Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Geologi Pulau Jawa

Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia dan bahkan dunia. Banyaknya


manusia menghuni pulau Jawa tidak terlepas dari faktor geologi pulau ini.
Kepulauan Indonesia dan Filipina merupakan dua kepulauan utama yang
membentuk Asia Vulkanis melalui wujud barisan gunung api atau busur kepulauan.
Gunung api sangat mendominasi pemandangan sejumlah besar pulau di asia
Tenggara kepulauan dan menjadikan Indonesia sebagai wilayah aktif terbesar di
dunia dengan jumlah gunung api terbanyak (sekitar 500an), terutama di Pulau
Jawa dan Bali. 

Dalam hal ini Jawa adalah sebuah contoh unik dari zona vulkanis di tengah pulau
yang memanjang dari timur-barat. Dari 33 gunung api yang melintasi pulau ini
sekitar 17 masih aktif. Rangkaian gunung api aktif yang melintasi kepulauan
Indonesia ini mengikuti susunan sesar besar yang lebih kurang sejajar dengan
lempeng-lempeng tektonik. Rangkaian gunung api ini berawal dari Sumatera bagian
selatan memanjang ke Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kemudian melintasi
Jawa, Bali, Lombok, Sumba, Flores sebelum berakhir di Banda. Rangkaian gunung
api ini benar-benar berakhir di Pulau Seram dan Timor.

Selain itu di Indonesia, zona struktural lain yang tergolong sangat kompleks,
seperti Sulawesi memutuskan kesinambungan busur utama ini. Pulau ini berada di
luar busur dengan posisi tegak lurus terhadap pulau-pulau rangkaian vulkanis
timur-barat yang disebutkan sebelumnya. Bentuknya yang ganjil seperti empat jari
panjang yang seolah-olah ditarik dari suatu pusat yang bergunung jelas
bertentangan dengan bentuk dan kesatuan pulau-pulau dari busur besar utama
(Sumatera -Timor). Bagian baratnya terdorong ke arah Kalimantan, sementara
bagian timur terlepas dari Papua sebelum bersatu dengan dataran tinggi di tengah
pulau. Nampaknya gerak sesaran aktif meneruskan fragmentasi atau pembagian
pulau yang cenderung menuju ke bentuk kepulauan.
Peta Geologi Pulau Jawa, pic:disini
Dengan melihat sepintas susunan dari rangkaian gunungapi tersebut yang
menjadikan Indonesia sebagai salah satu tempat kegiatan vulkanis dan seismik
tertinggi. Indonesia terlinbat dalam pertemuan 4 lempeng mayor yaitu Eurasia,
FIlipina, Pasifik dan Hindia-Australia. Hasil interaksi tersebut menimbulkan
fenomena subduksi yang masih aktif. Karena dipandang sebagai wilayah yang tidak
stabil maka Indonesia menjadi salah satu tumpuan utama dalam penelitian
mekanisme pembentukkan gunung api di dunia.

Pulau Jawa terletak di selatan khatulistiwa antara 6 LS- 9 LS serta 105 BT - 114 BT
dengan luas permukaan daratan mencapai 134.000 km persegi. Penyebab
kepadatan penduduk di Pulau Jawa adalah kesuburan tanah vulkanisnya yang sejak
dulu terus menerus menarik banyak penduduk. Selain itu warisan beradab-abad
berkaitan dengan Indianisasi dan Islamisasi juga turut berperan dalam
perkembangan jumlah penduduk. Pulau Jawa sangat dekat dengan Bali dan berada
pada deretan yang sama. Di Utara, Jawa dibatasi oleh laut Jawa, di selatan
dibatasi Samudera Hindia, di timur dibatasi selat Bali yang pendek dan di barat
dibatasi Selat Sunda. Panjang pulau Jawa mencapai 1.000 km dengan lebar antara
100-180 km.

Berdasarkan hasil penelitian geolog terdahulu, diketahui bahwa sejarah geologis


pulau Jawa masih relatif muda, tersusun dari tanah zaman Tersier, zaman Kuarter,
dan zaman sekarang. Terdapat juga beberapa tanda bukti zaman pra tersier.
Pembentukan pulau Jawa dimulai pada periode Oligosen dan Miosen melalui fase-
fase orogenis yang intens, akan tetapi wujudnya yang sekarang terbentuk selama
periode Plio-Pleistosen. Struktur-struktur pulau ini terbentuk dari deretan
perbukitan dan depresi (dataran rendah).

Berdasarkan poros utama barat-timur, pulau ini dapat dibagi dalam tiga lajur yang
sejajar: lajur utara yang dibatasi oleh pantai Laut Jawa dengan dataran rendah
seperti dataran rendah Jakarta dan perbukitan, lajur tengah yang bersifat vulkanis
dimana terdapat barisan tengah gunung api, dan lajur selatan yang dibatasi oleh
Samudera Hindia, dimana muncul sedimen-sedimen purba dari zaman Eosen,
Oligosen dan Miosen kemudian tufa andesit, breksi ditambah batu gamping yang
mengalami karstifikasi seperti di pegunungan Sewu. Baca: Pegunungan Sewu,
Geopark Menakjubkan di Dunia.

Cekungan Bandung, pic:https://www.researchgate.net/


Van Bemmelen, membagi Pulau Jawa ke dalam 7 satuan fisiografis dari selatan ke
utara;
1. Pegunungan Selatan adalah zona gamping dan vulkanis dari zaman Miosen yang
telah mengalami beberapa pengangkatan hingga zaman kuarter.
2. Zona Vulkanis zaman Kuarter memiliki banyak gunung api dengan ketinggian
yang sering mencapai 2.000 m atau lebih dan beberapa diantaranya masih aktif.
3. Depresi tengah merupakan poros utama pulau dimana terbentuk dua depresi
besar yaitu Depresi Bandung di barat dan depresi Solo di timur. Pada depresi Solo
terdapat kubah Sangiran, sebuah situs terkenal tempat penemuan fosil manusia
purba.
4. Zona antiklinal tengah, terdiri atas endapan-endapan zaman Mio-Plestosen
dengan perbukitan Kendeng yang memanjang dari barat ke timur.
5. Depresi Randublatung, di kaki perbukitan Kendengan yang terbentuk dari
endapan-endapan laut dan daratan dari periode Mio-Plestosen.
6. Antiklinorium Rembang-Madura yang merupakan sebuah formasi pegunungan
gampinga dari zaman Miosen.
7. Dataran-dataran rendah aluvial yang berbentuk delta merupakan unsur utama
pemandangan pesisir utara Jawa. Sumber: Ribuan Gunung, Ribuan Alat Batu.
Hubert Forestier

Anda mungkin juga menyukai