Disusun Oleh:
1. ELLSA AVIANA NIM.0118014
2. FANNY OKTE NOVITASARI NIM.0118015
3. IRBAH SYAROF AGUSTIN NIM.0118019
4. IVO PRAMAYSELLA NIM.0118020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
anastesi"ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini.
penulis.Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca selalu
Akhirnya penulis berharap laporan pendahuluan ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................3
2.1 Pengertain Anastesi ...........................................................................3
2.2 Tujuan Anastesi .................................................................................5
2.3 Sejarah Anastesi.................................................................................5
2.4 Macam-macam anastesi.....................................................................6
2.5 Penggunaan obat obatan dalam Anastesi.........................................7
2.6 Anastesi berdasarkan kebutuhan ....................................................9
2.7 Persiapan untuk menjalani anastesi..................................................9
2.8 Prosedure anastesi...............................................................................9
BAB III PENUTUP...................................................................................10
3.1 Kesimpulan........................................................................................10
3.2 Saran..................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Anestesi umum juga telah banyak digunakan untuk prosedur diagnostik invasif
minimal dan terapeutik yang memerlukan imobilisasi dan sedasi dalam pada
pasien. Anestesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit atau nyeri
menimbulkan rasa sakit pada tubuh (Amarta, 2012). Anestesi dibagi menjadi
dua, anestesi umum dan anestesi lokal. Anestesi umum adalah suatu kondisi
induksi obat, dalam hal ini selain hilangnya rasa nyeri dan kesadaran juga
sadar menjadi tidak sadar yang bersifat sementara, karena pemberian anestesi
dan Dachlan, 2017).Secara garis besar anestesi dibagi menjadi dua kelompok
yaitu anestesi umum dan anestesi lokal. Anestesi umum adalah keadaan tidak
sadar tanpa nyeri yang reversible akibat pemberian obat- obatan, serta
anestesi lokal adalah anestesi pada sebagian tubuh, keadaan bebas nyeri tanpa
1
kehilangan kesadaran (Morgan et al, 2016).
1.3 Tujuan
1.3.4 Mengetahui obat obat apa saja yang digunakan dalam anastesi
1.3.5 Mengetahui apa saja prosedur atau cara pemberian obat anastesi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
rasa sakit, dalam hal ini rasa takut perlu ikut dihilangkan untuk menciptaka
denggan teknik intravena anestesi dan general anestesi dengan inhalasi yaitu
dengan face mask (sungkup muka) dan dengan teknik intubasi yaitu
(Latief, 2017).
nyeri, dan menurut jenis kegunaannya dibagi menjadi anestesi umum yang
pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit pada
tubuh(Morgan, 2011)
3
2.2 Tujuan Anastesi
anestesi.
Sejak pertama kali ditemukan oleh William Thomas Green Morton pada
tahun 1846, anestesi terus berkembang pesat hingga sekarang. Saat itu ia
kesakitan. Karena pada saat itu eter merupakan obat yang cukup aman,
pembuatan mudah, dan harganya murah. Oleh karena itu eter terus dipakai,
tanpa ada usaha untuk mencari obat yang lebih baik. Setelah mengalami
4
barulah kemudian banyak dokter tertarik untuk memperlajari bidang
Anastesi berasal dari bahasa Yunani yaitu An berati tidak, dan Aesthesis
berarti rasa atau sensasi. Sehingga anestesi berarti suatu keadaan hilangnya
rasa atau sensasi tanpa atau disertai dengan hilangnya kesadaran. Anestesi
adalah keadaan tanpa rasa (without sensation) tetapi bersifat sementara dan
anestesi yang memadai meliputi tiga komponen yaitu hipnotik (tidak sadarkan
diri = “mati ingatan’), analgesi (bebas nyeri = “mati rasa”), dan relaksasi otot
rangka (“mati gerak”) (Mangku dan Senapathi, 2010) Untuk mencapai ke tiga
target tersebut dapat digunakan hanya dengan mempergunakan satu jenis obat,
mempunyai efek khusus seperti tersebut di atas, yaitu obat yang khusus
sebagai hipnotik, khusus sebagai analgesi, dan khusus sebagai obat pelumpuh
5
Hollingshead, 2013; Tranquilli et al., 2017). Menurut Alex, (2010) balanced
anesthesia dalam konteks ini meliputi yaitu a).Obat diberikan sebelum induksi
belum dapat dilakukan bila anestesi belum diberikan (Pretto, 2002). Anestesi
memiliki resiko yang jauh lebih besar dari prosedur tindakan pembedahan
untuk sistem vital, ekonomis, dan mudah dalam aplikasi baik di lapangan
ataupun di ruang operasi. Namun, sampai saat ini anestesi yang memenuhi
Menurut Potter & Perry tahun 2010, pasien yang mengalami pembedahan
akan menerima anestesi dengan salah satu dari tiga cara sebagai berikut:
1. Anestesi Umum
Klien yang mendapat anestesi umum akan kehilangan seluruh sensasi dan
2. Anestesi Regional
6
tubuh tertentu. Anestesi regional terdiri dari spinal anestesi, epidural
anestesi pada saraf vasomotorik simpatis dan serat saraf nyeri dan motoric
3. Anestesi Lokal
menjadi beberapa taknik yaitu general anastesi dengan teknik intravena dan
general anastesi dengan teknik inhalasi berikut obat obat yang biasa
1) Atropine sulfat
2) Pethidine
3) Atrakurium
7
4) Ketamine HCL
5) Midazolam
6) Fentanyl
7) Rokunorium bromide
8) Prostigmin
1) Nitrous Oxide
2) Halotan
3) Enfluren
4) Isofluren
5) Sevofluran
Anestesi dilakukan dalam tindakan operasi, baik operasi kecil maupun besar.
1. Anestesi lokal
Operasi atau prosedur medis yang tidak butuh waktu lama, dan pasien
8
2. Anestesi regional
3. Anestesi umum
operasi yang:
diperlukan:
1. Anestesi lokal
Dokter atau dokter gigi akan menjelaskan semua persiapan yang perlu dilakukan.
Berikut contohnya:
9
dokter, terutama obat pengencer darah (seperti aspirin atau warfarin).
anestesi.
pemberian bius
Persiapan untuk pasien yang akan menjalani anestesi regional serta anestesi umum
(termasuk suplemen dan obat herbal), dan riwayat jenis anestesi atau obat
Langkah ini dilakukan untuk menentukan jenis dan jumlah obat bius yang
akan digunakan.
operasi.
1
0
Pada hari operasi, datang tepat waktu di rumah sakit.
penjelasannya:
1. Anestesi lokal
disemprot, atau dioleskan pada area tubuh yang memerlukannya. Jenis dan dosis
obat tergantung pada usia, berat badan, ada tidaknya alergi, bagian tubuh yang
2. Anestesi regional
serabut saraf. Lokasi penyuntikan bisa bervariasi, tergantung pada area yang akan
dioperasi.
Anestesi ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu blok saraf perifer, anestesi
Pada blok saraf perifer, obat bius disuntikkan di dekat serabut saraf spesifik
yang menyuplai nyeri dan sensasi ke area tubuh. Misalnya, tangan, kaki,
Untuk anestesi epidural dan spinal, obat bius disuntikkan di dekat saraf
tulang belakang. Dengan ini, nyeri serta sensasi ke area tubuh yang lebih besar
3. Anestesi umum
1
1
Prosedur anestesi umum dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
infus di lengan pasien. Obat bius juga sering diberikan berupa gas yang dihirup
Ketika pasien sudah tertidur, dokter akan memberikan obat pelemas otot
sekaligus melindungi paru-paru dari darah dan cairan lain (seperti asam lambung).
Dokter juga dapat menggunakan alat lain, seperti laryngeal airway mask
Dokter anestesi akan memantau kondisi pasien selama operasi. Jika perlu,
obat bius, pernapasan, suhu, cairan, dan tekanan darah pasien akan diatur oleh
dokter. Demikian pula dengan pbat-obatan tambahan, cairan, dan transfusi darah.
1
2
1
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini kami menyimpulkan bahwa Anastesi adalah
pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit, dalam
hal ini rasa takut perlu ikut dihilangkan untuk menciptaka kondisi optimal
1.2 Saran
umumnya . Demi mewujudkan makalah ini yang lebih baik diharapkan saran
1
4
DAFTAR PUSTAKA
1
5