Hukum Kedua Termo
Hukum Kedua Termo
TERMODINAMIKA
Arah Proses Termodinamik
• Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami
seluruhnya disebut proses ireversibel (irreversibel
process). Proses tersebut berlanggsung secara spontan
pada satu arah tetapi tidak pada arah sebaliknya.
Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Q QH QC QH QC
W Q QH QC
W QH QC
Mesin Kalor ….
• Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi,
sebuah mesin kalor harus menghasilkan jumlah
kerja yang besar dan kalor input yang kecil.
Karenanya, efisiensi, e, dari suatu mesin kalor
didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja
yang dilakukan oleh mesin W dengan kalor input
QH:
Kerja yg dilakukan W
e (1)
Input panas QH
W QH QC
W
e
QH
QH QC QC
e 1
QH QH
Contoh 1: An Automobile Engine
• Sebuah mesin mobil memiliki efisiensi 22.0% dan
menghasilkan kerja sebesar 2510 J. Hitung jumlah kalor
yang dibuang oleh mesin itu.
• Solusi
W 1
QC QH W W 2510 J 1 8900 J
e 0.22
Proses mesin bakar
Pendingin (refrigerator): sebuah mesin kalor yang
beroperasi secara terbalik. Refrigerator menarik
panas dari tempat dingin (di dalam pendingin) dan
melepaskan panas ke tempat yang lebih hangat.
REFRIGERATOR
QH QC W 0 TH
QH
QH QC W
W
QH QC W QC
TC
QH QC REFRIGERATOR
TH
QH QC W
QH
Persamaan di atas merupakan hubungan nilai-mutlak
yang berlaku untuk mesin kalor dan pendingin
W
Siklus pendingin terbaik adalah yang memindahkan QC
Kalor QC terbanyak dari dalam pendingin dengan
Kerja mekanik W sedikit mungkin TC
reversible TB
heat pump 4 3
V
Untuk gas ideal energi dalam hanya bergantung pada suhu
maka pada proses isotermal perubahan energi dalam sama dengan
nol
Vb 1 1 1
TC Vd
1
QH Wab nRTH ln .........(1) TH Vb TC Vc TH Va
Va
1 1
V Vb Vc Vb V
QC Wcd nRTC ln d 1
1 c
Vc Va Vd Va Vd
Vc QC TC QC TC
QC nRTC ln .........(2)
Vd QH TH QH TH
Subtitusikan persamaan 1 dengan persmaan 2
T ln (Vc / Vd ) QC TC
QC
C ......(3) e 1 e 1
QH QH TH
TH ln (Vb /V a)
Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum yang
mungkin dari suatu mesin kalor yang beroperasi antara TC dan TH
Pendingin carnot
Karena masing-masing langkah dalam siklus carnot
adalah reversibel, maka seluruh siklus dapat dibalik,
hal ini mengubah mesin menjadi pendingin
QC TC
K K carnot
QH QC TH TC
QC / QH
K
1 QC / QH
Semakin besar perbedaan suhu TH –TC
QC TC semakin kecil harga K dan semakin besar
kerja yang diperlukan untuk memindahkan
QH TH jumlah panas yang dibutuhkan
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot …
• Untuk mesin Carnot, perbandingan antara kalor yang
dibuang QC dengan kalor input QH dapa dinyatakan
dengan persamaan berikut:
QC TC
QH TH
dengan TC dan TH dalam kelvins (K).
QC TC
e 1 1
QH TH
Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum yang
mungkin dari suatu mesin kalor yang beroperasi antara TC
dan TH
Entropy and the 2nd Law
Qualitative statements:
Clausius: “It is impossible to convert heat completely to work”
Kelvin – Planck: “It is impossible for any any engine to
transfer heat from a cold source to a hot source without
work being done”
QB TB
irre v 1 1 Car not
QA TA
nd
22 law
law --
nd
other
other formulations
formulations
• Kelvin-Planck statement:
“continuously operating 1T engine is
impossible”
• Clausius statement:
“a zero-work heat pump is impossible”
Pressure
Pressure
thermodynamic
thermodynamic == mechanical
mechanical
Q
S
G
dS
entropy change T
generation in entropy entropy
storage inflow
Gibbs:
1 P
1st law:
dS dU dV Q W dU
T T
W Pm dV compression:
P Pm
S G dV
T
S G 0 for a reversible process
P Pm
• GENERALLY: S Ns (T , P )
• where N is the number of moles
•S FOR GASSES: P
NIDEAL
s (T ) Ru ln
P
P - Standard Pressure (1atm)
s (T ) s (T , P )
- Standard Pressure entropy
FOR IDEAL GASSES with Cp,Cv=const:
T2 P2
S 2 S1 N
C p ln Ru ln
T1 P1
T2 V2
N
C v ln Ru ln
T1 V1
Setiap sistem terisolasi akan makin
acak
• Sistem teratur
– Ada pola yang teratur dan
dapat diramalkan
perkembangannya
• Sistem tak teratur
– Kebanyakan atom-atomnya
bergerak acak
• Entropi
– Ukuran bagi taraf keacakan
– Entropi sistem terisolasi
hanya dapat tetap, atau
meningkat
Entropi:
• Diusulkan istilahnya oleh Clausius, “dari kata
‘transformasi’ dalam bahasa Yunani, dimiripkan dengan
istilah ‘energi’ yang erat kaitannya”.
S = kB ln Ω