Anda di halaman 1dari 30

Konseling dan PIO

Pelayanan Informasi Obat

Kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker dalam pemberian


informasi mengenai Obat yang tidak memihak, dievaluasi
dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala
aspek penggunaan obat kepada profesi kesehatan lain,
pasien atau masyarakat. Informasi mengenai Obat
termasuk Obat Resep, Obat bebas dan herbal.
Tujuan dari PIO
Konseling ???

Konseling merupakan proses interaktif antara


Apoteker dengan pasien/keluarga untuk
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran
dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku
dalam penggunaan obat dan menyelesaikan masalah
yang dihadapi pasien.
Konseling

Diskusi, nasehat, edukasi tentang penyakit dan


pengobatan sehingga pasien memperoleh
keuntungan yang optimal dalam meningkatkan
kualitas hidup dan perawatannya

Konseling secara psikologis membantu


memecahkan masalah kesehatan pasien,
ikut mengusahakan peningkatan kualitas
hidup pasien
Kegiatan Konseling menekankan pada :
• Pendidikan Pasien
• Merubah tingkah laku /sikap pasien ke arah yang
lebih baik
• Merangsang Pasien belajar dan ikut aktif dalam
proses terapetik
• Menjamin keselamatan melalui penggunaan Obat
yang benar
Prosedur Penggunaan Obat

Mengidentifikasi Memecahkan Masalah


Masalah Pasien Pasien
“Diagnosa”

Merencanakan Pengobatan
“Penulisan Resep”

Menilai Pelaksanaan Pengobatan


Perkembangan “Peracikan &
Pasien Informasi/konseling obat”

Pelaksanaan
Monitor Pengobatan
Perkembangan “Penggunaan
Pasien obat”
Dasar Hukum Konseling dan Informasi Obat

• UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan


• PP No. 51 / 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian.
• PMK. No 58 tahun 2014 tentang standar pelayanan
kefarmasian di rumah sakit
• PMK No 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan
kefarmasian di Apotek.
UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan

Pasal 108

Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatantermasuk


pengendalian mutu sediaan farmasi,pengamanan, pengadaan,
penyimpanan danpendistribusian obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan
obat,bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PMK. No 58 tahun 2014 tentang standar
pelayanan kefarmasian di rumah sakit

Pasal 3 poin 3

Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. pengkajian dan pelayanan Resep;
b. penelusuran riwayat penggunaan Obat;
c. rekonsiliasi Obat;
d. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
e. konseling;
f. visite;
g. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
h. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
i. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);
j. dispensing sediaan steril; dan
k. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD);
PMK No 35 tahun 2014 tentang standar
pelayanan kefarmasian di Apotek
Pasal 3 poin 3

Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf b meliputi:
a. pengkajian Resep;
b. dispensing;
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
d. konseling;
e. Pelayanan Kefarmasian di rumah (home pharmacy care);
f. Pemantauan Terapi Obat (PTO); dan
g. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
Sasaran Informasi Obat
• Informasi obat diberikan langsung
oleh Apoteker
• Pada tahap penetapan pilihan obat
serta regimennya utk membuat
keputusan yg rasional
• Informasi obat harus memenuhi
persyaratan klinis :
– Informasi yg disesuaikan dgn kebutuhan
– Spesifik bagi pasien yg sedang ditangani
– Harus disampaikan segera jika hendak
mengubah keputusan penulisan resep
Dokter

Informasi Yang
Perlu disampaikan
• Merupakan profesional kesehatan yg
paling banyak berhubungan dengan
pasien rawat inap
– Yang pertama mengetahui reaksi obat
merugikan (alergi) atau mendengar
keluhan pasien

• Informasi harus ;
– Praktis
– Segera
– Ringkas
PERAWAT

Informasi Yang
Perlu disampaikan
• Diberikan pada pasien :
– Rawat inap : saat visite
– Rawat jalan : saat penyerahan obat

• Informasi harus :
– Praktis
– Kurang ilmiah
PASIEN

Informasi Yang
Perlu disampaikan
• Antar sejawat Apoteker
– RS
– Apotek
– Pendidikan
– Distribusi
– Pemerintahan
– Industri
• Apoteker RS mempunyai tugas &
fungsi tertentu
– Struktural
– Fungsional
• Kelompok :
– Profesional kesehatan
– Masyarakat
– Mahasiswa
– Peneliti
– Kepanitiaan :
• PFT
• EPO
• Pengendalian infeksi
• Edukasi & konseling
• Sistem pemantauan kesalahan obat
Lingkup Jenis Pelayanan Informasi Obat
Lingkup Jenis Pelayanan
Informasi Obat
Menjawab
pertanyaan
Lingkup Jenis Pelayanan
Informasi Obat
Mendukung Panitia
Farmasi Terapi
Lingkup Jenis Pelayanan
Informasi Obat
Bentuk Publikasi
Lingkup Jenis Pelayanan
Informasi Obat
Edukasi
Lingkup Jenis Pelayanan
Informasi Obat
Evaluasi
Penggunaan
Obat
Lingkup Jenis Pelayanan
Informasi Obat
Studi Obat
Investigasi
Informasi yang harus diberikan
• Tujuan diberikan informasi adalah untuk memastikan
pasien akan menggunakan obatnya secara benar
dan tepat (safely and appropriately)
ALUR PELAYANAN OBAT
Dilakukan skrining
Pasien datang Resep diterima oleh
resep (kesesuaian
membawa resep tenaga farmasi
administratif,
obat (Apoteker atau TTK)
farmasetik, klinis)

Pengecekan kembali
Dispensing Penyiapan obat
(obat yang disediakan dengan
obat (TTK)
resep yang diberikan)
(Apoteker)
(Apoteker)

Pelayanan • Penjelasan tentang obat yang diperoleh


Informasi Obat • Dosis
(PIO) • Cara penggunaan
• Hal-hal yang harus dilakukan selama mengkonsumsi
obat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai