Fasilitator
Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep Senam Lansia” ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah keperawatan maternitas. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung
sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN
a) Konsep Medis......................................................................................................................5
1. Konsep Senam Lansia....................................................................................................5
2. Tujuan Senam Lansia.....................................................................................................5
3. Manfaat Senam Lansia.................................................................................................10
4. Jenis Senam Lansia......................................................................................................10
5. Prinsip Senam Lansia...................................................................................................11
6. Langkah-Langkah Senam Lansia.................................................................................13
7. Gerakan Senam Lansia................................................................................................13
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................................21
B. Saran..................................................................................................................................21
Daftar Pustaka................................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia merupakan suatu
proses alami yang di tentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami
proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut
usia atau yang lazim disingkat dengan Lansia adalah warga Indonesia yang berusia ≥ 60
tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO dalam Effendi dan Makhduli (2009)
lansia terbagi dalam beberapa batasan usia yaitu usia pertengahan (middle age) antara
usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun, lanjut usia
tua (old) usia 75 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (veryold) di atas 90 tahun.
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang
telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan
lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.
Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan-tahapan
menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh
terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada
sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain
sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi
perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut
pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan
berpengaruh pada activity of daily living (Fatmah, 2010).
Manusia sebagai mahkluk sosial yang hidup berkelompok dimana satu dengan
yang lainnya saling behubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial
yang dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan
pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernyataan diri.
Senam lansia merupakan rangkaian gerakan yang dirancang khusus bagi para
lansia yang biasa melakukan olah raga sejak usia muda ataupun yang tidak pemah
mengikuti olah raga. Gerakan-gerakan senam lansia tidak high impact tetapi low impact
merupakan rangkaian gerakan kegiatan sehari-hari dengan dipadukan musik yang lembut
dan tidak menghentak-hentak menimbulkan suasana santai. Senam lansia merupakan
rangkaian gerakan yang dirancang khusus bagi para lansia yang biasa melakukan olah
raga sejak usia muda ataupun yang tidak pernah mengikuti olah raga.
Gerakan otot yang dipilih adalah gerakan yang tidak terlalu menimbulkan beban
dan setiap gerakan dibatasi 8 sampai 16 kali hitungan serta cukup baik bila dilakukan
secara teratur 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Senam lansia ini dirancang khusus untuk
membantu lansia agar dapat mencapai usia lanjut yang sehat, berguna, bahagia, dan
sejahtera. Program pembinaan kesehatan pada lansia berupa program senam lansia ini
diarahkan pada pembentukan lansia yang sehat dinamis, yaitu mempunyai kemampuan
gerak, mampu mendukung segala kegiatan dan kreativitas bagi peningkatan kesejahteraan
hidup lansia. Hal ini berarti bukan sekedar menjaga sehat statis pada lansia yaitu sehat
pada waktu istirahat saja atau dalam keadaan tidak melakukan aktivitas apapun.
Tercapainya lansia yang sehat fisik, mental, dan sosial merupakan tujuan yang harus
dicapai.
B. RumusanMasalah
1. Bagaimana Konsep Senam Lansia?
2. Bagaimana Tujuan Senam Lansia?
3. Bagaimana Manfaat Senam Lansia?
4. Bagaimana Jenis Senam Lansia?
5. Bagaimana Prinsip Senam Lansia?
6. Bagaimana Langkah-Langkah Senam Lansia?
7. Bagaimana Gerakan Senam Lansia?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep Senam Lansia
2. Untuk Mengetahui Tujuan Senam Lansia
3. Untuk Mengetahui Manfaat Senam Lansia
4. Untuk Mengetahui Jenis Senam Lansia
5. Untuk Mengetahui Prinsip Senam Lansia
6. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Senam Lansia
7. Untuk Mengetahui Gerakan Senam Lansia
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Senam Lansia
A. Konsep Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan
kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Senam merupakan
bentuk latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh untuk mendapatkan kekuatan otot,
kelentukan persendian, kelincahan gerak, keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran
jasmani dan stamina. Dalam latihan senam semua anggota tubuh (otot-otot) mendapat
suatu perlakuan. Otot-otot tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan tugas
berat) dan fine muscle (otot untuk melakukan tugas ringan).
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik
terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar.
Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi
aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam
merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan
pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi mereka yang telah
menderita(Puslitbang Depkes RI,2003:6).
Senam lansia yang dibuat oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
(MENPORA) merupakan upaya peningkatan kesegaran jasmani kelompok lansia
yang jumlahnya semakin bertambah. Senam lansia sekarang sudah diberdayakan
diberbagai tempat seperti di panti werdha, posyandu, klinik kesehatan, dan
puskesmas. (Suroto, 2004).
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak
memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu
tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong
jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran
di dalam tubuh. Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan
terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan
maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut.
B. Tujuan Senam Lansia
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rokhani. Tujuan lain
adalah:
Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
Membangun kekuatan dan daya tahan.
Menurunkan lemak.
Meningkatkan kondisi otot dan sendi. (Depkes RI,1997:2).
Semua senam dan aktivitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk
menghambat proses degeneratif/penuaan. Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka
yang memasuki usia pralansia (45 tahun) dan usia lansia (65 tahun ke atas). Dengan
mengikuti senam lansia efek minimalnya adalah lansia merasa berbahagia, senantiasa
bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.
A. KESIMPULAN
Senam merupakan bentuk latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh untuk
mendapatkan kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak,
keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran jasmani dan stamina. Dalam latihan
senam semua anggota tubuh (otot-otot) mendapat suatu perlakuan. Otot-otot
tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan tugas berat) dan fine muscle
(otot untuk melakukan tugas ringan).
B. SARAN
Apabila melihat atau mengambil manfaat dari senam lansia yang
dilaksanakan secara rutin, sebaiknya subjek lansia tetap secara rutin dan dapat
mengikuti gerakan senam lansia secara sungguh-sugguh agar mendapatkan hasil
yang optimal terhadap kondisi positif lansia. Hal ini didukung bahwa senam
lansia tetap dapat meningkatkan kebugaran lansia serta kondisi.
DAFTAR PUSTAKA