Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN

Corona Virus Desiase


(Covid-19)
Pada Unit Pelaksana Teknis
PEMASYARAKATAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
2020
Agenda Pembahasan
01. Kondisi Umum
• Kondisi Narapidana & Tahanan yang Terjangkit Maupun
Diduga Terjangkit Covid-19
• Fasilitas Layanan Kesehatan Lapas/Rutan

02. Permasalahan & Kendala yang Dihadapi


Permasalahan yang dihadapi dalam pencegahan penyebaran
Covid-19 di Lapas/Rutan

03. Langkah-langkah Strategi


 Mencegah
 Mengendalikan

04. Layanan Fasilitas Kesehatan


 Menjaga dan meningkatkan Kesehatan Narapidana / Tahanan
 Kebersihan Narapidana/Tahanan
 Pengawasan Terhadap Potensi Penyebaran Penyakit pada
Narapidana/Tahanan

05. Sinergitas dengan Instansi terkait


 Menjaga dan meningkatkan Kesehatan Narapidana / Tahanan
 Kebersihan Narapidana/Tahanan
 Pengawasan Terhadap Potensi Penyebaran Penyakit pada
Narapidana/Tahanan

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


2020
Kondisi Umum & Data Narapidana Positif

684 UPT
(Sesuai dengan surat Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor:PAS-PR.01.04-15
SATUAN KERJA
tanggal 20 Maret 2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan dalam pencegahan penyebaran
LAPAS 327
Corona Virus Desease-2019 pada UPT Pemasyarakatan:)
RUTAN 165
BLOK ISOLASI MANDIRI
LPKA 33 NO WILAYAH
UPT PEMASYARAKATAN

525 LAPAS
BAPAS 90 1 DKI JAKARTA RSU PENGAYOMAN
RUPBASAN 64     LAPAS KELAS IIA SALEMBA

& RUTAN
RUMAS SAKIT 1 2 JAWA BARAT RUTAN PEREMPUAN KELAS II A BANDUNG
TOTAL 684 3 JAWA TENGAH LAPAS KELAS II A PURWOKERTO
4 JAWA TIMUR LAPAS KELAS I SURABAYA
5 DI YOGYAKARTA LAPAS KELAS II A YOGYAKARTA
6 BANTEN LAPAS PEMUDA KELAS II A TANGERANG
Text Here Text Here
7
8
BALI
ACEH
RUTAN KELAS IIB BANGLI
LAPAS KELAS III LHOKNGA

Text Here 10
9 SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
LPKA KELAS I MEDAN
LAPAS KELAS IIA PADANG
11 RIAU LAPAS NARKOTIKA KELAS II B RUMBAI
12 JAMBI LPKA KELAS II MUARA BULIAN
13 BENGKULU RUTAN KELAS IIB MANNA

271,697
14 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG LPKA KELAS II PANGKAL PINANG
15 KEPULAUAN RIAU LAPAS KELAS II A BATAM
  LAPAS NARKOTIKA KELAS II TANJUNG PINANG
16 SUMATERA SELATAN LPKA KELAS I PALEMBANG
17 LAMPUNG LAPAS KELAS I BANDAR LAMPUNG
18 KALIMANTAN BARAT LPKA SUNGAI RAYA
TAHANAN NARAPIDANA 19
20
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
LAPAS KELAS II B BANJAR BARU
LAPAS KELAS IIA PALANGKARAYA

65,794 205,903
21 KALIMANTAN TIMUR LAPAS KELAS II A SAMARINDA
22 MALUKU LAPAS PEREMPUAN KELAS III AMBON
23 MALUKU UTARA RUTAN KELAS II B TERNATE
24 PAPUA LAPAS KELAS II A ABEPURA
25 PAPUA BARAT RUTAN KELAS IIB BINTUNI
26 SULAWESI UTARA LAPAS PEREMPUAN KELAS IIB MANADO
27 SULAWESI TENGAH  
61,489 3,520 192,861 11,066 28 SULAWESI TENGGARA LAPAS KELAS II A KENDARI
29 SULAWESI SELATAN RUTAN KELAS II B JENEPONTO
30 SULAWESI BARAT LAPAS KELAS IIB POLEWALI
768 17 1,942 34 31
32
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR  
LAPAS KELAS II A MATARAM

33 GORONTALO LAPAS KELAS IIA GORONTALO

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


2020
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI LAPAS & RUTAN SALAH SATU
PENYELESAIAN
DALAM PENANGANAN VIRUS COVID-19 (OVERCROWDED) (CREATING SPACES)

Rentan Terjadi Gangguan Penularan Penundaan

19
D-
VI
O
C
Kemanan & Ketertiban (RIOT) yang Cepat Penerimaan Tahanan
Penerimaan tahanan baru dan

19
Kondisi (Penyebaran Virus Covid- kegiatan sidang ditunda

D-
Hunian yang Padat
19) dapat menyebabkan CO

VI
membuat penyebaran
V Crash Program

O
kepanikan bagi penghuni yang ID- virus dengan cepat

C
berakibat pada potensi kerusuhan 19 menyebar apabila
Melakukan percepatan proses
dikarenakan penghuni takut integrasi
t8idak segera dicegah
tertular COVID-19
Mekanisme
Social Distancing Sulit Dilakukan Kelalaian/Pengabaian Force Majeur
Social Distancing (membatasi interaksi (Crime of Omission) (Keadaan Memaksa)
sosialnya dengan tujuan tertentu) sulit dilakukan Force majeure adalah kejadian
karena kondisi lingkungan yang overcrowded Kondisi Jumlah Penghuni yang
atau keadaan yang terjadi
(penuh sesak) menyebabkan tidak adanya jarak tidak sebanding dengan Jumlah
diluar kuasa dari para pihak
membuat interaksi sosial sulit dibatasi Petugas (Khusunya Petugas
yang bersangkutan, dalam hal
kesehatan) mengakibatkan
ini  dalam mencegah
Palayanan Kesehatan tidak
OVERCROWDED penyebaran virus covid-19 di
dapat dilakukan secara
Lapas/Rutan (sebagai contoh
(Penghuni: 271.697 Orang, KONDISI maksimal yang berakibat pada
dengan mengeluarkan
Kap.131.931 Orang) = 106% OVERCROWDED pengabaian pada Penghuni
narapidana tindak pidana
Sumber: smslap.ditjenpas.go.id, 24 Maret 2020 LAPAS/RUTAN yang tidak dapat tertangani
ringan, dll)
NO SPACES
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
2020
KEBIJAKAN YG TELAH DILAKUKAN DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN COVID-19
 Penyediaan Bilik Steril,
Surat Sekretaris Jenderal  Perpanjangan crash program pemberian CB, CMB serta PB bagi
Kementerian Hukum dan HAM R.I. Anak dan Narapidana tindak pidana umum sampai dengan tanggal 30
Instruksi Direktur Jenderal Juni 2020;
Nomor SEK-KP.09.01-245 Surat Menkumham pada APH
Pencegahan dan Penanggulangan Pemasyarakatan  Optimalisasi lahan pertanian di Blok Hunian, Branchgang, dan
M.HH.PK.01.01.01-04 Lingkungan Kantor (Lapas/Rutan/Rupbasan/Bapas) dengan
COVID -19 PAS-08.OT.02.02 Tahun 2020 melakukan penanaman buah-buahan, palawija (sayur-mayur, jagung,
Penundanaan Sementara kacang-kacangan, singkong, ubi, dll), dan apotik hidup;
Pencegahan, Penanganan, Pengiriman Tahanan ke  Melakukan koordinasi dengan Kepolisian, Kejaksaan, dan
 Menyediakan tempat cuci tangan dengan
sabun dan cairan hand sanitizer Pengendalian dan Pemulihan Rutan/Lapas di Lingkungan Pengadilan terkait penundaan pengiriman tahanan baru serta
upaya pengalihan jenis penahanan serta pelaksanaan sidang
 Menyediakan bilik disinfektan pada pintu
Corona Virus Disease (COVID-19) Kementerian Hukum dan HAM perkara pidana melalui media teleconference;
masuk kantor; pada Unit Pelaksana Teknis sebagai Upaya Pencegahan  Memerintahkan Kepala Bapas untuk melakukan koordinasi kepada
Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan terkait pelaksanaan
 Melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan Pemasyarakatan Penyebaran COVID-19 penelitian kemasyarakatan, pendampingan, pembimbingan, dan
melaksanakan pengaturan piket pegawai pengawasan Anak melalui media teleconference, termasuk
(dokumentasi terlampir); pelaksanaan pengawasan dan pembimbingan dengan
mengoptimalkan sarana berbasis teknologi informasi (video call);
 Melakukan penyemprotan disinfektan pada
 Memerintahkan Kepala Rupbasan untuk melakukan koordinasi
seluruh ruangan dengan Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan terkait penundaan
 Komunikasi informasi dan edukasi (KIE) penyimpanan, pengeluaran, atau pemusnahan benda sitaan dan
tentang COVID-19 barang rampasan.

09/03 17/03 23/03 24/03 26/03


START  Koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah
3 MARET 2020  Apabila Pemerintah Derah menentapkan daerah tersebut menjadi siaga
darurat, Lapas/Rutan menghentikan layanan kunjungan selama 14 hari
(dapat diperpanjang sesuai kebutuhan) dengan memberikan sosialisasi
terlebih dahulu dan memfasilitasi layanan kunjungan dengan video call;
 Menghentikan sementara kegiatan pembinaan yang melibatkan pihak luar
dan melaksanakan kegiatan pembinaan secara mandiri (peningkatan
keimanan dan ketaqwaan, olahraga, rekreasi dan kemandirian); Kepdirjen Pemasyarakatan Surat Edaran Direktur
Surat Direktur Jenderal  Mengatur sistem kerja pegawai dengan tetap mengedepankan pelayanan Nomor : PAS-64.KP.04.01 Jenderal Pemasukan
Pemasyarakatan prima kepada masyarakat (membuat jadwal piket) melalui pengawasan
oleh atasan secara berjenjang; Nomor : PAS-20.PR.01.01
Nomor PAS-KP.09.01-55 
Satuan Tugas Penanggulangan
Terhadap Tahanan, Anak dan Narapidana terkonfirmasi terjangkit Covid-19
wajib mengikuti prosedur tetap penanganan di Rumah sakit rujukan yang Virus Disease (Coivid-19) Langkah Progresif dalam
Pencegahan dan Penanggulangan ditetapkan oleh pemerintah dengan berpedoman kepada Standar Direktorat Jenderal
COVID-19, sebagai tindak lanjut Operasional Prosedur pengeluaran tahanan dan narapidana rujukan Pemasyarakatan
Penanggulangan
dari Surat Sekretaris Jenderal

berobat; Penyebaran Virus Corona
Memastikan ketersediaan bahan makanan, minuman, obat-obatan,
Kementerian Hukum dan HAM R.I. penambah daya tahan tubuh bagi Tahanan, Narapidana, Anak dan Disease (Covid-19) pada
Nomor SEK-KP.09.01-245 Tanggal perlengkapan lainnya sampai dengan berakhir status siaga
3 Maret 2020 Hal Pencegahan dan darurat/tanggap darurat;
Unit Pelaksana Teknis
Penanggulangan COVID -19  Menjaga keadaan kondusif pada UPT Pemasyarakatan dan berkoordinasi Pemasyarakatan
dengan pihak Polri/TNI;
 Refocusing anggaran pada DIPA UPT Pemasyarakatan, Divisi
Pemasyarakatan dan Ditjen Pemasyarakatan dalam rangka memenuhi
kebutuhan percepatan penanganan Covid-19.;

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


2020
Upaya-Upaya yang Dilakukan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Melakukan refocusing anggaran dalam rangka pemenuhan sarana
01 dan prasarana pencegahan Corana Virus Disease (Covid-19) pada
Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan

Permohonan pemenuhan fasilitas atau Alat Pengaman Diri (APD) bagi


02 seluruh petugas Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan
kepada Kementerian Kesehatan.
Sesuai Surat Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS.UM.01.01-23 tanggal 23
Maret 2020 perihal Permohonan Alat RAPID Test dan APD untuk Narapidana di Lapas,
Rutan seluruh wilayah Indonesia

Segera membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam rangka


03 meminimalisir penyebaran dan penularan Corana Virus Disease (Covid-19) pada
Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan

04 CRASH PROGRAM
Perpanjangan crash program pemberian CB, CMB serta PB bagi Anak dan
Narapidana tindak pidana umum sampai dengan tanggal 30 Juni 2020;

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


2020
Layanan Fasilitas Kesehatan
Melalui Surat Dirjen Pemasyarakatan Nomor : PAS-PR.01.04-15 Tentang Pemenuhan
Kebutuhan dalam pencegahan penyebaran Covid-19 pada UPT Pemasyarakatan
diperintahkan Kepala Divisi Pemasyarakatan dan Kepala UPT Pemasyarakatan untuk
melakukan refocusing anggaran dan mengutamakan untuk pemenuhan sebagai
berikut :

Alat Pengaman
Sarana Penunjang Blok Isolasi
Diri
 Gown/Jas Operasi  Alat Penyemprot Disinfektan Bagi Narapidana/tahanan
 Cairan Disinfektan
 Shoes Cover Unisex  Nebulizer
dengan status ODP dan
 Topi Bedah/Tutup  Tabung Oksigen atau PDP
Kepala  Sterilisator Kering  Exhaust fan
 Tandu
 Masker Bedah  Tensimeter Digital
 Matras
 Masker N95  Steteskop
 Termometer Digital
 Sarung Tangan
 Standar Infus
bedah  Wastafel
 Google/Kaca mata  Sabun Cuci Tangan
 Pakaian Pasien
pelindung  Tempat Sampah Injak
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN  Obat-obatan Simtomatis
2020
ALUR PENATALAKSANAAN COVID-19 DI RUTAN/LAPAS/LPKA

Rutan/Lapas/LPKA Lapas Rujukan


COVID-19
Skrining • Memisahkan SUSPEK di ruang •Perawatan isolasi
SUSPEK perawatan isolasi • Perawatan isolasi
ODP
kepada seluruh • Melakukan asesmen mendalam • ODP
Koordinasi Dinkes
Tahanan, • Melakukan perawatan dan • Koordinasi Dinkes
dan RS Rujukan
Narapidana, terapi simtomatis dan RS Rujukan Rumah
setempat Rumah
Anak Sakit
• setempat
Mengembalikan ke Sakit
• Mengembalikan ke Rujukan
Rutan/Lapas/LPKA Rujukan
Rutan/Lapas/LPKA COVID-19
asal bila gejala hilang COVID-19
asal bila gejala
• Melakukan hilangke setempat
rujukan setempat
• Berdasarkan asesmen • Melakukan rujukan
Rumah Sakit ke
Rujukan
Gejala hilang Rumah Sakit Rujukan
mendalam didapati
Kondisihilang
Gejala membaik bila kondisi
bila kondisi
Kondisi membaik memenuhi kriteria ODP memburuk/
Kembali ke kamar memburuk/
Kembalihunian
ke kamar • Dipindahkan ke Lapas memenuhi kriteria
hunian Rujukan COVID-19 memenuhi
PDP kriteria
PDP

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


2020

Anda mungkin juga menyukai