Anda di halaman 1dari 36

Patofisiologi Masalah Pada Sistem Imun dan

Asuhan Keperawatan Pada Anak AIDS,


DHF, SLE dan Dampak Terhadap
Pemenuhan KDM

Keperawatan Anak SGD 9


Ach Byriel Hafidh A.W 0118001
Rizcha Arfaresy 0118034
Rosa Sulistia Ningsih 0118035
Taufik Hidayat 0118041
01
HIV/AIDS Pada Anak
Konsep Medis
- Definisi
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh secara bertahap yang disebabkan oleh infeksi
Human Immunodeficiency Virus (HIV).
- Etiologi
1. Penularan dari ibu ke anak
2. Tertular dari jarum yang terkontaminasi
3. Aktivitas seksual
4. Transfusi darah
Manifestasi Klinis

01. Berat badan anak tidak bertambah

02. Anak mengalami gangguan tumbuh kembang

03. Anak sering sakit

04. Anak sering terkena infeksi

05. Masalah pada kulit


PATHWAY
Penatalaksanaan
Farmakologi
1. Pengendalian infeksi oportunistik
2. AZT (azitomidin)
3. Terapi antiviral baru
4.Vaksin dan rekonstruksi virus
Non Farmakologi
1. Mengubah kebiasaan seksual yang beresiko tinggi
terjadinya penularan
2.Melakukan pola hidup sehat dengan asupan nutrisi dan
vitamin yang cukup serta dapat mengatur pola diet dengan
baik
3.Mendidik pasien dan keluarga mengenai bagaimana
menghadapi penyakit AIDS yang diderita
Pemeriksaan Penunjang
Tes antibody Tes virologis

Metode ini dapat


dipercaya untuk
Tes cepat HIV dapat mendiagnosa pada anak
digunakan untuk berumur <18 bulan. Jika
menyingkirkan infeksi anak pernah
pada anak dengan mendapatkan pencegahan
malnutrisi dan dengan (ZDV) selama
keadaan klinis atau sesudah persalinan,
lainnya. tes virologis tidak
dianjurkan sampai 4-8
Minggu setelah lahir.
Komplikasi
Oral lesi
Neurologi
Gastrointestinal
Dermatologik
Sensori pada pandangan dan pendengaran
Respirasi
Dampak Terhadap Pemenuhan KDM
Anak dengan AIDS akan tampak kurus karena berat badannya
sulit bertambah. Pada saat anak terinfeksi HIV menyebabkan
kelemahan sistem kekebalan tubuh sehingga anak mudah
sakit. Selain itu anak dengan AIDS akan mengalami ganguan
tukem seperti kondisi anak yang sulit atau terlambat berjalan,
berbicara, duduk, dan lainnya. Anak dengan positif HIV
biasanya akan di diskriminasi oleh masyarakat, yg membuat
mereka bisa kehilangan kebutuhannya seperti rumah dan
pendidikan. Diskriminasi tersebut akan membuat anak tidak
bisa bermain-main dengan temannya atau bersosialisasi, hal
tersebut dapat berdampak terhadap psikologisnya meliput rasa
cemas dan depresi.
 Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian

Anamesa : Identitas, Keluhan pasien, Riwayat kesehatan

Pemeriksaan fisik : B1 - B6

Pemeriksaan penunjang : Tes antibody & Tes virologis

2. Diagnosa

 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya sekret di jalan nafas ditandai
dengan sesak nafas.

 Hipertermia berhubungan dengan suhu meningkat ditandai dengan demam.

 Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan output cairan yang meningkat

 Defisit nutrisi berhubungan dengan peradangan mulut.


3. Intervensi
Buka Makalah
4. Implementasi
Buka Makalah
5. Evaluasi
Buka Makalah
02 DHF Pada Anak
Konsep Medis
 Definisi
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit
yang menyerang orang dewasa maupun anak-anak,
disertai dengan perdarahan dan dapat menimbulkan
syok yang disebabkan virus dengue dan penularan
melalui gigitan nyamuk Aedes.
Derajat DHF

Panas 2-7Derajat 1 umum


hari, gejala Derajat
Sama dengan derajat 21, ditambah
khas dan uji tourniquet dengan gejala-gejala perdarahan
hasilnya positif. spontan seperti ptekia.

Derajat 3 Derajat 4
Penderita syok ditandai Nadi tidak teraba, tekanan
oleh gejala peredaran darah tidak teratur,
darah seperti nadi berkeringat, dan kulit
melemah. tampak biru.
ETIOLOGI

Dengue Haemoragic Fever disebabkan virus dungue yang di


bawa oleh nyamuk aedes aegypti sebagai vektor
penularannya. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan
menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus
dungue, ketika nyamuk tersebut bisa menggigit orang lain,
maka virus akan tersebar. Hal tersebut terjadi karena nyamuk
berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dungue
tersebut.
Manifestasi Klinis
1. Meningkatnya suhu tubuh
2. Mual, muntah, anoreksia
3. Perdarahan bawah kulit, petekia, epistaksis
4. Sianosis, kulit lembab dan dingin, gelisah
5. Nyeri otot, nyeri kepala menyeluruh
6. Pembesaran kelenjargetah bening, hati, limpa
PATOFISIOLOGI

Virus masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.


Pertama yang terjadi adalah viremia, kemudian virus akan bereaksi
dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus-antibody. Dalam siklus
akan mengaktivasi system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan
dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan
histame dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningkatnya
permeabilitas dinding kapiler pembuluh darah yang mengakibatkan
terjadinya perembesan ke ruang ekstra seluler.
PATHWAY
Penatalaksanaan

01 02
Tirah baring Pemberian makanan
lunak

03 04
Minum yang banyak Pemberian cairan infus

05 06
Pemberian obat- Monitor TTV
obatan
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah
2. Serology
- Rontgen thorax
- Uji test tourniquet
Komplikasi
1. DHF mengakibatkan perdarahan pada semua organ tubuh
2. Enselopati
3. Disorientasi
Dampak Terhadap Pemenuhan KDM
Pada kasus DHF kebutuhan dasar manusia yang terganggu adalah
kebutuhan fisiologis pada gangguan kebutuhan kesehatan temperature
tubuh hipertermi dimana anak mengalami peningkatan suhu tubuh,
kebutuhan cairan memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh hampir 90%
dari total berat badan, dan kebutuhan nutrisi diperlukan untuk melalukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
- Anamnesa : Identitas, Keluhan pasien, Riwayat kesehatan
- Pemeriksaan fisik : B1 - B6
- Pemeriksaan penunjang : Test darah & Sirology
2. Diagnosa
- Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus dengue ditandai dengan
demam.
- Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
- Defisit nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat.
- Ansietas berhubungan dengan kondisi yang memburuk dan perdarahan.
3. Intervensi
Buka Makalah
4. Implementasi
Buka Makalah
5. Evaluasi
Buka Makalah
SLE Pada Anak 03
Konsep Medis
DEFINISI

SLE adalah penyakit radang atau inflamasi


multisistem yang disebabkan oleh banyak faktor dan
dikarakterisasi oleh adanya gangguan disregulasi
sistem imun berupa peningkat sistem imun dan
produksi antibodi yang berlebihan.
ETIOLOGI
1. Faktor genetik
2. Faktor hormonal
3. Faktor Imunologi
4. Faktor lingkungan
Manifestasi Klinis

Mercury Venus
Tampak pucat, mudah Mual dengan muntah
lelah dan lesu dan diare

Mars Jupiter
Ruam kulit Demam

Saturn Neptune
Sesak nafas dan nyeri Nyeri dan bengkak pada
dada persendian
PATOFISIOLOGI
Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya
regulasi kekebalan yang menyebabkan
peningkatan autoantibodi yang berlebihan.
Peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan
terjadi akibat fungsi sel T supresor yang
abnormal sehingga timbul penumpukan
kompleks imun dan kerusakan jaringan.
Informasi akan menstimulasi antigen yang
selanjutnya merangsang antibodi tambahan dan
siklus tersebut berulang kembali.
PATHWAY
PENATALAKSANAAN

1. Farmakologi
- Dengan gejala ringan : NSAID, krim kortikosteroid, obat anti malaria,
pembatasan diet
- Dengan gejala berat : Glukokortikoid sistemik dan sitotoksik
imunosupresan.
2. Non Farmakologi
- Istirahat yang cukup
- Menghangatkan sendi yang sakit dengan cara di kompres
- Tidak merokok dan hindari paparan asap rokok
- Memakai baju tertutup, topi, payung bila pergi ke luar ruangan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Imunofluoresensi kulit
2. Serology
3. Hematologi
4. Urinalisa
Komplikasi
1. Serangan pada ginjal
2. Serangan pada jantung dan paru-paru
3. Serangan sistem saraf
4. Serangan pada kuli, sendi dan otot
5. Serangan pada darah
6. Serangan pada hati
Dampak SLE Terhadap Pemenuhan KDM
Gangguan psikologis pada anak dengan SLE dapat disebabkan
oleh penyakit lupus yang mempengaruhi tubuh anak secara fisik
yang berkepanjangan dan beberapa obat-obatan yang dikonsumsi
terutama jenis kortikosteroid seperti prednisone.
Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian
● Anamnesa : Identitas, Keluhan pasien,
Riwayat kesehatan
● Pemeriksaan fisik : B1 - B6
● Pemeriksaan penunjang : Imunofluoresensi,
Sirology, Hematologi, Urinalisa
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan
cairan pada pleura ditandai dengan dypsnea.
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri
persendian.
4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan lesi
dan ruam kulit.
3. Intervensi
Buka Makalah
4. Implementasi
Buka Makalah
5. Evaluasi
Buka Makalah
Thanks!
SGD
SGD 99

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai