Anda di halaman 1dari 20

KARAKTERISTIK PERAWAT

yang MEMFASILITASI
HUBUNGAN TERAPEUTIK

Ns. PUTU SINTYA ARLINDA ARSA, M.KEP


STIKES KENDEDES MALANG
PENGERTIAN KOMUNIKASI

• Komunikasi adalah pengiriman pesan atau


tukar menukar informasi atau ide/gagasan
(Oxford Dicitionary)
• Komunikasi  suatu proses ketika informasi
disampaikan pada orang lain melalui simbol,
tanda atau tingkah laku
• Komunikasi bisa berbentuk verbal dan non
verbal
Unsur Komunikasi

1. Komunikator atau orang yang menyampaikan pesan


harus berusaha merumuskan isi pesan yang akan
disampaikan.
2. Pesan adalah pernyataan yangdidukung oleh lambang.
Lambang bahasa dinyatakan baik lisan maupun tulisan.
3. Komunikan adalah penerima pesan.
4. Media adalah sarana atau saluran berkomunikasi.
5. Respon atau umpan balik adalah reaksi komunikan
sebagai dampak atau pengaruh dari pesan yang
disampaikan baik secara langsungmaupun tidak
langsung.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI
1. Situasi atau suasana
Situasi atau suasana yang hiruk pikuk atau penuh
kebisingan akan mempengaruhi baik atau tidaknya
pesan diterima oleh komunikan, suara bising yang
diterima komunikan saat proses komunikasi
berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur,
bahkan sulit diterima.
2. Kejelasan pesan
kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi
keefektifan komunikasi. Pesan yang kurang jelas dapat
berbeda persepsi tentang pesan yang disampaikan.
TEKNIK KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
1. Yakinkan apa yang akan dikomunikasikan dan bagaimana
mengkomunikasikannya. Hal yang berkaitan dengan kejelasan pesan yang
ingin disampaikan.
2. Gunakan bahasa yang jelas dan dapat dimengerti komunikasi.
3. Gunakan media komunikasi yang tepat dan adekuat.
4. Ciptakan iklim komunikasi yang baik dan tepat.
5. Dengarkan dengan penuh perhatian terhadap apa yang sedang diutarakan
komunikan karena apa yang diutarakan komunikan adalah umpan balik
terhadap pesan yang diberikan komunikator.
6. Hindarkan komunikasi yang tidak disengaja.
7. Ingat bahwa komunikasi adalah proses dua arah, yaitu harus terjadi umpan
balik antara komunikator dan komunikan.
8. Yakinkan bahwa tindakan yang dilakukan tidak kontradiksi dengan apa yang
diucapkan. Dengan kata lain ekspresi verbal harus sesuai dengan ekspresi non
verbal.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang


direncanankan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
pasien (Indrawati, 2003).
Komunikasi terapeutik meningkatkan
pemahaman dan membantu terbentuknya
hubungan yang  konstruktif  diantara perawat-
klien
Prinsip Dasar Komunikasi
Terapeutik
1. Hubungan perawat dan klien adalah hubungan terapeutik
yang saling menguntungkan,  didasarkan pada prinsip
‘humanity of nurses and clients’.
2. Perawat harus menghargai keunikan klien, menghargai
perbedaan karakter, memahami  perasaan dan perilaku
klien dengan melihat perbedaan latar belakang keluarga,
budaya, dan  keunikan setiap individu
3. perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga
diri klien.
4. Komunikasi menciptakan rasa saling percaya (trust).
Merupakan kunci dari hubungan terapeutik
TUJUAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

1. Membantu klien untuk memperjelas dan


mengurangi beban perasaan dan pikiran
dapat mengambil tindakan untuk mengubah
situasi yang ada bila klien percaya pada hal
yang diperlukan.
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal
mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya.
3. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik
dan dirinya sendiri.
TUJUAN TERAPEUTIK AKAN TERCAPAI
BILA PERAWAT MEMILIKI KARAKTERISTIK

1. Kesadaran diri.
2. Klarifikasi nilai.
3. Eksplorasi perasaan.
4. Kemampuan untuk menjadi model peran.
5. Motivasi altruistik.
6. Rasa tanggung jawab dan etik.
KARAKTERISTIK SEORANG PERAWAT
MEMFASILITASI HUBUNGAN TERAPEUTIK (ROGER)

1. Kejujuran.
2. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif.
3. Bersikap positif.
4. Empati bukan simpati.
5. Mampu melihat permasalahan klien dari kacamata
klien.
6. Menerima klien apa adanya.
7. Sensitif terhadap perasaan klien.
8. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien
ataupun diri perawat sendiri
Tahap Komunikasi Terapeutik

• Sharing perilaku
• Pikiran
• Perasaan

Yang dapat perawat lakukan :


- Melakukan penyingkapan diri
- Merencanakan bagaimana memfokuskan percakapan
- Apa topik yang dibicarakan (tepat atau belum)
- Melibatkan pengalaman pada topik yang dibicarakan
- Memperkirakan lamanya percakapan
- Mengakui kekurangan diri
- Mengakhiri percakapan dengan klien
FASE HUBUNGAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
1 . Fase preinteraksi
Tahap ini adalah masa persiapan sebelum memulai berhubungan
dengan klien. Tugas perawat pada fase ini yaitu:
a. Mengeksplorasi perasaan,harapan dan kecemasannya
b. Menganalisa kekuatan dan kelemahan diri, dengan analisa diri
ia akan terlati untuk memaksimalkan dirinya agar bernilai
terapeutik bagi klien, jika merasa tidak siap maka perlu
belajar kembali, diskusi teman kelompok.
c. Mengumpulkan data tentang klien, sebagai dasar dalam
membuat rencana interaksi.
d. Membuat rencana pertemuan secara tertulis, yang akan di
implementasikan saat bertemu dengan klien.
2. Fase orientasi (perkenalan)

Tugas-tugas perawat pada tahap ini antara lain:


a. Membina hubungan saling percaya, menunjukkan
sikap penerimaan dan komunikasi terbuka.
b. Merumuskan kontrak bersama klien.
c. Menggali perasaan dan pikiran serta mengidentifikasi
masalah klien.
d. Merumuskan tujuan dengan klien
3. Tahap Kerja

Tahap ini merupakan inti dari keseluruhan


proses komunikasi terapeutik. Tahap ini
perawat bersama klien mengatasi masalah
dihadapi klien. Perawat dan klien
mengeksplorasi stressor dan mendorong
perkembangan kesadaran diri dengan
menghubungkan persepsi, perasaan dan
perilaku klien.
4. Tahap Terminasi

Teriminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat, yang dibagi dua


yaitu:
a. Terminasi sementara,berarti masi ada pertemuan lanjutan.
b. Terminasi akhir, terjadi jika perawat telah menyelesaikan proses
keperawatan secara menyeluruh

Tugas Perawat
1. Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah
dilaksanakan
2. Melakukan evaluasi subjektif
3. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan
4. Membuat kontak untuk pertemuan berikutnya
SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Berhadapan
2. Mempertahankan kontak mata
3. Membungkuk ke arah klien
4. Mempertahankan sikap terbuka
5. Tetap rileks
Teknik dan strategi dalam
Komunikasi Terapeutik dg
pasien
1. Bertanya
2. Mendengarkan (listening)
3. Mengulang (restarting)
4. Klarifiaksi (Clarification)
5. Refleksi (reflection)
6. Memfokuskan (focusing)
7. Diam (Silence)
8. Memberi informasi (Informing)
9. Menyimpulkan (summerizing)
10.Mengubah cara pandang (Refarming)
11.Eksploitasi
12.Membagi persepsi
13.Mengidentifikasi tema
14.Humor
15.Memberiakn pujian
Tugas Individu :
HAMBATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Diskusikan hambatan komunikasi terapeutik


yang anda hadapi dengan pasien saat
melakukan asuhan keperawatan?
1. Resisens
2. Transferens
3. Kontraferens
4. Pelanggaran batas
5. Pemberian hadiah
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai