PKRS Inhaler Antibiotik Kelompok 5
PKRS Inhaler Antibiotik Kelompok 5
dan Antibiotik
Kelompok 5 :
20340091 Rauzatul Ulfa
20340092 Imanuel S
20340093 Wahyu Hidayat
20340094 Kiky Maykasari
20340095 Popi Marleni
20340096 Deska Andriani
20340097 Ersamukti R. Achmad
20340098 Khalda Nisrina
20340099 Dedek Suwanda
20340100 Sandi Fitriningsih
PKRS
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
• b) Headspace dan inhaled air entry Headspace merupakan ruang kosong berisi inhaled air entry atau udara yang akan keluar
bersama cairan suspensi dalam bentuk aerosol (udara yang membawa droplet) yang akan berada pada bagian atas saat inhaler
digunakan.
• c) Obat-Propelan MDI mengeluarkan obat melalui kanister (tabung) bertekanan yang mengandung campuran obat-propelan,
dengan menekan kanister kebawah. Kanister akan mengeluarkan aerosol yang dapat dihirup oleh pasien. Propelan pada MDI
berguna untuk mencairkan obat yang awalnya berbentuk gas pada tekanan atmosfer, menjadi cair apabila ditekan. Propelan yang
baik bersifat tidak toksik, tidak mudah terbakar, kompatibel dengan formulasi obat baik dalam bentuk suspensi maupun larutan,
serta memiliki titik didih dan densitas yang baik.
d. Metering Valve
• Seperangkat sekat antara kanister dan valve stem yang menjadi jalan keluar bagi obat dari kanister sekaligus sebagai sistem yang
mengatur keakuratan dosis yang dikeluarkan.
e. Activator body
• Badan aktivasi yang memicu mekanisme terbukanya metering valve dan obat dalam kanister dapat masuk menuju saluran sampai pada
atomizing nozzle
f. Actuator
• Kanister MDI yang lengkap akan terpasang pada sebuah actuator plastik untuk digunakan oleh pasien. Desain dari actuator sangat
penting, terutama karena ukuran partikel aerosol ditentukan oleh diameter pipa, yang bervariasi antara 0,14 mm-0,6 mm.
g. Mouthpiece
• Area pengarah aliran droplet aerosol yang keluar dari atomizing nozzle menuju rongga mulut untuk pada akhirnya dialirkan ke paru-paru
h. Atomizing nozzle
• Pipa semprot atomik yang merupakan ujung dari valve stem tempat keluarnya obat berbentuk droplet dalam aerosol.
i. Valve stem
• Tangki katup yang berbentuk saluran sebagai jalan keluarnya obat menuju atomizing nozzle
j. Pressurized canister (kanister bertekanan)
• Semua kontainer bertekanan harus menghindari suhu ekstrim seperti panas dan dingin. MDI itu wadah plastik harus dipisahkan dari
tabung dan dibersihkan seminggu sekali.
Ukuran Partikel MDI
• FDA menyatakan bahwa salah satu bentuk kontrol yang sangat penting untuk aerosol inhalasi adalah distribusi
ukuran partikel dari dosis yang dihantarkan. Parameter ini tergantung pada formulasi, katup, dan mouthpiece.
Distribusi ukuran partikel yang optimal untuk sebagian besar aerosol inhalasi secara umum telah diakui sebagai
berada di kisaran 1-5 mikron. Distribusi ukuran partikel dipengaruhi oleh karakteristik semprotan dari produk obat,
serta faktor-faktor lainnya dan tidak semata-mata ditentukan oleh ukuran partikel zat obat yang tersuspensi dalam
formulasi. Obat sediaan MDI dikeluarkan dengan cara aktuasi dan memerlukan koordinasi pada proses inhalasinya.
Penggunaan
• MDI (Metered dose inhaler)
• Standard MDI’s : ketika alat ditekan, propelan akan mendorong beberapa dosis obat, dan secara bersamaan dengan
itu pengguna harus menarik napas dalam agar obat terbawa masuk ke dalam saluran pernapasan. Butuh koordinasi
yang baik antara menekan alat dan menarik napas.
• Breathe activated MDI’s : alat dimasukkan ke dalam mulut, dan dosis obat akan lepas bersamaan dengan saat
bernapas, sehingga tidak perlu ada kordinasi.
• Cara penggunaannya yaitu:
• Kocok tabung inhaler (3-4 kali).
• Buka tutupnya.
• Bernapaslah di luar alat.
• Masukkan alat ke dalam mulut, dan kunci diantara gigi, tutup mulut rapat-rapat.
• Mulailah bernapas dengan perlahan, tekan bagian atas alat dan tetap bernapas perlahan sampai satu tarikan penuh.
• Keluarkan alat dari mulut, tahan napas selama 10 detik sebelum membuang napas.
• Jika butuh lebih dari satu puff, tunggu dulu selama kurang lebih 1 menit, kemudian kocok lagi tabung inhaler dan
ulangi langkah 3-6.
• Setelah selesai, cuci muka dan berkumur dengan air jika menggunakan inhaler yang mengandung kortikosteroid.
Inhaler adalah sediaan obat atau larutan
atau suspensi terdiri atas satu atau lebih
bahan obat yang diberikan melalui
saluran napas hidung atau mulut untuk • MDI (Metered dose inhaler)
memperoleh efek lokal atau sistemik
• Standard MDI’s : ketika alat
ditekan, propelan akan
Bentuk sediaan Inhaler : mendorong beberapa dosis
MDI (Metered Dose Inhaler) : Dikemas dalam tabung
obat, dan secara bersamaan
aerosol kecil, ketika ditekan alat ini mengeluarkan
dengan itu pengguna harus
obat ashma dengan dosis terukur
menarik napas dalam agar obat
Metered-dose inhaler terbawa masuk ke dalam
(MDI) saluran pernapasan. Butuh
koordinasi yang baik antara
a. Dapat menggunakan spacer menekan alat dan menarik
b. Energi yang dibutuhkan berdasarkan dari napas.
propilen
c. Memerlukan kordinasi yang pas antara
mengirup dan menekan obat
d. Terjadi penurunan dosis pada keadaan
dingin
e. Memerlukan persiapan khusus seperti
pengocokan dan penyemprotan aerosol
sebelum digunakan
(Panduan Lengkap Penggunaan Macam-macam
Alat Inhaler pads Gangguan Pernafasan, Amelia
Lorensia 2008)
DPI
Dry Powder Inhaler
DPI
• Jenis bentuk bubuk :
- Turbuhaler
- Diskus
- Handyhaler
- Swinghaler
• Bentuk bubuk : partikel obat yang halus
- Tidak mengandung freon
- Tidak iritasi ke orofaring
- Lebih mudah dipakai anak-anak dan orangtua
- Harga lebih mahal
DPI
• Obat dihirup waktu menarik napas
• Tidak diperlukan koordinasi tangan dan tarik napas
• Tidak menggunakan propelan sehingga pasien harus dapat menarik napas dengan
kuat
• Praktis dan mudah dibawa
• Tidak perlu spacer
Turbuhaler
Diskus
Handihaler
Swinghaler
NEBULIZER
NEBULIZER
Nebulizer adalah suatu alat yang bisa menyemburkan medikasi atau agens
pelembab seperti agens bronkodilator atau mukolitik menjadi partikel
mikroskopik dan mengirimkannya kedalam paru paru ketika klien menghirup
nafas.
Cara Penggunaan Nebulizer
LEAFLET
Menghirup obat
KONSELING INFORMASI
&EDUKASI
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG
RASIONAL
Antibiotik merupakan obat yang paling banyak
digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi
menimbulkan berbagai permasalahan terutama
resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Kuman resisten antibiotik tersebut terjadi akibat
penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan penerapan
kewaspadaan standar (standard precaution) yang tidak
benar di fasilitas pelayanan kesehatan.
Prinsip Penggunaan Antibiotik