Farmakologi Non Antibiotik 2
Farmakologi Non Antibiotik 2
ANTIBIOTIK TOPIKAL
1. ASAM SALISILAT
• Sifat :
1. Sukar larut dalam air
2. Mudah larut dalam lemak, sifat lifofilik asam salisilat membuat efek
klinisnya terbatas pada lapisan epidermis
2
ASAM SALISILAT
Farmakokinetik
• Asam salisilat topikal diserap cepat pada kulit yang intak,
terutama bila menggunakan vehikulum berminyak
• Diabsorbsi melalui kulit dan didistribusikan dalam ruang
ekstraseluler, dan kadar plasma maksimum tercapai 6-12 jam
setelah pemakaian.
• Distribusi 50-80 % dari salisilat terikat pada albumin
• Metabolime asam salisilat yang diberikan topikal dihati adalah
saligyluric acid, glukoronida-glukoronida phenolic dan acyl.
• Diekresikan melalui urin
• Konsentrasi 6 % diekresi melalui urin dalam bentuk tidak berubah
ASAM SALISILAT
Efek Keratoplasik
• Menebalkan lapisan tanduk
• Memiliki stabilisasi startum koneum yang menyebabkan efek
keratoplastik
• MK, asam salisilat menyebabkan ransangan keratolitik lemah
yang menyebabkan peningkatan keratonisasi
• Konsentrasi 0.5-2% untuk efek keratoplastik, umumnya
digunakan pada acne
4
ASAM SALISILAT
Efek keratolitik
• Menghilangkan lapisan keratin di luar kulit digunakan untuk
mengobati gangguan kulit seperti hiperkeratosis, kutil dan
ketombe.
• Mekanisme kerja asam salisilat adalah melarutkan zat-zat
dalam tautan antar sel sehingga mampu merenggangkan
lekatan korneosit dan melunakkan stratum korneum.
• Lapisan kulit kemudian akan mengalami deskuamasi.
• Konsentrasi 3-6 % efek keratolitik u terapi hiperkeratosis .
• Konsentrasi > 6 % bersifat dektruksi thd jaringan tubuh u kutil
• Efek Antiinflamasi
• Sediaan asam salisilat telah lama diketahui memiliki khasiat anti-
inflamasi
• MK : Menghambat biosintesis prostaglandin
• Konsentrasi : 0,5-5%
6
;
• Efek Analgesi
• Digunakan sebagai analgesi topikal seperti minyak gandapura
• Sering dikombinasi dengan menthol sebagai counter irritant
ringan
7
2. ASAM BENZOAT
14
FARMAKOLOGI
24