ELEKTRONIKA
- Berkapasitas Kecil
- Jarak Pendek
- Sederhana
Sistem Satu Phase Dengan Dua Kawat
V volt
CT V volt
Sekunder trafo
Sistem Satu Phase Dengan Tiga Kawat
V volt
CT
V volt
Sekunder trafo
Sistem Dua Phase Tiga Kawat
V volt
I
2V
V volt
II
Sekunder trafo
Sistem Dua Phase Empat Kawat
I V volt
0,707 V
volt
II
V volt
Sekunder trafo
SistemTiga Phase
Ketidak Simetrian
• Sejak dari sumber
– Jumlah belitan tidak sama
– Reaktansi tidak sama
• Dari Saluran
– Konfigurasi saluran
– Resistensi saluran (Jenis bahan konduktor)
– Ukuran Konduktor
– Jarak antar masing-masing Phase
• Karena Beban
• Power faktor beban
Rangkaian Satu Fasa
• Komponen rangkaian a I b
satu fasa: L VL
V
• >Sumber tegangan atau R VR
arus g
• >Impedansi (resistansi, 10
Vo
induktansi, kapasitansi) 5
v (t) 0
• >Komponen dihubungkan 5
T
Rangkaian Satu Fasa
• Sumber tegangan menghasilkan gelombang sinus :
v ( t ) 2 Vrms sin ( t )
dimana: Vrms adalah harga efektif sumber tegangan
adalah frekuensi sudut fungsi sinus (rad/sec)
2 1
2 f rad/sec f Hz
T T
f adalah frekuensy (60 Hz di USA, 50 Hz di Eropa).
T adalah periode gelombang sinus (seconds).
• Harga Puncak (maksimum) tegangan adalah :
V0 2 Vrms
Rangkaian Satu Fasa
1 T
• Harga efektif dapat dihitung rms
V 0 v(t) 2
dt
T
a I b
C Vc
V
R VR
g
Rangkaian Satu Fasa
– c) Reaktansi Kapasitif 1
XC
C
Rangkaian Satu Fasa
• Impedansi dari sebuah • Perhitungan impedansi
resistor dan induktor
yang dihubungkan seri
adalah : I
a b
XL VXL
Z R X
2 2
V
R VR
• Sudut fasanya :
g
X
a tan
R
Rangkaian Satu Fasa
• Arus generator • The load current and
mengalir dari g ke a voltages are in opposite
selama siklus direction
positifnya.
a I b
• Arus dan tegangan
dalam arah yang sama. Ig
L VL
V
ILoad R
• Arus dalam siklus VR
positif mengalir dari b g
ke g.
Rangkaian Satu Fasa
Rangkaian “Induktif”
• Pergeseran fasa terjadi antara tegangan dan arus adalah
“negatif”.
• >>>Arus tertinggal (lagging) terhadap tegangan.
a I b
I(t)
10 V(t)
L VL
V 5
V( t )
R VR 0
I( t )
g 5
10
0 60 120 180 240 300 360
t
Rangkaian Satu Fasa
Rangkaian Kapasitif
• Pergeseran fasa terjadi antara tegangan dan arus adalah
“positif”.
• >>>Arus mendahului (leading) terhadap tegangan
10
a I b
v(t)
5
C Vc V( t )
i(t)
V 0
I( t )
R VR 5
g 10
0 60 120 180 240 300 360
t
Rangkaian Satu Fasa
-
t
Rangkaian Satu Fasa
Notasi Komplek
• Perhitungan-Perhitungan teknik memerlukan
informasi harga efektif (rms) dan pergeseran fasa
tegangan dan arus.
• Fungsi waktu digunakan untruk analisa transient.
• Amplitudo(rms) dan sudut fasa dapat dihitung
menggunakan notasi komplek.
• Tegangan, arus dan impedansi dinyatakan dalam
phasor komplek.
Rangkaian Satu Fasa
Complex Notation
Impedance phasor: (resistance, capacitor, and
inductance connected in series)
Rectangular form:
1
Z R j L ( ) R j (X L - X C ) R j X T
j C
Exponential form: Z Z e j
Z
X
X
where: Z R 2 X2 a tan ( ) R
R
Single Phase Circuit
Review
Complex Notation
Impedance phasor: (resistance, capacitor,
and inductance connected in parallel)
1 1 1
Z
Y 1 1 1 1 1
jC
R j L 1 R j L
jC
Two impedances connected in parallel
1 Z1 Z 2
Z
1 1 Z1 Z 2
Z1 Z1
Rangkaian Satu Fasa
Notasi Komplek
Phasor impedansi:
Bentuk Polar:
Z Z e j Z cos j sin
Z
X
Z R 2 X2
R
Rangkaian Satu Fasa
Perhitungan Daya.
Where:
p ( t ) v(t) i(t) 2 V sin t 2 I sin t
v ( t ) 2 V sin t i ( t ) 2 I sin t
Rangkaian Satu Fasa
•Bagian 1 Real Power
Harga RATA-RATA dari p(t) adalah REAL POWER. Daya inilah yang
ditransfer dari sumber ke beban.
P V I cos ( )
•Bagian 2 adalah Reactive Power.
Harga rata-rata reactive power adalah NOL (mengapa?):
a). Selama siklus positif daya rekatif mengalir dari generator ke
beban.
b). Selama siklus negatif daya rekatif mengalir dari beban ke
generator. Q V I sin ( )
Rangkaian Satu Fasa
Fungsi waktu Daya Sesaat
• Berosilasi dengan frekuensi dua kali frekuensi dasarnya.
• Kurva tergeser ke sumbu positif sehingga daerah dibawah
kurva positif >kurva dibawah kurva negatif.
• Daya rata-rata yg ditransfer: 1 T
P p( t ) dt
T 0
t
Rangkaian Satu Fasa
Daya Reaktif dan Daya Nyata untuk berbagai pergeseran fasa
p(t) p(t)
= -5 o = -30o
P P
P [1-cos(2t)] P [1-cos(2t)]
Q sin (2t) Q sin (2t)
t t
p(t) p(t)
= -60o = -85o
P
P
P [1-cos(2t)] P [1-cos(2t)]
Q sin (2t)
Q sin (2t)
t t
Rangkaian Satu Fasa
Daya Komplek
• Notasi komplek dapat digunakan untuk menyatakan Daya.
S V I P jQ
• FAKTOR DAYA (p.f) didefinisikan sebagai : perbandingan antara
Daya Nyata (P) dengan harga mutlak dari daya komplek (|S|).
P
pf cos φ
S
Rangkaian Tiga Fasa
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem dihubungankan Wye
• Titik netral di-tanahkan Va n
• Tegangan 3-fasa mempunyai
magnitudo yg sama. a
Vb n
• Perbedaan fasa antar tegangan Va b Vc a
adalah 120°. n b
Vc n
Vb c
c
Van V 0 V
Vbn V 120
Vcn V 240
Rangkaian Tiga Fasa
Ia
Sistem dihubungkan Wye
• Tegangan LINE to LINE
berbeda dg tegangan FASA Va n Va b
Vb n
n
Vab Van - Vbn 3 Van 30 Ib Vc a
Vc n
Vbc Vbn - Vcn 3 Vbn - 90
Vb c
Vca Vcn - Van 3 Vcn 150
Ic
c
V V V Ica
I ab ab I bc bc I bc bc
Z ab Z bc Z bc
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem Terhubung Delta
Arus LINE :
I a I ab I ca Ia
a
a
Iab Zca
Vab Zab
b
• Pada beban setimbang: Ica
Vca Ib Ibc
Vbc
b Zbc c
Ic
c
Rangkaian Tiga Fasa
Perhitungan Daya 3-Fasa
• Daya 3-Fasa merupakan jumlahan dari daya 1-Fasa
P Pa Pb Pc
Beban dihubungkan:
1. Wye, grounded (sistem 4-kawat)
2. Wye, ungrounded ( sistem 3-kawat)
3. Delta
a) Gambarkan rangkaiannya.
b) Hitung: arus pada konfigurasi beban Wye, arus fasa Delta, arus line
Delta, arus sumber, Daya sumber (apparent, real and reactive
powers), Faktor Daya.