Oleh: Kelompok 2
tentang
Epistaksis
• b. hentikan pendarahan
– Tekan pada bagian depan hidung
selama 10 menit
– Tekan hidung antara ibu jari dan
telunjuk
– Jika pendarahan berhenti tetap tenang
dan coba cari tahu apa faktor pencetus
epistaksis, dan hindari
c. Jika pendarahan berlanjut:
-dapat terjadi krn penekanan yang kurang kuat
-bawa ke fasilitas yang lenggkap dimana dapat
di identifikasi lokasi pendarahan
-dapat diberika vasokonstriksi (adrenallin
1:10.000), oxymetazolin semprot hidung) ke
daerah pendarahan
-apabila masih belum terayasi dapat dilakukan
pemaasangan tampon
• Pemasangan tampon hidung anterior dilakukan
dapat menggunakkan kapas yang ditetesi oleh
obat vasokontriksi (adrenalin),anastesia
(lidocain atau pantocain2%)
• Pemeriksaan diagnostik
– Pemeriksaan profil darah tepi lengkap,
protombin time (PT), activated Partial
Thromboplastin Time (aPTT), golongan darah
dan crossmatching. Digunakan apabila tempat
pendarahan yang multipel, perembasan darah
yang luas.
– Foto hidung , sinus, paranasal, dan
nasofaring,.
• PENGKAJIAN
1.Identitas klien :nama, umur, jenkel,
alamat, pendidikan, pekerjaan,
penanggung jawab
2.RKS:biasanya klien mengeluhkan
pendarahan dan sulit bernafas.
3. RKD:
@ klien pernah mengalami pendarahan
hidung atau trauma
@ mempunyai riwayat penyakit THT
4.Pemeriksaan fisik
@ kesadaran :CMC/ Stupor/somnelen
@ keadaan umum:letih, tampak pucat.
@ TTV
@ head to toe
* kepala
HIDUNG: kepatenan jalan nafas, sinus,
inspeksi adanya deformitas, bentuk
hidung, mukosa hidung merah dan bengkak
*thorak:IPPA
*abdomen :IAPP
*ekstremitas
• Diagnosa keperawatan