Pedoman Kerja

Komite Kesehatan Bencana (KKB) / Disaster Medical Committee (DMC)

RS Muhammadiyah Lamongan
 BAB I
PENDAHULUAN

I. Pendahuluan
Secara geologi wilayah Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif yaitu
Lempeng Indo-Australia dibagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian utara dan Lempeng
Pasifik di bagian Timur. Ketiga lempengan tersebut bergerak dan saling bertumbukan
sehingga Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia dan menimbulkan
gempa bumi, jalur gunung api, dan sesar atau patahan. Penunjaman (subduction) Lempeng
Indo-Australia yang bergerak relatif ke utara dengan Lempeng Eurasia yang bergerak ke
selatan menimbulkan jalur gempa bumi dan rangkaian gunungapi aktif sepanjang Pulau
Sumatera, Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sejajar dengan jalur penunjaman kedua
lempeng. Di samping itu jalur gempa bumi juga terjadi sejajar dengan jalur penunjaman,
maupun pada jalur patahan regional seperti Patahan Sumatera/Semangko. Dengan kondisi
geologi yang demikian, ancaman bencana di wilayah Indonesia sepertinya tinggal menunggu
waktu.

Jawa Timur merupakan daerah rawan bencana. Provinsi ini terancam tsunami dari Samudra
Hindia, terancam letusan dari tujuh gunung berapi aktif, serta banjir tahunan dari dua sungai
besar, yakni Bengawan Solo dan Brantas. Bencana tahunan yang ada di Jatim di antaranya
adalah banjir yang meliputi daerah yang dilalui Sungai Bengawan Solo, yakni Kabupaten
Ngawi, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik. Juga daerah yang dilalui Sungai Brantas
meliputi Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, dan Surabaya.
Sedangkan daerah di wilayah selatan Jatim, yakni Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar,
Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, dan Madiun sangat potensial mengalami bencana
gempa tektonik hingga tsunami. Demikian juga terdapat tujuh gunung merapi aktif di Jatim
yang sewaktu-waktu aktivitasnya meningkat, yakni Gunung Kelud di Kediri, Arjuno-
Welirang di Malang, Bromo di Probolinggo, Semeru di Lumajang, Ijen di Banyuwangi,
Raung di Jember, dan Gunung Lamongan