Anda di halaman 1dari 11

IODOMETRI & IODIMETRI

Kelompok : cinta
Agustin
Novitaria Rohma
Rina Yunita
Sri Arsiyah
DASAR TEORI

 Titrasi Reduksi oksidasi adalah suatu


penetapan kadar reduktor atau
oksidator berdasarkan atas reaksi
oksidasi dan reduksi dimana reduktor
akan teroksidasi dan oksidator akan
tereduksi
PROSES TITRASI DENGAN IOD ( I 2 )
DIBEDAKAN MENJADI DUA, YAITU

 Proses langsung ( iodimetri )

 Proses tidak lansung ( iodometri )


PENGERTIAN IODIMETRI DAN
IODOMETRI

• IODIMETRI (secara langsung) adalah analisa titrimetri untuk zat-


zat reduktor seperti natrium thiosulfat,arsenat dengan menggunakan
larutan iodin atau dengan penambahan larutan baku
berlebihan.kelebihan iodin dititrasi kembali dengan menggunakan
larutan tiosulfat

• IODOMETRI (tidak langsung) adalah analisis titrimetri yang secara


tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III,
tembaga II, dimana zat ini akan mengoksidasi iodida yang
ditambahkan dalam bentuk iodin.iodin yang terbentuk ditentukan
dengan menggunakan larutan baku natrium tiosulfat. (saragih,-)
REAKSI IODIMETRI

 REDUKTOR +I2 2I
 Na2S2O3 +I2 NaI+ Na2S4O6
REAKSI IODOMETRI

 Oksidator + KI I2 +2e
 I2 + Na2S2O3 NaI + Na2S4O6
 ( Bassett, 1994 )
 Titrasi dapat dilakukan tanpa
penambahan indikator dari luar
,karena larutan iodium yang warnanya
khas dapat hilang pada titik akhir
titrasi.tetapi pengamatan titik akhir
titrasi lebih mudah dengan
penambahan larutan kanji yang
bertindak sebagai indikator
 Titrasi iodometri harus dalam keadaan asam
lemah atau netral ,karena dalam keadaan alkali
akan terbentuk iodat yang terbentuk dari ion
hipoiodit, dengan reaksi

 IO3-+5I-+6H+ 3I2+3H2O
METODE IODOMETRI

Penentuan kadar dari sample yang bersifat oksidator dengan


melarutkannya menggunakan pelarut yang sesuai kemudian diasamkan
dengan asam sulfat / asam asetat / asam klorida, kemudian ditambahkan
KI, didiamkan selama beberapa menit di tempat gelap, iodida yang
dibebaskan kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat yang bersifat
reduktor setelah larutan encer ( berwarna kuning ) ditambahkan indikator
amilum dan titrasi dilanjutkan hingga terjadi perubahan warna menjadi
bening.
METODE IODIMETRI

Penentuan kadar dari sample yang bersifat reduktor dengan


melarutkannya menggunakan pelarut yang sesuai kemudian diasamkan
dengan asam sulfat / asam asetat / asam klorida, kemudian dititrasi
dengan iodida yang bersifat oksidator hingga terjadi perbahan warna dari
bening menjadi biru.
APLIKASI TITRASI IODOMETRI DAN
IODIMETRI DALAM BIDANG FARMASI
• Dalam Farmakope Indonesia, titrasi iodimetri digunakan untuk
menetapkan kadar obat obatan. Salah satu contohnya adalah untuk
menetapkan kadar asam askorbat atau vitamin C, natrium askorbat,
metampiron ( antalgin ), serta natrium tiosulfat dan sediaan
injeksinya.

• Dalam bidang farmasi metode titrasi iodometri digunakan untuk


menentukan kadar zat – zat yang mengandung oksidator misalnya :
CI2 , Fe ( III ) , Cu ( II ) , dan sebagainnya, sehingga mengetahui
kadar suatu zat berarti mengetahui mutu dan kualitasnya

Anda mungkin juga menyukai