Delinkuensi
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. bagus restu saputra
2. bella samya dwi putri
3. ega marti anastasya
4. lika novela
5. nur anisa
6. ramadan
Delinkuensi (delinquency)
berasal dari bahasa Latin
“delinquere”, yang diartikan
terabaikan, mengabaikan, yang
kemudian diperluas menjadi jahat,
anti sosial, kriminal, pelanggar
aturan, pembuat ribut, pengacau,
penteror dan tidak dapat diatur.
DELINKUENSI
Delinkuensi adalah tingkah laku
atau perbuatan yang dilakukan oleh
anak-anak atau remaja yang
bertentangan dengan norma hukum,
agama dan nilai-nilai sosial
kemasyarakatan, sehingga menimbulkan
keresahan karena mengganggu dan
merugikan orang lain dan lingkungan
masyarakat.
DEFINISI
ETIOLOGI
1. FAKTOR INTERNAL
d.tempat pendidikan
a. Kurangnya b. Minimnya c. Pengaruh dari
perhatian dari pemahaman lingkungan sekitar
orang tua, serta tentang
kurangnya kasih keagamaan
sayang
KLASIFIKASI
1.Neurotic delinquency
Neurotic delinquency merupakan kenakalan seorang remaja ataupun siswa sifatnya
pemalu, terlalu perasa, suka menyendiri, gelisah dan mengalami perasaan rendah diri.
7 7
KLASIFIKASI
2.Unsocialized delinquent
Unsocialized delinquent merupakan suatu sikap kenakalan seorang remaja ataupun
siswa yang suka melawan kekuasaan seseorang, rasa permusuhan dan pendendam.
Hukuman dan pujian tidak berguna bagi mereka, tidak pernah merasa bersalah dan
tidak pula menyesali perbuatan yang telah dilakukannya.
8 8
KLASIFIKASI
9 9
KLASIFIKASI
10 10
KLASIFIKASI
11 11
KLASIFIKASI
12 12
KLASIFIKASI
13 13
POHON MASALAH
14 14
TANDA DAN GEJAL
1. Hanya berorientasi pada masa
sekarang, bersenang-senang dan
puas pada hari ini tanpa
memikirkan masa depan.
2. Emosi yang tidak stabil
3. Kurang bersosialisasi dengan
lingkungan social
TANDA DAN GEJAL
4. Senang melibatkan diri dalam
kegiatan yang merangsang rasa
kejantanan tanpa memikirkan
akibatnya
5. Sangat implusif serta suka
tantangan dan bahaya
6. Fungsi hati nurani tidak berjalan
dengan baik
7. Kurang memiliki disiplin diri dan
kontrol diri
PENATALAKSANAAN
1.Tindakan Preventif
a. Menguatkan sikap mental
remaja supaya mampu
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
b. Memberikan pendidikan bukan
hanya dalam penambahan
pengetahuan dan keterampilan
melainkan pendidikan mental
dan pribadi melalui pengajaran
agama, budi pekerti dan etiket.
PENATALAKSANAAN
1.Tindakan Preventif
c. Menyediakan sarana-sarana
dan menciptakan suasana
yang optimal demi
perkembangan pribadi yang
wajar.
d. Memberikan wejangan secara
umum dengan harapan dapat
bermanfaat.
PENATALAKSANAAN
1.Tindakan Preventif
e. Memperkuat motivasi atau
dorongan untuk bertingkah
laku baik dan merangsang
hubungan sosial yang baik.
f. Mengadakan kelompok diskusi
dengan memberikan
kesempatan mengemukakan
pandangan dan pendapat para
remaja dan memberikan
pengarahan yang positif.
PENATALAKSANAAN
1.Tindakan Preventif
g. Memperbaiki keadaan
lingkungan sekitar, keadaan
sosial keluarga maupun
masyarakat di mana banyak
terjadi kenakalan remaja.
PENATALAKSANAAN
2.Tindakan represif
Tindakan represif adalah usaha
menindak pelanggaran norma-
norma sosial dan moral dapat
dilakukan dengan mengadakan
hukuman terhadap setiap
perbuatan pelanggaran.
PENATALAKSANAAN
3.Tindakan Kuratif dan
Rehabilitasi
a. Menghilangkan semua sebab
musabab timbulnya kenakalan
remaja, baik yang berupa pribadi,
keluarga, sosial ekonomi, dan
kultural.
b. Melakukan perubahan lingkungan
dengan jalan mencarikan orang tua
angkat atau asuh dan memberikan
fasilitas yang diperlukan bagi
perkembangan jasmani dan rohani
yang sehat bagi anak-anak remaja.
PENATALAKSANAAN
3.Tindakan Kuratif dan
Rehabilitasi
c. Memindahkan anak-anak nakal ke
sekolah yang lebih baik atau ke
tengah lingkungan sosial yang baik.
d. Memberikan latihan bagi para
remaja untuk hidup teratur,
tertib, dan berdisiplin.
PENATALAKSANAAN
3.Tindakan Kuratif dan
Rehabilitasi
e. Memanfaatkan waktu senggang di
tempat latihan, untuk membiaskan
diri bekerja, belajar dan
melakukan rekreasi sehat dengan
berdisiplin.
PENATALAKSANAAN
3.Tindakan Kuratif dan
Rehabilitasi
f. Remaja dikembalikan kepada
orang tua atau walinya.
g. Remaja dijadikan anak negara.
h. Dijatuhi hukuman seperti biasa,
hanya dikurangi sepertiganya.
TERIMA
KASIH