Anda di halaman 1dari 12

Hypertensive Heart Disease

WIRA SEKARINI
2017.04.2.0179
DM UHT 41-A1
(HHD)

adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan


penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left
ventricle Hyperthrophy (LVH), aritmia jantung,
penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung kronis,
yang disebabkan karena peningkatan tekanan darah
baik secara langsung maupun tidak langsung.
(theHeart.org, 2014).
Faktor Resiko

HHD disebabkan oleh peningkatan tekanan darah dalam


jangka waktu lama (chronically elevated blood pressure).
Resiko HT akan meningkat jika :
 Overweight
 Kurang melakukan aktivitas fisik
Merokok
 Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kolesterol
EPIDEMIOLOGI

Tekanan darah sistolik seiring dengan


pertambahan usia.

Usia dibawah 55 tahun : Laki > Wanita


Usia di atas 55 tahun : Wanita >

Prevalensi HHD mengikuti pola prevalensi


hipertensi.
PATOFISIOLOGI

Interaksi yang kompleks dari faktor hemodinamik,


struktural, neuroendokrin, selular, dan molekular.
 Peningkatan tekanan darah akan menyebabkan
perubahan struktur dan fungsi jantung dengan 2 jalur :
secara langsung melalui peningkatan afterload
dan secara tidak langsung melalui interaksi
neurohormonal dan vaskular
Hipertrofi ventrikel kiri merupakan kompensasi
jantung menghadapi tekanan darah tinggi
ditambah dengan faktor neurohormonal yang
ditandai oleh penebalan konsentrik otot jantung
(hipertrofi konsentrik).
 HVK didefinisikan sebagai suatu penambahan
massa pada ventrikel kiri, sebagai respon miosit
terhadap berbagai rangsangan yang menyertai
peningkatan tekanan darah
 Hipertrofi miosit dapat terjadi sebagai 
kompensasi terhadap peningkatan afterload
 ABNORMALITAS ATRIUM KIRI

Peningkatan afterload membebani atrium kiri lewat


peningkatan tekanan end diastolik ventrikel kiri
sebagai tambahan untuk meningkatkan tekanan
darah yang menyebabkan gangguan pada fungsi
atrium kiri ditambah peningkatan ukuran dan
penebalan tarium kiri. Peningkatan ukuran atrium
kiri pada kasus hipertensi yang tidak disertai
penyakit katup jantung atau disfungsi sistolik
menunjukkan kronisitas hipertensi dan mungkin
berhubungan dengan beratnya disfungsi diastolik
ventrikel kiri.
 faktor predisposisi terjadinya atrial fibrilasi
GAGAL JANTUNG

 Ketidakmampuan jantung untung memompa darah


sesuai kebutuhan tubuh
 Saat penyakit ini memasuki tahap akhir, fungsi
sistolik ventrikel kiri menurun  peningkatan lebih
jauh pada aktivasi neurohormonal dan sistem renin-
angiotensin, yang menyebabkan peningkatan retensi
garam dan cairan serta meningkatkan vasokontriksi
perifer.

DIAGNOSA

 Anamnesa
 Pemeriksaan Fisik
1. Pulse  irregular pada AF
2. Peningkatan tekanan darah
3. JVP meningkat (pada px HF)
4. S3 dan S4 (+)
5. murmur sistolik dan diastolik dapat (+)
6. Rhonki (+)
7. Edema extremitas
 Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
2. Gula darah, BUN, CR, Lipid Profile
3. Elektrolit (Kalium, kalsium)
4. Foto Thorax
5. TTE (Transthoracic Echocardiography)
TERAPI

Lifestyle Modification
1. DASH diet
2. Olahraga setiap hari minimal 30 menit
3. BMI < 25
4. No alcohol
5. Low sodium intake
 Pharmacotherapy
1. Diuretik
2. Beta Blocker
3. Ca-channel blocker
4. ACE Inhibitor
5. ARB  Candesartan  Ventricular
diastolic function

Anda mungkin juga menyukai