Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anestesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit atau nyeri ketika
melakukan tindakan pembedahan dan berbagai prosedur lainya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh (Amarta, 2012). Anestesi di bagi menjadi
dua, anestesi umum dan anestesi lokal. Anestesi umum adalah suatu kondisi yang
ditandai dengan hilangnya persepsi terhadap semua sensasi akibat induksi obat,
dalam hal ini selain hilangnya rasa nyeri dankesadaran juga hilang
Amarta, C. (2012) Hypnodontia. 1st edn. Jakarta: Raih Asa Sukses.
Anestesi umum saat ini telah banyak berkembang dan terlibat dalam
berbagai perkembangan prosedur medis terbaru. Jumlah prosedur pembedahan
terus meningkat dan membutuhkan keterlibatan peran dari anestesi umum.
Anestesi umum juga telah banyak digunakan untuk prosedur diagnostik
invasif minimal dan terapeutik yang memerlukan imobilisasi dan sedasi dalam
pada pasien. Pada kondisi ini, penekanan terhadap efektivitas biaya,
pemulihan segera, kepuasan pasien, dan minimalisasi efek samping sangatlah
penting. Meskipun banyak laporan mengenai efek anestesi umum terhadap
timbulnya depresi kardiopulmonal hingga kematian, pada kenyataannya,
kejadian ini terus berkurang hingga mencapai 1 per 250.000 pasien sehat.
Mengingat ada banyak efek samping dari anestesi umum, pemilihan agen
inhalasi yang bekerja cepat dan memiliki sedikit efek samping harus
dipertimbangkandan terus diteliti.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anastesi?
2. Apa saja macam-macam anastesi?
3. Apa efek samping dari pemberian anastesi?
4. Apa indikasi dan kontraindikasi dari anastesi?
5. Penatalaksanaan pasca anestesi

C. Tujuan Penulisan
1. Agar kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan anastesi.
2. Kita dapat mengetahui macam-macam dari anastesi.
3. Agar kita dapat mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari anastesi.
4. Agar kita dapat mengetahui berapa dosis yang diberikan
5. Kita dapat mengetahui penatalaksanaan anastesi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Macam-macam Anestesi


Anestesi merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit ketika
dilakukan pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa
sakit, dalam hal ini rasa takut perlu ikut dihilangkan untuk menciptakan
kondisi optimal bagi pelaksanaan pembedahan (Sabiston, 2011).
B. Macam-macam Anestesi
Anestesi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu anestesi lokal, regional, dan
umum. Setiap jenis anestesi memiliki cara kerja dan tujuan yang berbeda-beda,
berikut adalah penjelasannya:
1. Anestesi local
Anestesi lokal dilakukan dengan memblokir sensasi atau rasa sakit pada area
tubuh yang akan dioperasi. Jenis anestesi ini tidak memengaruhi kesadaran,
sehingga pasien akan tetap sadar selama menjalani operasi atau prosedur
medis. Anestesi lokal dapat digunakan untuk operasi minor atau kecil, seperti
perawatan gigi, operasi mata, prosedur pengangkatan tahi lalat, dan biopsi
pada kulit. Anestesi jenis ini dapat diberikan dengan cara disuntik, disemprot,
atau dioleskan ke kulit maupun selaput lendir yang akan dioperasi.
2. Anestesi regional
dilakukan dengan memblokir rasa sakit di sebagian anggota tubuh. Seperti
halnya anestesi lokal, pasien akan tetap tersadar selama operasi berlangsung,
namun tidak dapat merasakan sebagian anggota tubuhnya. Pada anestesi
regional, obat akan diberikan dengan cara disuntikkan di dekat sumsum
tulang belakang atau di sekitar area saraf. Suntikan ini akan menghilangkan
rasa sakit pada beberapa bagian tubuh, seperti pinggul, perut, lengan, dan
kaki. Terdapat beberapa jenis anestesi regional, yaitu blok saraf perifer,
epidural, dan spinal. Anestesi regional yang paling sering digunakan adalah
epidural, yang umum digunakan saat persalinan.
3. Anestesi Umum
Anestesi umum atau biasa disebut bius total adalah prosedur pembiusan yang
membuat pasien menjadi tidak sadar selama operasi berlangsung. Anestesi
jenis ini sering digunakan untuk operasi besar, seperti operasi jantung
terbuka, operasi otak, atau transplantasi organ. Anestesi ini bisa diberikan
melalui dua cara, yaitu melalui gas untuk dihirup (inhalasi) dan obat yang
disuntikkan ke dalam pembuluh darah (intravena). Anestesi umum dianggap
cukup aman untuk sebagian besar pasien. Namun pada kelompok tertentu,
seperti lansia, anak- anak, atau pasien yang kondisinya sangat buruk,
pemberian anestesi jenis ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena
dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Pemilihan dan pemberian
anestesi akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien, prosedur medis
yang akan dijalani, dan lamanya prosedur yang akan dilakukan.

C. Rangkaian Kagiatan Anastesi


Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis. Dokter
spesialis anestesiologi selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda
vital pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan
penanganan secepatnya. Empat rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan
sehari-hari dokter anestesi adalah:
1. Mempertahankan jalan napas.
2. Memberi napas bantu.
3. Membantu kompresi jantung bila berhenti
4. Membantu peredaran darah.
5. Mempertahankan kerja otak pasien.
Mekanisme Anestesi Lokal
1. Anastesi Lokal mencegah timbulnya konduksi impuls saraf.
2. Meningkatkan ambang membran, eksitabilitas berkurang dan kelancaran
hantaran terhambat.
3. Anastesi Lokal juga mengurangi permeabilitas membran bagi ion Na &
K dalam keadaan istirahat.
4. Meningkatkan tegangan permukaan selaput lipid molekule

D. Efek Samping Anestesi


Seperti juga prosedur medis lainnya, anastesi berisiko menimbulkan efek
samping, baik ringan maupun berat. Berikut ini adalah efek samping yang
bisa terjadi akibat pemberian anestesi, berdasarkan jenis anestesinya:
1. Efek samping anestesi lokal:
Rasa nyeri, ruam, serta pendarahan ringan di area suntikan.
a. Sakit kepala.
b. Pusing
c. Kelelahan.
d. Mati rasa pada area yang disuntik.
e. Kedutan pada jaringan otot.
f. Penglihatan kabur
2. Efek samping anestesi regional:
a. Sakit kepala.
b. Reaksi alergi.
c. Nyeri punggung.
d. Perdarahan.
e. Kejang.
f. Sulit buang air kecil.
g. Penurunan tekanan darah.
h. Infeksi tulang belakang.
3. Efek samping anestesi umum:
a. Mual dan muntah.
b. Mulut kering.
c. Sakit tenggorokan.
d. Suara serak.
e. Rasa kantuk.
f. Menggigil.
g. Timbul nyeri dan memar di area yang disuntik atau dipasangkan infus.
h. Kebingungan
i. Sulit buang air kecil.
j. Kerusakan gigi
Tugas para dokter anestesi sebenarnya bukan hanya mmebuat pasien
"tertidur", tetapi juga membantu pasien pulih dari operasinya. Apalagi,
proses membuat pasien "tertidur" dan bangun kembali sangatlah berbeda.
Meski anestesi masa kini sudah semakin aman, para ilmuwan terus
mencari formula anestesi terbaik. Hal tersebut bertujuan mendesain
anestesi yang spesifik dan efektif untuk tiap pasien. Riset dalam bidang
anestesi juga diharapkan bisa menguak misteri tentang sakit, memori,
kondisi seperti epilepsi dan koma, serta dunia bawah sadar. Beberapa efek
samping anastesi yang mungkin termasuk :
1) Merasa sakit dan muntah setelah operasi – sekitar 1 dari 3 orang
mungkin merasa sakir setelah operasi, hal biasanya terjadi secara
langsung. Beberapa kasus mungkin akan terus merasa sakit sampai
berhari-hari. Mengigil dan perasaan dingin – sekitar 1 dari 4 orang
akan mengalami ini. Mengigil dapat berlangsung selama 20 – 30 menit
setelah operasi. Kebingungan dan kehilangan memory – ini lebih
umum pada orang tua dan biasanya bersifat sementara. Kebingungan
kadang-kadang terjadi beberapa hari atau seminggu.
2) Infeksi – ini dapat terjadi 1 dari 5 orang yang menjalani operasi perut.
Ini membuat perasaan demam (panas dan dingin) dan menyebabkan
kesulitan bernafas.
3) Masalah kandung kemih – pria mungkin mengalami kesulitan buang
air kecil dan perempuan mungkin bocor urin, ini lebih umum setelah
anastesi spinal atau epidural.
4) Kerusakan saraf ringan sementara – ini dapat mempengaruhi 1 dari
100 orang dan menyebabkan mati rasa, kesemutan atau nyeri yang
mungkin pulih dalam beberapa hari atau beberapa minggu untuk
menghilangkannya.
5) Rasa pusing – dapat terjadi setelah operasi Anda, tetapi anda akan
diberikan cairan untuk mengobati memar dan rasa sakit dapat
berkembang di daerah di bagian yang telah disuntik atau diinfus,
biasanya sembuh tanpa pengobatan selama operasi.

E. Keefektifan anestesi
Keefektifan anestesi lokal tergantung pada :
1. Potensi analgesik dari agen anestesi yang digunakan.
2. Konsentrasi agen anestesi lokal.
3. Kelarutan agen anestesi lokal dalam : air ( misalnya : cairan ekstraseluler )
dan lipoid ( misalnya : selubung mielin lipoid ).
4. Persistensi agen pada daerah suntikan tergantung baik pada konsentrasi
agen anestes lokal maupun keefektifan vasokonstriktor yang ditambahkan.
5. Kecepatan metabolisme agen pada daerah suntikan.
6. Ketetapan terdepositnya larutan dan dekat saraf yang akan dibuat baal.
7. Tergantung pula pada keterampilan operator dan variasi anatomi.
Sering terjadi pasien ternyata dapat merasa dan sadar dari pengaruh bius
akibat obat pembius yang tidak bekerja dengan efektif. Secara statistik, Dr.
Peter Sebel, ahli anestesi dari Universitas Emory yang dikutip Time terbitan 3
November 1997 mengungkapkan bahwa dari 20 juta pasien yang dioperasi
setiap tahunnya di Amerika Serikat, 40.000 orang mengalami gejala siuman
tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, dalam pertemuan tahunan sekitar
bulan Oktober 1997, Persatuan Dokter Ahli Anestesi Amerika ditawari suatu
alat yang disebut Bispectral Index Monitor yang akan memberi peringatan
bahwa pasien yang sedang dioperasi mengalami gejala siuman atau menjelang
"bangun dari tidurnya".Penemu alat tersebut adalah Dr. Nassib Chamoun,
seorang dokter ahli saraf (neurologist) asal Yordania. Dengan menggunakan
prinsip kerja dari alat yang sudah ada, yaitu piranti yang disebut EEG
(Electroencephalography). Alat yang ditemukan Dr. Chamoun itu mampu
memonitor potensi listrik yang ditimbulkan oleh aktivitas "jaringan otak
manusia".Alat ini dapat menunjukkan derajat kondisi siuman pasien yang
sedang menjalani suatu pembedahan. Angka "100" menunjukkan pasien
dalam keadaan "siuman sepenuhnya". Bila jarum menunjukkan angka "60"
berarti pasien dalam kondisi "siap untuk dioperasi". Angka "0" menandakan
pasien mengalami "koma yang dalam".Dengan mengamati derajat siuman dari
alat ini, dokter anestesi dapat menambahkan obat pembiusan apabila
diperlukan, atau memberikan dosis perawatan kepada pasien yang telah
mengalami kondisi ideal untuk dilakukan operasi. Di samping itu, dokter
bedah dapat dengan tenang menyelesaikan operasinya sesuai rencana yang
telah ditetapkan.

F. indikasi / Kontraindikasi Obat Anastesi


Indikasi Anastesi Lokal
1. Tindakan pembedahan yang menyebabkan rasa nyeri seperti pencabutan
gigi,gingivektomi, bedah periodontal,pulpektomi, poulpotomi,
alveloplasty, bonegrafting, implant gigi, gingivoplasti, perawatan fraktur
rahang, pengembalian gigiavulse, removal tumor dan kista.
2. Mengurangi rasa nyeri saat penetrasi jarum pada mukosa mulut ( untuk
anestesitopical).
3. Inisisi abses.
4. Pasien yang sangat sensitive mencetak rahang
5. Mengurangi nyeri pasca operasi
G. Kontraindikasi Anastesi
1. Adanya infeksi akut pada daerah operasi (karena dapat menyebabkan
penyebaraninfeksi melalui rusaknya daya pertahanan alami dan jarang dapat
menimbulkanefek anastesi).
2. Penderita penyakit gangguan darah yang langka seperti hemofilia,
penyakitChrsitmas atau penyakit von Willebrand (karena akan timbul resik
terjadinyaperdarahan di daerah injeksi atau suntikan).
3. Terdapat inflamasi pada daerah tempat penyuntikan.
4. Keadaan lingkungan periodontal yang tidak memungkinkan pemberian
anestesilokal yang sempurna.
5. Anak-anak di bawah umur yang tidak mengenal dan tidak mengerti akibat
anestesi.
6. Pada penderita yang lemah saraf dan penakut.
7. Pasien yang tidak dapat membuka mulut dengan lebar, misalnya pada
keadaantrismus, fraktur tulang rahang, ankilosis temporomandibula, dll.
8. Pasien yang alergi terhadap bahan anestesi lokal.
9. Pasien dengan penyakit sistemik yang tidak terkontrol (misal diabetes
tidakterkontrol).
10. Pasien yang tidak kooperatif.
11. Kurangnya tenaga terampil yang mampu mengatasi atau mendukung
tekniktertentu.
12. Jika dibutuhkan anestesi segeraatau tidak cukup waktu untuk anestesi lokal
untukbekerja secara sempurna.
13. Kurangnya kerjasama atau tidak adanya persetujuan dari pihak penderita.
14. Efek merugikandari berbagai anas anastesi local modern terhadap
kehamilanbelum terbukti. Tetapi diperkirakan vasokonstriktor relypressin
mempunyai efekoksitoksik ringan, sehingga dapat menganggu sirkulasi fetus
dan mempercepatkelahiran.
Umumnya anastesi pada ibu hamil cukup aman asalkan diberikandengan hati-
hati. Namun sebaiknya dibatasai perawatan yang hanya diperlukansaja,
operasi dan restorasi ditunda setelah persalinan.

H. Penatalaksanaa Pasien Pasca Anestesi


Latihan fisik
1. Pengertian
Latihan fisik merupakan pergerakan tubuh yang dilakukan oleh otot
dengan terencana dan berulang yang menyebabkan peningkatan
pemakaian energi dengan tujuan untuk memperbaiki kebugaran fisik ( laila
2007)
Macam-macam latihan fisik :
a. Mobilisasi
Mobilisasi adalah suatu kebutuhan dasar manusia yang diperlukan
individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang berupa pergerakan
sendi, sikap, gaya berjalan, latihan maupun kemampuan aktivitas
( Perry & Potter, 2006)
b. Range of Motion
adalah latihan gerak sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi
dan pergerakan otot, dimana pasien menggerakan masing-masing
persendiann ya sesuai gerakan normal baik secara aktif maupun
pasif ( Perry & Potter, 2006)
1) Klasifikasi latihan ROM meliputi :
a) Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang dilakukan pasien
dengan bantuan perawat setiap gerakan.
b) Latihan ROM aktif adalah latihan ROM yang dilakukan sendiri
oleh pasien tanpa bantuan perawat di setiap gerakan yang
dilakukan.
c. Latihan batuk efektif
Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar dan pasien
dapat mengeluarkan dahak dengan maksimal ( Potter & Perry, 2005).
Tujuan batuk efektf adalah memobilisasi sekret dan mencegah efek
samping penumpukan sekret, mencegah komplikasi pernafasan
atelektasis dan pneumonia (Mutaqqin, 2008)
d. Latihan nafas dalam
Latihan nafas dalam setelah operasi dilakukan unruk mengurang
nyeri setelah operasi dan dapat meningkatkan kualitas tidur pasien.
Selain itu teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan oksigenasi darah setelah anestesi umum ( Naharani
Pepin, 2013)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu
analgetik dan anestesi. Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai
hilangnya perasaan secara total. seseorang yang mengonsumsi analgetik
tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu
menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri.
Anastesi merupakan suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika
melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh.Beberapa jenis anestesi
menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya
menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap
sadar. Tipe Anastesi terdiri atas :
a. Pembiusan total
b. Pembiusan regional,
c. Pembiusan Lokal
Anastesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit untuk
sementara pada satu bagian tubuh dengan cara mengaplikasikan bahan
topikal atau suntikan tanpa menghilangkan kesadaran. Anastesi lokal
terdiri atas :
a. Anastesi topikal,
b. Anastesi infiltrasi,
c. Anastesi Blok.
B. Saran
Demi kebaikan dan kesempurnaan makalah yang dibuat penyusun,
diharapkan adanya saran-saran yang membangun. Dikarenakan
penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini.
Daftar Pustaka

Staf pengajar, 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi, Edisi 2 EGC Jakarta


Departemen Farmakologi FKUS
Becker, D. E., & Reed, K. L. (2012). Local Anesthetics: Review of Pharmacological
Considerations. Anesthesia Progress. 59(2), pp 90–103.
Smith, G., & Goldman, J. (2018). General Anesthesia for Surgeons. StatPearls
Publishing, Treasure Island.
Abdul Majid, dkk. (2011). Keperawatan Perioperatif. Yogyakarta: Gosyen
Arif Muttaqin & Kumala Sari. (2009). Asuhan Keperawatan Perioperatif. Jakarta:
EGC
Brunner dan Suddarth, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit
Buku Kedokteran, Cetakan Kedua, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai