Anda di halaman 1dari 45

KABUPATEN KOTA SEHAT

DINKES SUMBAR
I. PENGERTIAN KOTA SEHAT
KABUPATEN/KOTA SEHAT
 Suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih,
nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk,
yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan
beberapa tatanan dengan kegiatan yang
terintegrasi yang disepakati masyarakat dan
pemerintah daerah.

II. TUJUAN
 Tercapainya kondisi Kab/Kota untuk hidup dengan bersih,
nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat
bekerja bagi warganya dengan cara terlaksananya berbagai
program-program kesehatan dan sektor lain, sehingga dapat
meningkatkan sarana dan produktivitas dan perekonomian
masyarakat

2
III. SASARAN
1. Terlaksananya Program Kesehatan dan sektor terkait yang
sinkron dengan kebutuhan masyarakat, melalui
pemberdayaan Forum yang disepakati masyarakat.
2. Terbentuknya Forum masyarakat yang mampu menjalin
kerjasama antar masyarakat, Pemda dan pihak swasta, serta
dapat menampung aspirasi masyarakat dan kebijakan
pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam
mewujudkan sinergi pembangunan yang baik.
3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial
dan budaya, serta perilaku dan pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan
memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di Kab/Kota
tersebut secara mandiri.
4. Terwujudnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk
meningkatkan produktifitas dan ekonomi wilayah dan
masyarakatnya sehingga mampu meningkatkan kehidupan
dan penghidupan masyarakat menjadi iebih baik.
3
IV. KEUNTUNGAN
I. PIMPINAN DAERAH/WILAYAH
1. Dukungan dari masyarakat yang pada akhirnya dapat
menguatkan posisi kepemimpinannya;
2. Merupakan indikator kinerja kemampuan pemerintah
daerah dalam bidang pembangunan :
3. Dapat memberdayakan dan memandirikan masyarakat
sehingga berperilaku dan berbudaya baik dan sehat.

II. MASYARAKAT
1. Proses pembangunan dapat disusun bersama-sama dengan
masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat dapat
dipenuhi;
2. Masyarakat lebih mandiri, mampu dan mempunyai
kesempatan menjadi mitra pemerintah dalam melakukan
pembangunan kota;
3. Masyarakat ikut bertanggung jawab dan ikut menilai hasil
dan manfaat pembangunan tersebut.

4
V. KATEGORI PENGHARGAAN
Peraturan Bersama Kemenkes dan Kemendagri
Nomor : 34 Tahun 2005
Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005

1. PENGHARGAAN PADAPA (taraf pemantapan) :


a. Setiap Kabupaten/Kota sekurang-kurangnya memilih 2 tatanan, sesuai
dengan potensi sumber daya setempat.
b. Setiap kabupaten/Kota sekurang-kurangnya mencakup 51-60%
kecamatan.
c. Tiap tatanan melaksanakan 51-60% dari semua kegiatan termasuk
lembaga masyarakat.
d. Tiap kegiatan dapat dipilih sekurang-kurangnya satu indikator program
(fisik, atau sosekbud) atau kesehatan (kesakitan/kematian, perilaku
dan kesehatan lingkungan) dan satu indikator adanya gerakan
masyarakat, dari indikator yang tersedia.

5
Peraturan Bersama Kemenkes dan Kemendagri Lanjutan …
Nomor : 34 Tahun 2005
Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005

2. PENGHARGAAN WIWERDA (taraf pembinaan) :


a. Setiap Kabupaten/Kota memilih 3-4 tatanan, sesuai dengan potensi
sumber daya setempat.
b. Setiap kabupaten/Kota mencakup 61-70% kecamatan.
c. Tiap tatanan melaksanakan 61-70% dari semua kegiatan, termasuk
lembaga masyarakat.
d. Tiap tatanan telah terintegrasi aspek fisik, sosial/budaya, ekonomi dan
kesehatan.
e. Tiap kegiatan dapat dipilih lebih dari satuindikator program (fisik atau
sosekbud) atau kesehatan (kesakitan/kematian, perilaku dan
Kesehatan lingkungan) dan satu indikator adanya gerakanmasyarakat
dari indikator yang tersedia.

6
Lanjutan …
Peraturan Bersama Kemenkes dan Kemendagri
Nomor : 34 Tahun 2005
Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005

3. PENGHARGAAN WISTARA (taraf pengembangan).


a. Setiap Kabupaten/Kota memilih 5 tatanan, sesuai dengan potensi
sumber daya setempat.
b. Setiap Kabupaten/Kota mencakup 70% kecamatan.
c. Tiap tatanan melaksanakan 70% dari semua kegiatan termasuk lembaga
masyarakat.
d. Tiap tatanan telah terintegrasi aspek fisik, sosial/budaya, ekonomi dan
kesehatan.
e. Tiap kegiatan memilih beberapa indikator program (fisik, atau
sosekbud) atau kesehatan (kesakitan/kematian, perilaku dan kesehatan
lingkungan) dan indikator adanya gerakan masyarakat, dari indikator
yang tersedia.

7
JADWAL VERIFIKASI KOTA SEHAT TAHUN 2015

8 8
PERKEMBANGAN KAB/
KOTA SEHAT
TAHUN 1998 - 2015
Tahun
Kota sehat di berikutnya Untuk tahun
Sumatera diikuti oleh Untuk tahun 2015 ini
Barat dimulai kab/kota 2013 ini sudah sudah 17
Tahun 2000 seperti kota 14 kab/Kota
yang
kab/Kota
kab/kota Payakumbuh, yang
sebagai Padang , mengikuti
daerah Padang penilaian mengikuti
percontohan Panjang , Kab/Kota penilaian
(Kota Solok, Sehat Kab/Kota
Bukittinggi) Pariaman dan Sehat
Sawahlunto

9
SWASTI SABA PROVINSI
Tahun
SUMATERA
Kab/Kota
BARAT
Penghargaan
2005 Payakumbuh Wiwerda
Padang Padapa
2007 Payakumbuh Wiwerda
Padang Wistara
Padang Panjang Wiwerda

2009 Payakumbuh Wistara


Padang tdk mengikuti
Padang Panjang Wiwerda
Sawahlunto Padapa

2011 Payakumbuh Wistara


Padang Wiwerda
Padang Panjang Wistara
Sawahlunto Tdk ikut
Solok Padapa
Kt.Pariaman
10
SWASTI SABA
PROVINSI SUMATERA
Tahun BARAT
Kab/Kota Penghargaan

2013 Payakumbuh Wistara


Padang Panjang Wistara
Padang Wistara
Kota Solok Wiwerda
Sawahlunto Padapa
Dhamasraya Padapa
Pasaman Padapa
Pasaman Barat Padapa
Tanah Datar Padapa
Kota Pariaman Padapa
Sijunjung Padapa
-

11
LANJUTAN
Tahun Kab/Kota Penghargaan

2015 1. Payakumbuh Wistara


2. Padang Panjang Wistara
3. Padang Wistara
4. Kota Solok Wistara
5. Sawahlunto Wiwerda
6. Dhamasraya Wiwerda
7. Pasaman Wiwerda
8. Pasaman Barat Wiwerda
9.Tanah Datar Padapa
10. Sijunjung Wiwerda
11. Bukittinggi Padapa
12. Padang Pariaman Padapa
13. Agam Padapa
14.Pesisir Selatan Padapa
15.Solok Padapa
16.Solok Selatan
17.50 Kota Padapa
18.Kota Pariaman Tdk ikut
19.Kab.Kep.Metawai Tdk ikut
12
LANJUTAN
Tahun Kab/Kota Penghargaan

2017 1. Payakumbuh. Wistara


2. Sijunjung Wistara
3. Padang Panjang Wistara
4. Padang Wistara
5. Kota Solok Wistara
6. Dhamasraya Wistara
7. Pasaman Barat Wistara
8. Tanah Datar Wiwerda
9. Pesisir Selatan Wiwerda
10. Lima Puluh Kota Wiwerda
11. Bukittinggi Wiwerda
12. Kab. Solok Wiwerda
13. Agam Wiwerda
14.Solok Selatan Padapa
15.Pd. Pariaman Tdk dapat
16.Sawahlunto Tdk dapat
17.Pasaman Tdk dapat
18.Kota Pariaman Tdk ikut
19.Kep. Mentawai Tdk ikut
13
KONDISI PROGRAM KABUPATEN/KOTA SEHAT
TAHUN

1. Pemerintah Kabupaten/Kota tahu dan paham akan Program


Kabupaten/Kota Sehat tapi tidak mau melaksanakan (malas
repot, komitmen rendah, lintas sektor)
2. Pemerintah Kabupaten/Kota tahu dan paham Program
Kabupaten/Kota Sehat, namun belum menjadi prioritas 
Hidup Segan, Mati Tak Mau
3. Program Kabupaten/Kota Sehat hanya diserahkan ke Forum
Kabupaten/Kota Sehat  peran Tim Pembina kurang Optimal
4. Program Kabupaten/Kota Sehat hanya ada ketika pelaksanaan
seleksi
5. Tim Provinsi hanya aktif pada tahun seleksi saja (tahun Ganjil)
pada tahun genap belum menjadi prioritas  komitmen masih
rendah
6. Penggerak Tim Pembina yang aktif hanya dimotori beberapa
sektor saja
14
Fasilitasi Kabupaten/Kota Sehat oleh Tim Pembina
Provinsi pada Tahun 2015

No Kegiatan Keterangan
1 Permintaan nama anggota Tim Kabupaten/Kota 15 Januari 2015
Sehat kepada SKPD terkait (Dinas Kesehatan, Dinas
ESDM, Dinas Perhubungan, Dinas Pertahor,
Disbudpar, Disprasjaltarkim, Dinas Sosial, BKKP,
Bapedalda, BPM, Biro Binsos Setda, dan TP PKK

2 Penetapan Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat Minggu ke Tiga Januari 2015


Provinsi Tahun 2015 (Ketua  Bappeda, Wakil
Ketua  Dinas Kesehatan, Sekretaris  Bappeda &
Dinas Kesehatan)
3 Rapat Koordinasi Tim Pembina Provinsi dengan Minggu ke Tiga Januari 2015
Pemerintah Kabupaten/Kota tentang Rencana
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2015
4 Menyurati Kabupaten/Kota tentang Pernyataan 15 Januari 2015
Kepesertaan Dalam Program Kabupaten/Kota Sehat
Tahun 2015 15
Fasilitasi Kabupaten/Kota Sehat oleh Tim Pembina
Provinsi pada Tahun 2015

No Kegiatan Keterangan
4. Sosialisasi Kabupaten/Kota Sehat di Propinsi 20 Januari 2015
5. Pengiriman bahan dari Kab/Kota ke Propinsi 29 Januari 2015
5. Pertemuan Tim Kabupaten/Kota Sehat Provinsi 30 Januari 2015
dalam rangka advokasi ikut program Kab/Kota Sehat

6. Seleksi Awal Kabupaten/Kota 30 Januari 2015


7. Verifikasi ke Kabupaten/Kota Sehat Minggu I dan II Februari 2015
8. Pengisian kelengkapan dokumen Kabupaten/Kota Minggu ke III Februari 2015
Sehat oleh Tim Pembina dan Forum

9. Verifikasi Dokumen Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Minggu ke IV Februari 2015


Provinsi
10. Penyampaian Kabupaten/Kota Sehat Untuk Usulan paling lambat Bulan
mengikuti Penilaian Tingkat Nasional  Swasti Saba Maret 2015
16
Pembelajaran pada Penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat

1. Perlu aktor penggerak untuk mengaktifkan Kabupaten/Kota Sehat pada Tim


Pembina (Bappeda dan Dinkes) dan Forum
2. Perlu ada tempat dan dukungan dana yang cukup dan memadai
3. Perlu advokasi secara konsisten dan kontinue dari Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota
4. Pelibatan masyarakat aktif merupakan kunci keberhasilan Kabupaten/Kota
Sehat
5. Provinsi harus semakin ditingkat  perlu dukungan peningkatan
pemahaman dari Pusat dan Kabupaten/Kota
6. Pengembangan Advocacy Horizontal Learning menjadi salah satu solusi
terbaik bagi sarana pembelajaran
7. Komitmen yang tinggi harus disertai dengan penguatan kapasitas SDM tim
pembina dan Forum

17
EVALUASI TAHUN 2015
1. PENGAMATAN WAKTU PAPARAN
2. PENGAMATAN DILAPANGAN
3. TATATAN YANG DIAMBIL
4. FAKTOR – FAKTOR YANG MENDUKUNG
KEBERHASILAN
5. FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT
6. FORM 1 a

18
1) PENGAMATAN WAKTU
PAPARAN
 APAKAH KEGIATAN YG DIPAPARKAN KETUA
FORUM SESUAI DENGAN TATANAN
 APAKAH KEGIATAN YANG DIPAPARKAN
BERBASIS MASYARAKAT (MIN-2 KEGIATAN
PERTATANAN)
 APAKAH KEGIATAN MENDAPAT DUKUNGAN
DARI PEMERINTAH
 APAKAH KEGIATAN MERUPAKAN KEGIATAN
YG TERUS TERUS
MENERUS/BERKESINAMBUNGAN
19
2) PENGAMATAN DI
LAPANGAN
 APAKAH KEGIATAN YANG DIKUNJUNGI
SESUAI DENGAN TATANAN YG DIAMBIL
 APAKAH KEGIATAN YG DILAKSANAKAN
BERBASIS MASYARAKAT (MIN-2 KEGIATAN
PERTATANAN)
 APAKAH KEGIATAN YG DILAKSNAKAN
MENDAPAT DUKUNGAN DARI PEMERINTAH
 APAKAH KEGIATAN MERUPAKAN KEGIATAN
YG TERUS MENERUS/BERKELANJUTAN 
MIN 2 TAHUN
20
3) FAKTOR-FAKTOR YANG
MENDUKUNG KEBERHASILAN
1. Pertemuan Walikota/Bupati seluruh Indonesia di Jakarta disepakati
untuk mengembangkan KKS
2. Dikeluarkannya Keputusan Bersama MENDAGRI dan MENKES NO.
34 Th. 2005 dan No. 1138 Th 2005 Tentang Penyelenggaraan KKS
3. SOSIALISASI DAN ADVOKASI YANG INTENSIF kepada penentu
kebijakan dan pengambil keputusan
4. KELEMBAGAAN :
a. Terbentuknya Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat tingkat Pusat,
Propinsi dan Kab/Kota
b. Terbentuknya Forum Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Kab/kota
c. Terbentuknya Forum Komunikasi Desa Tingkat Kecamatan
d. Terbentuknya Pokja-Pokja Desa
5. Pertemuan Tim Pembina Pusat di Hotel Lumere Jakarta pada bulan
Agustus 2012

21
3) FAKTOR-FAKTOR YANG
MENDUKUNG KEBERHASILAN
5. PENGHARGAAN
Pemberian penghargaan Swasti Saba Padapa, Wiwerda dan
Wistara kepada Bupati / Walikota sejak tahun 2005 – 2013 dalam
rangkaian Hari Kesehatan Nasional
6. Tersedianya alokasi dana penyelenggaraan kab/kota sehat di pusat
dan daerah
7. Capacity Building :
a. Seminar Regional / Internasional
b. Evaluasi Tahunan penyelenggaraan Kab/kota Sehat
c. Studi banding Forum Kota Sehat
d. Lokakarya Nasional oleh Kementerian Kesehatan dengan
mengundang tim pembina propinsi tahun 2012
e. Beberapa Propinsi membuat pertemuan Kota Sehat pada tahun
2014.

22
4) FAKTOR-FAKTOR
PENGHAMBAT
1. Pemahaman lintas sektor dan program dalam
penyelenggaraan kab/kota sehat masih terbatas
2. Belum optimalnya kerjasama LP dan LS terkait di tkt Pusat
dan daerah dalam pengembangan KKS
3. Kegiatan Tim Pembina KKS tingkat Propinsi masih sangat
terbatas
4. Kurang optimalnya fungsi tim pembina, Propinsi maupun
Kab./Kota
5. Kurangnya komitmen pengambil keputusan
6. Penyelenggaraan Kab/Kota Sehat diidentikkan milik
Kesehatan
7. Kurangnya kerjasama antara Pemerintah, Forum, dan
Masyarakat di daerah
8. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan di
daerah
9. Sering terjadinya mutasi antar pejabat 23
PENILAIAN FORM 1 A : DATA
KELEMBAGAAN
KOTA < 5, 100% mengikuti 100
program
5-7, 75 % mengikuti program 100
> 7, 50 % mengikuti program 100
KELURAHAN 50-100% mengikuti 100
25-50 % mengikuti 100

24
PENILAIAN FORM 1 A :
FORUM
Adanya kantor sekretariat dgn perabotan, 100
papan nama yg jelas, dan display data
Adanya Forum dilengkapi SK 100
Rencana kerja/kegiatan 2 tahun terakhir 100
dari Forum dilengkapi dokumen dan
terdokumentasi dengan baik
Kegiatan forum ada secara rutin (triwulan, 100
bulanan, dll) disertai bukti
Sumber dana didukung dari pemerintah 100
dan sumber dana lain (disertai bukti)
Keaktifan anggota > 75% aktif (adanya bukti 100
daftar hadir dan notulen rapat)
25
PENILAIAN FORM 1 A : TIM
PEMBINA
Ada SK Tim Pembina 100
Keaktifan Tim Pembina > 75% (disertai 100
bukti daftar hadir dan notulen rapat)
Rencana kerja/kegiatan dengan dokumen 100
rencana kegiatan 2 tahun terakhir dan
terdokumentasi dengan baik
Pembinaan ke Forum dilakukan secara 100
rutin (triwulan, bulan, setiap kegiatan)

26
PENILAIAN FORM 1 A :
FORUM KOMUNIKASI
KECAMATAN
Ada SK disertai bukti 100
Keaktifan anggota 100% (disertai bukti 100
daftar hadir dan notulen rapat)
Sumber dana kegiatan Forkom didukung 100
dari pemerintah dan sumber lain disertai
bukti
Rencana kerja/kegiatan terdokumentasi 100
dengan baik 2 tahun terakhir
Kegiatan Forkom mempunyai kegiatan rutin 100
(triwulan, bulanan, dll)

27
PENILAIAN FORM 1 A :
POKJA/KELURAHAN
Adanya Pokja disertai dengan SK 100
Keaktifan Pokja Desa/Kelurahan 100% 100
disertai bukti daftar hadir, dan notulen rapat

Sumber dana kegiatan Pokja di dukung dari 100


pemerintah dan sumber dana lain (swasta
dan masyarakat)
Rencana kerja/kegiatan disertai dengan 100
dokumen selama 2 tahun terakhir dan
terdokumentasi dengan baik
Kegiatan Pokja ada secara rutin (triwulan, 100
bulanan, dll) disertai bukti-bukti

28
MEKANISME PENILAIAN (1)

1. Persiapan Kab/Kota dalam penyelenggaraan

2. Propinsi melakukan verifikasi kepada Kab/kota yang menyelengarakan

3. Hasil seleksi Propinsi diajukan ke Pusat melalui Gubernur yg dilengkapi dengan dokumen

4. Kelengkapan dokumen agar mengikuti mekanisme penyusunan dokumen yg dikirim oleh Tim Pusat

Pembedahan Dokumen di lakukan untuk melihat apakah nilai yg diberikan Propinsi sesuai dengan
5. dokumen yg ada

6. Tim Verifikasi Pusat akn mengunjungi Kab/Kota yg lulus seleksi dokumen

7. Tim verifikasi Pusat turun ke lapangan berdasarkan hasil bedah dokumen

29
MEKANISME PENILAIAN (2)

Hasil verifikasi lapangan akan di ditambahkan untuk

8. mendapatkan nilai apabila sesuai dengan dokumen yang


dikirimkan

Rapat hasil bedah dokumen dan hasil verifikasi lapangan oleh

9. Tim Verifikasi Pusat untuk menentukan Kab/Kota yg akan


mendapatkan Swasti Saba

Pengiriman usulan Kab/Kota yang akan mendapat penghargaan

10. Swasti Saba ke Mendagri dan Menkes untuk mendapatkan


persetujuan

11. Penyerahan piala Swasti Saba pada bulan Nopember 2015


Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan

30
9 TATANAN KKS DAN
PENANGGUNG JAWAB
KAWASAN PENANGGUNG SEKTOR PENUNJANG
JAWAB
Kawasan Kehutanan Dinas Kehutanan Bappeda, Dinkes, Bapedalda,
Sehat Kepolisian, LSM dan Perguruan
Tinggi
Kawasan Industri Dinas Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga
Perindustrian/Perdaga Kerja, Bapedalda, Kepolisian,
LSM dan Perguruan Tinggi
ngan
Kehidupan Dinas Kesehatan Dinas Sosial/Kesra, Agama,
Masyarakat Sehat Bappeda, Kepolisian, LSM dan
Yang Mandiri Perguruan Tinggi
Kehidupan Sosial Dinas sosial/Kesra Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas
yang Sehat Agama, Dinas Perdagangan,
Dinas PU/Kimpraswil, dan
Industri, Kepolisian, LSM dan
Perguruan Tinggi
Ketahanan pangan Dinas Pertanian Dinas Kesehatan, Dinas
dan gizi Perikanan, Dinas Sosial/Kesra,
Agama, Bappeda, Kepolisian,
Balai POM, LSM dan Perguruan
Tinggi
31
PROPORSI KECAMATAN DAN
KEL/DESA YG MELAKSANAKAN
KEGIATAN KAB/KOTA SEHAT
KAB/KOTA JML KEC % MIN KEC YG % MIN DESA/
HRS KELUR
MENGIKUTI
KOTA <5 100 % 50 % Dari
5–7 75% Desa/kel melak
keg minimal 1
>7 50% tatanan
KABUPATEN <7 75% > 50 % dari
7 - 12 40% desa/ kel
melak keg
> 12 30% minimal 1
kegiatan

32
VARIABEL YANG
DIVERIFIKASI
 Cakupan Pelaksanaan (Tatanan,
Kecamatan, Desa/Kel)
 Prestasi Daerah (penghargaan-
penghargaan yang sudah
diperoleh)
 Aktifitas TIM PEMBINA
 Aktifitas FORUM
 Aktifitas FORKOM DESA/ KEL
 Aktifitas POKJA DESA
 HASIL KEGIATAN
33
PERBEDAAN VERIFIKASI 2013
DAN 2015
No Kegiatan Tahun 2013 TAHUIN 2015
1. Outline penyusunan
Dokumen verifikasi
a. Data dan
informasi
2011 Dan 2012 2013 dan 2014
a. Gambar umum Visi, misi, geografis sama
dan demografis
b. Kelembagaan Penghargaan nama Penghargaan Nasional dan
penghargaan dan internasional
tahun (2 tahun (2 tahun terakhir)
terakhir)
Cakupan program , kec Ditambah item, d apabila
ataupun kelurahan tidak memenuhi a,b,c
(itemnya hanya sampai nilainya 0
c)

34 34
PERBEDAAN VERIFIKASI 2013
DAN 2015
No Kegiatan Tahun 2013 TAHUIN 2015
Lanjutan Rencana kerja forum, Rencana forum sampai e
kelembagaan sampai c dengan penambahan 2
item pertanyaan (Ada
dokumen rencana
kegiatan tetapi tidak
berkaitan dengan tatanan
dan ada dokumen , Yang
tidak ada dokumen
c. Pendanaan APBD,APBN (in cash, sama
inkind) bukti tertulis
d. Data khusus Indikator Pokok , Sama
diuraikan kegiatan
target dan pencapaian

35 35
PERBEDAAN VERIFIKASI 2013
DAN 2015
No Kegiatan Tahun 2013 TAHUIN 2015
Lanjutan data Indikator Khusus Indikator khusus dibuat
khusus dalam satu dokumen
masing-masing tatanan
secara terpisah yang
dipilih
Mis:
Tatanan kawasan
pemukiman sarana dan
prasarana sehat, udara
bersih (apakah dilakukan
pemerintah atau dilakukan
oleh masyarakat dan
forum, nama kecamatan
yang melaksanakan, nama
desa yang melaksanakan)

36 36
PERBEDAAN VERIFIKASI 2013
DAN 2015
No Kegiatan Tahun 2013 TAHUIN 2015
Lanjutan data Indikator Khusus Untuk tatanan berikuitnya
khusus :

37 37
PERAN DAN FUNGSI FORUM KOTA SEHAT,
FORUM KOMUNIKASI KECAMATAN DAN POKJA
DALAM MEWUJUDKAN KOTA SEHAT
 Peran
Sebagai Pelaku dan motivator untuk memotivasi
masyarakat dalam interaksi sosial agar peduli dan
mencintai lingkungan sebagai bagian dari kehidupan.

 Fungsi
Sebagai Advokator, Inisiator dan Fasilitator untuk
berkomunikasi dan berintegrasi dengan masyarakat
serta menyusun kegiatan pengelolaan lingkungan
berwawasan kesehatan.
38
Peraturan Bersama Kemenkes dan Kemendagri

VII. INDIKATOR Nomor : 34 Tahun 2005


Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005

I. INDIKATOR 1. Belajar 9 Tahun


POKOK 2. Angka Melek Huruf
3. Pendapatan Perkapita domestik
4. Angka Kematian Bayi Per-1.000 Kh.
5. Angka Kematian Balita Per-1.000 Kh.
6. Angka Kematian Ibu Melahirkan Per-1.000 Kh.
7. Adanya RUTRK (Rencana Detail Tata Ruangan Kota).
8. Program dana sehat dan jaminan sosial nasional bagi masyarakat
miskin.

II. INDIKATOR 1. Adanya dukungan pemda.


UMUM 2. Adanya program pendukung di sektor.
3. Berfungsinya tim Pembina Kab/Kota dan Kecamatan.
4. Berfungsinya Forum Kab/Kota.
Lebih 5. Adanya Sekretariat Forum
Mempertimbang
kan/ melihat
6. Berungsinya Forum Komunikasi Desa/Kelurahan.
Proses 7. Berfungsinya Pokja Kelurahan/Desa.
8. Adanya kesepakatan masyarakat dan pemda tentang pilihan tatanan
dan kegiatan.
9. Adanya perencanaan forum yang disepakati masyarakat dan pemda.
10. Adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat melalui
forum/forum komunikasi pokja.

39
Lanjutan …
Peraturan Bersama Kemenkes dan Kemendagri
Nomor : 34 Tahun 2005
Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005

III. INDIKATOR KHUSUS


A. Kawasan Pemukiman Indikator Kab/Kota Sehat Sarana dan
Prasarana Sehat
B. Kawasan Tertib Lalu Lintas & Pelayanan Transportasi
C. Kawasan Pariwisata Sehat
D. Kawasan Industri & Perkantoran Sehat
E. Kawasan Pertambangan Sehat
F. Kawasan Hutan Sehat
G. Ketahanan Pangan dan Gizi
H. Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
I. Kehidupan Sosial yang Sehat

Ketersediaan Data Terbatas Mengukur Indiator ???

Dimintakan Kabupaten/Kota untuk melengkapi 40


Peraturan Bersama Kemenkes dan Kemendagri

VIII. TAHAPAN PENILAIAN Nomor : 34 Tahun 2005


Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005

1. SELEKSI
Tim Pembina provinsi melakukan penyelesaian Kab/Kota sehat yang dapat
diusulkan untuk mendapatkan penghargaan.
Unsur-unsur yang diseleksi yaitu : proses yang dicapai dan aktifitas forum kab/kota
sehat, forum komunikasi desa/kelurahan, pokja, tim pembina dan kebijakan Pemda
terhadap kegiatan kab/kota sehat, dan pencapai indikator untuk masing-masing
kegiatan pada tatanan.

2. KLASIFIKASI DATA
Sesuai kriteria yang dipersyaratkan, maka Tim penilai Pusat akan melakukan
klasifikasi dokumen penilaian kabupaten/kota sehat, yang diusulkan oleh Gubernur.
Tim penilai ditetapkan oleh Menteri kesehatan beranggotakan unsur Pemerintah
Pusat dan Instansi terkait.
 
3. HASIL PENILAIAN
Hasil penilaian tim ke masing-masing wilayah disampaikan kepada Menteri
Kesehatan untuk mendapatkan penetapan penghargaan Swasti Saba pada Hari
Kesehatan nasional pada bulan November, setelah berkoordinasi dengan Mendagri.
41
Peraturan Bersama Kemenkes dan Kemendagri
IX. FUNGSI TIM PEMBINA Nomor : 34 Tahun 2005
Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005

1. TINGKAT PUSAT
 Menyusun kebijakan nasional Kabupaten/Kota Sehat.
 Mengkaji pedoman, kriteria, indikator, parameter Kabupaten/Kota Sehat.
 Menyiapkan prosedur dan metode penyelenggaraan Kabupaten/ kota Sehat.
 Memantau/evaluasi melalui Forum diskusi.
 Menyusun pedoman pendekatan Kabupaten/Kota Sehat, melalui "Forum".
 Melaksanakan tindakan korektif terhadap kebijakan Kabupaten/Kota Sehat.

2. TINGKAT PROVINSI
 Merumusan kebijakan Kabupaten/Kota Sehat sesuai dengan kewenangan.
 Merumuskan standar dan indikator yang dipilih untuk Kabupaten/Kota. Dan
Kabupaten/Kota untuk Kecamatan dan Desa.
 Membina pelaksanaan tatanan yang dipilih oleh penyelenggara Kabupaten/Kota
Sehat.
 Membina penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat sesuai dengan kewenangan.
 Mengkoordinasikan perencanaan antar perangkat daerah.
 Menyelenggarakan forum diskusi/lokakarya/seminar.

42
Peraturan Bersama Kemenkes dan Kemendagri
Nomor : 34 Tahun 2005 Lanjutan …
Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005

TIM PEMBINA PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA


Terdiri atas:
Ketua : Kepala Bappeda
Wakil Ketua : Wakil Perangkat Daerah terkait dg pilihan tatanan dan kegiatan
yang ditetapkan
Sekretaris : Dinas Kesehatan

Tugas Tim Pembina : Mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinergikan dan


mensinkronisasikan program Kabupaten/Kota Sehat diantara
perangkat daerah dalam pembangunan daerah

TUGAS TIM TEKNIS, sesuai masing-masing tatanan :


Mempersiapkan kebijakan, peraturan daerah, standar baku penilaian, strategi, jejaring,
dukungan teknis dan manajemen serta kegiatan untuk mendorong adanya gerakan
masyarakat untuk mencapai kegiatan dengan indikator yang disepakati bersama.

43
Keringat yang kita keluarkan hari
ini, dengan dilandasi usaha yang
ikhlas akan menjadi “sungai-sungai”
kebahagiaan di masa mendatang.

Berusahalah untuk tidak menjadi


manusia yang berhasil tapi
berusahalah menjadi manusia yang
berguna.
(Einstein)

44
TERIMA KASIH

45

Anda mungkin juga menyukai