Anda di halaman 1dari 25

Askep Neoplasma Tulang

Ns.Vera Sesrianty, S.Kep


Definisi Neoplasma (Tumor)

 Kumpulan sel abnormal yang terbentuk


oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus
secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi
dengan jaringan sekitar dan tidak berguna
bagi tubuh
Etiologi

 Karsinogen
 Bahan kimia
 Virus
 Karsinogen fisik (sinar radioaktif)
 Hormon
Klasifikasi
Terdapat 2 jenis tumor tulang
1. Neoplasma tulang primer
– Neoplasma yang berasal dari sel yang
membentuk jaringan tulang sendiri
– Tumor yang berasal dari tulang, tidak
berbahaya
– Contoh : osteoma, chondroma, tumor sel
raksasa, kista, osteoid, osteoms
Neoplasma
Neoplasmatulang
tulangprimer
primerterdiri
terdiriatas
atas::

a. Neoplasma primer jinak (benigna)


Tumbuh lambat
Pada area terbatas

Jarang sampai meluas

Berbatas tegas

Tidak menyebabkan kematian


Neoplasma primer benigna sistem
muskuloskeletal,meliputi :
 Osteokondroma
 Tumor tulang benigna yang paling sering,
merupakan tonjolan tulang besar pada ujung
tulang panjang (pada lutut dan bahu)
 Terjadi selama pertumbuhan dan kemudian
menjadi masa tulang statis
 Bila tumor memberikan keluhan karena
menekan disekitarnya misalnya tendo, saraf
eksisi
 Komplikasi degenerasi ganas
kondrosarkoma 1%
 Enkondroma

• Merupakan neoplasma jinak yang berasal


dari dalam rongga sumsum tulang
• Sering terjadi pada kartilago hialin yang
tumbuh ditangan, rusuk, femur, tibia,
humerus, pelvis
 Osteoid Osteoma

– Neoplasma ini dianggap sebagai reaksi lesi,


bukan neoplasma tulang
– Terjadi pada usia 10 – 25 tahun
– Keluhan :
 Nyeri pada tulang makin meningkat pada malam hari
 Nyeri bersifat menetap yang tidak hilang oleh istirahat

– Dapat dihilangkan dengan aspirin


– Dapat mengenai semua tulang, biasanya tulang
panjang (femur, tibia)
– Terapi : operasi dengan melakukan eksisi
 Osteoklastoma

 Neoplasma benigna yang masih kontroversial


ada yang mengatakan berasal dari jaringan ikat,
sel osteoklas, tidak diketahui
 Merupakan tumor jinak tetapi dapat menginvasi
jaringan lokal dan menyebabkan destruksi
 Terjadi pada dewasa muda usia 20 – 35 tahun

 Terdapat pada epifisis tulang panjang yang


meluas ke metafisis, yang paling sering terkena
adalah proksimal tibia, distal radius, distal femur
 Terapi : operasi bone grafing
b. Neoplasma primer maligna (ganas)

 Bila
Bilaneoplasma
neoplasmamempunyai
mempunyaikemampuan
kemampuanuntuk
untuk
mengadakan
mengadakananakanaksebar
sebar(metastase)
(metastase)ke
ketempat
tempat
atau
atauorgan
organlain
lain kanker
kanker
 Contoh : osteosarkoma, kondrosarkoma,
Contoh : osteosarkoma, kondrosarkoma,
sarkoma
sarkomaewing,
ewing,fibrosarkoma
fibrosarkoma
Osteosarkoma
 Yang paling sering terjadi dan paling fatal
 Menyebabkan mortalitas tinggi karena menyebar
ke paru
melalui aliran darah (hematogen)
 Lokasi dapat dimana-mana, yang tersering adalah
pada lutut dan bahu (ujung distal femur, ujung
proksimal tibia, fibula, humerus)
 Sering pada pria dengan usia muda 10 – 20 tahun
 Keluhan berupa :
- Nyeri - Anemia
- Adanya tonjolan - BB menurun
- Pelebaran vena
 Kombinasi antara tulang reaktif dan
tulangfneoplastik yang dibentuk
sepanjang p. Darah yang berjalan dari
korteks tulang kemassa neoplasma
membentuk gambaran sun burst

 Terapi : - Amputasi
- Kemoterapi
- Radioterapi
2. Neoplasma Tulang Sekunder (metastasis)

 Lebih sering terjadi daripada neoplasma tulang


primer
 Tumor muncul dari jaringann mana saja yang
ditubuh bisa mneginvasi tulang dan
menyebabkan destruksi jaringan lokal
 Tumor yang bermetastasis ketulang adalah :
 Paru
 Ginjal
 Prostat
 Tyroid
 Ovari
Manifestasi Klinis
 Nyeri ringan, kadang spi berat dan
konstan
 Pembengkakan
 Gerakan terbatas
 Kehilangan BB
 Malaise, demam
 Kadang terdapat pertumbuhan tulang
yang jelas
 Bisa terjadi farktur patologis
Pemeriksaan Diagnostik
 Sinar X
– Menunjukkan peningkatan/penurunan
densitas tulang, aktivitas tumor

 Pemindaian tulang
– Mendeteksi luasnya malignansi

 CT Scan dan MRI


– Menunjukkan keterlibatan jaringan lunak dan
lokasi tumor

 Serum fosfatse alkali


– Biasanya meningkat
 Biopsi tulang
- Identifikasi histologi
- Hati-hati penyebaran dan kekambuhan yg
terjadi setelah dieksisi

 Sinar X dada
- Menentukan adanya metastasis paru

 Hiperkalsemia
- Terjadi pada kanker tl metastase dari
payudara, paru, ginjal
Penatalaksanaan

 Sasaran penatalaksanaan adalah


menghancurkan atau pengangkatan tumor,
dilakukan cara :
 Eksisi bedah
 Amputasi
 Disartikulasi
 Radiasi
 Kemoterapi
Komplikasi

 Penyembuhan luka lambat


 Devisiensi nutrisi
 Infeksi
 Metastasis ke organ vital
Asuhan Keperawatan
• Pengkajian
– Kaji awitan dan perjalanan gejala
– Kaji pengalaman klien mengenai proses
penyakit
– Bagaimana klien dan keluarga
mengatasi masalah dan mengatasi
masalah nyeri yang dirasakan
– Keluhan umum :
• Nyeri ringan sampai konstan
• Meningkat pada malam hari
• Nyeri akut disertai fraktur patologis
Pemeriksaan Fisik
 Palpasi : bengkak, masa tulang keras,
nyeri tekan
 Pergerakan terbatas serta efusi sendi
 Gejala neurologis dengan kompresi pada
akar saraf
 Peningkatan suhu kulit diatas massa
 Vena supervisial dilatasi menonjol
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d proses patologis dan pembedahan
2. Resiko cedera : fraktur patologis b.d tumor
3. Kurang pengetahuan mengenai proses
penyakit dan program terapeutik b.d kurang
terpapar informasi
4. Koping tidak efektif b.d persepsi tentang
penyakit, sistem pendukung tidak adekuat
5. Gangguan harga diri b.d hilangnya bagian
tubuh, perubahan peran
Intervensi
1. Pengontrolan nyeri
 Kaji keadaan nyeri
 Kontrol nyeri dengan metode manajemen nyeri (teknik
relaksasi, visualisasi dll)
 Mencegah fraktur patologis
 Sokong ekstremitas dengan menggunakan penyangga
luar (bidai) untuk perlindunagan
 Batasi penggunaan beban berat
 Ajarkan klien penggunaan alat bantu dengan tepat
 Ciptakan lingkunagan yang bebas dari bahaya
 Bila sudah terjadi fraktur lakukan terapi dg konservatif
dan penggunaan fiksasi interna
2. Meningkatkan kopling

 Dorong klien dan klg untuk menggunakan rasa takut,


keprihatinan
 Berikan dukungan agar klg dapat menerima keadaan
klien
 Indikasikan untuk bentuan psikologik khusus :
 Psikistri

 Psikologik

 Konselor

 Rohaniawan
3. Meningkatkan harga diri
– Diskusikan dg klien ttg keadaan
penyakitnya dan perencanaan apabila
klien telah menjalani pembedahan
– Anjurkan klien untuk berpartisipasi aktif
dalam program latihan

Anda mungkin juga menyukai