Anda di halaman 1dari 10

 Iodimetri (titrasi langsung) adalah

analisa titrimetri untuk zat-zat reduktor


seperti natrium tiosulfat, arsenat dengan
menggunakan larutan iodin baku.
 Iodometri (titrasi tidak langsung)
adalah analisa titrimetri untuk zat-zat
reduktor dengan penambahan larutan
iodin baku berlebihan dan kelebihannya
dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat
baku
 Iodometri  Iodimetri
 Termasuk kedalam  Termasuk kedalam
Reduktometri Oksidimetri
 Larutan Na2 S2 O3 (Tio)  Larutan I2 sebagai titran
sebagai titran  Penambahan indikator
 Penambahan indikator kanji pada awal penitraan
kanji pada saat mendekati  Termasuk kedalam titrasi
titik akhir titrasi langsung
 Termasuk kedalam titrasi  Reduktor sebagai titrat
tidak langsung  Titrasi dalam sedikit susan
 Oksidator sebagaoi titrat basa netral
 Titrasi dalam suasana netral  Penambahan NaHCO3
 Penambahan KI sebagai zat sebagai zat penambah
penambah  Titran sebagai oksidator
 Titran sebagai reduktor
 Pada titrasi iodometri, analit yang
dipakai adalah oksidator yang dapat
bereaksidengan I (iodida) untuk
menghasilkan I2, I2yang terbentuk
secara kuantitatif dapat dititrasidengan
larutan tiosulfat. Dari pengertian diatas
maka titrasi iodometri dapat
dikategorikansebagai titrasi kembali.
 Iodin hanya larut sedikit dalam air (0,00134
mol/liter pada 25˚C) namun larut dalamlarutan
yang mengandung ion iodida. Iodin membentuk
kompleks triiodida dengan iodida, I+,I- , I3-
.Dengan konstanta kesetimbangan sekitar 710
pada 25˚C.
 kalium iodida berlebih ditambahkan untuk
meningkatkan kelarutan dan untuk menurunkan
keatsirian iodin. Larutan-larutan iodin standar
dapat dibuat melalui penimbangan langsung
iodin murni dan pengenceran dalam labu
volumetrik.
 Larutan I2 dalam larutan KI encer berwarna
coklat muda. Bila 1 tetes larutan I2 0,1 N
dimasukkan kedalam 100 ml 0 ml aquadest
akan memberikan warna kuning muda,
sehingga dapatdikatakan bahwa dalam
suatu larutan yang tidak berwarna I2
dapat berfungsi sebagai indikator.
 Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang
paling banyak jenisnya.Terbaginya titrasi ini
dikarenakan tidak ada satu senyawa (titran)
yang
dapat bereaksi dengan semua senyawa oksida
tor dan reduktor, sehingga diperlukan berbag
ai senyawa titran. Karena prinsipnya adalah
reaksi redoks, sehingga pastinya akan
melibatkan senyawa reduktor dan oksidator,
karena Titrasi redoks melibatkan reaksi
oksidasi dan reduksi antara titrant dan analit.
 Tiosulfat yang diapakai dalam titrasi iodometri
dapat distandarisasi dengan menggunakan
senyawa oksidator yang memiliki kemurnian
tinggi (analyticalgrade), seperti dengan kalium
iodat, kalium dikromat, dengan larutan iod
standar,dan serium (IV) sulfat.
 Pada titrasi iodometri, analit yang dipakai
adalah oksidator yang dapat bereaksi dengan I-
(iodide) untuk menghasilkan I2, I2 yang
terbentuk secarakuantitatif dapat dititrasi dengan
larutan tiosulfat.
 Penentuan dengan  Penentuan dengan
iodimetri
Iodometri
Penentuan antimon
serupa dengan penentuan
Ada banyak aplikasi arseni, kecuali ion-ion
proses iodometrik dalam tartrat,C4H4O62-,
ditambahkan ke dalam
kimia analisis. kompleks antimon dan
Penentuan iodometrik mencegah pengendapan
tembaga banyak digunakan dari garam-garam sperti
baik untuk bijih maupun SbOCl ketika larutan
dinetralkan. Titrasi
paduannya. Metode ini dilakukan di dalam sebuah
memberikan hasil yang penyangga bikarbonat
sempurna dan lebih dengan pH sekitar 8.
cepat daripada penentuan
elektrolitik tembaga.
 Marsiana Yulita Sabi
 Maria Anastasia Pada
 Maria Perdania Lipat Sanga
 Priska M.Leoanak
 Floresti E.Ndona
 Wenseslaus T.Nali
 Mahligai R Hede Data
 Alfa Tenggo

Anda mungkin juga menyukai