Anda di halaman 1dari 45

PEMANFAATAN DATA PIS-PK

DALAM MANAJEMEN PUSKESMAS


PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
DAHULU KINI / NANTI
• Double Burden
• Narkoba, Laka
Lantas
PERMENKES 75/2014
• Bencana

PUSing
KESeleo
MASuk angin
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
DAHULU KINI / NANTI
• Double Burden
• Narkoba, Laka
Lantas
PERMENKES 75/2014
• Bencana

PUSAT KESEHATAN  Masyarakat


PUSing
KESeleo
MASYARAKAT makin cerdas
MASuk angin  STANDAR PELAYANAN  Kebijakan
 KUALITAS PELAYANAN
kesehatan
Kematian Ibu Hamil PERMASALAHAN
Kematian Neonatal KESEHATAN DI
BBLR PUSKESMAS
Capaian Imunisasi ISPA
Dasar
Karies Gigi Diare
Malaria Stroke Gizi Buruk
Hipertensi Kecacingan
Malaria
TB
Tetanus Stunting
Kaki Gajah
Lansia HIV
DBD
Kebiasaan Sakit kulit
merokok
DM
Obesitas

Sumber daya yang tersedia terbatas, sehingga perlu dikelola dengan sebaik-baiknya
agar pelayanan kesehatan tetap dilaksanakan melalui MANAJEMEN PUSKESMAS
4
Manajemen Puskesmas

51H
W
Serangkaian proses yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol untuk
mencapai tujuan secara efektif & efisien

Tujuan dicapai melalui proses penyelenggaraan yg dilaksanakan dengan baik


Efektif
& bermutu berdasarkan hasil analisis situasi (evidence based)

Memanfaatkan sumber daya yang tersedia dalam melaksanakan upaya


Efisien
kesehatan sesuai standar dengan baik & benar dalam mewujudkan
target kinerja
Manajemen Puskesmas

Penggerakan
Perencanaan (P1)
Pelaksanaan Pengawasan
(P2) Pengendalian dan
Penilaian (P3)

Sistem
Informasi Pemberdayaan
Terintegrasi melalui pelaksanaan
Puskesmas
Masy.
MANAJEMEN PUSKESMAS
Peningkatan
Sumber Upaya Mutu
Daya pelayanan
DIDUKUNG OLEH
POLA KEPEMIMPINAN & KOMUNIKASI EFEKTIF
SEORANG KEPALA PUSKESMAS
PEMANFAATAN DATA PIS-PK DALAM
2 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PUSKESMAS
Pemanfaatan Data PIS-PK
Monitoring
Evaluasi
Perencanaan
Advocacy
06/26/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 8
HASIL PIS-PK MENDUKUNG
PENCAPAIAN SPM

PISPK Teridentifikasi masalah kesehatan dari 12 indikator KS

PENDEKATAN KELUARGA

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR

Kab/kota melakukan analisis mencari akar masalah dalam


upaya perbaikan pelayanan kesehatan
PENDEKATAN KELUARGA

PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR


Kab/kota melakukan upaya perbaikan pelayanan kesehatan.

PENDEKATAN KELUARGA

KAB/KOTA MAMPU MEMENUHI


PELAYANAN DASAR PADA SPM
kabupaten/kota 9
PIS-PK DAN SPM

PERUBAHAN IKS

HASIL PENINGKATAN
TERCAPAINYA
KUNJUNGAN KUALITAS
SPM
KELUARGA PELAYANAN

• DATA SASARAN RIIL • INTERVENSI LANJUT


EVIDENCE BASED
SIKLUS MANAJEMEN PUSKESMAS

2019 CONTOH2020
SIKLUS 2021
JAN FEB MAR APRIL MEI2017, 2018,JULI
JUNI 2019AGUS SEPT OKT NOV DES

PERENCANAAN (P1) EVA


LUASI
M M M
• Evaluasi
• Evaluasi U U U PLAN 2020
2019 S S S • Akhir
R R R
• Akhir Penyusun
Penyusunan
E
N
E
N
E
N
PELAKSANAAN RPK 2020 SIKLUS
an RUK
ACT DO
RUK 2020 B B B MANAJEMEN
2021
A
• Persiapan
A A • Persiapan
RPK 2020
N
G
N
G
N
G
PEMBAHASAN RUK 2021 RPK 2021
• Awal D M K CHECK • Awal
E A A
Penyusunan Penyusun
S T B
RUK 2021 an RUK
LOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMIN
2022
LOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMIN
LOKMIN LS I LOKMIN Review LOKMIN LS LOKMIN LS
Persiapan LS II kinerja III IV
Musren-
tengah
bangmat
tahun

PENGGERAKKAN DAN PELAKSANAAN (P2)


PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA (P3) 11
PERENCANAAN PUSKESMAS (P1)

RENCANA 5 TAHUNAN PUSKESMAS


Indikator kegiatan prioritas yang dilakukan Puskesmas di dalam menyelesaikan
masalah kesehatan di wilayah kerjanya untuk lima tahun ke depan.
RENCANA TAHUNAN PUSKESMAS
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun dalam
mendukung tercapainya rencana lima tahunan yang telah ditetapkan.
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
Usulan kegiatan yang persiapkan pada tahun berjalan yang akan dilaksanakan
dalam satu tahun mendatang
RENCANA KERJA ANGGARAN (RKA)

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RKP) TAHUNAN


Rencana kegiatan satu tahun yang mengacu pada rencana usulan kegiatan
tahun sebelumnya yang telah mendapatkan persetujuan anggaran
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) bulanan
Breakdown rencana kegiatan dalam satu tahun untuk dilaksanakan per bulan
dengan mempertimbangkan target capaian, ketersediaan sumber daya
Tahapan Perencanaan Puskesmas (P1)

Persiapan Analisa Perumusan Penyusunan


situasi masalah RUK
pohon masalah/fishbone
ANALISA SITUASI PERUMUSAN MASALAH
1. Pengumpulan data 1. Identifikasi masalah
2. Analisa data 2. Penetapan urutan
3. Analisa masalah dari prioritas masalah
sisi pandang 3. Mencari akar penyebab
masyarakat melalui masalah Bergantung pada kondisi
Survei Mawas Diri 4. Menetapkan cara “bio-psiko-sosio-kultural”
penyelesaian masalah menghasilkan pemecahan
masalah local specific

pembinaan dinkes kab kota secara terintegrasi


METODE ANALISA PIS-PK
WAJIB UPDATE
PUSDATIN DATA
SATUAN
INDIVIDU
SATUAN KK

DESKRIPTIF
ANALISA
PER KEC
ANALISA APLIKASI
PER DESA RAW DATA ANALISA KELUARGA
SEHAT
ANALISA
PER DESA
ANALISA
PER RW ANALISA PER
RW
ANALISA
PER RT ANALISA
PER RT
ANALISA
PER KK MANUAL
SEBAGAI ANALISA
KONTROL PERDESA
DASHBOARD RAW DATA PISPK

• Puskesmas dapat mengunduh raw


data hasil kunjungan keluarga
dengan menggunakan akun admin
Puskesmas
MANFAAT RAW DATA

• Puskesmas memperoleh data base by name by adress individu/


keluarga bermasalah kesehatan untuk intervensi lanjut
• Puskesmas mendapatkan data sasaran riil sebagai sasaran SPM (life
cycle dan masalah penyakit)
• Puskesmas dapat mencocokkan dengan data program
• Mengaitkan capaian PIS-PK dengan capaian program, misalnya
persalinan di fasyankes dengan Hb0, IMD (apakah terjadi miss
opportunity)
DATA SASARAN RIIL PROGRAM DAN SPM PUSKESMAS AJANGALE
Variabel Sasaran Program/SPM Hasil PIS-PK
Jumlah PUS 3713 3710
Jumlah Data Sasaran Bulin 429 420
Jumlah Sasaran Hipertensi 446 446
Jumlah Sasaran ODGJ 48 48
Jumlah Sasaran TB Paru 12 12
Jumlah Ibu Hamil 429 420
Jumlah Bayi Baru lahir (0-28 hari) 373 380
Jumlah anak balita 0-59 1814 1820
Jumlah anak pendidikan dasar anak kelas 1-9 di sekolah 3338 3340
dan usia 7-15 tahun diluar sekolah
Jumlah Usia Produktif (15-59 tahun) 3713 3710
Jumlah usia lanjut ≥ 60 tahun 2439 2443

Kab. Bone, Provinsi Sulawesi Selatan


Tahapan Perencanaan Puskesmas (P1)
MAWAR

100%

50%
KAMBOJA TULIP
PERSALINAN DI FASKES
IMUNISASI DASAR LENGKAP
ASI EKSLUSIF
0%
KF

Dapat ditambahkan capaian


indikator program lain yang
berkesuaian

KENANGA MELATI
Data Individu dengan masalah Hipertensi hasil
Kunjungan Keluarga (raw data)

Ket :
Ditindaklanjuti oleh
PJ Program

Suspek :
Sistole > 140 mmHg
Diastole > 90 mmHg
Sumber: Raw data Puskesmas Tahun 2017 dan 2018
Sebaran Individu Bermasalah Hipertensi Per Desa
Di Wilayah Kerja Puskesmas

SUSPEK
Total didiagnosis hipertensi DIDIAGNOSIS MINUM OBAT TIDAK MINUM TEKANAN TOTAL
KELURAHAN OBAT DIDIAGNOSIS
594 orang HIPERTENSI TERATUR DARAH
TERATUR TINGGI DAN SUSPEK

MAWAR 15 10 5 4 19
MELATI 28 17 11 12 40
KENANGA 60 37 23 10 70
Tidak berobat
teratur; 224 KAMBOJA 82 67 15 3 85
ANGGREK 43 16 27 11 54
FLAMBOYAN 65 37 28 11 76
BOUGENVILE 131 77 54 8 139
Berobat
ASOKA 85 61 24 1 86
teratur; 370
MATAHARI 63 42 21 10 73
DAHLIA 22 6 16 3 25
Grand Total 594 370 224 73 667

KEBERADAAN POSBINDU DI TINGKAT


DESA?
Data Pendukung dalam Rencana
Intervensi Lanjut Program

JENIS PEKERJAAN TOTAL


BELUM/TIDAK BEKERJA 74
Total didiagnosis hipertensi BURUH HARIAN LEPAS 2
594 orang GURU 1
KARYAWAN SWASTA 1
LAINNYA 33
MENGURUS RUMAH TANGGA 34
PEDAGANG 1
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) 3
Tidak berobat PERDAGANGAN 2
teratur; 224 PETANI/PEKEBUN 45
WIRASWASTA 28
Grand Total 224
9 orang
belum menjadi anggota JKN
Berobat
teratur; 370
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN JUMLAH INDIVIDU
AKADEMI/DIPLOMA III/ SARJANA MUDA 1
BELUM TAMAT SD/SEDERAJAT 2
DIPLOMA IV/STRATA I 1
SLTA/SEDERAJAT 2
SLTP/SEDERAJAT 4
TAMAT SD/SEDERAJAT 16
TIDAK/BELUM SEKOLAH 2
Grand Total 28
Analisis Data dan Rencana
Intervensi Lanjut Program
Peran PJ program:
1.Merencanakan intervensi lanjut dengan
Hipertensi berdasarkan prevalensi memperhatikan akar penyebab masalah
Jumlah Kasus
Hipertensi sudah 2.Penjaringan
Ditemukan a. Menemukan kasus hipertensi sesuai
680 perhitungan berdasarkan prevalensi
967; 34% 660 b.Upaya penjaringan dapat melalui UKBM
640
Temuan (Posbindu, Pos UKK atau inovasi berupa
65
620 kasus pemeriksaan tekanan darah dengan sasaran
600 baru bapak-bapak sepulang sholat Subuh
580 602 602
560
berjamaah/sholat Jumat)
1868; 66% Data Program Data PIS-PK
3.Menjaga yang sehat tetap sehat, yang
sakit agar terkontrol: membudayakan
CERDIK
Prevalensi nasional 34,1% dari Usia ≥ 15 tahun;
4.Pada individu dengan hipertensi
penduduk usia ≥ 18 tahun Kasus ditemukan program 602
dilakukan pemantauan berobat sesuai
(4.708 orang dari 13.809 orang; temuan hasil kunjungan
termasuk suspek yang telah standar
orang)
dikonfirmasi: 667 orang “agar minum obat teratur dan tidak skip
minum obat sesuai petunjuk dokter selama
total 6 hari dalam 1 bulan terakhir”
PISPK dengan Program

PISPK PROGRAM

Hasil kunjungan keluarga Setiap sasaran dipastikan sesuai standar program

 Sasaran sesuai program, dicatat di


sistem pencatatan dan pelaporan
 Sasaran yang tidak sesuai program di
program.
keluarkan.
 Sasaran sesuai program, dipertahankan
 Segera di berikan tidak lanjut sesuai
dan segera diintervensi lanjut program sesuai intervensi lanjut
terintegrasi LP-LS (Pengobatan, KIE
lebih lanjut, perbaikan pelayanan)

Dilakukan Edit informasi kesehatan sasaran


setelah perbaikan kondisi sasaran sesuai Program mencapai target yang ditetapkan
program dan DO PISPK
Analisis Prioritas Indikator di Level Puskesmas
Untuk tingkat Puskesmas:
IKS = 0,20  Puskesmas termasuk dalam kategori Tidak-sehat
Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi desa yang termasuk : sehat, pra-
sehat dan tidak sehat.
 1 desa masuk kategori Pra sehat
 17 desa Masuk Kategori Tidak sehat
Ada 4 indikator yang capaiannya paling rendah, yaitu:
Hipertensi (13.19%)  ada sekitar 86.81% penderita hipertensi belum melakukan
pengobatan secara teratur.
ODGJ (32.76%)  ada sekitar 77.24% penderita gangguan jiaw belum melakukan
pengobatan secara teratur.
Merokok40.49%)  ada sekitar 49.61% keluarga merokok
TB (46.90%)  ada sekitar 53.102% penderita TB tidak mendapatkan pengobatan
sesuai standar
4 indikator kesga harus tetap diintervensi di semua desa:
Intervensi
• Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok sasaran:
• Balita: Posyandu, PAUD, Stimulasi Dini, dsb
• Usia Sekolah: UKS, Dokter kecil, SBH, Poskestren, dsb
• Remaja: UKS, SBH, Poskestren, PMR, dsb
• Usia Kerja: UKK, Pos UKK, Posbindu PTM
• Usia Lanjut: Posyandu usila/wulan/adiyuswa
• Bila sasaran tidak datang  Kunjungan rumah: promosi
kesehatan  paket informasi yang sesuai
• Kunjungan rumah juga dapat dilakukan langsung, karena
data-base keluarga sudah ada
Rumusan intervensi
• Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya
seluruh desa dilakukan intervensi sesuai masalah utama
setempat. Penyuluhan umum di tingkat Puskesmas dengan topik:
Hipertensi, TB, JKN dan Merokok, intervensi di setiap desa sesuai
dengan masing2 prioritas masalahnya.
• Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling
tertinggal, yaitu desa dengan IKS terendah dalam hal ini Desa
Pemensari dan Desa Randuagung. Sumber daya difokuskan untuk
melakukan intervensi pada 2 desa tersebut.
• Alternatif III: Alternatif pendekatan yang dipilih, misalnya dari sisi
pendekatannya: mungkin di desa Jadi menggunakan tokoh agama
sementara di desa Sukorejo menggunakan jalur PKK 
PKP 2018 PIS-PK 2018 PHBS SMD-MMD RTM 2018 KOTAK SARAN SURVEY MUSRENBANG
2018 2018 & HARBUT
1. Desa rintisan STBM 1. Tingginya Hipertensi 1. Banyak 1. Ada keluarga yang 1. Cakupan program remaja Keluhan terkait dengan SDM 1. Belum adanya alat ukur 1. Mengusulkan Sarpras
masih 29% yang belum berobat masyarakat yang belum memiliki Jamban dibawah target (PKPR) pada waktu pelayanan PB/TB (microtoise dan Posyandu
2. K4 (target 95%  secara teratur (48%) Merokok (38%) 2. Pengetahuan 2. Cakupan P2ML masih dibawah dalam gedung infantometer) di 2. Mengusulkan
capaian 92.40%) 2. Banyak anggota 2. Banyak anggota masyarakat tentang target (diare, pemeriksaan Posyandu Pertemuan FKD rutin
3. KB Aktif 66,51% keluarga yang kespro dan suspek TB, penemuan BTA 2. Media pencatatan 3. Mengusulkan Sarpras
keluarga yang belum menjadi pemeriksaan IVA masih positif) pelaporan dan data Poyandu lansia
4. Pelayanan kesehatan merokok (38%)
anak remaja masih kepesertaan JKN kurang 3. Rencana dropping alat TCM dinding Posyandu belum (mebelair)
dibawah target (Target 3. Banyak masyarakat (30%) 3. Banyak PUS belum untuk diagnostic TB (sudah lengkap 4. Mengusulkan PMT
67%  capaian yang belum memiliki mengikuti KB datang, belum terpasang) 3. Kecemburuan antara pada posyandu lansia
47,73%) kartu JKN (30%) 4. Banyak keluarga yang 4. Pengobatan TB dan Hipertensi kader posyandu lansia 5. Mengusulkan sarpras
5. Temuan suspek TB 4. Banyak keluarga yang belum mempunyai di Puskesmas blm menjadi dengan kader posyandu pada posyandu yang
masih rendah (7,2 %) belum mengikuti KB TOGA prioritas pasien (didahului balita yang mendapat baru
6. Masih terdapat kasus (32%) 5. Adanya bumil RESTI alternative dsb) BOP 6. Mengusulkan Alat ukur
DBD 5. Banyak bayi yang 6. Adanya kasus Balita 5. Belum semua desa memiliki 4. Tidak ada dana PMT panjang badan
7. Temuan diare dan belum mendapatkan GIBUR, GIKUR, BBLR Posbindu (PTM) untuk Posyandu Lansia 7. Mengusulkan
pneumonia dibawah 7. Banyak masyarakat 6. Pelaporan jejaring belum 5. Permasalahan UKP kelengkapan
ASI Eksklusif (28%) yang belum menjadi optimal (padahal sudah terkait dengan SDM Sekretariat FKD
target 6. Penderita TBC ada
8. Pelayanan HT di kepesertaan JKN berusaha jemput bola dan 6. Kader kesehatan 8. Mengusulkan Dana
fasyankes dibawah
yang belum mengikuti 8. Banyak masyarakat sosialisasi) meminta ada ‘prioritas’ kegiatan pertemuan
target (67%) pengobatan secara yang masih merokok 7. Cakupan desa STBM belum dalam pelayanan FKD
9. Kunjungan Rajal BP gigi standar(32%) 9. Pembuangan sampah memenuhi target kesehatan di Puskesmas 9. Mengusulkan Rehab
dan UKGMD dibawah terbuka 8. Cakupan KB aktif dibawah 7. Adanya retribusi di PKD
target 10. Banyak masyarat target (80% - 75,61%) Puskesmas
10. Kunjungan Perkesmas menderita Hipertensi 9. Masih ada kematian IUFD, 8. Pemanfaatan Pustu
dibawah target 11. Bayi belum neonatal 0-6hr (6 kasus th kurang Optimal
11. Jumlah lansia yg mendapatkan ASI 2017)  kualitas ANC?  K4 9. Waktu pelayanan lama
mendapat layanan Eksklusif belum mencapai target 10. Ada instruktur senam di
kesehatan dibawah 12. Adanya kasus DBD 10. Laporan insiden KTD 1 kasus , setiap posyandu
target (70,98%) 13. Adanya penderita TB KNC ada 5 kasus (sumber lansia/Desa
12. Angka penemun kasus Paru belum berobat data : PMKP) 11. Permintaan penyuluhan
baru HIV/AIDS masih sesuai standar 11. PIO di farmasi masih tentang kesehatan di
dibawah target (15%) dilaksanakan oleh AA  belum setiap RT
13. KBK  jumlah dokter ada apoteker
belum mencukupi (4 12. Dalam penerapan PPK-BLUD,
orang dari 9 orang) dibutuhkan tenaga akuntansi
14. 10 besar penyakit 13. Kualitas dalam pelaksanaan
tertinggi adalah ISPA pemberian Fe pada remaja
15. Laporan Aset dibawah putri belum terpantau dengan
target baik sesuai DO
16. SIP/SIK tenaga
Puskesmas belum
lengkap
PERMASALAHAN PUSK. SUKOHARJO PER DESEMBER 2018
NO MASALAH U S G F TOTAL PERINGKAT
1 Desa rintisan STBM masih rendah 2 3 4 2 11
2 Cakupan kunjungan K4 masih sedikit dibawah 3 3 4 2 12
target
3 Peserta KB Aktif masih dibawah target 2 3 4 2 11
4 Cakupan pelayanan anak remaja masih dibawah 3 3 4 4 14 3
target
5 Cakupan CDR TB Paru masih rendah 4 4 5 3 16 1
6 Banyak kasus Hipertensi di masyarakat yang tidak 3 3 4 3 13 4
berobat secara teratur

7 Banyak anggota keluarga belum menjadi 4 3 3 2 12


Kepesertaan JKN
8 Remaja putri mendapatkan tablet Fe secara rutin 3 4 4 4 15 2
seminggu 1 tablet selama 1 tahun

9 Cakupan pelayanan pra-lansia dan lansia masih 2 3 3 3 11


dibawah target
10 Angka penemuan kasus baru HIV/AIDS masih 3 3 2 3 11
dibawah target
MASALAH PROGRAM KEGIATAN KET

TB PARU  CDR Manajemen Pertemuan lintas program tentang manajemen mutu BOK
DIBAWAH TARGET RAPAT LINTAS PROGRAM TENTANG EVALUASI CAKUPAN BULANAN
(PRAMINLOK)
LOKMIN BULANAN DAN TRIBULANAN

UKP In house training nakes Puskesmas tentang TB Paru beserta BLUD


pengobatannya
Mengoptimalkan laborat TCM GF

Promkes Penyuluhan kelompok kepada masyarakat tentang TB Paru BOK

P2ML Pembinaan penguatan jejaring TB-HIV dengan kader kesehatan APBD, BOK
Deteksi dini pada populasi beresiko (kontak serumah)
Koordinasi oleh Petugas puskesmas ke daerah binaan dalam rangka
pembinaan pencarian penderita baru

Jejaring - Jaringan Pertemuan Koordinasi Faskes Jejaring BLUD


UKK Pembinaan dan Pemantauan Kesehatan Kerja BOK
Ibu ANC Terintegrasi BOK, BLUD
Anak Pelayanan MTBS BLUD
Kesling Pemicuan STBM, pemantauan link sekitar BOK

Perkesmas Kunjungan rumah keluarga tidak sehat resiko tinggi BOK

UKS Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah BOK


PERGERAKAN PELAKSANAAN (P2)

LOKAKARYA MINI PUSKESMAS


• Menggalang dan meningkatkan kerjasama antar

• Menilai pencapaian & hambatan yang


BULANAN sektor terkait dalam pembangunan kesehatam
• Menginformasikan & mengidentifikasi capaian
dijumpai pada bulan atau periode TRI BULANAN hasil kegiatan tribulanan sebelumnya,
yang lalu
membahas & memecahkan masalaha serta
• Pemantauan pelaksanaan rencana hambatan oleh LS
yang akan datang • RTL dan memasukan umpan balik dari
• Perencanaan ulang yang lebih baik masyarakat dan sasaran program
(bila diperlukan) sesuai dengan tujuan
yang dicapai

Dihadiri seluruh staf internal


Puskesmas Dihadiri internal Puskesmas dan Lintas Sektor
Jejaring Puskesmas terkait
Setiap bulan sekali Setiap tiga bulan sekali
INOVASI DAERAH

• Publikasi PIS-PK melalui google map http://bit.ly/2BK4fdc

Puskesmas Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat


Penggunaan google maps untuk:
1. Visualisasi peta wilayah kerja berikut masalah kesehatan
dari hasil kunjungan keluarga;
2. Capaian PIS-PK (IKS dan 12 indikator) beserta
peningkatan/perubahannya mulai dari tingkat RT
3. Media advokasi kepada lintas sektor
PEMANFAATAN GOOGLE MAPS

Dapat memetakan indikator bermasalah dan Dapat mencatat perubahan indikator pasca intervensi
menyandingkan indikator terkait serta bisa digunakan lanjut
sebagai media advokasi ke lintas sektor pada lokmin
triwulan/lintas sektor.
Pada google map tergambar kondisi permasalahan
kesehatan ada dimana saja.
PENGAWASAN, PENGENDALIAN &
PENILAIAN KINERJA (P3)

PENILAIAN KINERJA
PENGAWASAN PENGENDALIAN PUSKESMAS (PKP)
Internal:
Menjamin kesesuaian
Dilakukan Puskesmas sendiri,
baik oleh Kepala Puskesmas, pelaksanaan kegiatan dengan
tim audit internal maupun rencana yang telah ditetapkan Dilaksanakan oleh
setiap penanggungjawab dan dan dilakukan secara terus
pengelola/pelaksana program Puskesmas.
menerus. Jika terdapat Hasil penilaian diverifikasi
ketidaksesuaian dilakukan oleh dinas kesehatan
upaya perbaikan. kabupaten/kota.
Eksternal:
Dilakukan oleh Pencapaian
instansi dari Lokakarya Mini Cakupan Pelaksanaan
luar Puskesmas
Pelayanan Manajemen
Kesehatan Puskesmas
Gambaran tingkat kinerja puskesmas

P Masukan untuk penyusunan rencana


kegiatan tahun mendatang

Identifikasi dan analisis masalah,


K penyebab & latar belakang serta
hambatan

Melengkapi dokumen untuk persyaratan


P akreditasi

Menetapkan tingkat urgensi suatu


kegiatan
RUANG LINGKUP
I. Cakupan Pelayanan Kesehatan :
a) UKM Essensial
b) UKM Pengembangan
c) UKP
II. Manajemen Puskesmas dlm Penyelenggaraan Kegiatan :
d) Manajemen Umum Puskesmas
e) Manajemen Sumber Daya (sarana/prasarana)
f) Manajemen Keuangan dan BMN / BMD
g) Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
h) Manajemen Data & Informasi
i) Manajemen Program
j) Mutu Pelayanan Puskesmas
PENGAWASAN, PENGENDALIAN &
PENILAIAN KINERJA (P3)
KELUARGA SEHAT, PRA SEHAT, TIDAK SEHAT
PUSKESMAS ARUT SELATAN 2018-2019

JUMLAH KELUARGA PERSENTASE KELUARGA


1200 70.00%

1042 1042
999 60.00% 58.18% 58.02%
1000 56.98%

50.00%
800

40.00%

600
30.00%
455 25.95%
425 23.66%
391 21.83%
400 358 19.99%
329 20.00% 18.32%
299 17.06%

200 10.00%

0.00%
0 KELUARGA SEHAT KELUARGA PRASEHAT KELUARGA TIDAK SEHAT
KELUARGA SEHAT KELUARGA PRASEHAT KELUARGA TIDAK SEHAT

Juni 2018 Desember 2018 Juni 2019


Juni 2018 Desember 2018 Juni 2019
Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah
3 PENUTUP
PENUTUP

1. PISPK memperkuat Manajemen Puskesmas (P1,P2,P3).


2. PISPK menpercepat program mencapai target yang ditetapkan
3. Mendorong akselerasi intervensi lanjut terhadap hasil kunjungan
keluarga secara terintegrasi lintas program dan lintas sektor di setiap
tingkatan.
4. Memanfaatkan hasil kunjungan keluarga dalam menyelesaikan
masalah terutama yang terkait indikator KS di tingkat Puskesmas
sesuai tahapan manajemen Puskesmas serta pada setiap tingkatan.
5. Perlu pemenuhan Pelayanan kesehatan dasar didukung dengan
peningkatan kompetensi faskes melalui pemenuhan sarana prasarana
SDM, alat kesehatan, farmasi dan sistem rujukan.
" Sehat Dimulai dari Keluarga Saya
Saya Bisa.. Anda Bisa..
Kita Semua Bisa”

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai