Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Pembangkitan Sinyal Waktu Kontinu

Sinusoidal
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah
Praktikum Pemrosesan Sinyal Digital

PEMBIMBING :
Rieke Adriati Wijayanti, S.T., M.T.

Oleh Anggota Kelompok :

1. Hikmia Qolby Amamy


2. Dandy Aditya Putra
3. Rafi Rayhan Abrar

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022
Tujuan Praktikum:

Mahasiswa mengetahui dan memahami cara membangkitkan sinyal dasar yang digunakan
dalam pemrosesan sinyal digital, yaitu sinyal waktu continue dan sinyal waktu diskrit.

Dasar Teori:

Sinyal adalah suatu isyarat atau pemberitahuan yang dapat ditangkap oleh indera untuk
kepentingan penyampaian peringatan, petunjuk, atau informasi. Secara matematis, sinyal
merupakan fungsi dari satu atau lebih variable yang tidak bergantung (independent variable).
Sebagai contoh, sinyal wicara akan dinyatakan secara matematis oleh tekanan akustik sebagai
fungsi waktu dan sebuah gambar dinyatakan sebagai fungsi ke-tajaman-an (brightness) dari
dua variable ruang (spatial).

Secara umum, variable yang tidak bergantung (independent) secara matematis


diwujudkan dalam fungsi waktu, meskipun sebenarnya tidak menunjukkan waktu. Terdapat 2
tipe dasar sinyal, yaitu:

1. Sinyal waktu kontinyu (continous-time signal)


Pada sinyal kontinyu, variable independen terjadi terus-menerus dan kemudian sinyal
dinyatakan sebagai sebuah kesatuan nilai dari variable independen
2. Sinyal waktu diskrit (discrete-time signal)
Pada sinyal diskrit hanya menyatakan waktu diskrit dan mengakibatkan variabel
independen hanya merupakan himpunan nilai diskrit.

Alat dan Bahan:

1. Komputer
2. Software Matlab atau Octave

Langkah Percobaan:

1. Mahasiswa mencoba membangkitkan sinyal waktu kontinu sinusoidal pada


matlab/octave menggunakan program sebagai berikut:
Fs=100;
t=(1:100)/Fs;
s1=sin(2*pi*t*5);
plot(t,s1,'r','linewidth',2)

Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:


Sinyal yang terbangkit adalah sebuah sinus dengan amplitudo Amp = 1, frekuensi f =
5Hz dan fase awal θ = 0. Diharapkan mahasiswa sudah dipahami tiga parameter dasar
pada sinyal sinus ini. Untuk lebih memahami coba lanjutkan dengan langkah berikut.

2. Lakukan perubahan pada frekuensi dengan nilai 10, 15 dan 20. Amati perubahan yang
terjadi.
3. Kembalikan fungsi s1 ke bentuk awal dan lakukan perubahan pada amplitude dengan
nilai 2, 6 dan 15. Amati perubahan yang terjadi.
4. Kembalikan fungsi s1 ke bentuk awal dan lakukan perubahan pada fasa dengan nilai 45,
90 dan 180. Amati perubahan yang terjadi.
Hasil Percobaan

1. Frekuensi 10hz

Frekuensi 15hz
Frekuensi 20

Semakin besar panjang gelombang, maka akan semakin rendah frekuensinya. Adapun
semakin pendek panjang gelombang, maka akan semakin tinggi frekuensinya. Dan,
semakin besar frekuensi, semakin besar cepat rambat gelombangnya.
jadi, frekuensi berbanding lurus dengan cepat rambat gelombang.

2. Amplitudo 2
Amplitudo 6

Amplitudo 15

Amplitudo adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu
gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak/simpangan terjauh dari
titik kesetimbangan dalam gelombang sinusoide. Gelombang dengan amplitudo yang
besar akan menghasilkan simpangan gelombang yang lebih kuat atau lebih jauh, dan
sebaliknya, jika amplitudonya kecil maka gelombang yang dihasilkan lebih lemah dan
lebih pendek.

Jika direpresentasikan dalam gelombang bunyi, Gelombang dengan amplitudo yang


besar akan menghasilkan bunyi yang lebih kuat atau keras, dan sebaliknya, jika
amplitudonya kecil maka bunyi yang dihasilkan lebih lemah
3. Fasa 45̊

Fasa 90̊

Fasa 180̊

Dalam percobaan simulasi dalam semakin besar sudut fasa maka semakin kecil
periode dalam gelombang, dan frekuensi akan semakin besar. Begitupun sebaliknya,
jika sudut fasa kecil maka semakin besar periode dalam gelombang, dan frekuensi
semakin kecil.

Kesimpulan praktikum simulasi matlab

Hasil yang didapat menunjukkan bahwa variasi amplitudo (A), frekuensi (f), dan
fasa mempengaruhi perubahan yang signifikan terhadap gelombang (k)

Anda mungkin juga menyukai