Sinusoidal
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah
Praktikum Pemrosesan Sinyal Digital
PEMBIMBING :
Rieke Adriati Wijayanti, S.T., M.T.
Mahasiswa mengetahui dan memahami cara membangkitkan sinyal dasar yang digunakan
dalam pemrosesan sinyal digital, yaitu sinyal waktu continue dan sinyal waktu diskrit.
Dasar Teori:
Sinyal adalah suatu isyarat atau pemberitahuan yang dapat ditangkap oleh indera untuk
kepentingan penyampaian peringatan, petunjuk, atau informasi. Secara matematis, sinyal
merupakan fungsi dari satu atau lebih variable yang tidak bergantung (independent variable).
Sebagai contoh, sinyal wicara akan dinyatakan secara matematis oleh tekanan akustik sebagai
fungsi waktu dan sebuah gambar dinyatakan sebagai fungsi ke-tajaman-an (brightness) dari
dua variable ruang (spatial).
1. Komputer
2. Software Matlab atau Octave
Langkah Percobaan:
2. Lakukan perubahan pada frekuensi dengan nilai 10, 15 dan 20. Amati perubahan yang
terjadi.
3. Kembalikan fungsi s1 ke bentuk awal dan lakukan perubahan pada amplitude dengan
nilai 2, 6 dan 15. Amati perubahan yang terjadi.
4. Kembalikan fungsi s1 ke bentuk awal dan lakukan perubahan pada fasa dengan nilai 45,
90 dan 180. Amati perubahan yang terjadi.
Hasil Percobaan
1. Frekuensi 10hz
Frekuensi 15hz
Frekuensi 20
Semakin besar panjang gelombang, maka akan semakin rendah frekuensinya. Adapun
semakin pendek panjang gelombang, maka akan semakin tinggi frekuensinya. Dan,
semakin besar frekuensi, semakin besar cepat rambat gelombangnya.
jadi, frekuensi berbanding lurus dengan cepat rambat gelombang.
2. Amplitudo 2
Amplitudo 6
Amplitudo 15
Amplitudo adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu
gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak/simpangan terjauh dari
titik kesetimbangan dalam gelombang sinusoide. Gelombang dengan amplitudo yang
besar akan menghasilkan simpangan gelombang yang lebih kuat atau lebih jauh, dan
sebaliknya, jika amplitudonya kecil maka gelombang yang dihasilkan lebih lemah dan
lebih pendek.
Fasa 90̊
Fasa 180̊
Dalam percobaan simulasi dalam semakin besar sudut fasa maka semakin kecil
periode dalam gelombang, dan frekuensi akan semakin besar. Begitupun sebaliknya,
jika sudut fasa kecil maka semakin besar periode dalam gelombang, dan frekuensi
semakin kecil.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa variasi amplitudo (A), frekuensi (f), dan
fasa mempengaruhi perubahan yang signifikan terhadap gelombang (k)