Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

KONSEP SENAM LANSIA

Fasilitator

Anik Supriani, S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun oleh :

Nurul Wilkyis (0118030)

Vida Khumaidah (0118042)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep Senam Lansia” ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah keperawatan maternitas. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung
sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Mojokerto, 14 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN
a) Konsep Medis......................................................................................................................5
1. Konsep Senam Lansia....................................................................................................5
2. Tujuan Senam Lansia.....................................................................................................5
3. Manfaat Senam Lansia.................................................................................................10
4. Jenis Senam Lansia......................................................................................................10
5. Prinsip Senam Lansia...................................................................................................11
6. Langkah-Langkah Senam Lansia.................................................................................13
7. Gerakan Senam Lansia................................................................................................13
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................................21
B. Saran..................................................................................................................................21
Daftar Pustaka................................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia merupakan suatu
proses alami yang di tentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami
proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut
usia atau yang lazim disingkat dengan Lansia adalah warga Indonesia yang berusia ≥ 60
tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO dalam Effendi dan Makhduli (2009)
lansia terbagi dalam beberapa batasan usia yaitu usia pertengahan (middle age) antara
usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun, lanjut usia
tua (old) usia 75 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (veryold) di atas 90 tahun.

Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang
telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan
lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.
Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan-tahapan
menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh
terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada
sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain
sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi
perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut
pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan
berpengaruh pada activity of daily living (Fatmah, 2010).

Manusia sebagai mahkluk sosial yang hidup berkelompok dimana satu dengan
yang lainnya saling behubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial
yang dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan
pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernyataan diri.

Senam lansia merupakan rangkaian gerakan yang dirancang khusus bagi para
lansia yang biasa melakukan olah raga sejak usia muda ataupun yang tidak pemah
mengikuti olah raga. Gerakan-gerakan senam lansia tidak high impact tetapi low impact
merupakan rangkaian gerakan kegiatan sehari-hari dengan dipadukan musik yang lembut
dan tidak menghentak-hentak menimbulkan suasana santai. Senam lansia merupakan
rangkaian gerakan yang dirancang khusus bagi para lansia yang biasa melakukan olah
raga sejak usia muda ataupun yang tidak pernah mengikuti olah raga.

Gerakan otot yang dipilih adalah gerakan yang tidak terlalu menimbulkan beban
dan setiap gerakan dibatasi 8 sampai 16 kali hitungan serta cukup baik bila dilakukan
secara teratur 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Senam lansia ini dirancang khusus untuk
membantu lansia agar dapat mencapai usia lanjut yang sehat, berguna, bahagia, dan
sejahtera. Program pembinaan kesehatan pada lansia berupa program senam lansia ini
diarahkan pada pembentukan lansia yang sehat dinamis, yaitu mempunyai kemampuan
gerak, mampu mendukung segala kegiatan dan kreativitas bagi peningkatan kesejahteraan
hidup lansia. Hal ini berarti bukan sekedar menjaga sehat statis pada lansia yaitu sehat
pada waktu istirahat saja atau dalam keadaan tidak melakukan aktivitas apapun.
Tercapainya lansia yang sehat fisik, mental, dan sosial merupakan tujuan yang harus
dicapai.

B. RumusanMasalah
1. Bagaimana Konsep Senam Lansia?
2. Bagaimana Tujuan Senam Lansia?
3. Bagaimana Manfaat Senam Lansia?
4. Bagaimana Jenis Senam Lansia?
5. Bagaimana Prinsip Senam Lansia?
6. Bagaimana Langkah-Langkah Senam Lansia?
7. Bagaimana Gerakan Senam Lansia?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep Senam Lansia
2. Untuk Mengetahui Tujuan Senam Lansia
3. Untuk Mengetahui Manfaat Senam Lansia
4. Untuk Mengetahui Jenis Senam Lansia
5. Untuk Mengetahui Prinsip Senam Lansia
6. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Senam Lansia
7. Untuk Mengetahui Gerakan Senam Lansia
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Senam Lansia
A. Konsep Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan
kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Senam merupakan
bentuk latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh untuk mendapatkan kekuatan otot,
kelentukan persendian, kelincahan gerak, keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran
jasmani dan stamina. Dalam latihan senam semua anggota tubuh (otot-otot) mendapat
suatu perlakuan. Otot-otot tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan tugas
berat) dan fine muscle (otot untuk melakukan tugas ringan).
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik
terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar.
Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi
aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam
merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan
pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi mereka yang telah
menderita(Puslitbang Depkes RI,2003:6).
Senam lansia yang dibuat oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
(MENPORA) merupakan upaya peningkatan kesegaran jasmani kelompok lansia
yang jumlahnya semakin bertambah. Senam lansia sekarang sudah diberdayakan
diberbagai tempat seperti di panti werdha, posyandu, klinik kesehatan, dan
puskesmas. (Suroto, 2004).
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak
memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu
tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong
jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran
di dalam tubuh. Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan
terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan
maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut.
B. Tujuan Senam Lansia
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rokhani. Tujuan lain
adalah:
 Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
 Membangun kekuatan dan daya tahan.
 Menurunkan lemak.
 Meningkatkan kondisi otot dan sendi. (Depkes RI,1997:2).

C. Manfaat Senam Lansia


Manfaat senam lansia yaitu sebagai berikut :
1) Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan
(adaptasi)
3) Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap
bertambahnya tuntutan, misalya sakit.
4) Sebagai Pencegahan. Pada usia 40 tahun keatas senam sangat baik untuk
mengatasi proses-proses degenerasi tubuh. Setelah umur 40 tahun ternyata
olahraga yang bersifat endurance sangat baik untuk mengatasi proses degenerasi
tubuh, sehingga orang akan kelihatan lebih muda. Kekurangan gerak juga
menyebabkan otot dan tulang tidak tumbuh dengan baik, otot yang lemah akan
menyebabkan kelainan posisi badan yang nantinya akan menjadi kelainan tulang.
5) Sebagai Pengobatan (Kuratif). Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi
dengan senam lansia adalah kelemahan/kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan
infark jantung, kelainan insufisiensi koroner, kelainan pembuluh darah tepi,
thromboplebitis dan osteoporosis.
6) Sebagai Rehabilitasi. Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta
kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobik
dan terjadinya peningkatan lemak tubuh.Dengan melakukan olahraga seperti
senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut.
Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan atau olah raga seperti
senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit-penyakit seperti
hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan kecil.
Menurut Brick (2001) manfaat dari senam lansia bagi kesehatan fisik antara lain:
a. Mengenai Jantung
Ketika beban kerja otot meningkat, tubuh akan menanggapi dengan meningkatkan
jumlah oksigen yang dikirim ke otot dan jantung. Sebagai akibatnya, detak
jantung dan frekuensi pernafasan meningkat sampai memenuhi kebutuhannya.
Tubuh akan berkeringat dan membakar kalori dan lemak. Saat melakukan latihan
jantung akan memompa lebih banyak darah pada setiap detakan sehingga
membantu mengirim oksigen pada otot yang bekerja. Jaringan-jaringan yang ada
di dalam tubuh bekerja sama untuk membantu meningkatkan kondisi kesegaran
tubuh.
b. Kekuatan Otot
Agar menjadi lebih kuat, otot-otot harus dilatih melebihi normalnya. Intensitas
latihan beragam dari latihan berintensitas rendah sampai berintensitas tinggi.
Dengan latihan ini akan mempertahankan kekuatan otot.
c. Daya Tahan Otot
Senam membantu meningkatkan daya tahan otot dengan cara melakukan gerakan-
gerakan ringan, seperti: melompat-lompat, mengangkat lutut, dan menendang,
sehingga tubuh menjadi kuat. Tubuh yang seimbang akan mengurangi risiko
terluka.
d. Kelenturan
Kelenturan adalah gerakan yang berada disekeliling sendi. Setelah menyelesaikan
latihan, peregangan akan membantu meningkatkan kelenturan dan membantu
sirkulasi darah kembali ke jantung.
e. Komposisi Tubuh
Bagian ini menunjukkan perbandingan kumpulan otot, tulang, dan cairan-cairan
penting di dalam tubuh dibandingkan dengan lemak. Senam lansia sangat baik
untuk peregangan dan kelenturan otot juga pernafasan, dapat juga meningkatkan
sistem kardio-respirasi.

D. Jenis Senam Lansia


Jenis-jenis senam lansia yang biasa diterapkan, meliputi :
1) Senam kebugaran lansia
2) Senam otak
3) Senam osteoporosis
4) Senam hipertensi
5) Senam diabetes melitus
6) Olahraga rekreatif/jalan santai.

Semua senam dan aktivitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk
menghambat proses degeneratif/penuaan. Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka
yang memasuki usia pralansia (45 tahun) dan usia lansia (65 tahun ke atas). Dengan
mengikuti senam lansia efek minimalnya adalah lansia merasa berbahagia, senantiasa
bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.

E. Prinsip Senam Lansia


1) Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah)
2) Bersifat progresif (bertahap meningkat)
3) Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan
4) Lama latihan berlangsung 15-60 menit
5) Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali.

F. Langkah-Langkah Senam Lansia


Tahapan latihan kebugaran jasmani adalah rangkaian proses dalam setiap
latihan, meliputi pemanasan, kondisioning (inti), dan penenangan (pendinginan)
(Sumintarsih, 2006). Permasalahan yang biasanya terjadi yang merupakan hambatan
dalam melakukan senam lansia adalai rasa bosan. Perasaan ini wajar saja dan muncul
mungkin dikarenakan tidak adanya variasi senam. Untuk itu macam atau jenis senam
yang dilakukan sebaiknya selalu bervariasi/berganti-ganti. Misalnya pada minggu
pertama melakukan senam kebugaran dan minggu selanjutnya jenis senam
osteoporosis dan seterusnya dilakukan secara bergiliran. Musik juga mempengaruhi,
sehingga peserta senam lansia menyukai musik tertentu yang memungkin tumbuh
semangat para lansia ketika melakukan senam lansia.
a. Pemanasan
Pemanasan dilakukan sebelum latihan. Pemanasan bertujuan menyiapkan fungsi
organ tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih berat pada saat
latihan sebenarnya. Penanda bahwa tubuh siap menerima pembebanan antara lain
detak jantung telah mencapai 60% detak jantung maksimal, suhu tubuh naik 1ºC -
2ºC dan badan berkeringat. Pemanasan yang dilakukan dengan benar akan
mengurangi cidera atau kelelahan.
b. Kondisioning
Setelah pemansan cukup dilanjutkan tahap kondisioning atau gerakan inti yakni
melakukan berbagai rangkaian gerak dengan model latihan yang sesuai dengan
tujuan program latihan.
c. Penenangan
Penenangan merupakan periode yang sangat penting dan esensial. Tahap ini
bertujuan mengembalikan kodisi tubuh seperti sebelum berlatih dengan
melakukan serangkaian gerakan berupa stretching. Tahapan ini ditandai dengan
menurunnya frekuensi detak jantung, menurunnya suhu tubuh, dan semakin
berkurangnya keringat. Tahap ini juga bertujuan mengembalikan darah ke jantung
untuk reoksigenasi sehingga mencegah genangan darah diotot kaki dan tangan.

G. Gerakan Senam Lansia


1. Gerakan Kepala dan Leher
Berfungsi untuk meregangkan otot-otot kepala agar paredaran darah yang
melewati kepala dapat beredar secara lancar. Caranya yaitu :
a) Yang pertama kaki kiri dibuka selebar bahu, kedua telapak kaki sejajar dan
kedua tangan di letakkan di pinggang.
b) Kepala menoleh ke kiri dan ke kanan.
c) Tundukkan kepala ke depan sampai dagu dan belakang.
d) Miringkan kepala ke kiri dan kanan.
e) Memutar kepala dari kanan dan kiri secara berlawanan.
f) Lihat keatas kemudian menunduk sampai dagu ke dada.
g) Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri. 
h) Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.
2. Gerakan Bahu dan Lengan
a) Angkat kedua tangan sejajar dengan bahu arahkan telapak tangan ke bawah
dan kepakkan tangan kearah bawah dengan lutut sedikit ditekuk.
b) Angkat tangan dan rentangkan selebar bahu lalu kepakkan tangan ke depan
dengan lutut sedikit ditekuk
c) Angkat tangan sejajar dengan bahu dan tekuk sampai menghadap kedepan dan
kepakkan tangan kedepan dengan lutut sedikit ditekuk.
d) Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian putar bahu ke depan
perlahan-lahan.
e) Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian putar bahu ke
bekalang perlahan-lahan.
f) Busungkan dada kedepan diiringi dengan tangan ditekuk kesamping
g) Tangan ditekuk kesamping lalu mengepakkan tangan ke bawah
h) Hentangkan tangan kesamping lalu kepakkan kearah bawah
i) Angkat kedua tangan ke atas lalu dorong tangan keatas kebawah
j) Angkat kedua tangan sejajar dengan bahu arahkan telapak tangan ke bawah
dan kepakkan tangan kearah bawah dengan diiringi pinggang memutar kekiri
dan kekanan.
k) Lakukan Gerakan tangan seperti bermain piano
l) Angkat kedua tangan sejajar dengan bahu, kaki kiri ke depan dan lakukan
Gerakan tangan di kepakkan ke depan.
m)Angkat kedua tangan sejajar dengan bahu, kaki kiri ke belakang dan lakukan
Gerakan tangan di kepakkan ke depan.
3. Gerakan Paha
Dilakukan untuk mengurangi kejadian asam urat dan memperlancar peredaran
darah dari jantung keseluruh tubuh. Caranya yaitu :
a) Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak lalu angkat lutut secara
bergantian.
b) Gerakan tumit ke depan secara bergantian diiringi dengan Gerakan tangan
keatas secara bergantian
c) Gerakan tumit ke samping secara bergantian diiringi dengan Gerakan tangan
keatas secara bergantian
d) Gerakan kaki ke belakang secara bergantian diiringi dengan Gerakan tangan
keatas secara bergantian
e) Gerakan tangan dilipat kedepan secara bergantian diiringi dengan Gerakan
lutut ditekuk keatas secara bergantian
f) Gerakan tepuk tangan diiringi dengan Gerakan kaki ke samping secara
bergantian.
g) Lakukan Gerakan berjalan ditempat diiringi tangan memutar dari depan
kesamping
h) Lakukan Gerakan berjalan ditempat diiringi tangan diangkat sejajar dengan
bahu secara bergantian
4. Gerakan Pernafasan
a) Duduk di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks.
b) Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-dalam
maka terasa dada mengambang.
c) Keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Senam merupakan bentuk latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh untuk
mendapatkan kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak,
keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran jasmani dan stamina. Dalam latihan
senam semua anggota tubuh (otot-otot) mendapat suatu perlakuan. Otot-otot
tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan tugas berat) dan fine muscle
(otot untuk melakukan tugas ringan).

B. SARAN
Apabila melihat atau mengambil manfaat dari senam lansia yang
dilaksanakan secara rutin, sebaiknya subjek lansia tetap secara rutin dan dapat
mengikuti gerakan senam lansia secara sungguh-sugguh agar mendapatkan hasil
yang optimal terhadap kondisi positif lansia. Hal ini didukung bahwa senam
lansia tetap dapat meningkatkan kebugaran lansia serta kondisi.
DAFTAR PUSTAKA

Atikah, A. (2010). Senam Kesehatan. Jogjakarta: Nuha Medika.


Darmojo, B. (2009). Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: FKUI.
Depkes RI. (2005). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan.
Jakarta: Departemen Kesehatan.
Hermana. (2007). Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Sastra Medika.
Aji Subekti, Insan. 2012. Olahraga Bagi Usia Lanjut.
http://insanajisubekti.wordpress.com/2012/04/17/olahraga-bagi-usia-lanjut/, diakses
14 September 2021
Setiawan, Yahmin. 2012. Olahraga Untuk Lansia.
http://www.lkc.or.id/2012/05/22/olahraga-untuk-lansia/, diakses 14 September 2021
(http://bidankudelima.blogspot.com/2012/01/gerakan-senam-lansia.html), diakses pada
tanggal 14 September 2021
http://dkk.sukoharjokab.go.id/read/senam-lansia, diakses pada tanggal 14 September
2021

Anda mungkin juga menyukai