Anda di halaman 1dari 60

KOMUNIKASI DATA

Kelompok 6

1. Nurul Fadilah Nainanda Putri 061630700544


2. Vera Dwisantri 061630700552

Kelas 4 CB
Bagian 3
Data dan Sinyal

3.2 Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Data dan Sinyal
 Data yang akan ditransmisikan kedalam media
transmisi harus ditransformasikan terlebih
dahulu kedalam bentuk gelombang
elektromagnetik.

 Bit 1 dan 0 akan diwakili oleh tegangan listrik


dengan nilai amplitudo yang berbeda. Sebagai
contoh bit 1 diwakili oleh tegangan 5 Volt dan bit
0 diwakili oleh tegangan -5 Volt. Artinya adalah 1
dan 0 merupakan bentuk dari representasi data,
sedangkan tegangan listrik yang melewati media
transmisi adalah sinyal.

3.3
Gambar 3.1 (a) Representasi Data dan Sinyal

3.4
Catatan

Untuk ditransmisikan, data harus


ditransformasikan menjadi sinyal
elektromagnetik.

3.5
3-1 ANALOG DAN DIGITAL

Data bisa analog atau digital. Istilah data analog mengacu pada informasi

yang kontinyu; Data digital mengacu pada informasi yang memiliki

keadaan diskrit. Data analog mengambil nilai kontinyu. Data digital

mengambil nilai diskrit.


Topik pembahasan pada bagian ini:
 Data Analog and Digital
 Sinyal Analog and Digital
 Sinyal Periodik and Nonperiodik

3.6
Data Analog dan Digital
 Data dapat berupa analog atau digital.
 Data analog bersifat kontinyu dan
mengambil nilai kontinyu.
 Data digital memiliki keadaan diskrit dan
memiliki/mengambil nilai diskrit.

3.7
Contoh Data Analog dan Digital

 Data Analog:
suara yang dikeluarkan saat manusia berbicara, bernilai kontinyu.
Ketika manusia berbicara gelombang analog dibuat di udara.
Gelombang analog tersebut dapat ditangkap menggunakan mikrofon
dan dapat diubah menjadi sinyal analog atau diambil sampelnya dan
diubah menjadi sinyal digital.
 Data Digital:
Data yang disimpan didalam memori komputer dalam bentuk besaran
0 dan 1. Data tersebut dapat diubah menjadi sinyal digital atau
dimodulasi menjadi sinyal analog untuk ditransmisikan melalui media
transmisi.

3.8
Sinyal Analog dan Digital

• Sinyal bisa analog atau digital.


• Sinyal analog dapat memiliki suatu nilai tak
hingga dalam suatu interval.
• Sinyal digital hanya memiliki sejumlah nilai
terbatas.

3.9
Gambar 3.1 (b) Perbandingan Sinyal Analog dan Digital

3.10
Sinyal Periodik dan Non Periodik
 Berdasarkan siklus perulangan gelombangnya,
sinyal analog dan digital dapat dibedakan kedalam
dua bentuk, yaitu sinyal periodik dan sinyal non
periodik.
 Sinyal Periodik adalah sinyal yang mengalami
pengulangan bentuk yang sama pada selang waktu
tertentu.
 Sinyal non periodik perubahannya tanpa
menunjukkan suatu pola atau siklus yang berulang
dari waktu ke waktu.

3.11
3-2 SINYAL ANALOG PERIODIK
Dalam komunikasi data, kita biasanya menggunakan sinyal
analog periodik dan sinyal analog nonperiodik.
Sinyal analog periodik diklasifikasikan menjadi simple
(sederhana) atau gabungan (komposit). Sinyal analog periodik
sederhana, gelombang sinus, tidak bisa diuraikan menjadi sinyal
yang lebih sederhana. Sinyal analog periodik gabungan terdiri
dari beberapa gelombang sinus.

Topik pembahasan pada bagian ini:

 Gelombang Sinus
 Panjang Gelombang
 Domain Waktu and Frekuensi
 Sinyal Gabungan
 Bandwidth
3.12
Gambar 3.2 Gelombang Sinus

3.13
Sinyal Simple (Sederhana)

3.14
Gambar 3.3 Dua sinyal dengan fasa dan frequensi sama,
namun aplitudo berbeda

3.15
Catatan

Frekuensi dan Periode adalah


invers/kebalikan satu sama lain

3.16
Gambar 3.4 Dua Sinyal dengan Amplitudo dan Fasa sama,
namun frekuensi berbeda

3.17
Tabel 3.1 Satuan periode dan frekuensi

3.18
Contoh 3.1

Daya yang kita gunakan dirumah memiliki frekuensi 60


Hz. Periode gelombang sinus ini dapat ditentukan
sebagai berikut:

3.19
Contoh 3.2

Periode sinyal adalah 100 ms. Berapakah frekuensinya


dalam kilohertz?

Penyelesaian
Pertama kita ubah 100 ms ke second(detik), lalu kita
kita hitung frekuensi dari periode (1 Hz = 10−3 kHz).

3.20
Frekuensi
• Frekuensi adalah tingkat perubahan
sehubungan dengan waktu.
• Perubahan dalam rentang waktu singkat
berarti frekuensi tinggi.
• Perubahan dalam rentang waktu yang
panjang berarti frekuensi rendah.

3.21
Catatan

Jika sinyal tidak berubah sama sekali,


frekuensinya adalah nol.
Jika sinyal berubah seketika,
frekuensinya adalah tak hingga.

3.22
Fasa

• Fasa menggambarkan posisi dari bentuk


gelombang relatif terhadap waktu 0. Fasa diukur
dalam satuan derajat atau radian.
Dimana: radian = 180º. Maka 2 radian = 360º,
90º=∏ /2 dan seterusnya.

• Apabila fasa bernilai positif, maka sinyal bergeser


ke kiri relatif terhadap titik 0. Sebaliknya apabila
fasa bernilai negatif, maka sinyal bergeser ke
kanan relatif terhadap titik 0. Berikut adalah
contoh sinyal dengan fasa yang berbeda.

3.23
Gambar 3.5 Tiga gelombang sinus dengan amplitudo dan frekuensi sama,
namun fasa berbeda

3.24
Catatan

Fase menggambarkan posisi bentuk


gelombang relatif terhadap waktu 0.

3.25
Contoh 3.3

Sebuah gelombang sinus diimbangi 1/6 siklus


sehubungan dengan waktu 0. Berapakah fasanya dalam
derajat dan radian?
Penyelesaian
Kita tahu bahwa 1 siklus penuh adalah 360°. Karena
itu, 1/6 siklus adalah

3.26
Persamaan Matematis Sinyal Sinus

• Secara umum sinyal analog dapat ditulis kedalam


sebuah model matematis sebagaimana berikut:

S(t) = A sin(2πft+φ)

•A merupakan representasi dari amplitudo,


•f adalah frekuensi,
•t adalah representasi dari waktu dan

•φ adalah fasa.

3.27
Panjang Gelombang/ Wavelength

Wavelength atau panjang gelombang adalah jarak


sebuah sinyal yang dapat melintas dalam satu
perioda. Panjang gelombang merupakan karakteristik
dari sebuah sinyal yang melewati sebuah media
transmisi.

3.28
Gambar 3.6 Panjang gelombang dan periode

Persamaan untuk menghitung panjang gelombang :

3.29
Gambar 3.7 Plot domain waktu dan domain frekuensi dari gelombang sinus

3.30
Catatan

Sebuah gelombang sinus lengkap dalam


domain waktu dapat diwakili oleh
sebuah lonjakan dalam domain
frekuensi.

3.31
Contoh 3.7

Domain frekuensi lebih rapat dan berguna saat


kita berhadapan lebih dari satu gelombang sinus.
Sebagai contoh, Gambar 3.8 menunjukkan tiga
gelombang sinus, masing-masing dengan
apmlitudo dan frekuensi berbeda. Semua bisa
diwakili oleh tiga lonjakan di domain frekuensi.

3.32
Gambar 3.8 Domain waktu dan domain frekuensi dari 3 gelombang sinus

3.33
Sinyal dan Komunikasi
 Gelombang sinus frekuensi tunggal
tidak berguna dalam komunikasi data
 Kita perlu mengirim sinyal komposit,
sebuah sinyal yang terbuat dari banyak
gelombang sinus sederhana.
 Menurut analisis Fourier, setiap sinyal
komposit adalah kombinasi gelombang
sinus sederhana dengan frekuensi,
amplitudo, dan fase yang berbeda.
3.34
Sinyal Komposit dan
Periodisitas
 Jika sinyal komposit bersifat periodik,
dekomposisi tersebut memberikan
serangkaian sinyal dengan frekuensi
diskrit.
 Jika sinyal komposit nonperiodik,
dekomposisi memberikan kombinasi
gelombang sinus dengan frekuensi
kontinu.
3.35
Contoh 3.4

Gambar 3.9 menunjukkan sinyal komposit periodik dengan frekuensi f.

Sinyal jenis ini tidak khas dari yang ditemukan dalam komunikasi data.

Kita bisa menganggapnya sebagai tiga sistem alarm, masing-masing

memiliki frekuensi yang berbeda. Analisis sinyal ini dapat memberi kita

pemahaman yang baik tentang bagaimana menguraikan sinyal.

3.36
Gambar 3.9 Sinyal Periodik Komposit

3.37
Gambar 3.10
Dekomposisi sinyal periodik komposit dalam domain waktu dan frekuensi

3.38
Contoh 3.5

Gambar 3.11 menunjukkan sinyal komposit nonperiodik. Ini bisa

menjadi sinyal yang diciptakan oleh mikrofon atau perangkat

telepon saat satu atau dua kata diucapkan. Dalam kasus ini, sinyal

komposit tidak dapat periodik, karena itu menyiratkan bahwa kita

mengulangi kata atau kata yang sama dengan nada yang persis

sama.

3.39
Gambar 3.11 Domain waktu dan frekuensi dari sinyal nonperiodik

3.40
Frekuensi Bandwidth and
Sinyal
 Bandwidth sinyal komposit adalah
perbedaan antara frekuensi tertinggi dan
terendah yang terkandung dalam sinyal
tersebut.

3.41
Gambar 3.12 Bandwidth sinyal komposit periodik dan nonperiodik

3.42
Contoh 3.6

Jika sinyal periodik didekomposisi menjadi lima gelombang sinus dengan

frekuensi 100, 300, 500, 700, dan 900 Hz, berapakah bandwidthnya?

Gambarlah spektrum, dengan asumsi semua komponen memiliki amplitudo

maksimum 10 V.

Penyelesaian
Misalkan fh adalah frekuensi tertinggi, fl frekuensi terendah, dan
B bandwidth. Kemudian

Spektrum hanya memiliki lima lonjakan, pada 100, 300,


500, 700, dan 900 Hz (lihat Gambar 3.13).
3.43
Gamabr 3.13 Bandwidth untuk Contoh 3.6

3.44
Contoh 3.7

Sinyal periodik memiliki bandwidth 20 Hz. Frekuensi


tertinggi adalah 60 Hz. Berapakah frekuensi terendah?
Gambarlah spektrum jika sinyal berisi semua frekuensi
dengan amplitudo yang sama.
Penyelesaian
Misal fh frekuensi tertinggi, fl frekuensi terendah, dan B
bandwidth. Kemudian

Spektrum ini berisi semua frekuensi bilangan bulat. Kami menunjukkan ini dengan

serangkaian lonjakan (lihat Gambar 3.14).

3.45
Gambar 3.14 Bandwidth untuk Contoh 3.7

3.46
Contoh 3.8

Sinyal komposit nonperiodik memiliki bandwidth 200 kHz, dengan

frekuensi menengah 140 kHz dan amplitudo puncak 20 V. Dua

frekuensi ekstrim memiliki amplitudo 0. Gambarlah domain

frekuensi sinyal.

Penyelesaian

Frekuensi terendah harus di 40 kHz dan tertinggi pada 240 kHz.

Gambar 3.15 menunjukkan domain frekuensi dan bandwidth.


3.47
Gambar 3.15 Bandwidth untuk Contoh 3.8

3.48
Contoh 3.9

Contoh sinyal komposit nonperiodik adalah sinyal yang disebarkan

oleh stasiun radio AM. Di Amerika Serikat, setiap stasiun radio AM

diberi bandwidth 10 kHz. Total bandwidth yang didedikasikan untuk

radio AM berkisar antara 530 sampai 1700 kHz. Kami akan

menunjukkan alasan di balik bandwidth 10 kHz ini di Bab 5.

3.49
Contoh 3.10

Contoh lain dari sinyal komposit nonperiodik adalah sinyal yang

disebarkan oleh stasiun radio FM. Di Amerika Serikat, setiap

stasiun radio FM diberi bandwidth 200 kHz. Total bandwidth yang

didedikasikan untuk radio FM berkisar antara 88 sampai 108 MHz.

Kami akan menunjukkan alasan di balik bandwidth 200 kHz ini di

Bab 5.

3.50
Contoh 3.11

Contoh lain dari sinyal komposit nonperiodik adalah sinyal yang

diterima oleh TV analog hitam putih kuno. Layar TV terdiri dari

piksel. Jika kita asumsikan resolusi 525 × 700, kita memiliki

367.500 piksel per layar. Jika kita memindai layar 30 kali per detik,

ini adalah 367,500 × 30 = 11,025,000 piksel per detik. Skenario

terburuk adalah bergantian piksel hitam dan putih. Kita bisa

mengirim 2 pixel per siklus. Oleh karena itu, kita membutuhkan

11,025,000 / 2 = 5,512,500 siklus per detik, atau Hz. Bandwidth yang


3.51
Analisis Fourier

Catatan

Analisis Fourier adalah alat yang mengubah sinyal domain

waktu menjadi sinyal domain frekuensi dan sebaliknya.

3.52
Deret Fourier
 Setiap sinyal periodik komposit dapat
ditunjukkan dengan serangkaian fungsi
sinus dan kosinus.
 Fungsi adalah harmonik integral dari
frekuensi dasar "f" dari sinyal komposit.
 Dengan menggunakan seri, kita dapat
menguraikan sinyal periodik menjadi
harmonik.

3.53
Deret Fourier

3.54
Contoh Sinyal dan Representasi Deret Fourier

3.55
Sinyal Gigi Gergaji

3.56
Transformasi Fourier
 Transformasi Fourier memberi domain
frekuensi dari sinyal domain waktu
nonperiodik.

3.57
Contoh Transformasi Fourier

3.58
Transformasi Fourier Invers

3.59
Sinyal Waktu Terbatas dan
Band Terbatas
 Sinyal waktu terbatas adalah sinyal dimana
amplitudo s (t) = 0 untuk t> T1 dan t <T2
 Sinyal band terbatas adalah sinyal yang
amplitudo S (f) = 0 untuk f> F1 dan f <F2

3.60

Anda mungkin juga menyukai