2. Media yang tidak dituntun (unguided media), menyediakan suatu device untuk mentransmisi gelombang
elektromagnetik tetapi tanpa menuntunnya, contoh : penyebaran melalui udara, hampa udara, dan air laut.
Wireless atau Wi-fi adalah media transmisi unguided, media ini hanya bisa mentransmisikan data dan tidak
dijadikan untuk pemandu. Transmisi data yang terdapat pada jaringan ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan sebuah alat bantu yang dikenal dengan antenna atau transceiver.
Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Indonesia sebagai Media E-Learning yang
Terjangkau dan Menyeluruh
Salah satu manfaat Teknologi Digital untuk Indonesia yang harus difokuskan
menurut saya adalah sebagai sarana belajar menggunakan media elektronik atau
seperti yang dikenal sebagai E-Learning. Baru sedikit sekali saya menemukan
pemanfaatan teknologi digital untuk keperluan E-Learning yang benar-benar dibuat
secara terpadu untuk semua level pendidikan di Indonesia. Mengapa memilih e-
learning? Karena menggunakan e-learning ini memiliki kelebihan-kelebihan seperti:
Pembelajar dapat belajar kapan saja dan dimana saja mereka punya akses internet
Efisiensi Waktu dan Biaya Perjalanan
Pembelajar dapat Memilih Akses Pengetahuan Sesuai Minat sehingga belajar
menjadi lebih menyenangkan
Fleksibiltas dalam bergabung dan fasilitas diskusi secara langsung tanpa perlu
khawatir waktu dan jarak
Pendukung pengembangan keterampilan TIK bagi masyarakat Indonesia
Menumbuhkan kemampuan untuk belajar secara mandiri
Sudah banyak pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang membuat fasilitas e-
learning untuk mengurangi gap dan membuat akses pembelajaran menjadi semakin
mudah untuk siapapun. Beberapa di antaranya adalah:
Pemanfaatan Teknologi Digital untuk membuat sebuah kamus nusantara.
Sebuah kamus yang dapat digunakan untuk menerjemahkan bahasa
Indonesia ke bahasa-bahasa daerah. Begitu pula sebaliknya, menerjemahkan
bahasa daerah ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ini merupakan
contoh bagaimana Teknologi Digital untuk Indonesia ini berkontribusi,
khususnya dengan memanfaatkan teknologi internet. Saat ini,
kamusnusantara.com masih dikembangkan oleh sekelompok anak-anak
muda dari Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
Dengan Teknologi Digital, Indonesia dapat memajukan kapasitas dan
pengetahuan bangsanya. Bahkan dengan lebih cepat, praktis, merata, dan
terjangkau di seluruh Indonesia. Dengan Teknologi Digital, akses pendidikan
yang bagus tidak hanya bagi anak-anak yang berada dan mampu secara
finansial. Hal tersebut juga menegaskan dengan teknologi digital, akses
pengetahuan yang bagus tidak hanya untuk kawasan ibukota dan sekitarnya
saja. Pendidikan dan akses pengetahuan sekarang tersedia bagi siapa saja di
antara mereka yang memang niat untuk belajar.
Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Indonesia sebagai Media Cinta Budaya Indonesia
Seperti yang sudah disinggung di bagian sebelumnya, bahwa sesungguhnya pertumbuhan teknologi digital di Indonesia dapat
menjadi dua sisi mata uang. Di satu sisi dapat meningkatkan daya saing dan mempercepat aliran informasi, di satu sisi bisa jadi
jika tidak cukup memiliki pertahanan yang baik, kebudayaan-kebudayaan yang sudah ada akan sulit diturunkan ke generasi
muda di era global ini.
Pepak Jawa Digital
Apakah bisa Teknologi Digital digunakan sebagai media menumbuhkan kecintaan kepada budaya bangsa Indonesia itu sendiri?
Jawabannya PASTI dan SANGAT BISA. Hanya saja, sangat sedikit orang yang terpikir untuk memanfaatkan teknologi digital
dalam konteks kebudayaan. Tetapi, sesungguhnya selalu ada orang-orang yang peduli. Berikut ini beberapa contohnya.
Setelah dua contoh sebelumnya saya menuliskan tentang pemanfaatan internet, maka kali ini saya mencontohkan
pemanfaatan dari Desktop Software. Pepak Jawa Digital adalah aplikasi yang dikembangkan oleh sekelompok mahasiswa dari
Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) Malang. Pepak Jawa Digital dikembangkan dengan
menggunakan Visual Basic dan Borland Delphi. Aplikasi ini lahir dari rasa kekhawatiran tentang menurunnya minat anak-anak
di Jawa untuk mempelajari aksara Jawa karena begitu monoton, sulit, dan membosankan. Akhirnya dengan memanfaatkan
teknologi digital, dibuatlah sebuah aplikasi interaktif dan mudah digunakan untuk belajar bahasa dan aksara Jawa. Ini juga dapat
menjadi contoh betapa Teknologi Digital dapat digunakan untuk membantu mempertahankan kultur dan warisan budaya
Indonesia.
Aplikasi Pepak Jawa Digital, Mengubah Alfabet menjadi Aksara Jawa Dan Sebaliknya
Kreatif, bukan? Bayangkan dengan memanfaatkan Teknologi Digital, kita bisa juga membuat games-games perkenalan budaya,
ensiklopedia budaya Indonesia, dan akhirnya menumbuhkan kebanggan di kalangan generasi muda bahwa kita adalah bagian
dari Indonesia.
Gamelan Toetoel – Gamelan Digital di Android
Sekarang coba saya tanya kepada pembaca semuanya, ada berapa macam gamelan Indonesia yang Anda ketahui? Tahukah
Anda bagaimana perbedaan bunyi di masing-masing gamelan? Gamelan, seperti yang kita tahu adalah warisan asli Indonesia
turun-temurun. Tetapi, bisa jadi alat ini tidak begitu populer di kalangan anak muda sekarang. Jangankan memainkannya,
mengetahui nama-namanya saja tidak. Pun seandainya ingin belajar gamelan, hal itu cukup sulit dilakukan apabila institusi
hanya memiliki dana yang terbatas (terkait dengan mahalnya harga gamelan tersebut).
Tetapi, pernahkah terpikirkan oleh kita untuk membuat sebuah aplikasi Mobile Device Software berbasis Android untuk belajar
bermain gamelan? Itulah yang kemudian diciptakan oleh mahasiswa-mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh November.
Gatoel, atau Gamelan Toetoel, yaitu Gamelan yang dapat dimainkan di device Android yang Anda miliki. Aplikasi ini juga menarik
untuk anak-anak sebagai media pembelajaran.