentuk lain dari Persamaan Monod akan diperoleh persamaan metode Eadie-Hofstee Plot:
 3) Hasil perkalian persamaan Eadie-Hofstee Plot dengan koefisien S menghasilkan bentuk lain
dari Persamaan Monod berdasarkan Langmuir Plot.

4) Persamaan Hanes-Woolf
Kinetika Pertumbuhan Klasik
Pendekatan Empiris
  𝑆
Monod Growth Kinetic 𝜇𝑔 =𝜇𝑚
𝐾 𝑠 +𝑆

Tessier Growth Kinetic  


¿
− 𝑛 −1
Moser Growth Kinetic   = 𝜇 ( 1+ 𝐾 𝑆
𝜇 )
𝑔 𝑚 𝑠

Contois Growth Kinetic   𝑆


𝜇𝑔 =𝜇𝑚 Dimana: µg = laju pertumbuhan spesifik (t-1)
𝐾 𝑠𝑥 𝑋 + 𝑆
µm = laju pertumbuhan spesifik maksimum (t-1)

S = konsentrasi substrat (mg/liter)


Ks = konstanta substrat (mg/liter)

X = konsentrasi sel (mg/liter)


Substrat
suatu molekul atau zat yang menghambat kerja enzim.

Inhibitor yang bereaksi dengan, atau merusak suatu gugus fungsional pada
Inhibitor Irreversible molekul enzim yang penting bagi aktivitas katalitiknya. Inhibitor ini akan merusak
enzim sehingga enzim tidak akan dapat menempel dengan substrat secara
permanen. Inhibitor irreversible dapat menyebabkan cacat hingga kematian.

Inhibitor yang efeknya dapat dikembalikan ke semula atau dapat dikurangi,


Inhibitor Reversible sehingga enzim dapat bekerja sepert sediakala. Inhibitor rreversible dapat
dibedakan menjadi inhibitor kompetitif dan inhibitor non-kompetitif.
1) Inhibitor Kompetitif

Inhibitor yang bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim, tetapi
sekali terikat tidak dapat diubah oleh enzim tersebut. Ciri penghambat kompetitif
adalah penghambatan ini dapat dibalikkan dan diatasi dengan meningkatkan konsentrasi
substrat.
  E + I EI
  = 𝜇𝑚 𝑠
𝜇 𝑔
𝑆
(
𝐾 𝑠 1+
𝐾𝐼 )
+𝑆

Dimana: µg = laju pertumbuhan spesifik (t-1)

µm = laju pertumbuhan spesifik maksimum (t-1)

S = konsentrasi substrat (mg/liter)


Ks = konstanta substrat (mg/liter)

KI = konstanta inhibitor (mg/liter)


2) Inhibitor Non-Kompetitif

Zat penghambat yang dapat bergabung dengan enzim bebas atau dengan kompleks ES pada
sisi di luar sisi aktifnya. 𝜇𝑚
  =
𝜇 𝑔
𝑆 𝑆
 
E + I EI ( 1+
𝐾𝐼 )(
+ 1+
𝐾𝑠 )
  
ES + I ESI
  Jika >> 𝜇𝑚 𝑆
 
  𝜇𝑔 = 2
𝑆
  𝐾 𝑠 + 𝑆+
𝐾𝐼
Dimana: µg = laju pertumbuhan spesifik (t-1)

µm = laju pertumbuhan spesifik maksimum (t-1)

S = konsentrasi substrat (mg/liter)


Ks = konstanta substrat (mg/liter)

KI = konstanta inhibitor (mg/liter)


Produk Inhibitor
Inhibitor Non-
Inhibitor Kompetitif
Kompetitif

  = 𝜇𝑚 𝑆   𝑃
𝜇 𝑔
𝑃 (
𝜇 𝑚 𝑆 / 1+
𝐾𝐼 )
𝐾𝑠
( 1+
𝐾𝐼 )
+𝑆 𝜇𝑔 =
𝐾 𝑠+ 𝑆

Dimana: µg = laju pertumbuhan spesifik (t-1)

µm = laju pertumbuhan spesifik maksimum (t-1)

P = konsentrasi produk (mg/liter)


S = konsentrasi substrat (mg/liter)
Ks = konstanta substrat (mg/liter)

KI = konstanta inhibitor (mg/liter)


Kehadiran Senyawa
Beracun
  = 𝜇𝑚 𝑆
𝜇 𝑔
Inhibitor Kompetitif 𝐼
(
𝐾 𝑠 1+
𝐾𝐼
+𝑆
)
Inhibitor  
𝜇𝑚 𝑆
Non- Kompetitif 𝜇𝑔 =
¿¿
  𝐼
Inhibitor
Un- Kompetitif 𝜇𝑔 =
𝜇 𝑚 𝑆 / 1+
( 𝐾𝐼 )
𝐾𝑠 Dimana: µg = laju pertumbuhan spesifik (t-1)
+𝑆
𝐼
( 1+
𝐾𝐼 ) µm = laju pertumbuhan spesifik maksimum (t -1)

S = konsentrasi substrat (mg/liter)


Menyebabkan   𝑆 Ks = konstanta substrat (mg/liter)
kematian sel 𝜇𝑔 =𝜇𝑚 −𝐾𝑑
𝐾 𝑠 +𝑆 KI = konstanta inhibitor (mg/liter)

Kd = konstanta kematian sel (mg/liter)


Kinetika Pertumbuhan Batch
Faktor penyebab:
 Oksigen terlarut (DO)
 Fermentasi aerob membutuhkan oksigen
 Gas oksigen jarang larut dalam air
 Laju pertumbuhan spesifik dapat dibatasi oleh DO jika DO di bawah konsentrasi oksigen kritis.
 Pertumbuhan aerobik lebih efisien.

Konsentrasi oksigen kritis merupakan laju pertumbuhan


menjadi independen dari konsentrasi DO

Bakteri dan ragi: 5% -10% dari cetakan DO jenuh: 10% -50% dari DO jenuh
DO jenuh dalam larutan air adalah 7 ppm pada 25oC dan 1 atm.
Oksigen Terlarut
(DO)
Laju Transfer Oksigen menggambarkan seberapa besar oksigen yang ditransfer dari
(OTR) udara ke dalam perairan melalui kinerja aerator.

Laju transfer oksigen (OTR) dari fase gas ke fase cair :  


¿
Dimana:
OTR= oksigen yang ditransfer persatuan waktu pada suhu yang diinginkan (kg O 2/jam)
KL = koefisien transfer oksigen (cm/jam)
a = area antarmuka gas-cair (cm2/cm3)
KLa = koefisien transfer oksigen volumetrik (jam-1)
C* = konsentrasi DO jenuh (mg/L)
CL = konsentrasi DO aktual (mg /L)
No2 = laju transfer oksigen (OTR) (mg O2 / L jam)
Laju Penyerapan Oksigen tingkat konsumsi oksigen oleh mikroba. Jika kebutuhan
(OUR) pemeliharaan O2 diabaikan dibandingkan dengan
pertumbuhan, maka:
  𝜇𝑔 𝑋
𝑂𝑈𝑅=𝑞 𝑜 𝑋=
𝑌 𝑋 /𝑜
2
2
 Dimana:
qo2 = laju konsumsi O2 spesifik (mgO2 / L jam)
X = konsentrasi sel (mg / L)
µg = laju pertumbuhan spesifik (t-1)
= yield sel terhadap O2
Ketika transfer oksigen adalah langkah pembatas laju, pada steady-state, laju konsumsi oksigen sama dengan laju
transfer oksigen.
 𝜇 𝑔 𝑋 Dimana:
= 𝐾 𝐿 𝑎(𝐶 −𝐶 ∗ ) KL = koefisien transfer oksigen (cm/jam)
𝑌 𝑋 / 𝑜2
a = area antarmuka gas-cair (cm2/cm3)
KLa = koefisien transfer oksigen volumetrik (jam-1)
C* = konsentrasi DO jenuh (mg/L)
Pasokan oksigen yang cukup: OTR ≥ OUR
C = konsentrasi DO (mg /L)
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai