Anda di halaman 1dari 41

DASAR TEKNIK LISTRIK DAN

ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TYPE SALURAN
• Over Head
• Ground Cable
• Submarine Cable
Sistem Pengkawatan
• Sistem satu phasa dengan dua kawat
• Sistem satu phasa dengan tiga kawat
• Sistem dua phasa dengan tiga kawat
• Sistem dua phasa dengan empat kawat
• Sistem tiga phasa dengan tiga kawat
• Sistem tiga phasa dengan empat kawat
Sistem Satu Phase

- Berkapasitas Kecil
- Jarak Pendek
- Sederhana
Sistem Satu Phase Dengan Dua Kawat

V volt

CT V volt

Sekunder trafo
Sistem Satu Phase Dengan Tiga Kawat

V volt

CT

V volt

Sekunder trafo
Sistem Dua Phase Tiga Kawat

V volt
I
2V

V volt
II

Sekunder trafo
Sistem Dua Phase Empat Kawat

I V volt

0,707 V
volt
II

V volt

Sekunder trafo
SistemTiga Phase
Ketidak Simetrian
• Sejak dari sumber
– Jumlah belitan tidak sama
– Reaktansi tidak sama
• Dari Saluran
– Konfigurasi saluran
– Resistensi saluran (Jenis bahan konduktor)
– Ukuran Konduktor
– Jarak antar masing-masing Phase
• Karena Beban
• Power faktor beban
Rangkaian Satu Fasa
• Komponen rangkaian a I b

satu fasa: L VL
V
• >Sumber tegangan atau R VR
arus g
• >Impedansi (resistansi, 10
Vo
induktansi, kapasitansi) 5
v (t) 0
• >Komponen dihubungkan 5

seri atau paralel. 10


0 60 120 180 240 300 360
deg

T
Rangkaian Satu Fasa
• Sumber tegangan menghasilkan gelombang sinus :

v ( t )  2 Vrms sin ( t )
dimana: Vrms adalah harga efektif sumber tegangan
 adalah frekuensi sudut fungsi sinus (rad/sec)

2 1
  2 f  rad/sec f Hz
T T
f adalah frekuensy (60 Hz di USA, 50 Hz di Eropa).
T adalah periode gelombang sinus (seconds).
• Harga Puncak (maksimum) tegangan adalah :
V0  2 Vrms
Rangkaian Satu Fasa
1 T
• Harga efektif dapat dihitung rms
V  0 v(t) 2
dt
T

• Arah tegangan diperlihatkan oleh panahdari g ke a.


Hal ini berarti selama ½ siklus positifnya, potensial
a lebih besar daripada g.

a I b

C Vc
V
R VR

g
Rangkaian Satu Fasa

• Arus yang mengalir juga sinusoidal


i (t )  2 I rms sin ( t - )

dimana: I rms adalah harga efektif arus.


 adalah pergeseran fasa antara tegangan &
arus.

• Harga efektif dapat dihitung dengan


hukum Ohm: Vrms
I rms 
dimana: Z adalah impedansi Z
Rangkaian Satu Fasa

• Impedansi (Z) (dalam Ohms) adalah :


– a) Resistansi (R)
– b) Reaktansi Induktif

– c) Reaktansi Kapasitif 1
XC 
C
Rangkaian Satu Fasa
• Impedansi dari sebuah • Perhitungan impedansi
resistor dan induktor
yang dihubungkan seri
adalah : I
a b

XL VXL
Z R X
2 2
V
R VR
• Sudut fasanya :
g

X
  a tan
R
Rangkaian Satu Fasa
• Arus generator • The load current and
mengalir dari g ke a voltages are in opposite
selama siklus direction
positifnya.
a I b
• Arus dan tegangan
dalam arah yang sama. Ig
L VL
V
ILoad R
• Arus dalam siklus VR
positif mengalir dari b g
ke g.
Rangkaian Satu Fasa

Rangkaian “Induktif”
• Pergeseran fasa terjadi antara tegangan dan arus adalah
“negatif”.
• >>>Arus tertinggal (lagging) terhadap tegangan.
a I b
I(t)
10 V(t)
L VL
V 5 
V( t )
R VR 0
I( t )
g 5

10
0 60 120 180 240 300 360
t
Rangkaian Satu Fasa

Rangkaian Kapasitif
• Pergeseran fasa terjadi antara tegangan dan arus adalah
“positif”.
• >>>Arus mendahului (leading) terhadap tegangan
10
a I b
v(t)
5
C Vc V( t )
i(t)
V 0
I( t )
R VR 5 

g 10
0 60 120 180 240 300 360
t
Rangkaian Satu Fasa

• Ilustrasi arus kapasitif (leading) dan induktif


(lagging).

v(t) IL(t) lagging IC(t) leading

- 

t
Rangkaian Satu Fasa

Notasi Komplek
• Perhitungan-Perhitungan teknik memerlukan
informasi harga efektif (rms) dan pergeseran fasa
tegangan dan arus.
• Fungsi waktu digunakan untruk analisa transient.
• Amplitudo(rms) dan sudut fasa dapat dihitung
menggunakan notasi komplek.
• Tegangan, arus dan impedansi dinyatakan dalam
phasor komplek.
Rangkaian Satu Fasa
Complex Notation
Impedance phasor: (resistance, capacitor, and
inductance connected in series)
Rectangular form:
1
Z  R  j L  ( )  R  j (X L - X C )  R  j X T
j C

Exponential form: Z  Z e j
Z
X

X
where: Z R 2 X2   a tan ( ) R

R
Single Phase Circuit
Review
Complex Notation
Impedance phasor: (resistance, capacitor,
and inductance connected in parallel)
1 1 1
Z  
Y 1 1 1 1 1
    jC
R j L 1 R j L
jC
Two impedances connected in parallel
1 Z1 Z 2
Z


1 1 Z1  Z 2

Z1 Z1
Rangkaian Satu Fasa
Notasi Komplek
Phasor impedansi:

Bentuk Polar:

Z  Z e j  Z  cos    j sin   
Z
X

Z R 2 X2
R
Rangkaian Satu Fasa
Perhitungan Daya.

Daya sesaat, adalah hasil perkalian antara tegangan


sesaat v(t) dan arus sesaat i(t).

Where:
p ( t )  v(t) i(t)  2 V sin   t  2 I sin   t  

v ( t )  2 V sin   t  i ( t )  2 I sin   t  
Rangkaian Satu Fasa
•Bagian 1 Real Power
Harga RATA-RATA dari p(t) adalah REAL POWER. Daya inilah yang
ditransfer dari sumber ke beban.
P  V I cos ( )
•Bagian 2 adalah Reactive Power.
Harga rata-rata reactive power adalah NOL (mengapa?):
a). Selama siklus positif daya rekatif mengalir dari generator ke
beban.
b). Selama siklus negatif daya rekatif mengalir dari beban ke
generator. Q  V I sin ( )
Rangkaian Satu Fasa
Fungsi waktu Daya Sesaat
• Berosilasi dengan frekuensi dua kali frekuensi dasarnya.
• Kurva tergeser ke sumbu positif sehingga daerah dibawah
kurva positif >kurva dibawah kurva negatif.
• Daya rata-rata yg ditransfer: 1 T
P   p( t ) dt
T 0

Voltage Daya rata-rata Daya Sesaat

t
Rangkaian Satu Fasa
Daya Reaktif dan Daya Nyata untuk berbagai pergeseran fasa
p(t) p(t)
 = -5 o  = -30o
P P

P [1-cos(2t)] P [1-cos(2t)]
Q sin (2t) Q sin (2t)

t t

p(t) p(t)
 = -60o  = -85o

P
P

P [1-cos(2t)] P [1-cos(2t)]
Q sin (2t)
Q sin (2t)
t t
Rangkaian Satu Fasa
Daya Komplek
• Notasi komplek dapat digunakan untuk menyatakan Daya.

S  V I  P  jQ
• FAKTOR DAYA (p.f) didefinisikan sebagai : perbandingan antara
Daya Nyata (P) dengan harga mutlak dari daya komplek (|S|).

P
pf cos φ 
S
Rangkaian Tiga Fasa
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem dihubungankan Wye
• Titik netral di-tanahkan Va n
• Tegangan 3-fasa mempunyai
magnitudo yg sama. a
Vb n
• Perbedaan fasa antar tegangan Va b Vc a
adalah 120°. n b
Vc n
Vb c
c
Van  V 0   V
Vbn  V   120 

Vcn  V   240 
Rangkaian Tiga Fasa
Ia
Sistem dihubungkan Wye
• Tegangan LINE to LINE
berbeda dg tegangan FASA Va n Va b
Vb n
n
Vab  Van - Vbn  3 Van   30 Ib Vc a

Vc n
Vbc  Vbn - Vcn  3 Vbn  - 90 

Vb c
Vca  Vcn - Van  3 Vcn   150
Ic

Besar Tegangan LINE to LINE adalah tegangan


FASA (rms)
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem Wye Berbeban
• Impedansi beban adalah Za, Zb, Zc
Van
• Setiap sumber tegangan Za
mensuplai ARUS LINE ke beban. a
Ia
• Arus dinyatakan sebagai: Vbn Vab
Zb
Vbn b
Ib  n Ib
Zb Vca
Vcn Vbc
Zc
c
• Pada sistem mengalir ARUS KE- Ic
TANAH sebesar:
I0  Ia  Ib  Ic Io
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem Wye Berbeban
• Jika BEBAN SETIMBANG (Za = Zb =
Van
Zc) maka: Za
a
Ia
I0  Ia  Ib  Ic  0

• Dalam hal ini rangkaian ekivalen


satu fasa dapat digunakan (fasa a,
sebagai contoh)
• Fasa b dan c di-”hilangkan” n
Io
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem Terhubung Delta
• Sistem hanya punya satu
macam tegangan, yakni LINE
to LINE ( VLL ) Ia Za
a a

• Sistem mempunyai dua arus : Iab


Vab
– Arus LINE Ib b
Zb
b
V
– Arus FASA ca
I bc
Vbc
Ic
• Arus FASA adalah: c Zc

c
V V V Ica
I ab  ab I bc  bc I bc  bc
Z ab Z bc Z bc
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem Terhubung Delta
Arus LINE :

I a  I ab  I ca Ia
a
a

Iab Zca
Vab Zab
b
• Pada beban setimbang: Ica
Vca Ib Ibc
Vbc
b Zbc c
Ic
c
Rangkaian Tiga Fasa
Perhitungan Daya 3-Fasa
• Daya 3-Fasa merupakan jumlahan dari daya 1-Fasa
P  Pa  Pb  Pc

• Jika beban setimbang:


P  3 Pphase  3 Vphase I phase cos   

• Sistem Wye: I phase  I L VLL  3 VLN

P  3 Vphase I phase cos     3 VLL I L cos   

I Line  3 I phase VLL  Vphase


• Sistem Delta:
P  3 Vphase I phase cos     3 VLL I L cos   

adalah beda fasa antara V fasadg I fasa



Transformasi Y D
Rangkaian 3-Fasa dengan
Beban Impedansi
Sumber 3-fasa 480 terhubung Wye dengan titik netral ditanahkan
mensuplai impedansi 3-fasa
Za = 70 + j 60, Zb = 43 - 60j, Zc = j 80 + 30 ohm

Beban dihubungkan:
1. Wye, grounded (sistem 4-kawat)
2. Wye, ungrounded ( sistem 3-kawat)
3. Delta

a) Gambarkan rangkaiannya.
b) Hitung: arus pada konfigurasi beban Wye, arus fasa Delta, arus line
Delta, arus sumber, Daya sumber (apparent, real and reactive
powers), Faktor Daya.

Anda mungkin juga menyukai