Anda di halaman 1dari 5

Ekologi Restorasi

“Ekosistem yang telah rusak dapat pulih


secara alami melalui tahapan suksesi
ekologis, namun mungkin pemulihan akan
memakan waktu berabad-abad. Ekologi
restorasi bertujuan untuk memulai atau
mempercepat pemulihan ekosistem yang
telah rusak ke kondisi yang lebih alamiah.”

Contoh Usaha Ekologi Restorasi yang


dapat dilakukan di Indonesia
Disusun Oleh: RESTORASI EKOSISTEM HUTAN
Hayatun Nufus KONSERVASI DI BUKIT POHEN CAGAR
B1A019048 ALAM BATUKAHU BALI

RESTORASI EKOSISTEM LAHAN GAMBUT


TERDEGRADASI DI KPH TASIK BESAR
SERKAP, RIAU
Restorasi Ekosistem Hutan
Bukit Pohen Cagar Alam Batukahu Bali
Cagar Alam Batukahu termasuk salah satu bentuk kawasan
hutan konservasi,yang memiliki fungsi untuk perlindungan,
pengawetan, dan pemanfaatan kawasan serta tempat berbagai
jenis flora dan fauna.

Jenis jenis flora yang terdapat di dalam Cagar Alam ini tercatat
sebanyak 45 jenis dan yang termasuk tumbuhan langka adalah
Dacrycarpus imbricatus atau dikenal dengan nama lokal cemara
pandak

Kebakaran hutan yang terjadi di tahun 1994 silam telah


menyebabkan kerusakan sebagian ekosistem hutan di Bukit
Pohen. Kerusakan hutan dikhawatirkan akan menambah
parahnya bencana alam kekeringan, banjir dan tanah longsor

Hasil survey lapangan menunjukkan bahwa sedang terjadi


suksesi sekunder di kawasan ini dengan kehadiran beberapa
jenis indikator seperti Eupatorium, Melastoma dan Homalathus.
Namun kondisi ekosistem hutan yang sudah terdegradasi serta
mengalami deforestasi perlu untuk dilakukan restoras untuk
mempercepat proses pemulihan hutan.
Pendekatan metodologi restorasi yang dapat
diterapkan pada kawasan hutan konservasi di Bukit
Pohen

Mengumpulkan informasi Menyusun data base Melakukan seleksi


mengenai sejarah mengenai jenis dan species
kerusakan lahan yang keanekaragaman kunci yang akan
akan direstorasi serta latar hayati di lokasi ersebut digunakan dalam
belakang sosial-kultural- dan mengidentifikasi regenerasi, serta
ekonomi yang ada. aspek ekologi Identifikasi kondisi
kawasan tapak penanaman

Reintroduksi untuk Pendekatan


Restorasi hutan regenerasi secara
yang rusak mengembalikan
spesies ke habitat buatan meliputi,
memerlukan penanaman benih,
pemeliharan dan alaminya dilakukan
dengan penanaman pembangunan
pemantauan sumber benih,
yang tepat setelah menggunakan
seedling yang telah pengadaan seedling.
dilakukan
penanaman. dikembangkan.
Restorasi dengan metode ANR
dilakukan pada kawasan yang
Restorasi
masih terdapat regenerasi
anakan alamnya yang ditujukan
untuk membantu anakan alam
ekosistem lahan
dapat tumbuh menjadi pohon
dewasa. gambut
terdegradasi di
KPH Tasik Besar
Metode IAR dilakukan pada
kawasan hutan yang terdegradasi Serkap, Riau
berat, anakan alam sulit
ditemukan dan restorasi dilakukan Kawasan hutan alam gambut KPH
dengan penanaman anakan jenis Tasik Besar Serkap , Riau telah
lokal seperti bintangur,
balangeran, dan jelutung.
mengalami kerusakan, diakibatkan
oleh aktivitas manusia seperti
pembalakan, kebakaran dan
pembuatan kanal. Upaya restorasi
lahan gambut tersebut dilakukan
Setelah dilakukan penelitian selama dengan metode Assisted Natural
empat belas bulan dari Agustus Regeneration (ANR) dan Intensive
2017 hingga bulan Oktober 2018, Artificial Regeneration (IAR).
hasil plot ANR dijumpai anakan
banyak anakan Acacia crassicarpa,
sedangkan penanaman jenis lokal
tumbuh baik dan sesuai untuk
metode restorasi di lahan hutan
gambut di KPH Tasik Besar Serkap.
Thank You
Octavia, D., Mawazin (2019) Restorasi
Ekosistem Lahan Gambut Terdegradasi
Di Kph Tasik Besar Serkap, Riau. Jurnal
Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 5(2):
330-335

Sutomo (2009) Kondisi Vegetasi Dan


Panduan Inisiasi Restorasi Ekosistem
Hutan Di Bekas Areal Kebakaran Bukit
Pohen Cagar Alam Batukahu Bali. Jurnal
Biologi. 8 (2) : 45 - 50

Anda mungkin juga menyukai