Anda di halaman 1dari 26

Gangguan Jiwa

Delinkuensi
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. bagus restu saputra
2. bella samya dwi putri
3. ega marti anastasya
4. lika novela
5. nur anisa
6. ramadan
Delinkuensi (delinquency)
berasal dari bahasa Latin
“delinquere”, yang diartikan
terabaikan, mengabaikan, yang
kemudian diperluas menjadi jahat,
anti sosial, kriminal, pelanggar
aturan, pembuat ribut, pengacau,
penteror dan tidak dapat diatur.

DELINKUENSI
Delinkuensi adalah tingkah laku
atau perbuatan yang dilakukan oleh
anak-anak atau remaja yang
bertentangan dengan norma hukum,
agama dan nilai-nilai sosial
kemasyarakatan, sehingga menimbulkan
keresahan karena mengganggu dan
merugikan orang lain dan lingkungan
masyarakat.

DEFINISI
ETIOLOGI
1. FAKTOR INTERNAL

Krisis identitas Kontrol diri yang lemah


ETIOLOGI
2. FAKTOR EKSTERNAL

d.tempat pendidikan
a. Kurangnya b. Minimnya c. Pengaruh dari
perhatian dari pemahaman lingkungan sekitar
orang tua, serta tentang
kurangnya kasih keagamaan
sayang
KLASIFIKASI

Menurut Basri (1995), kenakalan remaja diklasifikasikan sebagai berikut:

1.Neurotic delinquency
Neurotic delinquency merupakan kenakalan seorang remaja ataupun siswa sifatnya
pemalu, terlalu perasa, suka menyendiri, gelisah dan mengalami perasaan rendah diri.

7 7
KLASIFIKASI

Menurut Basri (1995), kenakalan remaja diklasifikasikan sebagai berikut:

2.Unsocialized delinquent
Unsocialized delinquent merupakan suatu sikap kenakalan seorang remaja ataupun
siswa yang suka melawan kekuasaan seseorang, rasa permusuhan dan pendendam.
Hukuman dan pujian tidak berguna bagi mereka, tidak pernah merasa bersalah dan
tidak pula menyesali perbuatan yang telah dilakukannya.

8 8
KLASIFIKASI

Menurut Basri (1995), kenakalan remaja diklasifikasikan sebagai berikut:

3.Pseudo social delinquent


Pseudo social delinquent merupakan kenakalan remaja atau pemuda yang mempunyai loyalitas
yang tinggi terhadap kelompok atau “geng” sehingga tampaknya patuh, setia dan kesetiakawanan
yang baik.

9 9
KLASIFIKASI

Sedangkan menurut Kartono (2017), kenakalan remaja diklasifikasikan


dalam empat bentuk, yaitu:

1. Kenakalan Remaja Terisolir (Delinkuensi Terisolir)


Kelompok ini merupakan jumlah terbesar dari kenakalan remaja. Pada umumnya mereka tidak
menderita kerusakan psikologis. Kenakalan remaja ini disebabkan karena faktor lingkungan
terutama tidak adanya pendidikan kepada anak, sehingga anak cenderung bebas untuk melakukan
sesuatu sesuai kehendaknya.

10 10
KLASIFIKASI

Sedangkan menurut Kartono (2017), kenakalan remaja diklasifikasikan


dalam empat bentuk, yaitu:

2. Kenakalan Remaja Neurotik (Delinkuensi Neurotik)


Pada umumnya, kenakalan remaja tipe ini menderita gangguan kejiwaan yang cukup
serius, antara lain berupa kecemasan, merasa selalu tidak aman, merasa bersalah dan
berdosa dan lain sebagainya.

11 11
KLASIFIKASI

Sedangkan menurut Kartono (2017), kenakalan remaja diklasifikasikan


dalam empat bentuk, yaitu:

3.Kenakalan remaja psikotik (delinkuensi psikopatik)


Delinkuensi psikopatik ini sedikit jumlahnya, akan tetapi dilihat dari kepentingan
umum, dan segi keamanan, kenakalan remaja ini merupakan oknum kriminal yang paling
berbahaya. Kenakalan remaja ini pada tahap yang serius karena mengarah ke kriminal,
dan sadisme. Kenakalan ini dipicu adanya perilaku turunan atau tingkah laku dari
keluarga (orang tua) yang berbuat sadis, sehingga anaknya cenderung untuk meniru.

12 12
KLASIFIKASI

Sedangkan menurut Kartono (2017), kenakalan remaja diklasifikasikan


dalam empat bentuk, yaitu:

4. Kenakalan remaja defek moral (delinkuensi defek moral)


Defek (defect, defectus) artinya rusak, tidak lengkap, salah, cedera, cacat, kurang.
Kenakalan remaja defek moral mempunyai ciri-ciri: selalu melakukan tindakan anti
sosial, walaupun pada dirinya tidak terdapat penyimpangan, namun ada disfungsi pada
inteligensinya.

13 13
POHON MASALAH

14 14
TANDA DAN GEJAL
1. Hanya berorientasi pada masa
sekarang, bersenang-senang dan
puas pada hari ini tanpa
memikirkan masa depan.
2. Emosi yang tidak stabil
3. Kurang bersosialisasi dengan
lingkungan social
TANDA DAN GEJAL
4. Senang melibatkan diri dalam
kegiatan yang merangsang rasa
kejantanan tanpa memikirkan
akibatnya
5. Sangat implusif serta suka
tantangan dan bahaya
6. Fungsi hati nurani tidak berjalan
dengan baik
7. Kurang memiliki disiplin diri dan
kontrol diri
PENATALAKSANAAN
1.Tindakan Preventif
a. Menguatkan sikap mental
remaja supaya mampu
menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
b. Memberikan pendidikan bukan
hanya dalam penambahan
pengetahuan dan keterampilan
melainkan pendidikan mental
dan pribadi melalui pengajaran
agama, budi pekerti dan etiket.
PENATALAKSANAAN
1.Tindakan Preventif
c. Menyediakan sarana-sarana
dan menciptakan suasana
yang optimal demi
perkembangan pribadi yang
wajar.
d. Memberikan wejangan secara
umum dengan harapan dapat
bermanfaat.
PENATALAKSANAAN
1.Tindakan Preventif
e. Memperkuat motivasi atau
dorongan untuk bertingkah
laku baik dan merangsang
hubungan sosial yang baik.
f. Mengadakan kelompok diskusi
dengan memberikan
kesempatan mengemukakan
pandangan dan pendapat para
remaja dan memberikan
pengarahan yang positif.
PENATALAKSANAAN
1.Tindakan Preventif
g. Memperbaiki keadaan
lingkungan sekitar, keadaan
sosial keluarga maupun
masyarakat di mana banyak
terjadi kenakalan remaja.
PENATALAKSANAAN
2.Tindakan represif
Tindakan represif adalah usaha
menindak pelanggaran norma-
norma sosial dan moral dapat
dilakukan dengan mengadakan
hukuman terhadap setiap
perbuatan pelanggaran.
PENATALAKSANAAN
3.Tindakan Kuratif dan
Rehabilitasi
a. Menghilangkan semua sebab
musabab timbulnya kenakalan
remaja, baik yang berupa pribadi,
keluarga, sosial ekonomi, dan
kultural.
b. Melakukan perubahan lingkungan
dengan jalan mencarikan orang tua
angkat atau asuh dan memberikan
fasilitas yang diperlukan bagi
perkembangan jasmani dan rohani
yang sehat bagi anak-anak remaja.
PENATALAKSANAAN
3.Tindakan Kuratif dan
Rehabilitasi
c. Memindahkan anak-anak nakal ke
sekolah yang lebih baik atau ke
tengah lingkungan sosial yang baik.
d. Memberikan latihan bagi para
remaja untuk hidup teratur,
tertib, dan berdisiplin.
PENATALAKSANAAN
3.Tindakan Kuratif dan
Rehabilitasi
e. Memanfaatkan waktu senggang di
tempat latihan, untuk membiaskan
diri bekerja, belajar dan
melakukan rekreasi sehat dengan
berdisiplin.
PENATALAKSANAAN
3.Tindakan Kuratif dan
Rehabilitasi
f. Remaja dikembalikan kepada
orang tua atau walinya.
g. Remaja dijadikan anak negara.
h. Dijatuhi hukuman seperti biasa,
hanya dikurangi sepertiganya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai