Anda di halaman 1dari 10

IRIGASI KANDUNG KEMIH

Ns. Zuliawati, M.Kep


Irigasi Kandung Kemih
Prosedur ini di lakukan terhadap pasien yang
mengalami gangguan berkemih karena akibat
penyakit yang di alaminya khususnya penyakit
yang terkait dengan sistem perkemihan.
Pengertian Irigasi kandung kemih
Adalah pencucian kateter urine untuk mempertahankan kepatenan kateter urine
menetap dengan larutan steril yang diprogramkan oleh dokter. Karena darah,
pus, atau sedimen dapat terkumpul di dalam selang dan menyebabkan distensi
kandung kemih serta menyebabkan urine tetap berada di tempatnya
TUJUAN
◦ Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine
◦ Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena
adanya penyumbatan kateter urine, misalnya oleh darah
dan pus
◦ Untuk membersihkan kandung kemih
RESPON KLIEN YANG MEMBUTUHKAN TINDAKAN
SEGERA

Tindakan irigasi kandung kemih perlu mendapat perhatian, bilamana respon pasien :
1. Mengeluh nyeri atau spasme kandung kemih karena irigan terlalu dingin.
2. Ada darah atau bekuan darah dalam selang irigasi.

Tindakan :
3. Lambatkan atau hentikan irigasi kandung kemih
4. Memerlukan peningkatan kecepatan aliran (tujuan intervensi ini adalah mempertahankan patensi
kateter, sel darah mempunyai potensi menyumbat kateter).
PELAKSANAAN

Irigasi Kandung Kemih Terbuka


Persiapan alat :
a. Sarung tangan disposable
b. Duk/perlak steril
c. Kateter retensi tiga jalur in situ
d. Selang dan kantung drainase steril pada tempatnya
e. Swab
f. Wadah penampung steril
g. Larutan irigasi steril yang dihangatkan atau berada pada suhu kamar : NaCl 0,9%
h. Selang infus
i. Standar infus
j. bengkok
Prosedur :

• Periksa ulang tindakan yang di minta oleh dokter , jenis, jumlah, dan kekuatan cairan irigasi serta alasan irigasi
• Persiapkan alat
• Identifikasi pasien
• Jelaskan prosedur dan rasionalnya kepada klien
• Cuci tangan, pakai sarung tangan
• Berikan privasi
• Kosongkan, ukur, dan catat jumlah serta penampilan urine dalam kantung urine.
• Cuci tangan, pakai sarung tangan
• Hubungkan selang infus irigasi ke larutan irigasi dan bilas selang dengan larutan tersebut.
• Hubungkan selang irigasi ke pintu saluran masuk kateter 3 jalur. Hubungkan kantung drainase dan selang ke
pintu saluran drainase urine jika sebelumnya tidak terpasang.
Irigasi kandung kemih
a. Irigasi intermiten/terputus
• Masukkan cairan irigasi sesuai jumlah yang diinstruksikan
• Jika dokter menginstruksikan cairan irigasi untuk tetap berada dalam kandung kemih
selama waktu tertentu, klem selang drainase.
• Buka selang drainase (klem dibuka) dan pantau aliran keluarnya ke dalam kantung
urine

b. Irigasi kandung kemih kontinyu


• Atur klem pada selang irigasi untuk mengatur kecepatan aliran cairan irigasi mengalir
ke dalam kateter dan kandung kemih
• Pantau warna, kejernihan, sedimen, dan volume urine saat mengalirkan ke dalam
kantung drainase
Lanjutan prosedur tindakan

◦ Rekatkan kateter pada paha dengan plester


◦ Periksa kondisi pasien serta toleransinya terhadap prosedur
◦ Rapikan peralatan
◦ Cuci tangan
◦ Catat prosedur tindakan di catatan keperawatan terintegrasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai