Anda di halaman 1dari 42

PENANAMAN KAKAO

Oleh :
Zainoedhin Judho Dwi Prasetijo, S.Hut
PENANAMAN

Keberhasilan Penanaman
KAKAO sangat dipengaruhi
oleh :

 Faktor iklim
 Penyediaan bibit
 Persiapan lahan
 Perawatan jalan
 Pohon pelindung
SEKILAS TANAMAN KAKAO

1. Tanaman kakao dapat tumbuh dan menghasilkan dengan baik


pada lahan yang mempunyai elevasi antara 25 – 700 m diatas
permukaan laut dengan kondisi tanah :
- Bertekstur : Lempung berpasir
- Ketebalan solum : 1,5 – 2 mm dan tidak padas
- pH :6–7
- Struktur : Remah
- Kesuburan : Gembur, kandungan bahan organik ± 3%
ketebalan tanah atas 1 – 20 cm.

2. Keadaan iklim yang diperlukan oleh pertanaman kakao curah


hujan 1.100 – 3.000 mm/tahun yang ideal adalah 1.500 – 2.000
mm/tahun, temperatur harian 30° – 32° C rata-rata maksimum,
tanaman kakao tidak tahan tiupan angin kencang dan bulan
kering tidak lebih dari 3 bulan dalam setahun.

3. Pertanaman kakao masih memerlukan tanaman pelindung.


Persyaratan Tumbuh Kakao

Iklim
• Garis lintang 10º LS sampai 10º LU

• Tinggi tempat 0 s.d 600 m dpl

• Curah hujan 1.500 s.d 2.500 mm/tahun

• Bulan kering (curah hujan < 60 mm per bulan) kurang dari 3


bulan

• Suhu maksimum 30 – 32º C, minimum 18 - 21º C

• Tidak ada angin kencang terus menerus, kecepatan angin


maksimum 4 meter/detik.
Tanah

• Kemiringan tanah kurang dari 45 %

• Kedalaman tanah efektif lebih dari 150 cm

• Tekstur tanah terdiri atas 50 % pasir, 10 – 20 % debu, 30 – 40 %


lempung atau geluh lempung pasiran atau lempung pasiran

• Sifat kimia tanah (terutama pada lapisan 0 – 30 cm) :


- Kadar bahan organik > 3,5 % atau kadar C > 2 %.
- Nisbah C/N 10 – 12
- Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) > 15 me/100 gr tanah
- Kejenuhan basa > 35 %
- pH (H2O) 4,0 – 8,5 ; optimum 6,0 – 7,0
- Kadar unsur hara minimum :
N 0,28 % ; P (Bray I) 32 ppm ; K tertukar 0,50 me/100 gram ;
Ca tertukar 5,3 me/100 gram ; Mg tertukar 1 me/100 gram.
POHON PELINDUNG (NAUNGAN)
 

Pohon pelindung :
- ditujukan untuk menaungi tanaman pokok (kakao).
- bermanfaat dari segi ekonomis,
 
Pohon pelindung yang baik memiliki syarat:
 Tidak menghasilkan biji
 Cepat tumbuhnya
 Percabangan dan daunnya memberikan perlindungan
yang baik
 Tidak mengalami masa gugur daun pada musim tertentu
 Perakaran kokoh
 Bebas dari kemungkinan serangan hama dan penyakit
Pohon pelindung ada dua jenis, yaitu :

1. Pohon pelindung sementara


- pisang (Musa paradisiaca)
- turi (Sesbania sp.)
- Flemingia congesta atau Clotaralia sp.

2. Pohon pelindung tetap 


lamtoro (Leucena sp.)
sengon Jawa (Albizia stipula)
dadap (Erythrina sp.)
gamal (Gliricidia sepium)
pinang (Areca catechu)
kelapa (Cocos nucifera)

 
POHON
SEMENTARA TETAP
Fungsi : Fungsi :
Melindungi dari tiupan angin
Melindungi tanaman kakao yang
kencang/kering dan terik matahari.
sudah produktif dari kerusakan
Syarat : akibat sinar matahari dan
Tanaman tegak,
menghambat kecepatan angin.
Tumbuh cepat,
Struktur kayu lunak,
Sistem perakarannya tidak Syarat:
didominasi oleh perakaran samping,
leguminosa, Leguminosa,
bentuknya perdu. Bukan merupakan inang dari
hama dan penyakit,
Tahan terhadap angin kencang,
Tidak bersifat alelopati,
Tumbuhnya cepat,
Percabangannya banyak,
Tahan dipangkas dan kayunya
keras,
Pohon Pelindung
Manfaat Kerugian
Menaungi menimbulkan masalah
Pematah angin (wind yang menyangkut biaya,
breaker) sanitasi kebun,
Pemompa hara kemungkinan serangan
Penambah pendapatan hama dan penyakit, atau
sampingan perkebunan kompetisi hara dengan
tanaman pokok dan
kompetisi untuk
mendapatkan air tanah.
Bibit pohon pelindung :

Bibit diperoleh dengan cara generatif & vegetatif

Bibit dapat dikembangkan secara integratif melalui kebun bibit dan


kebun induk.

Bibit pohon pelindung ini ditanam setahun sebelum penanaman kakao


dan pada tahun ketiga jumlah dikurangi hingga tinggal 1 pohon
pelindung untuk 3 pohon kakao (1 : 3).

Adapun bibit pohon pelindung (lamtoro) yang baik untuk ditanam di


lapangan adalah yang berumur 4 – 5 bulan, tinggi 50 – 60 cm, berdaun
20 – 45 helai dengan sedikitnya 4 helai daun tua, diameter batang 8
mm, dan sehat.
Penyiapan Bibit

 Bibit diseleksi pada tempat pembibitan sebelum


diangkut ke lahan pertanaman.

 Dua minggu sebelum tanam, akar-akar bibit yang


menembus keluar dari tempat pembibitan dipotong agar
pada saat penanaman akar-akar yang dipotong tersebut
sudah bergenerasi.

 Bibit dirawat agar terhindar dari serangan hama dan


penyakit.
Gambar bibit yang siap ditanam
dilapangan
Penanaman Pohon Pelindung

Tergantung dari jarak tanam kakao.

Penanaman pohon pelindung sementara ditanam


dengan sistem pagar (baris) dengan jarak 75-100
cm dari barisan tanaman pokok.

Waktu penanaman harus dilakukan dengan


memperhatikan pada saat tanaman kakao mulai
ditanam.

Arah penanaman pohon pelindung diusahakan


utara-selatan agar berfungsi sebagai naungan.
 Penanaman pohon pelindung tetap hendaknya dilakukan 12 – 18 bulan
sebelum kakao ditanam di lapangan

 Jarak tanam untuk pohon pelindung biasanya adalah dua kali jarak tanam
kakao.

 Penanaman dlakukan dengan jarak tanam 6 x 3 m.  Jarak tanam yang


diajurkan adalah 3 X 3 m dengan kerapatan pohon 1.100 batang
pohon/hektar

 Pohon pelindung tetap umumnya ditanam pada titik potong diagonal yang
menghubungkan tanaman kakao, sehingga dapat memberi naungan yang
merata dan tidak menganggu tanaman kakao.

 Untuk tanah yang berteras pohon penanung sementara ditanam pada


pinggir teras, sedangkan tanaman penaung tetap ditanam pada lereng
tengah-tengah teras .
Contoh pola hubungan tanam kakao dengan kelapa
sebagai pohon pelindung tetap
Pola Hubungan Tanam

Empat pola tanam yang dianjurkan, yaitu :

1. Pola hubungan tanam kakao segi empat, pohon pelindung segi


empat.

2. Pola hubungan tanam kakao segi empat, pohon pelindung segi tiga.

3. Pola hubungan tanam kakao berpagar ganda, pohon pelindung segi


tiga.

4. Pola hubungan tanam kakao berpagar ganda, pohon pelindung segi


empat.
 
Gambar pola hubungan tanaman kakao segi empat, pohon pelindung segi empat

. = tanaman kakao
* = pohon pelindung tetap
-------- = pohon pelindung sementara
Pola hubungan tanam kakao
segi empat, pohon pelindung
segi tiga

Pola hubungan tanam


kakao berpagar ganda,
pohon pelindung segi
tiga
Pola hubungan tanam kakao berpagar
ganda, pohon pelindung segi empat
Tabel Jarak Tanam dan Jumlah Pohon per Hektar

No Jarak tanam (m x Jumlah pohon per


m) hektar
1. 2,4 x 2,4 1.680
2. 3x3 1.100
3. 4x4 625
4. 5x5 400
5. 3,96 x 1,83 1.380
6. 2,5 x 3 1.333
7. 4x2 1.250
8. 3 x 2,6 1.250
Peralatan Penanaman Kakao
Peralatan yanag akan digunakan pada penanaman kakao
diantarannya :
Parang (alat potong) untuk memotong akar yang menembus
polybag
Truk (bak) untuk mengangkut bibit yang mau ditanam
Patok (pancang bambu)
Tali
Meteran (pita ukur)
Cangkul
Garpu
Mal
Ember
Peralatan tulis
Penanaman Tanaman Kakao sesuai Syarat Teknis

Kesesuaian lahan kakao


 0-800 m dpl ;tumbuh pada berbagai jenis tanah
 lingkungan alami kakao adalah hutan hujan tropis:
- suhu udara tahunan tinggi dengan variasi kecil,
- curah hujan tahunan tinggi dengan musim kemarau
pendek,
- kelembapan udara tinggi,
- intensitas cahaya matahari rendah.
 Curah hujan 1100-3000 mm per tahun yang tidak merata
sepanjang tahun
 Penanaman dilaksanakan di pagi hari pada musim hujan
ternyata lebih baik hasilnya kalau sore/malam harinya hujan
turun dibandingkan dengan jika hujan yang turun 2 hari
kemudian.
Pengajiran

Pengajiran dilakukan dengan cara :

 Membuat ajir bambu dengan ketinggian 80-


100cm
 Pasang ajir induk sebagai patokan dalam

pengajiran selanjutnya
 Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga

diperoleh jarak tanam yang sama


Keterangan :
. = ajir untuk kakao
^ = ajir untuk pohon pelindung tetap
---- = ajir untuk pohon pelindung sementara
Pemasangan ajir pada daerah datar dapat dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut :

 tentukan titik pusat ditengah-tengah lahan yang akan diajir

 dari titik pusat ditarik garis lurus ke arah utara-selatan

 melalui titik pusat ditarik garis tegak lurus ke arah timur-barat.


Maka terdapat 4 (empat) bagian areal yang akan dipasang ajir

 dari titik pusat ke arah utara ditentukan titik-titik sesuai


dengan jarak dalam barisan tanaman kakao, misal 2 m

 dengan bantuan tali yang panjang dan dengan jumlah yang


cukup serta alat pengukur, maka dapat ditentukan ajir untuk
tanaman kakao

 seterusnya untuk II, III, IV.


Cara pembuatan teras pada perkebunan kakao dapat dilakukan sebagai berikut :

o Untuk lahan yang tingkat kemiringannya >15%


dipasang ajir teras sesuai dengan kontur
o Pemasangan ajir dimulai dari lahan yang paling tinggi
o Pembuatan teras sebaiknya setelah turun hujan
o Lebar teras dapat disesuaikan dengan jarak tanam
kakao, sesuai dengan tingkat kemiringan tanah
sehingga dalam satu teras adaa beberapa baris
tanaman kakao.
o Bila kemiringan tanah lebih 45o dibuat teras individual
yaitu teras untuk satu tanaman. Bila kemiringan
kurang dari 45o maka dibuat teras kontinu, dimana
satu teras untuk dua atau lebih tanaman.
Gambar terasering pada lahan miring
PENANAMAN
 Bibit kakao ditanam apabila pohon penaung telah
berfungsi baik, dg kriteria intensitas cahaya yg diteruskan
penaung 30-50% dari cahaya langsung.
 Penanaman pd awal musim hujan.
 Untuk penanaman masal, jumlah tenaga kerja yg harus
disiapkan oleh pengawas mendasarkan pd luas areal,
prestasi kerja dan waktu tersedia.
Contoh: Luas areal 100 ha = 110.000 bibit, prestasi kerja
per orang 50 bibit, waktu tersediaq utk tanaman 25 hari,
maka tenaga yg diperlukan per hari = 110.000/(50x25) =
88 orang.
 Alat yg harus disiapkan adalah cangkul, pisau besar yg
tajam, keranjang (alast angkut) utk mengangkut dan
mengecer bibit.
 Pada waktu mengangkut, mengecer dan menanam bibit
dihindari pecah dan rusaknya tanah dalam kntong plastik.
lanjutan

 Bagian dasar kantong plastik selebar 1-2 cm dipotong.


 Kantong plastik dimasukkan ke dalam lubang yg digali
sukuran volume tanah dalam kntong plastik, isikan tanah
hingga kantong plastik berdiri tegak.
 Salah satu sisi kantong plastik di sayat dari bawah ke atas,
tanah dipadatkan dg tangan.
 Kantong plastik ditarik ke atas kemudian tanah
dipadatkan dg kaki.
 Pada wakltu memadatkan tanah dg kakidiwaktu menanam
dihindari pecahnya tanah kantong plastik.
 Bibit yg sudah diangkut dan diecer harus selesai ditanam
hari itu juga.
 Bibit yg mati atau kerdilsegera disulam, dilakukan sampai
umur 1 tahun.
 Piringan bibit kakao muda harus bersih dari gulma antara
lain dengan mrmbrikan mulsa.
Lubang tanam

Keterangan :
• Cara membuat lubang tanam : tanah lapisan atas dan bawah
dipisahkan
• Cara menutup lubang : tanah dikembalikan seperti semula, setelah
tanah atas dicampur pupuk kandang
• Cara menutup lubang dengan cara pinggir lubang dikepras, dan
lubang diisi tanah atas semua serta pupuk kandang

Cara membuat lubang tanam


Langkah menanam bibit kakao pada lubang tanam:

 Bagian dasar poybag disayat dan


dilepaskan, bagian samping kiri-kanan
disayat tegak lurus.
 Bibit kemudian ditempatkan pada lubang

secara berdiri tegak. Plastik pada bagian


sisi kiri-kanan dilepas dengan hati-hati
supaya tanah disekitar akar bibit tidak
berhamburan.
 Tanah atas dimasukkan pada ruang antara

bibit dan tepi lubang tanaman sambil


dimasukkan pupuk dasar bersamaan
dengan penimbunaan tanah ke dalam
lubang.
 Tanah timbunan dipadatkan dengan tangan
sampai lubang tanam tertutup semua dan
bibit berdiri tegak serta kuat.
 Tanah bawah digunakan untuk menutup

lubang bagian atas dan kelebihannya


disebarkan secara merata di sekitar lubang
tanaman.
Tanaman Penutup Tanah

 Penanaman tanaman penutup tanah ini umumnya


hanya digunakan pada awal penanaman tanaman
naungan. Setelah tanaman kakao tumbuh besar
maka LCC tidak lagi begitu diperlukan oleh
kakao karena pengaruh tajuk tanaman kakao .

 Peuraria javanica (PJ), Centrosema pubescens


(CP), Calopogonium mucunoides (CM) dan C.
caeraleum (CC)
  
 
 
- Cara penanaman tanaman penutup tanah
disesuaikan dengan jarak tanaman kakao sebagai
tanaman pokok.

- Tanaman ini dapat ditanam dengan biji atau steak.


Misalnya penanaman kakao dengan jarak 3 x 3 m
maka tanaman penutup tanah ditanam di antara
barisan kakao. Diantara dua barisan kakao terdapat
dua barisan tanaman penutup tanah dan jaraknya
dengan kakao sekitar 1 m.
Pola tanam tanaman penutup tanah di perkebunan kakao
Contoh : Penanaman Kakao Diantara Kelapa Dewasa
1. Pembuatan lubang tanam kakao 40 x 40 x 40 cm atau 50 x
50 x 50 cm (1-2 bulan sebelum tanam).
2. Jarak tanam kakao segi empat (3 x 2,5 m), segitiga (3 x 3
m).
3. Varietas kako: lokal terpilih, lindak.
4. Kebutuhan bibit: 800-900 pohon/ha.
5. Bibit kakao ditanam berumur 5-6 bulan.
6. Sebelum tanam, lubang tanam kakao diberi pupuk kandang
sebanyak 3-5 kg/lubang.
7. Pada saat tanam diberi naungan sementara dari daun kelapa.
8. Jarak tanam kelapa > 8 x 8 m dan berumur di atas 30 tahun
pada
9. penanaman awal dibuat tanaman pelindung/naungan
buatan, bisa dari
10. daun kelapa, jarak tanam kelapa > 12 x 12 m diberi
tambahan naungan permanen.
Jenis Bibit dan Benih Kakao
 Bibit klonal sambung pucuk kakao mulia batang
atas klon DR1, DR 2, DR 38, DRC 16

 Bibit klonal sambung pucuk kakao lindak batang


atas klon GC 7, ICS 13, ICS 60, TSH 858, TSH 908,
Pa 300, Pa 303, NW 6261, SD6225, UIT 1, RCC
70, RCC 71, RCC 72, RCC 73

 Benih kakao lindak hibrida F1 keturunan: ICS 13 x


Sca 6/Sca 12, ICS 60 x Sca 6/Sca 12, GC 7 x Sca
6/Sca 12, DR 1 x Sca 6/Sca 12.
Klon-klon kakao yang dianjurkan untuk ditanam :

1. Dalam skala besar


- DR 1, DR 2, DR 33, G8 (Getas 8)

2. Dalam skala kecil (1 – 2 % dari luas tanaman baru)


- DR 2 (S)
- DRC 2, DRC 6, DRC 9, DRC 13, DRC 15, DRC 16
- KWC 1, KWC 2, KWC 5, KWC 6, KWC 7
- GC 1, GC 2, GC 7, GC 8

3. Untuk skala percobaan (maksimum 1 ha untuk satu klon)


- DRC 1, DRC 3, DRC 4, DRC 5, DRC 7, DRC 10, DRC 17
- GC 3, GC 4, GC 6, GC 8

4. Untuk batang bawah


- DR 1, DR 2, G 8
Rehabilitasi Tanaman Kakao

• Untuk meningkatkan produksi


• Meningkatkan kualitas biji
• Peningkatan ketahanan terhadap hama dan penyakit

• Tidak ada kehilangan hasil


• Tidak ada investasi baru
• Menghemat waktu
• Tanaman baru cepat berbuah

• Keberhasilan tergantung pada kondisi kesehatan


batang bawah
• Pelaksanaannya harus intensif
• Perlu keterampilan khusus/skill pada pelaksana

Rehabilitasi tanaman yang telah dilakukan adalah


sambung samping.

PT Perkebunan Nusantara VIII


Tanaman Tahun Akan Datang (TTAD)
Survei kesesuaian dan pemetaan lahan perlu mendapat
perhatian
Sanitasi lahan
Penanaman penaung sementara
Penanaman penaung tetap
Penanaman Pohon Penahan Angin (Wind Break)

Tanaman Tahun Ini (TTI)


Populasi tanaman 1.000 pohon per hektar
Penyulaman

PT Perkebunan Nusantara VIII


Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Masa TBM dilaksanakan 3 tahun

Pemeliharaan Naungan

Pangkasan
- Pangkas Bentuk
- Pangkas Pemeliharaan

Wiwilan

Inventarisasi Pohon

Untuk mempertahankan populasi dilakukan penyulaman


setiap tahun

PT Perkebunan Nusantara VIII


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai