Kep Anak SGD 9
Kep Anak SGD 9
Pemeriksaan fisik : B1 - B6
2. Diagnosa
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya sekret di jalan nafas ditandai
dengan sesak nafas.
Derajat 3 Derajat 4
Penderita syok ditandai Nadi tidak teraba, tekanan
oleh gejala peredaran darah tidak teratur,
darah seperti nadi berkeringat, dan kulit
melemah. tampak biru.
ETIOLOGI
01 02
Tirah baring Pemberian makanan
lunak
03 04
Minum yang banyak Pemberian cairan infus
05 06
Pemberian obat- Monitor TTV
obatan
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah
2. Serology
- Rontgen thorax
- Uji test tourniquet
Komplikasi
1. DHF mengakibatkan perdarahan pada semua organ tubuh
2. Enselopati
3. Disorientasi
Dampak Terhadap Pemenuhan KDM
Pada kasus DHF kebutuhan dasar manusia yang terganggu adalah
kebutuhan fisiologis pada gangguan kebutuhan kesehatan temperature
tubuh hipertermi dimana anak mengalami peningkatan suhu tubuh,
kebutuhan cairan memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh hampir 90%
dari total berat badan, dan kebutuhan nutrisi diperlukan untuk melalukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
- Anamnesa : Identitas, Keluhan pasien, Riwayat kesehatan
- Pemeriksaan fisik : B1 - B6
- Pemeriksaan penunjang : Test darah & Sirology
2. Diagnosa
- Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus dengue ditandai dengan
demam.
- Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
- Defisit nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat.
- Ansietas berhubungan dengan kondisi yang memburuk dan perdarahan.
3. Intervensi
Buka Makalah
4. Implementasi
Buka Makalah
5. Evaluasi
Buka Makalah
SLE Pada Anak 03
Konsep Medis
DEFINISI
Mercury Venus
Tampak pucat, mudah Mual dengan muntah
lelah dan lesu dan diare
Mars Jupiter
Ruam kulit Demam
Saturn Neptune
Sesak nafas dan nyeri Nyeri dan bengkak pada
dada persendian
PATOFISIOLOGI
Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya
regulasi kekebalan yang menyebabkan
peningkatan autoantibodi yang berlebihan.
Peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan
terjadi akibat fungsi sel T supresor yang
abnormal sehingga timbul penumpukan
kompleks imun dan kerusakan jaringan.
Informasi akan menstimulasi antigen yang
selanjutnya merangsang antibodi tambahan dan
siklus tersebut berulang kembali.
PATHWAY
PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
- Dengan gejala ringan : NSAID, krim kortikosteroid, obat anti malaria,
pembatasan diet
- Dengan gejala berat : Glukokortikoid sistemik dan sitotoksik
imunosupresan.
2. Non Farmakologi
- Istirahat yang cukup
- Menghangatkan sendi yang sakit dengan cara di kompres
- Tidak merokok dan hindari paparan asap rokok
- Memakai baju tertutup, topi, payung bila pergi ke luar ruangan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Imunofluoresensi kulit
2. Serology
3. Hematologi
4. Urinalisa
Komplikasi
1. Serangan pada ginjal
2. Serangan pada jantung dan paru-paru
3. Serangan sistem saraf
4. Serangan pada kuli, sendi dan otot
5. Serangan pada darah
6. Serangan pada hati
Dampak SLE Terhadap Pemenuhan KDM
Gangguan psikologis pada anak dengan SLE dapat disebabkan
oleh penyakit lupus yang mempengaruhi tubuh anak secara fisik
yang berkepanjangan dan beberapa obat-obatan yang dikonsumsi
terutama jenis kortikosteroid seperti prednisone.
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian
● Anamnesa : Identitas, Keluhan pasien,
Riwayat kesehatan
● Pemeriksaan fisik : B1 - B6
● Pemeriksaan penunjang : Imunofluoresensi,
Sirology, Hematologi, Urinalisa
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan
cairan pada pleura ditandai dengan dypsnea.
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri
persendian.
4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan lesi
dan ruam kulit.
3. Intervensi
Buka Makalah
4. Implementasi
Buka Makalah
5. Evaluasi
Buka Makalah
Thanks!
SGD
SGD 99