Anda di halaman 1dari 23

PROBABILITAS BERSYARAT

Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita berhubungan
dengan peluang dari sebagian ruang sampel.
Peluang seorang konsumen yang menyukai produk A yang
dipilih secara acak dari suatu komunitas akan berbeda dengan
peluang terpilihnya seorang pemakai produk A dari komunitas
lainnya.
Ini adalah beberapa contoh bagaimana kita harus memilah suatu
peristiwa yang ada dalam suatu populasi ke dalam subpopulasi.
Dalam teori peluang hal semacam ini penting untuk diketahui
karena peluang dalam sebagian ruang sampel bisa berbeda
dengan peluang pada ruang sampel secara keseluruhan.
Subpopulasi didefinisikan secara khusus dalam populasi ini dan
peluang-peluang yang berhubungan dengan setiap peristiwa
dalam subpopulasi dikenal dengan nama peluang bersyarat.
Untuk mempermudah pemahaman tentang peluang
bersyarat ini sebaiknya kita ambil contoh berikut ini.
Sebuah perusahaan membuka lowongan kerja untuk
mengisi pekerjaan sekretaris perusahaan. Ada 100
orang pelamar yang terdiri atas berpengalaman lebih
dari tiga tahun dan kurang dari tiga tahun serta
dengan status menikah dan tidak menikah. Secara
rinci jumlahnya diberikan dalam tabel berikut :
Menikah Tidak Menikah Jumlah

Pengalaman > 3 tahun 12 24 36

Pengalaman < 3 tahun 18 46 64

Jumlah 30 70 100
 Karena tidak ada waktu untuk melakukan penyaringan,
maka seluruh peserta dianggap memiliki peluang yang
sama untuk terpilih sebagai sekretaris.
 Misal
E : peristiwa pelamar yang dipilih memiliki pengalaman
lebih tiga tahun
M : peristiwa pelamar yang dipilih statusnya menikah
 
Dari tabel di atas bisa dihitung :

Jumlah titik dalam ruang sampel S = 100

P(E) = 36/100 = 0,36


P(M) = 30/100 = 0,30
P(EM) = 12/100 = 0,12
  Anggaplah karena ada sesuatu hal maka pelamar dibatasi
pada pendaftar yang statusnya telah menikah. Selanjutnyai
perusahaan ingin mengetahui peluang terpilihnya pelamar
dengan pengalaman lebih dari tiga tahun dari pembatasan
tersebut. Dalam notasi peluang bersyarat, peluang yang
demikian dituliskan sebagai P(EM) atau peluang
terjadinya E bersyarat M.
Dengan membatasi pelamar yang hanya menikah, ini
berarti ruang sampel atau populasi telah berubah menjadi
ruang sampel yang lebih kecil atau menjadi subpopulasi.
Dalam hal ini subpopulasi yang dipilih adalah pelamar yang
menikah atau M. Dari tabel di atas subpopulasi M ini
memiliki titik sampel 30. Disini telah terjadi pengurangan
jumlah titik sampel dari 100 menjadi 30. Dengan
mengganggap setiap pelamar masih memiliki peluang yang
sama, maka peluang terpilihnya pelamar yang memiliki
pengalaman lebih dari 3 tahun dengan syarat telah menikah
adalah :
P(EM) = 12/30 = 0,40

Dari hasil ini terlihat bahwa 12 adalah titik sampel irisan antara E
dan M populasi (EM), sedangkan 30 adalah titik sampel
subpopulasi atau ruang sampel untuk syarat M dengan peluang
P(M) Apabila hasil ini kita tuliskan dalam notasi peluang maka
diperoleh bentuk :

Peluang bersyarat juga bisa dihitung dari pendekatan


subpopulasi. Perhatikan subpopulasi pelamar yang telah
menikah. Jumlah peluang yang ada pada subpopulasi
tetap harus memenuhi aturan peluang yakni sama dengan
satu, P(M) = 12/30 + 18/30 = 1.
Perhatikan bahwa P(EM) pada ruang sample awal adalah
12/100 = 0,12, akan tetapi setelah menjadi subpopulasi
P(EM) menjadi 12/30 = 0,40.
Sedangkan peluang terpilihnya pelamar menikah P(M) pada
ruang sample awal adalah 30/100 = 0,30 , sekarang menjadi
18/30 = 0,60.
Mengapa menjadi 18 bukannya 30? Karena yang 12 ada pada
ruang sample irisan (EM).
Dengan demikian P(EM) berdasarkan subpopulasi adalah :
  P(EM) = 0,40/1,00 = 0,40
 
Jadi hasil perhitungan peluang bersyarat baik dengan
menggunakan ruang sample asli maupun pendekatan
subpopulasi akan memberikan hasil yang sama.
KEJADIAN BERSYARAT
Peristiwa tidak bebas  peristiwa bersyarat (Conditional
Probability)
Suatu event mempunyai hubungan bersyarat bila suatu event itu
terjadi setelah event lain.
Contoh:
Dua buah kartu ditarik dari set kartu bridge dan tarikan kedua
tanpa memasukkan kembali kartu pertama, maka probabilitas
kartu kedua sudah tergantung pada kartu pertama yang ditarik.
Kejadian Bersyarat P(E|M)

8
Contoh (1):
 Misalkan dipunyai kotak berisi 20 sekering, 5 diantaranya rusak. Bila 2
sekering diambil dari kotak satu demi satu secara acak tanpa
mengembalikan yang pertama ke dalam kotak. Berapakah peluang
kedua sekering itu rusak?
 Jawab :
Misalkan A = kejadian sekering pertama rusak
B = kejadian sekering kedua rusak
Maka peluang kedua sekering itu rusak = P(A  B)
P(A  B) = P(A). P(BA)
= 5/20 . 4/19
= 1/19

9
Contoh (2):
 Berdasarkan hasil 100 angket yang dilakukan untuk mengetahui
respon konsumen terhadap pasta gigi rasa jeruk (J) dan pasta gigi rasa
strawbery (S), diperoleh informasi sebagai berikut : 20 pria menyukai
rasa jeruk, 30 wanita menyukai rasa jeruk, 40 pria menyukai rasa
strawbery, dan 10 wanita menyukai rasa strawbery.
 Apabila kita bertemu dengan seorang pria, berapa probabilitas ia
menyukai pasta gigi rasa strawbery?
 Apabila kita bertemu dengan seorang wanita, berapa probabilitas ia
menyukai pasta gigi rasa jeruk?
 Apabila kita bertemu dengan seorang yang menyukai pasta gigi rasa
jeruk, berapa probabilitas ia adalah pria?
 Apabila kita bertemu dengan seorang yang menyukai pasta gigi rasa
strawbery, berapa probabilitas ia adalah wanita?

10
Responsen J S Jumlah
Jawab: R
W
20
30
40
10
60
40
Jumlah 50 50 100

Misal W = Wanita, R = Pria, S = pasta gigi rasa Strawbery, dan J = pasta gigi rasa
jeruk.
Jadi,
 Apabila kita bertemu dengan seorang pria, berapa probabilitas ia menyukai
pasta gigi rasa strawbery adalah 40
P( S  R) 40
P( S R)   100   0.67
P( R ) 60 60
100
 Apabila kita bertemu dengan seorang wanita, berapa probabilitas ia menyukai
pasta gigi rasa jeruk adalah
30
P( J  W ) 30
P( J W )   100   0.75
 Apabila kita P (W ) 40 40
bertemu dengan seorang yang menyukai 100 pasta gigi rasa jeruk,
berapa probabilitas ia adalah pria adalah
20
P( R  J ) 20
P( R J )   100   0.40
 Apabila kita bertemu dengan seorang yang menyukai
P( J ) 50 pasta
50 gigi rasa strawbery,
100
berapa probabilitas ia adalah wanita adalah
10
P(W  S ) 10
P(W S )   100   0.20
P( S ) 50 50
100
11
Aturan Bayes :
Misalkan A1, A2, dan A3 adalah tiga kejadian
saling lepas dalam ruang sampel S.
B adalah kejadian sembarang lainnya dalam S.

S
B

A1 A2 A3

12
probabilitas kejadian B adalah :
P(B) = P(BA1). P(A1) + P(BA2). P(A2) + P(BA3). P(A3)

3
=
 P( B A ).P( A )
i 1
i i

disebut Hukum Probabilitas Total

13
Secara umum, bila A1, A2, A3, …, An kejadian
saling lepas dalam ruang sampel S dan B
kejadian lain yang sembarang dalam S, maka
probabilitas kejadian bersyarat AiB
dirumuskan sebagai berikut :

P( B  Ai ) P( B Ai ).P( Ai )
P ( Ai B )   n
P( B)
 P( B Ai ).P( Ai )
i 1

disebut Rumus Bayes (Aturan Bayes).

14
Contoh:
Misalkan ada tiga kotak masing-masing berisi 2 bola.
Kotak 1 berisi 2 bola merah, kotak 2 berisi 1 bola merah
dan 1 bola putih, dan kotak 3 berisi 2 bola putih. Dengan
mata tertutup Anda diminta mengambil satu kotak secara
acak dan kemudian mengambil 1 bola secara acak dari
kotak yang terambil itu..
Berapakah peluang bola yang terambil berwarna merah?
Berapakah peluang bola tersebut terambil dari kotak 2?

15
Jawab
P(bola yang terambil berwarna merah) =
P ( M )  P (1). P ( M 1)  P ( 2 ). P ( M 2 )  P ( 3). P ( M 3)
1 2 1 1 1 2 1 3
 .  .  .0    0.5
3 2 3 2 3 6 6
P(bola merah tersebut terambil dari kotak 2) =

P (2).P ( M 2) 1 .1 1
3 2 1
P(2 M )    6   0.33
P(M ) 3 3 3
6 6

16
Soal 1:
Sebuah kotak berisi 8 bola merah, 7 bola putih, dan 5
bola biru. Jika diambil 1 bola secara acak, tentukanlah
probabilitas terpilihnya bola :
Merah
Tidak biru
Merah atau putih

17
Soal 2:
 Dari 10 orang staf bagian pemasaran PT. Rumah Elok,
diketahui : Sarjana teknik pria 1 orang, Sarjana teknik wanita 3
orang, , dan Sarjana ekonomi pria 2 orang, dan Sarjana ekonomi
wanita 4 orang
Dari 10 staf tersebut dipilih secara acak 1 orang untuk menjadi
manajer pemasaran.
 Berapa peluang A, jika A menyatakan kejadian bahwa manajer
adalah seorang wanita?
 Berapa peluang B, jika B menyatakan kejadian bahwa manajer
adalah seorang sarjana teknik?
 Hitunglah P(AB).
 Hitunglah P(AB).

18
Soal 3:
 Ada 3 kotak yaitu 1, 2, dan 3 yang masing-masing berisi bola merah
dan putih, seperti yang dituliskan dalam tabel di bawah ini
Mula-mula satu kotak dipilih secara acak, kemudian dari kotak yang
terpilih diambil 1 bola juga secara acak. Tiap kotak mempunyai
kesempatan yang sama untuk terpilih.
 Berapa peluang bahwa bola itu merah ?
 Berapa peluang bahwa bola itu putih ?
 Bila bola terpilih merah, berapa peluang bahwa bola tersebut dari
kotak 1?
 Bila bola terpilih putih, berapa peluang bahwa bola tersebut dari
kotak 2?
Kotak 1 Kotak 2 Kotak 3 Jumlah
Bola 5 7 8 20
merah
Bola putih 4 3 9 16
Jumlah 9 10 17 36 19
Soal 4
 Sebuah sistem mekanik memerlukan dua fungsi sub-sistem yang
saling berkaitan. Skema penyederhaan sistem tersebut terlihat
dalam gambar di bawah. Terlihat bahwa A harus berfungsi dan
sekurangnya salah satu dari B harus berfungsi agar sistem
mekanik itu bekerja baik. Diasumsikan bahwa komponen-
komponen B bekerja dengan tidak bergantung satu sama lain dan
juga pada komponen A. Probabilitas komponen berfungsi baik
adalah untuk A = 0.9 dan masing-masing B = 0.8. Hitunglah
probabilitas sistem mekanik tersebut berfungsi dengan baik.

B1
In A Ou
pu B2 tp
20
Soal 5
Mesin produksi dari PT Sukses Jaya ada 2. Kapasitas produksi
mesin pertama adalah 30% dan mesin kedua adalah 70%. 40%
dari produksi mesin pertama menggunakan komponen lokal
dan sisanya menggunakan komponen impor. Sedangkan 50%
dari mesin kedua menggunakan komponen lokal dan sisanya
menggunakan komponen impor. Apabila dipilih secara random
sebuah produksi, berapa probabilitas:
 Produk yang terambil menggunakan komponen lokal
 Bila diketahui produk yang terambil menggunakan komponen
lokal, berapa probabilitas produk tersebut dari mesin pertama.

21
2. Seorang peneliti akan mengolah data dengan
komputer. Untuk keperluan tersebut dia
menyewa komputer selama satu bulan.
Didapat informasi bahwa selama pemakaian
akan terjadi gangguan sebanyak 5%
disebabkan oleh gangguan aliran listrik dan
3% akibat kerusakan alat.
a. Berapa besar peluang gangguan komputer
akibat gangguan aliran listrik
b. Berapa peluang gangguan komputer akibat
keusakan alat, dan
c. Berapa peluang gangguan komputer akibat
aliran listrik dan kerusakan alat
Soal 6
3. Di suatu wilayah terdapat 120 anak balita, 50%
diantaranya adalah laki-laki. Dari 50% anak
laki-laki tersebut diambil sampel sebanyak
10%, sedangkan dari anak wanita diambil
sampel sebanyak 15%. Dari sampel anak laki-
laki tersebut 50% menderita gizi kurang,
sedangkan dari sampel anak wanita terdapat
11% gizi kurang. Bila dari semua sampel anak
balita diambil seorang dengan acak sederhana
dan diperoleh anak wanita. Berapa peluang
anak tersebut menderita gizi kurang?

Anda mungkin juga menyukai